Anda di halaman 1dari 11

ILMU KEDOKTERAN KEHAKIMAN

Mata Kuliah pada Fakultas Hukum


Universitas Andalas
Padang, Agustus 2016
A. PENGANTAR
 IKK pada dasarnya merupakan suatu ilmu pengetahuan
yang mempelajari bagaimana cara mempergunakan
ilmu kedokteran dalam memecahkan masalah-medis
yang melanggar undang-undang.
 IKK juga dapat dianggap sebagai suatu cabang ilmu
dari bidang kedokteran yang digunakan untuk
kepentingan pengadilan, dan ilmu ini juga sering
disebut sebagai ilmu kedokteran forensik, dimana
setiap dokter di Indonesia wajib membantu lembaga
pengadilan untuk kepentingan kesaksian ahli.
ISTILAH IKK
 Semula bernama Medicolegal Science, kemudian
berkembang menjadi Forensic Medicine. Forensic
berasal dari kata “Forum”, tempat berlangsung
sidang di zaman Romawi, sedangkan “Medicine”
berarti kedokteran. Di Indonesia Pasca
Kemerdekaan Medicolegal diganti menjadi Ilmu
Kedokteran Kehakiman dan sejak awal 1990
dipopulerkan menjadi Ilmu Kedokteran Forensik.
DEFENISI IKK
 IKK adalah cabang spesialistik ilmu kedokteran
yang memanfaatkan ilmu kedokteran untuk
kepentingan penegakan hukum, terutama pada
bidang hukum pidana. Proses penegakan hukum
dan keadilan merupakan suatu usaha ilmiah, dan
bukan sekedar common sense, non scientific belaka.
Dengan demikian, dalam penegaan keadilan yang
menyangkut tubuh, kesehatan dan nyawa manusia,
bantuan dokter dengan pengetahuan ilmu
kedokteran kehakiman sangat diperlukan.
Lanjutan….
 Jaising P Modi : Cabang Ilmu Kedokteran yang
menggunakan prinsip-prinsip dan pengetahuan
kedokteran untuk membantu proses hukum, baik sipil
maupun kriminal.
 Amri Amir : Penggunaan pengetahuan dan
keterampilan dibidang kedokteran kepentingan
hukum dan peradilan.
SEJARAH IKK
 Mesir sudah lama mengenal Forensic Medicine =5000
th, terkenal dengan Bapak Forensic Medicine bernama
Inhotep telah melakukan tindakan kedokteran demi
keadilan.
 Tiongkok antara tahun 1241-1255 menerbitkan buku
His Yuan LU disebut juga wasing away of wrong yang
berisikan :
 “untuk menentukan apakah pisau atau tombak
dipergunakan oleh seseorang untuk membunuh, maka alat
tersebut ditinggal di luar kemudian diperhatikan lalat
apakah yang hinggap, jika ada berarti tertuduh adalah
pembunuhnya, hal ini tidak tepat.”
Lanjutan…
 Tahun 1805 Inggris dan Scotlandia mulai
menerapkan Ilmu Kedokteran Kehakiman Indonesia
sampai saat ini sekarang belum begitu benar
menerapkan IKK, apalagi belum atau hampir tidak
ada tenaga ahli atau guru besar, sehingga
akibatnya bidang ilmu ini menurun dan hampir
terlupakan dan kurang peminat.
RUANG LINGKUP IKK
 Ruang Lingkup IKK hampir semua Ilmu Kedokteran
dipergunakan dalam menegakan keadilan antara lain
:
 Anatomi Tubuh Manusia
 Pathologi Anatomi
 Ilmu Bedah
 Ilmu Kebidanan
 Ilmu Penyakit Dalam
 Ilmu Penyakit Anak
 Pharmakologi
 Ilmu Kimia
 Ilmu Alam dan Ilmu Keracunan
TUJUAN IKK
 Untuk mencari data-data dari suatu kasus, data-data yang
diperoleh dan dianalisa, dibuat kesimpulan dengan jujur
dan baik yang akan dipergunakan oleh pengadilan untuk
membantu menyelesaikan kasus kriminal
 IKK dapat dibagi :
1. IKK untuk menegakkan hukum (Medicine For The
Law).
2. IKK sebagai ilmu yang mengatur hukum di dalam
praktek seorang dokter (Law regulating the practice of
medicine)
MANFAAT IKK
 Sangat diperlukan dalam proses penyelesaian perkara
pidana di pengadilan untuk membantu hakim dalam
menemukan dan membuktikan unsur-unsur yang di
dakwakan dalam Pasal yang diajukan oleh penuntut
umum
 Memberikan gambaran bagi hakin mengenai hubungan
kausalitas antara korban dan pelaku kejahatan dengan
mengetahui dalam Visum Et Repertum.
 Hasil dalam setiap praktek persidangan yang
memerlukan keterangan dari kedokteran forendisik,
tidak pernah menghadirkan ahli dalam bidang ini untuk
diajukan di sidang pengadilan sebagai alat bukti saksi.
Lanjutan…
 Implikasi teoritis persoalan ini adalah bahwa hakim
dalam menjatuhkan putusan suatu perkara yang
memerlukan keterangan dokter forensik, hanya
memerluan keterangan yang berupa visum et
repertum tanpa perlu menghadirkan dokter yang
bersangkutan di sidang pengadilan.
 Sedangkan implikasi praktisnya bahwa hal ini
dapat dijadikan pertimbangan bagi hakim dalam
menangani perkara yang memerlukan peran dari
kedokteran forensik.

Anda mungkin juga menyukai