KOTA BEKASI
Disusun oleh
NIM : 20180401186
FAKULTAS HUKUM
TAHUN 2021
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Magang telah disyahkan oleh Kejkasaan Negeri Kota Bekasi dan
Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Esa Unggul.
Hari : Selasa
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
harmat serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat melaksanakan penyusunan
laporan magang dengan judul “Laporan Magang Di Kejaksaan Negeri Kota
Bekasi” ini dapat diselesaikan.
Laporan Magang ini bertujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan penilaian
magang Program Studi Strata Satu Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Esa
Unggul.
Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan, bantuan, doa dari berbagai pihak,
Laporan Magang ini tidak akan selesai tepat waktu. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam proses penulisan Laporan Magang ini, yaitu kepada:
ii
10. Reza Nadien Putranto, Galuh Prameswari, ega shintia putri, Nindya rahma
putri, Sandy Pratama selaku teman seperjuangan yang sudah membantu
berdiskusi dan memberikan dukunagn moral dalam penyusunan laporan
magang ini sehingga dapat di selesaikan tepat waktu.
Serta semua pihak yang telah membantu proses penyelsaian laporan magang ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa.
Oleh karena itu dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik
dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki laporan ini.
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
BAB I.......................................................................................................................1
BAB II...................................................................................................................13
2.4.1 Kendala..................................................................................................15
BAB III..................................................................................................................20
PENUTUP.............................................................................................................20
3.1 Kesimpulan............................................................................................20
3.2 Saran.......................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................21
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................22
iv
v
BAB I
1
2
Fungsi sebagai alat penguasa itu akan sangat kentara, khususnya dalam
menerapkan delik-delik yang berkaitan dengan hatzaai artikelen yang
terdapat dalam Wetboek van Strafrecht (WvS).
Karena itulah, secara yuridis formal, Kejaksaan R.I. telah ada sejak
kemerdekaan Indonesia diproklamasikan, yakni tanggal 17 Agustus 1945.
Dua hari setelahnya, yakni tanggal 19 Agustus 1945, dalam rapat Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) diputuskan kedudukan
Kejaksaan dalam struktur Negara Republik Indonesia, yakni dalam
lingkungan Departemen Kehakiman.
Masa Reformasi
ini tertuang dalam Pasal 2 ayat (2) UU No. 16 Tahun 2004, bahwa
Kejaksaan adalah lembaga pemerintah yang melaksanakan kekuasaan
negara di bidang penuntutan secara merdeka. Artinya, bahwa dalam
melaksanakan fungsi, tugas dan wewenangnya terlepas dari pengaruh
kekuasaan pemerintah dan pengaruh kekuasaan lainnya. Ketentuan ini
bertujuan melindungi profesi jaksa dalam melaksanakan tugas
profesionalnya.
UU No. 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan R.I. juga telah mengatur tugas
dan wewenang Kejaksaan sebagaimana ditentukan dalam Pasal 30, yaitu :
Di bidang pidana :
Melakukan penuntutan;
Melaksanakan penetapan hakim dan putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap;
Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan putusan pidana
bersyarat, putusan pidana pengawasan, dan keputusan lepas
bersyarat;
10
Kepala Sub Seksi Pra Kepala Sub Seksi Kepala Sub Seksi
Penuntutan Penuntutan Eksekusi &
Nama : Fariz Nama : Muhammad Eksaminasi
Rachman, SH. Zaki, SH. Nama : Eko
Pangkat : Ajun Jaksa Pangkat : Jaksa Supramurbada, SH.
(III/b) Pertama Pangkat : Ajun Jaksa
NIP : 1987 1012 NIP :19870916 NIP : 19850617
201012 1 001 200912 1 002 200501 1 001
Nama : Murni Purba Nama : Lidia Nama : Surwadi, SH. Nama : Hari
SH. Irmawati, SH. Pangkat : Jaksa Supratikno, SH.
Pangkat : Madya Wira Pangkat : Madya Wira Madya (IV/a) Pangkat : Madya Wita
TU (III/c) TU (III/c)
Nama : Sunaryo, SH. NIP : 19620607
Nama : Darsiah, SH. TU (III/c)
Nama : Sudarti, SH.
Nama : Sri Rezeki,
NIP : 19710820 NIP : 19700531
Pangkat : Madya Wira 198303 1: Jaksa
Pangkat 009 NIP : 19780302
Pangkat : Madya Wira
SH.
199703 2 003 199203
TU (III/c)001
2 Madya (IV/a) 200003
TU 1 002
(III/c)
Pangkat : Muda Wira
TU (III/b) NIP : 19710522 NIP : 19631211 NIP : 19710324
NIP : 19690418 199403 1 002 198401 2 001 199203 2 002
200312 2 001
Nama : Martha Nama : Fernando Nama : Harsini, SH. Nama : Siti Solekhah
Selanno L.L.B Sitinjak, SH. Pangkat : Jaksa P, SH.
Pangkat : Yuana Wira Pangkat : Madya Wira Madya (IV/a) Pangkat : Madya Wira
TU (III/a) TU (III/c) NIP : 19691220 TU (III/c)
NIP : 19731214 NIP : 19811024 199303 2 002 NIP : 19841111
200003 2 001 200212 1 001 200212 2 001
Nama : Puspa
Angraeny, SH.
Pangkat : Jaksa
Pratama (III/c)
NIP : 19830410
200212 2 002
13
Nama : Satriya
Sukmana, SH.
Pangkat : Ajun Jaksa
(III/b)
NIP : 19830525
200912 1 001
BAB II
14
15
kepada terdakwa karena jika unsur dalam pasal yang di dakwakan tidak
terpenuhi maka perkara tesebut akan ditunda guna dikembalikan kepada
penyidik agar diteliti kembali kesesuaian tindak pidana apa yang dilakukan
terdakwa dan dirumuskan kembali pasal apa yang dapat dikenakan, lalu
ada beberapa bimbingan juga yang beliau berikan seperti sistematik
penulisan, dan ha-hal lain yang patut diperhatikan sperti kesesuain Berita
Acara Terdakwa Dengan Saksi agar dakwaan yang dibuat sempurna tidak
ada cacat hukum.
2.3 Temuan Permasalahan Hukum di Tempat Magang
Selama pelaksanaan magang selama kurang lebih 41 (Empat Puluh Satu)
hari saya menemukan adalah adanya beberapa hambatan dalam
pelaksanaan sidang dimasa pandemi Covid-19.
Adanya penyalahan prosedur pada saat pemindahan terdakwa saat berkas
perkara lengkap akibat pandemi Covid-19. Serta surat dakwaan yang sulit
dipahami terdakwa.
2.4.1 Kendala
Kendala yang ditemukan pada saat pelaksanaan kegiatan magang
diantaranya kantor kejaksaan yang sedang di renovasi sehingga
mengharuskan kejaksaan Negeri Kota Bekasi pindah ke gedung
sementara yang berdampak cukup besar seperti :
Ruang yang terbatas sehingga para staff Kejaksaan Negeri Kota
Bekasi terhambat dalam melakukan tugasnya, fasilitasnya juga
kurang layak, hal ini dibuktikan dari banyaknya fasilitas penunjang
seperti banyak Ac yang tidak berfungsi dengan baik atau bahkan
tidak berfungsi sama sekali, serta atap plafon yang pada beberapa
bagian mulai runtuh, tentu ini menjadi kendala selama pelaksanaan
kegiatan magang berlangsung karena dapat mengurangi
konsentrasi, terlebih mengenai beberapa bagian atap plafon yang
runtuh menyangkut keselamatan yang patut diberikan perhatian
lebih.
17
3.1 Kesimpulan
Dari pemaparan diatas bahwa dapat diambil kesimpulan bahwa
persidangan online yang saat ini berlangsung akibat Covid-19 masih
memiliki banyak kendala kendati demikian kendala yang dimaksud
bukanlah suatu kendala yang besar hanya sedikit kendala teknis yang
dapat diselesaikan dengan cepat. Lalu penyelahan prosedur yang terjadi
pada saat proses pemindahan tahanan dari pihak Penyidik kepada pihak
Kejaksaan terjadi kerena kurangnya fasilitas pendukung yang dimiliki
Kejaksaan Negeri Kota Bekasi dan demi keamanan para staff kejaksaan
dan tahanan itu sendiri mengingat Pandemi Covid-19. Serta yang terakhir
masih banyaknya Jaksa Penuntut Umum yang dalam membuat surat
dakwaan yang berbelit-belit sehingga sulit dipahami oleh para pihak yang
terlibat dalam perkara tersebut hal ini dapat memperlambat jalannya
persidangan solusinya para jaksa bisa kembali mengacu pada pasal 143
ayat (2) KUHAP.
3.2 Saran
Setelah mengetahui permasalahan yang penulis temukan saat melakukan
proses magang, penulis memberikan saran utnuk segera dilakukan di
kordinasikan kepada Jaksa Penuntut Umum agar saat membuat dakwaan
kembali melihat pasal 143 ayat (2) KUHAP agar dapat lebih mudah
dipahami oleh semua pihak.
Dan dalam rangka penyelenggaraan persidangan online ada baiknya jika
segala kebutuhan yang bersifat teknis dipenuhi sejak jauh hari agar
meminimalisir kendala teknis saat persidangan online dilaksanakan.
Lalu guna meluruskan penyalahan prosedur yang terjadi alangkah baiknya
dilakukan himbauan kembali dan dilakukan pemenuhan fasilitas agar lebih
memadai, karena sesungguhnya penyalahan prosedur yang terjadi
ditemukan karena kurangnya fasilitas pendukung dan kondisi yang tak
terduga yaitu pandemi Covid-19 yang masih berlangsung di Indonesia.
21
DAFTAR PUSTAKA
http://kejari-bekasikota.go.id/
Pasal 143 KUHAP
22
DAFTAR LAMPIRAN
23
24