Osteoarthritis Kelompok 4
Osteoarthritis Kelompok 4
OSTEOARTHRITIS
OLEH : KELOMPOK IV
ALI SANDI D.C
HASNUL HIDAYAT
KHAIRUL ANAS
LOTINORIS CARDO
M.RIZKY FIRDAUS
RIVALDI CHANDRA
YOGI PRADANA
Cedera
Fraktur
Kortikosteroid
Kelainan Tulang
& Sendi
GEJALA
Nyeri Sendi Bengkak Keterbatas Kekakuan
an Gerak Sendi
belum Usia
diketahui
penyebabnya
dan tidak Jenis Kelamin
berhubungan
dengan
penyakit RAS/Etnis
sistemik
maupun
proses Riwayat Cedera
perubahan
lokal pada Obesitas
sendi.
KLASIFIKASI
Berdasakan Etiologi :
PRIMER SEKUNDER
KLASIFIKASI
Berdasarkan lokasi :
PATOFISIOLOGI
DIAGNOSIS
1. Radiologi
Pada OA terdapat gambaran radiografi yang khas, yaitu osteofit. Selain
osteofit, pada pemeriksaan X-ray penderita OA biasanya didapatkan
penyempitan celah sendi, pengerasan tulang bawah rawan sendi,
pembentukan kista subkondral dan pembentukan osteofit. Berdasarkan
gambaran radiografi tersebut, Kellgren dan Lawrence membagi OA
menjadi empat grade.
1) Grade 0 : normal
2) Grade 1 : sendi normal, terdapat sedikit osteofit
3) Grade 2 : osteofit pada dua tempat dengan sklerosis subkondral,
celah sendi normal, terdapat kista subkondral
4) Grade 3 : osteofit moderat, terdapat deformitas pada garis tulang,
terdapat penyempitan celah sendi
5) Grade 4 : terdapat banyak osteofit, tidak ada celah sendi, terdapat
kista subkondral dan sklerosis
PENATALAKSANAAN
TUJUAN : untuk mengontrol nyeri, memperbaiki fungsi sendi yang
terserang, menghambat progresifitas penyakit, serta edukasi pasien.
NON FARMAKOLOGI
FARMAKOLOGI
NON FARMAKOLOGI
a. Edukasi pasien. (Level of evidence: II)
b. Program penatalaksanaan mandiri (self-management programs):
modifikasi gaya hidup. (Level of evidence: II)
c. Bila berat badan berlebih (BMI > 25), program penurunan berat
badan, minimal penurunan 5% dari berat badan, dengan target BMI
18,5-25. (Level of evidence: I).
d. Program latihan aerobik (low impact aerobic fitness exercises).
(Level of Evidence: I)
e. Terapi fisik meliputi latihan perbaikan lingkup gerak sendi,
penguatan otot- otot (quadrisep/pangkal paha) dan alat bantu gerak
sendi (assistive devices for ambulation): pakai tongkat pada sisi yang
sehat. (Level of evidence: II)
f. Terapi okupasi meliputi proteksi sendi dan konservasi energi,
menggunakan splint dan alat bantu gerak sendi untuk aktivitas fisik
sehari-hari. (Level of evidence: II)
FARMAKOLOGI
a. Untuk OA dengan gejala nyeri ringan hingga sedang, dapat
diberikan salah satu obat berikut ini, bila tidak terdapat kontraindikasi
pemberian obat tersebut:
• Acetaminophen (kurang dari 4 gram per hari).
• Obat anti inflamasi non-steroid (OAINS). (Level of Evidence: II)