Anda di halaman 1dari 43

PENGGABUNGAN BADAN USAHA

(BUSINESS COMBINATION)

Akuntansi Keuangan Lanjutan I, oleh 1


Mudjiyono, SE., MSi. Dosen STIE AKA Smg.
DEFINISI PENGGABUNGAN BADAN USAHA

Konsep Akuntansi dari penggabungan usaha direfleksikan


dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
No. 22, tentang “Akuntansi Penggabungan Usaha”.

Menurut Standar Akuntansi Keuangan:


Penggabungan Usaha (Business Combination) adalah
penyatuan dua atau lebih perusahaan yang terpisah
menjadi satu entitas ekonomi karena satu perusahaan
menyatu dengan (uniting with) perusahaan lain atau
memperoleh kendali (control) atas aktiva dan operasi
perusahaan lain.
Akuntansi Keuangan Lanjutan I, oleh 2
Mudjiyono, SE., MSi. Dosen STIE AKA Smg.
Latar belakang

 Investasi yang menguntungkan


 Mendapatkan kendali atas
perusahaan lain
 Memasuki pasar baru (area produk
baru) melalui perusahaan yang
sudah menguasai pasar
 Memastikan pasokan bahan baku
(input produksi) lain
 Memastikan output produksi bagi
pelanggan Akuntansi Keuangan Lanjutan I, oleh 3
Mudjiyono, SE., MSi. Dosen STIE AKA Smg.
Lanjutan latar belakang

 Diversivikasi usaha (kasus Boeing)


 Ukuran perusahaan (skala
perusahaan)
 Mendapatkan teknologi baru
 Mengurangi tingkat persaingan
 Mengurangi risiko

Akuntansi Keuangan Lanjutan I, oleh 4


Mudjiyono, SE., MSi. Dosen STIE AKA Smg.
Bentuk Penggabungan usaha

 Merger statutori (merger):


Jenis penggabungan usaha dimana hanya ada
satu dari perusahaan yang bergabung yang
bertahan dan perusahaan lainnya dibubarkan.

Aset dan kewajiban dari perusahaan yang


diakuisisi dipindahkan ke perusahaan
pengakuisisi dan perusahaan yang diakuisisi
dibubarkan atau dilikuidasi. Setelah merger
operasi dari perusahaan yang dulunya terpisah
sekarang berada di bawah satu entitas.
Akuntansi Keuangan Lanjutan I, oleh 5
Mudjiyono, SE., MSi. Dosen STIE AKA Smg.
skema merger

Perusahaan AA

Perusahaan AA

Perusahaan BB

Akuntansi Keuangan Lanjutan I, oleh 6


Mudjiyono, SE., MSi. Dosen STIE AKA Smg.
Lanjutan bentuk penggabungan badan usaha

 Konsolidasi statutori (konsolidasi) :


Penggabungan usaha di mana kedua
perusahaan yang bergabung dibubarkan serta
aktiva dan kewajiban dari perusahaan
perusahaan tersebut dipindahkan ke perusahaan
yang baru dibentuk.

Operasi dari perusahaan yang dulunya terpisah


sekarang berada di bawah satu entitas dan tidak
satu pun perusahaan yang bergabung masih
tetep berdiri sejak dilakukan konsolidasi
Akuntansi Keuangan Lanjutan I, oleh 7
Mudjiyono, SE., MSi. Dosen STIE AKA Smg.
Skema konsolidasi statutori
(konsolidasi)

Perusahaan AA

Perusahaan CC

Perusahaan BB

Akuntansi Keuangan Lanjutan I, oleh 8


Mudjiyono, SE., MSi. Dosen STIE AKA Smg.
 Akuisisi saham :

Terjadi jika satu perusahaan mengakuisisi


saham berhak suara dari perusahaan lain
dan kedua perusahaan tetap beroperasi
sebagai dua entitas yang terpisah, tetapi
mempunyai hubungan istimewa
(hubungan afiliasi).

Akuntansi Keuangan Lanjutan I, oleh 9


Mudjiyono, SE., MSi. Dosen STIE AKA Smg.
Skema akuisisi saham

Perusahaan AA Perusahaan AA

Perusahaan BB Perusahaan BB

Akuntansi Keuangan Lanjutan I, oleh 10


Mudjiyono, SE., MSi. Dosen STIE AKA Smg.
lanjutan Akuisisi saham

Karena tidak ada perusahaan yang dilikuidasi,


perusahaan pengakuisisi memperlakukan kepemilikannya
di perusahaan yang diakuisisi sebagai investasi. Dalam
akuisisi saham, perusahaan pengakuisisi tidak perlu
mengakuisisi seluruh saham milik perusahaan yang
diakuisisi untuk memperoleh kendali.

Hubungan yang timbul dari akuisisi saham disebut


hubungan induk dan anak perusahaan. Induk
perusahaan (parent company) adalah perusahaan yang
mengendalikan perusahaan lain yang disebut sebagai
perusahaan anak (subsidiary), biasanya melalui
pemilikian mayoritas di saham biasa.

Akuntansi Keuangan Lanjutan I, oleh 11


Mudjiyono, SE., MSi. Dosen STIE AKA Smg.
Menentukan jenis Pengggabungan
Usaha
Perusahaan AA Berinvestasi pada Perusahaan BB

Akuisisi Aktiva bersih Akuisisi saham

Ya
Perusahaan yang
diakuisisi dilikuidasi ?

Tidak

Dicatat sebagai Dicatat sebagai


Merger atau akuisisi saham dan
konsolidasi Menimbulkan Anak
Perusahaan
Akuntansi Keuangan Lanjutan I, oleh 12
Mudjiyono, SE., MSi. Dosen STIE AKA Smg.
Akuisisi Aset

• Perusahaan penjual mendistribusikan aset atau


efek yg diterimanya kpd pemegang sahamnya
dalam penggabungan usaha dari perusahaan
pengakuisisi dan dilikuidasi, sehingga hanya
perusahaan pengakuisisi sbg entitas legal yang
bertahan.

• Perusahaan pengakuisisi mencatat penggabungan


usaha dg mencatat tiap aset yang diperolehnya,
tiap kewajiban yg ditanggungnya dan aset atau
efek yg diberikan dalam pertukaran.

Akuntansi Keuangan Lanjutan I, oleh 13


Mudjiyono, SE., MSi. Dosen STIE AKA Smg.
Akuisisi Saham

• Saham dari perusahaan yang diakuisisi dicatat di


pembukuan perusahaan pengakuisisi sbg investasi
dan berikutnya diperhitungkan sbg investasi antar
perusahaan.

• atau, perusahaan yang diakuisisi dilikuidasi dan


aset dan kewajibannya ditransfer ke perusahaan
pengakuisisi atau perusahaan yang baru dibentuk.

Akuntansi Keuangan Lanjutan I, oleh 14


Mudjiyono, SE., MSi. Dosen STIE AKA Smg.
PENILAIAN ENTITAS USAHA

 Nilai masing-masing aset dan kewajiban.


Biasanya ditentukan oleh tieam penilai apraisal, biasanya
dilakukan untuk aset tak bergerak (tanah,, gedung), sedang
untuk aset lancar dinilai dengan harga pasar, liabilitas lancar
dianggap mempunyai nilai wajar atau nilai bukunya, tetapi
liabilitas jangka panjang harus dinilai berdasarkan tingkat
bunga sekarang jika berada pada tingkat bunga efektif.
 Sebagai contoh, Obligasi dengan nilai nominal Rp100.000.000
jangka waktu 10 tahun, tingkat bunga 6%, dibayar tahunan,
dikeluarkan pada 3 tahun yang lalu, tingkat bunga pasar
sekarang 10%
Nilai sekarang untuk 7 tahun pada tingkat bunga 10% dan pemayaran pokok
Rp100.Juta. (Rp100 jt x 0,51316) Rp51.316.000
Nilai sekarang pada tingkat bunga 10% dari 7 kali
Pembayaran bunga Rp6.000.000 → (R6.000.000 x 4,8642) Rp29.211.000
Nilai sekarang dari obligasi Rp80.527.000
Akuntansi Keuangan Lanjutan I, oleh 15
Mudjiyono, SE., MSi. Dosen STIE AKA Smg.
 Nilai laba potensial
Ada beberapa pendekatan untuk mengukur laba masa
depan.
 Berdasar kelipatan dari laba sekarang.

– Contoh: PT. Bunga melaporkan laba Rp35.000.000


pada tahun berjalan, nilai perusahaan berdasarkan
kelipatan 10 kali dari laba tahun berjalan adalah
Rp350.000.000
Kelipatan yang digunakan merupakan pertimbangan
dan berdarkan faktor-faktor risiko, variabilitas laba
dan tingkat pertumbuhan yang diantisipasi.
Akuntansi Keuangan Lanjutan I, oleh 16
Mudjiyono, SE., MSi. Dosen STIE AKA Smg.
 Nilai sekarang dari arus kas masa depan yang diharapkan
perusahaan.
– Contoh: PT. Bunga diharapkan menghasilkan arus kas
Rp35.000.000 tiap tahun selama 25 tahun. Maka nilai
sekarang dari perusahaan pada tingkat bunga diskonto 10%
adalah Rp317.696.400

Arus kas tahun yang dihasilkan Rp35.000.000


Faktor nilai sekarang dari anuitas
25 kali, pembayaran pada tingkat
bunga 10% x 9,07704
Nilai sekarang dari laba masa depan Rp317.696.400

Akuntansi Keuangan Lanjutan I, oleh 17


Mudjiyono, SE., MSi. Dosen STIE AKA Smg.
Metode Akuntansi dan Pelaporan
Ada dua(2) metode akuntansi utk penggabungan usaha:
1. Metode Pembelian (Purchase)
2. Metode Penyatuan Kepentingan (Pooling of Interest)
 Pembelian (Purchase),mengakui adanya goodwill, dengan
nilai goodwill sebesar selisih dari harga beli dan harga
wajar aktiva dan kewajiban yang diakuisisi.

Goodwill : dipandang sebagai semua faktor yang


menyebabkan perusahaan dapat memperoleh laba di atas
rata-rata. Sebagaimana aktiva lainnya goodwill dinilai
berdasarkan biaya perolehan awalnya dari pembeli jika
dapat secara objective ditentukan.

 Penyatuan Kepemilikan (Pooling of Interest), tidak


mengakui adanya goodwill karena tidak ada harga beli,
hanya nilai buku yang terbawa (diakui).
Akuntansi Keuangan Lanjutan I, oleh 18
Mudjiyono, SE., MSi. Dosen STIE AKA Smg.
Pada tahun 2001 FASB mengeluarkan statemen No 141 ” Busines
Combination” (FASB 141) yang menghapuskan metode
penggabungan kepemilikan. Sehingga semua metode
penggabungan usaha menggunakan metode pembelian.

 Beberapa alasan perusahaan menyukai metode kepemilikan adalah:


– Terhindar dari peningkatan biaya depresiasi atas aktiva yang
direvaluasi.
– Terhindar dari beban amortisasi goodwill.
– Peningkatan fleksibilitas manajemen terkait dengan dividen.
– Manajemen memiliki kesempatan menciptakan laba yang
sebelumnya belum dilaporkan
– Menyembunyikan nilai kepentingan yang diberikan dalam
penggabungan usaha
– Melindungi manajemen dari kritik pemegang saham (harga beli
aktiva yang lebih tinggi dari nilai wajar aktiva

Akuntansi Keuangan Lanjutan I, oleh 19


Mudjiyono, SE., MSi. Dosen STIE AKA Smg.
Penentuan harga beli :

Pembeli memperhitungkan seluruh biaya perolehan sehubungan


dengan akuisisi aset bersih atau saham perushaan lain sebagai
bagian dari harga beli.

Terdapat tiga jenis biaya yang dapat timbul dari penggabungan


usaha:
• Biaya langsung: contoh imbal jasa bagi penemu (finder’s fee),
akuntan, hukum dan penilaian.
• Biaya pengeluaran efek: biaya pendaftaran efek, audit, dan
hukum sehubungan pendaftaran saham dan komisi pialang.
• Biaya tidak langsung dan umum: biaya gaji akuntan yang
merupakan pegawai perusahaan pengakuisisi dalam
penggabugan usaha

Akuntansi Keuangan Lanjutan I, oleh 20


Mudjiyono, SE., MSi. Dosen STIE AKA Smg.
Ilustrasi

 Pada tanggal 1 Januari 2X15, PT Intan membeli


semua aset dan kewajiban PT Antara dalam suatu
merger dengan menerbitkan 10.000 lembar saham
PT. Antara dengan nilai nominal Rp10.000. Saham
yang diterbitkan tersebut mempunyai nilai pasar Rp
600.000.000. PT Intan mengeluarkan biaya legal
dan biaya penilai sebesar Rp 40.000.000
sehubungan dengan penggabungan usaha dan
biaya penerbitan saham sebesar Rp25.000.000

Total harga beli saham, sama dengan nilai saham


yang dikeluarkan Point ditambah biaya tambahan
yang terjadi sehubungan dengan akuisisi aset.
Akuntansi Keuangan Lanjutan I, oleh 21
Mudjiyono, SE., MSi. Dosen STIE AKA Smg.
Total harga beli:
Nilai wajar saham yang dikeluarkan Rp 600.000.000
Biaya akuisisi lain Rp 40.000.000
Total harga beli Rp 640.000.000

Saham yang diterbitkan PT Intan untuk melakukan penggabungan


usaha dinilai pada nilai wajar dikurangi dengan biaya pengeluaran
saham.

Nilai wajar saham yang dikeluarkan Rp 600.000.000


Biaya pengeluaran saham (25.000.000)
Nilai tercatat saham Rp 575.000.000

Akuntansi Keuangan Lanjutan I, oleh 22


Mudjiyono, SE., MSi. Dosen STIE AKA Smg.
Penggabungan Usaha Melalui
Pembelian Aset Neto

 Setiap aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi


yang diakuisisi dinilai pada nilai wajarnya pada
tanggal penggabungan usaha. Selisih lebih harga
beli di atas nilai wajar aset dan kewajiban yang
dapat diidentifikasi dianggap sebagai harga beli
untuk muhibah (goodwill). Goodwill adalah selisih
lebih kekuatan laba perusahaan yang diakuisisi;
dalam prakteknya, goodwill mencerminkan premi
yang dibayarkan untuk mendapatkan kendali.

Akuntansi Keuangan Lanjutan I, oleh 23


Mudjiyono, SE., MSi. Dosen STIE AKA Smg.
Informasi Neraca PT. Antara,
31 Desember 2X14
Aset, Kewajiban dan Ekuitas Nilai Buku Nilai Wajar
Kas dan Piutang Rp45.000.000 Rp45.000.000
Persediaan 65.000.000 75.000.000
Tanah 40.000.000 70.000.000
Bangunan dan Peralatan 400.000.000 350.000.000
Akumulasi Penyusutan (150.000.000)
Paten - 80.000.000
Total Aset Rp400.000.000 Rp620.000.000
Kewajiban Lancar Rp100.000.000 Rp110.000.000
Saham Biasa (Nom. Rp5.000) 100.000.000
Tambahan Modal Disetor 50.000.000
Saldo Laba 150.000.000
Total Kewajiban dan Ekuitas Rp400.000.000
Nilai Wajar Aset Neto Rp510.000.000
Akuntansi Keuangan Lanjutan I, oleh 24
Mudjiyono, SE., MSi. Dosen STIE AKA Smg.
Jurnal utk mencatat biaya penggabungan
usaha dan biaya pengeluaran saham

1, Biaya Merger Tangguhan 40.000.000


Kas 40.000.000
(menctt biaya terkait pembelian PT Antara)

2, Biaya Pengeluaran Saham Tangguhan 25.000.000


Kas
(Menctt biaya pengeluaran saham) 25.000.000

Akuntansi Keuangan Lanjutan I, oleh 25


Mudjiyono, SE., MSi. Dosen STIE AKA Smg.
Jurnal untuk mencatat penggabungan
usaha oleh PT. Intan

3) Kas dan Piutang Rp40.000.000


Persediaan 75.000.000
Tanah 70.000.000
Bangunan dan Peralatan 350.000.000
Paten 80.000.000
Goodwill 130.000.000
Kewajiban Lancar Rp110.000.000
Saham Biasa 100.000.000
Tambahan Modal Disetor 475.000.000
Biaya Merger Tangguhan 40.000.000
Biaya Pengeluaran saham Tangguhan 25.000.000

Akuntansi Keuangan Lanjutan I, oleh 26


Mudjiyono, SE., MSi. Dosen STIE AKA Smg.
Penggabungan usaha melalui pembelian aset bersih PT. Antara

Aset, liabilitas dan Ekuitas Nilai buku (Rp) Nilai wajar (Rp)
Kas dan Piutang 45.000.000 45.000.000
Persediaan 65.000.000 75.000.000
Tanah 40.000.000 70.000.000
Bangunan dan Peralatan 400.000.000 350.000.000
Akumulasi Penyusutan (15.000.000)
Paten 80.000.000
Total Aset 400.000.000 620.000.000
Liabilitas Lancar 100.000.000 110.000.000
Saham Biasa (nominal $ 5 ) 100.000.000
Tambahan Modal disetor 50.000.000
Laba di Tahan 150.000.000
Total Liabilitas dan Ekuitas 400.000.000
Akuntansi Keuangan Lanjutan I, oleh 27
Nilai Wajar Aset Bersih Mudjiyono, SE., MSi. Dosen STIE AKA Smg.
510.000000
PT Intan mencatat penggabungan usaha:
Kas dan Piutang 45.000.000
Persediaan 75.000.000
Tanah 70.000.000
Bangunan dan Peralatan 350.000.000
Paten 80.000.000
Goodwill 130.000.000*)1
Kewajiban lancar 110.000.000
Saham biasa 100.000.000*)2
Tambahan modal disetor 475.000.000*)3
Biaya merger tangguhan 40.000.000
Biaya pengeluaran Saham tangguhan 25.000.000

*)1. adalah total harga beli aset bersih dikurangi dengan nilai wajar
dari aset bersih (total aktiva – hutang lancar) yaitu;
640.000.000 – 510.000.000 = 130.000.000
2. nilai tercatat saham – saham biasa (575.000.000-100.000.000)
3. nilai saham biasa = Rp10.000 x 10.000
Akuntansi Keuangan Lanjutan I, oleh 28
Mudjiyono, SE., MSi. Dosen STIE AKA Smg.
Ayat Jurnal yang dicatat oleh yang
diakuisisi (PT Antara)
Invest pd Saham PT intan 600.000.000
Kewajiban Lancar 100.000.000
Akumulasi Penyusutan 150.000.000
Kas dan Piutang 45.000.000
Persediaan 65.000.000
Tanah 40.000.000
Bangunan dan Peraltan 400.000.000
Keuntungan Penjualan Aset Bersih 300.000.000
(mencatat tranfer aset ke PT Intan)

Akuntansi Keuangan Lanjutan I, oleh 29


Mudjiyono, SE., MSi. Dosen STIE AKA Smg.
Pembagian saham PT Intan & Likuidasi PT Antara
dicatat di Pembukuan PT Antara sbb:

Saham Biasa 100.000.000


Tambahan Modal Disetor 50.000.000
Saldo Laba 150.000.000
Keuntungan Penjl Aset Bersih 300.000.000
Investasi pada Saham PT Intan 600.000.000
(mencatat pembagian saham PT Intan)

Akuntansi Keuangan Lanjutan I, oleh 30


Mudjiyono, SE., MSi. Dosen STIE AKA Smg.
Pencatatan Goodwill

 Dalam akuntansi penggabungan usaha, goodwill dipandang


sbg semua faktor yg menyebabkan perush dpt memperoleh
laba di atas rata-rata.
 Goodwill dinilai pada nilai awalnya & diamortisasi selama
masa manfaatnya. Goodwill hars diuji utk penurunan nilai
paling tidak tahunan.
 Jika nilai wajar dari unit pelaporan melebihi nilai tercatatnya
maka goodwill tdk mengalami penurunan nilai.
 Tetapi jika nilai tercatat unit pelaporan lebih besar dibanding
nilai wajarnya, maka terjadi penurunan nilai goodwill.
 Nilai implisit dari goodwill ditentukan berdsrkan selisih lebih
ni.wajar unit pelaporan di atas ni. Wajar aset bersih selain
goodwill.
 Kerugian dari penurunan nilai goodwill diakui di laba operasi
berjalan atau laba sblm keuntungan & kerugian luar biasa.
Akuntansi Keuangan Lanjutan I, oleh 31
Mudjiyono, SE., MSi. Dosen STIE AKA Smg.
Contoh:

Asumsikan unit pelaporan A mendapat alokasi


Rp100.000.000 dari goodwill yg timbul dari
pengabungan usaha. Berikut adalah aset dan kewajiban
yg dialokasikan ke unit pelaporan A
Nilai Tercatat Nilai Wajar
Pos
(Rp) (Rp)
Kas & Piutang 50.000.000 50.000.000
Persediaan 80.000.000 90.000.000
Peralatan 120.000.000 150.000.000
Goodwill 100.000.000 0
Total Aset 350.000.000 290.000.000
Kewjb Lancar 10.000.000) (10.000.000)
(Aset Bersih 340.000.000 280.000.000
Akuntansi Keuangan Lanjutan I, oleh 32
Mudjiyono, SE., MSi. Dosen STIE AKA Smg.
 Nilai tercatat unit pelaporan adalah 340.000.000 jika
nilai Wajar unit pelaporan diestimasi adalah
360.000.000 maka tidak terjadi penurunan nilai
goodwill. Sebaliknya jika nilai Wajar unit pelaporan
diestimasi 320.000.000 maka perbandingan kedua hrs
dilakukan utk menentukan jumlh kerugian penurunan
nilai.
 Nilai implisit goodwill unit pelaporan A adalah
40.000.000 (320.000.000-280.000.000 = 40.000.000)
 Kerugian penurunan nilai diukur sebagai selisih lebih
goodwill (100.000.000) di atas nilai Implisitnya
(40.000.000) atau 60.000.000
 SAK ETAP idak mengatur penurunan nilai “Goodwill”
Akuntansi Keuangan Lanjutan I, oleh 33
Mudjiyono, SE., MSi. Dosen STIE AKA Smg.
Goodwill Negatif

 Harga beli perusahaan yg diakuisisi lebih kecil


dibanding nilai wajar aset bersih. Selisih ini disebut
goodwill negatif.
 Contoh, PT Intan membeli semua aset dan kewajiban
PT Antara dg total biaya peroleh Rp460.000.000 Total
nilai Wajar aset & kewjb PT Antara Rp510.000.000
Maka terjadi goodwill negatif sebsr Rp50.000.000
(460.000.000-510.000.000)
 Goodwill negatif sbsr Rp50.000.000 dialokasikan sbb
(lihat baker hal.19)

Akuntansi Keuangan Lanjutan I, oleh 34


Mudjiyono, SE., MSi. Dosen STIE AKA Smg.
(Alokasi dalam ribuan rupiah)
Nilai buku Nilai wajr Pengurang Jumlah yg
Pos
(Rp) (Rp) (Rp) dicatat (Rp)
Kas dan Piutang 45.000 45.000 45.000
Persediaan 65.000 75.000 75.000
Tanah 40.000 70.000 70/500 x50.000= 7.000 63.000
Bangn dan Prlatan (Net) 250.000 350.000 350/500x50.000=35.000 315.000
Paten 0 80.000 80/500x50.000 = 8.000 72.000
Ttl Aset yg dpt diidentfksi 400.000 620.000 50.000 570.000
Kewajiban Lancar (100.000) (110.000) (110.000)
Aset Neto yg dpt diidntfks 300.000 510.000 460.000

Akuntansi Keuangan Lanjutan I, oleh 35


Mudjiyono, SE., MSi. Dosen STIE AKA Smg.
Penggabungan Usaha melalui Pembelian
Saham

Penggabungan usaha yang dilakukan melalui pembelian


saham berhak suara dari perusahaan lain bukan melalui
akuisisi aktiva bersih.

Ilustrasi :
PT Intan menukarkan 10.000 lembar sahamnya dengan
total nilai pasar Rp 600.000.000 untuk semua PT Antara
dalam transaksi pembelian.
Timbul biaya merger sebesar Rp 40.000.000 dan biaya
penerbitan saham Rp 25.000.000 yang sebelumnya dicatat
dalam akun tangguhan.
Akuntansi Keuangan Lanjutan I, oleh 36
Mudjiyono, SE., MSi. Dosen STIE AKA Smg.
PT Intan mencatat sbb:

Investasi pada saham PT Antara 640.000.000


Saham biasa 100.000.000
Tambahan Modal disetor 475.000.000
Biaya merger tangguhan 40.000.000
Biaya pengeluaran saham tangguhan 25.000.000
(mencatat pembelian saham PT Antara)

Akuntansi Keuangan Lanjutan I, oleh 37


Mudjiyono, SE., MSi. Dosen STIE AKA Smg.
Pelaporan Keuangan Setelah Penggabungan
Usaha
Asumsikan terdpt inform berikut untuk PT Intan dan PT
Antara:
2X14 2X15
Pt Intan:
Laba terpisah (tdk termsk
Laba dr PT. Antara) 300.000.000 300.000.000
Juml shm beredar 31 des 30.000 40.000
PT Antara:
Laba bersih 60.000.000 60.000.000

PT. Intan mengakuisisi slrh shm PT. Antara pd nilai buku pd


tgl 1 jan 2X15, dg mengeluarkan 10.000lbr shm biasa.
Akuntansi Keuangan Lanjutan I, oleh 38
Mudjiyono, SE., MSi. Dosen STIE AKA Smg.
Pelaporan Keuangan Setelah Penggabungan
Usaha

Laporan Keu komparatif yg di buat PT Intan:


2X14:
Laba bersih Rp 300.000.000
Laba per saham (300.000.000/30.000lbr) Rp10.000
2X15:
Laba bersih (300.000.000+60.000.000) Rp360.000.000
Laba per saham (360.000.000/40.000) Rp9.000

Jika PT intan membeli saham PT Antara pd pertengahan tahun


2X15, bukan awal tahun. PT. intan hanya akan memasukkan
laba PT. antara sesudah tgl akuisisi pd laporan laba rugi thn
2X15. Jika PT. antara memperoleh laba sbsr Rp25.000.000 dith
2X15 sblm akuisisi oleh PT. Intan dan Rp35.000.000 stlh
penggabungan usaha, PT Intan akan melaporkan total laba
bersih Rp335.000.000 (300.000.000+35.000.000)
Akuntansi Keuangan Lanjutan I, oleh 39
Mudjiyono, SE., MSi. Dosen STIE AKA Smg.
Kasus 1
 Pada tanggal 30 Juni 20X5, PT. Penerang menukarkan 150.000
lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp20.000 untuk semua
saham biasa PT. Angkasa. Pada tanggal tersebut nilai wajar saham
biasa PT. Penerang sama dengan nilai buku aset neto PT. Angkasa.
Kedua perusahaan tetap beroperasi sebagai perusahaan yang
terpisah, mempunyai pembukuan yang berakhir tanggal 31
Desember. Informasi dari operasi terpisah perusahaan adalah sbb:
PT. Penerang PT. Angkasa
Saldo laba, 31 Des 20X4 Rp3.200.000.000 Rp925.000.000
Laba Neto, 6 bln berakhir
30 Juni 20X5 Rp 800.000.000 Rp275.000.000
dividen, dibyr 25 Maret 20X5 Rp 750.000.000
Berapa jumlah saldo laba yang akan dilaporkan PT. Penerang pada
neraca konsolidasi per 30 Juni 20X5 ?

Akuntansi Keuangan Lanjutan I, oleh 40


Mudjiyono, SE., MSi. Dosen STIE AKA Smg.
Kasus 2
 PT. Fajar membentuk PT. Kelana sebagai anak perusahaan yang
dimiliki seluruhnya. PT. Fajar melaporkan neraca sebagai berikut
sesaat sebelum dan setelah ia mentransfer aset dan utang usaha
kepada PT. Kelana sebagai pertukaran untuk 40.000 lembar saham
biasa dengan nilai nominal Rp12.000
Jumlah yang dilaporkan
Sebelum Transfer (Rp) Sesudah Transfer (Rp)
Kas 40.000.000 25.000.000
Piutang Usaha 65.000.000 41.000.000
Persediaan 30.000.000 21.000.000
Inv. pd PT. Kelana 0 66.000.000
Tanah 15.000.000 12.000.000
Aset terdepresiasi 180.000.000 115.000.000
(75.000.000) 105.000.000 (47.000.000) 68.000.000
Total Aset 225.000.000 233.000.000

Akuntansi Keuangan Lanjutan I, oleh 41


Mudjiyono, SE., MSi. Dosen STIE AKA Smg.
Lanjutan....
Sblm Transfer Ssdh Transfer
Utang Usaha 40.000.000 18.000.000
Utang Obligasi 80.000.000 80.000.000
Saham Biasa 60.000.000 60.000.000
Saldo Laba 75.000.000 75.000.000
Total Kewajiban dan Ekuitas Rp255.000.000 Rp233.000.000

Diminta:
a. Buat ayat jurnal yang digunakan oleh PT. Fajar untuk
mencatat transfer aset dan utang usaha ke PT. Kelana
b. Buat ayat jurnal yang digunakan oleh PT. Kelana untuk
mencatat penerimaan aset dan utang usaha dari PT. Fajar.

Akuntansi Keuangan Lanjutan I, oleh 42


Mudjiyono, SE., MSi. Dosen STIE AKA Smg.
TERIMA KASIH
ATAS PERHATIANNYA
SEMOGA BERMANFAAT

Akuntansi Keuangan Lanjutan I, oleh 43


Mudjiyono, SE., MSi. Dosen STIE AKA Smg.

Anda mungkin juga menyukai