Anda di halaman 1dari 2

Nama : Kadek Dwi Permana Putra

NIM : 202261101106
Mata Kuliah : Manajemen Keuangan
Dosen : Prof. Dr. Ni Luh Putu Wiagustini

Tanda Tangan :

LEMBAR JAWABAN

1. Keputusan Keuangan Perusahaan


Keputusan keuangan perusahaan merupakan penetuan keuntungan dan biaya yang tersebar sepanjang waktu
yang bersifat tidak pasti atau belum diketahui secara pasti sebelumnya. Keputusan keuangan perusahaan
menyangkut struktur keuangan perusahaan (Financial Structure) yang dimana keputusan keuangan dapat
dikelompokan menjadi 3 jenis keputusan yaitu Penggunaan dana (Keputusan Investasi), memperoleh dana
(Keputusan Pendanaan) dan pembagian laba (Kebijakan Dividen).
Keputusan keuangan perusahaan tidak hanya bisa dilakukan oleh Manajer Keuangan. Manajer lain seperti
manajer produksi, manajer pemasaran dan lain-lain manajer bisa untuk mengambil keputusan-keputusan
keuangan perusahaan, karena setiap keputusan yang dapat mempengaruhi kondisi dan prospek perusahaan
merupakan keputusan keuangan, karena itu keputusan keuangan perusahaan tidak hanya bisa diambil oleh
manajer keuangan.

2. Memaksimumkan nilai perusahaan atau kemakmuran pemegang saham adalah memaksimumkan nilai
sekarang (present value) semua keuntungan dimasa dating yang akan diterima oleh pemilik perusahaan .
Nilai perusahaan akan semakin tinggi jika prospek perusahaan tersebut semakin baik. Prospek yang baik
berarti laba diharapkan cukup besar dan semakin meningkat dengan berjalannya waktu.

3. Memaksimumkan nilai perusahaan tidak identik dengan memaksimumkan profit disebabkan karena
memaksimumkan EPS (Earning Per Share) mungkin memusatkan pada EPS saat ini, memaksimumkan EPS
mengabaikan nilai waktu uang dan tidak memperhatikan faktor resiko. Perusahaan mungkin memperoleh
EPS yang tinggi pada saat ini, tapi apabila pertumbuhannya diharapkan rendah maka dapat saja harga
sahamnya lebih rendah apabila dibandingkan dengan perusahaan yang saat ini mempunyai EPS yang lebih
kecil. Dengan demikian, memaksimumkan nilai perusahaan juga tidak identik dengan memaksimumkan laba,
apabila laba diartikan sebagai laba akuntansi (yang bisa dilihat pada laporan rugi laba perusahaan).
Sedangkan memaksimumkan nilai perusahaan akan identik dengan memaksimumkan laba dalam pengertian
ekonomi (economic profit). Hal ini disebabkan karena laba ekonomi diartikan sebagai jumlah kekayaan yang
bisa dikonsumsikan tanpa membuat pemilik kekayaan tersebut menjadi lebih miskin.

4. Mengapa memaksimumkan nilai perusahaan (atau kemakmuran pemegang saham) tidak mengingkari adanya
social objectives dan kewajiban social, karena :
Kesejahteraan masyarakat dan lingkungan yang berkelanjutan juga merupakan faktor yang berkontribusi
pada peningkatan nilai perusahaan. Jika perusahaan merugikan masyarakat dan lingkungan, maka nilai
perusahaan juga akan terpengaruh karena akan menghadapi risiko reputasi dan hukuman pelanggaran yang
meningkat.
Perusahaan harus memenuhi kewajiban sosialnya sebagai bagian dari tanggung jawabnya sebagai warga
negara dan sebagai entitas yang memiliki dampak signifikan pada masyarakat dan lingkungan. Dalam
memenuhi kewajiban sosialnya, perusahaan dapat meningkatkan reputasinya dan mendapatkan dukungan
dari masyarakat, yang pada gilirannya dapat memperkuat nilai perusahaan.
Memaksimumkan nilai perusahaan juga dapat dilakukan dengan cara yang bertanggung jawab dan
berkelanjutan, seperti mengurangi penggunaan energi atau bahan baku, meningkatkan efisiensi, atau
memperbaiki kondisi lingkungan. Upaya seperti ini tidak hanya dapat meningkatkan efisiensi dan daya saing
perusahaan, tetapi juga memenuhi persyaratan untuk memenuhi tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Dengan demikian, memaksimumkan nilai perusahaan dan memenuhi social objectives atau kewajiban sosial
tidak saling mengingkari. Sebaliknya, keduanya dapat dicapai secara bersama-sama dengan cara yang
bertanggung jawab dan berkelanjutan untuk memperkuat nilai perusahaan jangka panjang.

5. Perbedaan antara keuangan perusahaan dengan keuangan individu dan keuangan pemerintah/public :
Keuangan perusahaan mempunyai beberapa kekhususan antara lain
• Perusahaan bisa dimiliki oleh lebih dari satu orang
• Ada peraturan-peraturan yang berlaku untuk perusahaan tetapi tidak untuk individu.
• Penggunaan prinsip-prinsip akuntansi untuk mencatat transaksi keuangan dalam perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai