“BAHAN ASPAL”
3. Aspal emulsi
Aspal cair yang dihasilkan dengan cara
mendispersikan aspal keras ke dalam air
atau sebaliknya dengan bantuan bahan
pengemulsi sehingga diperoleh partikel
aspal yang bermuatan listrik positif
(kationik), negatif (anionik) atau tidak
bermuatan listrik (nonionik)
JENIS ASPAL
4. Aspal emulsi anionic
Aspal cair yang dihasilkan
dengan cara mendispersikan
aspal keras ke dalam air atau
sebaliknya dengan bantuan
bahan pengemulsi anionik
sehingga partikel-partikel aspal
bermuatan ion-negatif.
KLASIFIKASI ASPAL
• Viskositas
Viskositas setelah penuaan dan penetrasi. Masing-masing sistem
mengelompokan aspal dalam tingkatan atau kelas yang berbeda
pula. Dalam pengklasifikasian aspal yang ada, yang paling banyak
digunakan adalah sistem pengklasifikasin berdasarkan viskositas
dan penetrasi. Dalam sistem viskositas, satuan poise adalah
estándar pengukuran viskositas absolut.
KLASIFIKASI ASPAL
• Uji Penetrasi
Pada uji ini, sebuah jarum standar dengna beban 10 gram (
termasuk berat jarum) ditusukan keatas permukaan aspal, panjang
jarum yang masuk kedalam contoh aspal dalam waktu lima detik
diukur dalam satuan persepuluh mili meter (0,1 mm) dan
dinyatakan sebagai nilai penetrasi aspal. Semakin kecil nilai
penetrasi aspal, semakin keras aspal tersebut.
SIFAT SIFAT ASPAL
• Durabilitas
Aspal akan berubha secara signifikan akibat oksidasi dan
pengelupasan yang terjadi pada saat pencampuran, pengangkutan
dan pencampuran aspal di lapangan. Perubahan sifat ini yang akan
menyebankan aspal menjadi berdakhtilitas tinggi dan rendah
dengan kata lain aspal telah mengalami masa
penuaan. Kemampuan aspal untuk menghambat laju penuaan ini
disebut dengan Durabilitas Aspal. Aspal dengan durabilitas yang
baik akan menghasilkan campuran dengan kinerja yang baik.
SIFAT SIFAT ASPAL
• Adhesi dan Kohesi
Adhesi adalah kemampuan partikel aspal untuk meletakan satu
sama lainnya. Kohesi adalah kemampuas aspal untuk melekat dan
mengikat. Sifat aspal adhesi dan kohesi mempengaruhi kinerja dan
durabilitas campuran. Uji daktalasi aspal adalah suatu ujian
kualitas yang secara tidak langsung dapat dilakukan untuk
megetahui tingkat adhesif atau daktalitas aspal keras. Aspal keras
dengan nilai daktilasi yang rendah adalah aspal yang memiliki nilai
daktalasi tinggi.
SIFAT SIFAT ASPAL
• Kepekaan aspal terhadap temperatur
Aspal memiliki sifat termoplastik yaitu menjadi keras apabila
temoeratur menurun dan melunak apabila temperatur meningkat.
Kepekaan aspal untuk berubah sifat akibat temperatur dikenal
sebagai kepekaan aspal terhadap temperatur
SIFAT SIFAT ASPAL
• Pengerasan dan Penuaan Aspal
Penuan aspal adalah suatu parameter yang baik untuk mengertahui
durabilitas campuran aspal. Penuaan ini biasanya disebabkan oleh
Penggunaan fraksi minyak yang terkandung dalam aspal, oksidasi
penuaan jangka pendek dan oksidasi yang progresif atau penuaan
jangka panjang. Oksidasi sangat mempengaruhi kecepeatan
penuaan.
MACAM MACAM ASPAL
1. Aspal Makadam (macadam
penetrasi)
Aspal yang digunakan untuk menambal
tebal kontruksi pondasi dan untuk
memperbaharui permukaan. Terdiri dari
lapisan batuan dengan butir yang lebih
besar diletakan diatas permukaan jalan,
dengan tebal kurang lebih 1,5 x ukuran
batuan terbesar, kemudian dipadatkan
sehingga menjadi kompak dan stabil,
selanjutnya dipenetrasi agar saling
mengikat.
MACAM MACAM ASPAL
2. Beton Aspal
Batuan kering yang dipanaskan dicampur
dengan aspal panas dengan aspal panas
dalam pabrik pencampur dan diangkut
ketempat pekerjaan.
- kepadatan tinggi dengan ruang kosong
yang rendah (3-8 %)3
- kadar aspal rendah (4-6%)
- permukaan lapisan lebih tahan lama
- mampu menahan gesekan
- permukaannya rata
- pencampurannya saggat merata
- kekuatan dan stabilitasnya yang tinggi
MACAM MACAM ASPAL
3. Butas (Buton aspal)
Aspal yang tergolong aspal batu / rock
aspal, banyak di temui di pulau buton,
sulawesi tenggara. Bentuknya seperti batu
cadas berwarna hitam Kesalahan pada
butas :
- waktu pengeraman terlalu singkat /
lama
- pengadukan tidak homogen
- terjadi segregasi
- komposisi campuran tidak benar.
Terima Kasih