Alviyo wahyudi
Andra saputra
Ridho asshiddiqi
Syifa mawadda
BAB 3
AIR LIMBAH
Air limbah adalah air bekas yg tak terpakai lagisebagai hasil dari adanya
berbagai kegiatan manusia sehari hari. Air limbah niasanya dibuang di alam ataupun badan
air.
1. pengolahan individual:
pengolahan air limbah secara individual adalah mengolah sendiri limbah yg
dihasilkan .
contoh: dari wc (air kotor) → bahan organik → septic tank→ resapan tanah
3. pengolahan komunal:
Pengolahanya dilakukan di industri, kawasan pemukiman ataupun lainnya
dialihkan ke PAL dengan kapasitas terkait.
contoh: daerah industri → bak kontrol → jaringan Riool kota → instalasi
pengolahan lingkungan → badan air atau resapan tanah
PIPA TUNAS SEPTIK APUNG
KONSTRUKSI
PENYEMPURNAAN CUBLUK
b. Pengolahan Sekunder, yang meliputi :
Tangki Aerasi
Partikel-partiel lumpur halus danmelayang-layang pada air limbah yang keudanya tidak dapat
ditahan (diproses) pada pengolahan primer.
Tangki Pengendapan
Lumpur aktif yang telah terbentuk pada tangki ini diusahakan supaya mengendap. Apabila
masih terdapat partikel yang belum terbentuk maka dikembalikan pada tangki pengendapan
Pengendapan II
Partikel-partikel halus, melayang dan terlarut dalam air limbah , yang masih belum dapat
ditangkap pada bangunan pembentuk lumpur maka akan diendapkan pada bangunan
pengendapan ini.
c. Pengolahan lanjutan
Air yang telah melalui Instalansi Pengolahan Air Limbah (IPAL) merupakan air baku yang
dapat dimanfaatkan lebih lanjut untuk kepentingan irigasi, air minum, industry dan sebagainya.
sedangkan lumpurnya yang telah terpisah dair air limbahnya akan dip roses pada tangki
pembusuk lumpur sehingga dapat mengalami dekomposisi.
Dengan melihat proses tersebut diatas pengolahan air limbah tersebut dapat dikelompokkan
dalam :
a. Proses pengolahan secara fisik yang terjadi pada saringan kasar, pengangkap pasir,
pengendapan I dan pengendapan II.
b. Proses pengolahan secara biologi yang terjadi pada Aerasi dan Pengaktifan
Lumpur karena pada proses tersebut terjadi pengaktifan mikroorganisme secara
aerobic.
c. Proses pengolahan secara kimia yang terjadi pada aerasi karena bangunan ini terjadi
pengikatan oleh oksigen terhadap unsur maupun senyawa yang terdapat pada air
lembah.
3.6 OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Bangunan yang digunakan untuk menangani air limbah dapat dikelompokkan menjadi
2 yaitu :
Setelah bangunan tersebut selesai dibangun maka diperlukan penaganan lebih lanjut
berupa cara mengoperasikan dan memelihara bangunan agar berfungsi sesuai
tujuannya
PENGELOLAAN LIMBAH PADAT DOMESTIK
6.1 PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dibahas tentang pentingnya penanganan limbah padat untuk penigkatan
kesejahteraan dan kesehata masyarakat serta kelestarian lingkunagan.
Gambaran menganai meningkatnya jumlah dan macam limbah padat pada umumnya,
sesuai dengan pertambahan penduduk dengan segala kegiatannya : seperti digambarkan pada
grafik dibawah ini.
keterangan: :
PROGRAM PEMERINTAHAN
JENIS TINGKATAN PELAYANAN (%)
PERUNTUKAN Pelita V-1990 Pelita VI-1995 Pelita VII-2000
Komersial dan Pasar 100 100 100
Pemukiman 50 * 80 * 100
sampah yang ada dimasukkan ke dalam wadah yang bergantung dari tingkat sosial-ekonomi
penduduk.
Pada negara maju, biasnya masyarakat yang membuang sampah melakukan pemisahan
berdasarkan jenis sampah.
B. SUB-SISTEM PENGUMPULAN
Penggunaan jenis atau cara pengumpulan bergantung dari daerah pelayanan, tingkat sosial-
ekonomi masyarakat, saran dan prasarana yang dilayani, secara umum, susbsistem ini
digambarkan sebagai berikut :
KLIK
C. SUB-SISTEM PEMIDAHAN DAN PENGANKUTAN
Pada sub sistem ini akan dibahas tentang stasiun pemindahan (transfer depo atau transfer
station), dimana fungsinya secara umum adalah sebagai tempat penampunngan sementara
(TPS) dan tempat bertemunya kendaraan pengumpul dengan kendaraan pengankat.