Anda di halaman 1dari 18

Disusun oleh :

Alviyo wahyudi
Andra saputra
Ridho asshiddiqi
Syifa mawadda
BAB 3
AIR LIMBAH

Air limbah adalah air bekas yg tak terpakai lagisebagai hasil dari adanya
berbagai kegiatan manusia sehari hari. Air limbah niasanya dibuang di alam ataupun badan
air.

apabila jumlah air limbah yg dibuang berlebihan, maka akan menyebabkan


kerusakan lingkungan dan tingkat kesehatan masyarakat akan menurun.

kesadaran masyarakat mengenai kesehatan lingkungan sangat diperlukan , dan


kesadaran masyarakat dapat ditingkatkan dengan berbagai cara, yaitu:
1. Penyuluhan penyuluhan mengenai kesehatan masyarakat, kesehatan lingkungan
dan yg lebih penting penyuluhan mengenai cara mengelolah air limbah secara sederhana tetapi
memenuhi syarat.

2. pendidikan mengenai kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan mulai dari


pendidikan dasar, menengah sedangkan pendidikan tinggi di beri rekayasa lingkungan.

KARASTERISTIK AIR LIMBAH


Sumber
karasteristik air limbah dikelompokan berdasarkan sumber penghasil atau penyebab
secara umum terdiri dari:

- Air limbah domestik


- Air limbah industri
- Air limbah rimpasan dan rembesa air hujan
SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH

Pembuangan air limbah dilakukan secara proses pengolahan secara:

1. pengolahan individual:
pengolahan air limbah secara individual adalah mengolah sendiri limbah yg
dihasilkan .
contoh: dari wc (air kotor) → bahan organik → septic tank→ resapan tanah

2. pengolahan individu pada lingkungan terbatas:


pengolahan ini dilakukan secara terpadu dalam wilayah terbatas , seperti hotel,
rumah sakit dan lain-lain.
contoh: limbah dapur bangunan umum → bak kontrol → resapan tanah

3. pengolahan komunal:
Pengolahanya dilakukan di industri, kawasan pemukiman ataupun lainnya
dialihkan ke PAL dengan kapasitas terkait.
contoh: daerah industri → bak kontrol → jaringan Riool kota → instalasi
pengolahan lingkungan → badan air atau resapan tanah
PIPA TUNAS SEPTIK APUNG
KONSTRUKSI
PENYEMPURNAAN CUBLUK
b. Pengolahan Sekunder, yang meliputi :

 Pembentukan Partikel Lumpur

Tangki Aerasi
Partikel-partiel lumpur halus danmelayang-layang pada air limbah yang keudanya tidak dapat
ditahan (diproses) pada pengolahan primer.

Tangki Pengendapan
Lumpur aktif yang telah terbentuk pada tangki ini diusahakan supaya mengendap. Apabila
masih terdapat partikel yang belum terbentuk maka dikembalikan pada tangki pengendapan

 Pengendapan II

Partikel-partikel halus, melayang dan terlarut dalam air limbah , yang masih belum dapat
ditangkap pada bangunan pembentuk lumpur maka akan diendapkan pada bangunan
pengendapan ini.

c. Pengolahan lanjutan

Air yang telah melalui Instalansi Pengolahan Air Limbah (IPAL) merupakan air baku yang
dapat dimanfaatkan lebih lanjut untuk kepentingan irigasi, air minum, industry dan sebagainya.
sedangkan lumpurnya yang telah terpisah dair air limbahnya akan dip roses pada tangki
pembusuk lumpur sehingga dapat mengalami dekomposisi.
Dengan melihat proses tersebut diatas pengolahan air limbah tersebut dapat dikelompokkan
dalam :
a. Proses pengolahan secara fisik yang terjadi pada saringan kasar, pengangkap pasir,
pengendapan I dan pengendapan II.
b. Proses pengolahan secara biologi yang terjadi pada Aerasi dan Pengaktifan
Lumpur karena pada proses tersebut terjadi pengaktifan mikroorganisme secara
aerobic.
c. Proses pengolahan secara kimia yang terjadi pada aerasi karena bangunan ini terjadi
pengikatan oleh oksigen terhadap unsur maupun senyawa yang terdapat pada air
lembah.
3.6 OPERASI DAN PEMELIHARAAN

Bangunan yang digunakan untuk menangani air limbah dapat dikelompokkan menjadi
2 yaitu :

- Bangunan saluran air limbah yang berfungsi menyalurkan air bersih.


- Bangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

Setelah bangunan tersebut selesai dibangun maka diperlukan penaganan lebih lanjut
berupa cara mengoperasikan dan memelihara bangunan agar berfungsi sesuai
tujuannya
PENGELOLAAN LIMBAH PADAT DOMESTIK
6.1 PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dibahas tentang pentingnya penanganan limbah padat untuk penigkatan
kesejahteraan dan kesehata masyarakat serta kelestarian lingkunagan.

Gambaran menganai meningkatnya jumlah dan macam limbah padat pada umumnya,
sesuai dengan pertambahan penduduk dengan segala kegiatannya : seperti digambarkan pada
grafik dibawah ini.

keterangan: :

TPA = tempat pembuangan akhir


Dari grafik diatas, terlihat dengan jelas bahwa dengan perkembangan waktu yang senantiasa
diiringi dengan pertambahan penduduk, maka otomatis jumlah timbulan sampah semakin
meningkat, sementara lahan yang ada tetp. Lahan yang tersedia akan terus berkurang akibat
penggunaan yang lain, misalnya : untuk perumahan, fasilitas umum, dll.

PROGRAM PEMERINTAHAN
JENIS TINGKATAN PELAYANAN (%)
PERUNTUKAN Pelita V-1990 Pelita VI-1995 Pelita VII-2000
Komersial dan Pasar 100 100 100
Pemukiman 50 * 80 * 100

(*) 100% untuk wilayah dengan kecepatan > 150 orang/ha

6.2 SUMBER DAN JENIS LIMBAH PADAT

Sumber-sumber timbulan sampah di akibatkan karena berbagai kegiatan sebagai


berikut :
(1) Pemukiman (6) Pertanian, peternakan, perkebunan
(2) Perdagangan (7) Tempat umum ( rekreasi, jalan, taman)
(3) Industri (8) Lapangan udara, pelabuhan laut
(4) Institusi (kantor, sekolah) (9) Water and waste water treatment plant.
(5) Rumah Sakit
Jenis-jenis sampah terdiri atas :

1. Garbage (sampah basah)


2. Rubbish (sampah kering)
3. Dust & Ash
4. Demolition & Construction Wastes
5. Bulky Wastes
6. Hazardous Wastes
7. Water & Waste Water Treatment Plant

6.3 KARAKTERISTIK LIMBAH


Informasi tentang karakteristik sampah diperlukan untuk : (1) pemilihan peralatan, sistem dan
pengelolaan, penilaian, material dan energi yang bisa dipulihkan, (2) analisa serta perencanaan
tempat pembuangan akhir (TPA). Berikut ini disajikan tabel contoh kasus di jakarta dan pulau
batam.
Jakarta Th. 1981 Pulau Batam Th. 1986
Komposisi Sampah
(%) (%)
Organik 79,49 52,28
Kertas 7,97 13,335
Kayu 3,65 0,63
Metal 1,37 5,776
Tekstil 2,4 0,8675
Plastik 3,67 6,39
Kaca 0,5 2,81
Karet 0,47 4,185
Lain-lain (batu, tanah, tulang,pasir,
0,48 15,045
dll)
TOTAL 100 100

6.4 SISTEM PENGELOLAAN LIMBAH PADAT DOMESTIK

Sistem pengelolaan Limbah Padat Domestik terdiri dari :


1. Aspek Teknik Operasional
2. Aspek Organisasi
3. Aspek Pembiayaan
4. Aspek pengaturan
5. Aspek Peran Serta Masyarakat
6.4.1 Aspek Teknik Operasional
A. SUB-SISTEM PEWADAHAN

sampah yang ada dimasukkan ke dalam wadah yang bergantung dari tingkat sosial-ekonomi
penduduk.
Pada negara maju, biasnya masyarakat yang membuang sampah melakukan pemisahan
berdasarkan jenis sampah.

B. SUB-SISTEM PENGUMPULAN
Penggunaan jenis atau cara pengumpulan bergantung dari daerah pelayanan, tingkat sosial-
ekonomi masyarakat, saran dan prasarana yang dilayani, secara umum, susbsistem ini
digambarkan sebagai berikut :

KLIK
C. SUB-SISTEM PEMIDAHAN DAN PENGANKUTAN
Pada sub sistem ini akan dibahas tentang stasiun pemindahan (transfer depo atau transfer
station), dimana fungsinya secara umum adalah sebagai tempat penampunngan sementara
(TPS) dan tempat bertemunya kendaraan pengumpul dengan kendaraan pengankat.

D. SUB-SISTEM PEMBUANGAN AIR


1. Open Dumping
2. Control Land Fill
3. Sanitary Land Fill

E. SUB-SISTEM PEMILAHAN DAN PENGOLAHAN


a. Penilahan
Pemilahan dilakukan untuk menggolongkan jenis-jenis sampah sesuai dengan karakteristiknya,
sehingga ketika masuk pada pengolahan mempermudah prosesnya.
b. pengolahan
Dikenal dengan adalah Recycling, Reuse dan Recovery.

Anda mungkin juga menyukai