Anda di halaman 1dari 33

DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

Plant Protection Department


PT. Astra Agro Lestari
2

Apakah Saudara pernah


melihat jenis hama ini?
Apakah hama ini pernah
menyerang kebun sawit Saudara ?
3

Dibagian mana hama


dan penyakit ini
menyerang

?
Ulat Api Kumbang Badak

Ulat Kantong

Ulat Api

Ulat Api Tikus


Marasmius

Rayap

Ganoderma
ULAT PEMAKAN DAUN KELAPA SAWIT 4

Ulat Api Setora nitens Ulat Api Plonetta diducta

Ulat Api Darna trima Ulat Kantong Clania tertira


Berapa KERUGIAN yang ditimbulkan akibat 5

serangan hama ulat pemakan daun?

KERUGIAN yang ditimbulkan berupa penurunan


produksi sampai 69% pada tahun pertama setelah
serangan dan ± 27% pada tahun kedua setelah
serangan, bahkan jika serangan berat, tanaman kelapa
sawit tidak dapat berbuah selama 1-2 tahun
berikutnya.

Sumber : Agus Susanto (PPKS Medan) dalam website Sawit Indonesia.com


BAGAIMANA cara mengetahui serangan hama ulat 6

pemakan daun secara dini (awal)


1) Lakukan pengamatan secara rutin setiap 1 bulan sekali dengan
cara pemotongan pelepah (untuk tanaman TM >5)
2) 1 Ha luasan kebun cukup di wakili oleh 1 pokok sampel
3) Pengamatan apakah ADA ulat atau TIDAK ADA ulat
4) Pengamatan terhadap JENIS ulat yang menyerang
5) Menghitung jumlah ulat yang di temukan
6) Berapa ukuran ulat yang ditemukan? KECIL, SEDANG atau BESAR
7) Menentukan kategori serangan (RINGAN, SEDANG, BERAT)
BATAS POPULASI KRITIS 7

TBM TM
JENIS ULAT Species
Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat

S. nitens, S. Asigna <3 3-4 >5 <7 7-9 > 10


ULAT API P. diducta, T. bisura, T. vetusta <7 7-9 > 10 <15 15-19 > 20
Darna trima <15 15-24 > 25 <35 36-49 > 50
Mahasena corbetti <3 3-4 ≥5 <7 7-9 ≥ 10

ULAT Metisa plana <25 25-34 ≥ 35 <50 50-69 ≥ 70


KANTONG
Crematopsyche pendula <30 30-44 ≥ 45 <65 65-89 ≥ 90
Clania tertia <3 3-4 ≥5 <7 7-9 ≥ 10
PENGENDALIAN HAMA ULAT PEMAKAN DAUN 8

KUTIP ULAT

1) Dilakukan jika ditemukan serangan hama ulat dalam kondisi


masih mengumpul (SPOT)
2) Dilakukan pada umur tanaman 1 sd ± 5 tahun
SEMPROT ULAT

1) Dilakukan jika ditemukan serangan hama ulat sudah


menyebar pada setiap pokok
2) Dilakukan pada umur tanaman 1 sd ± 7 tahun
3) Alat yang digunakan : KNAPSACK, MIST BLOWER
4) Material yang digunakan : INSEKTISIDA BIOLOGI (b.a
Bacteri thiringiensis), INSEKTISIDA KIMIA (b.a Lamda
sihalotrin, Karbosilfan, Clorantraniliprol)
PENGENDALIAN HAMA ULAT PEMAKAN DAUN 9

INJEKSI BATANG
1) Dilakukan jika ditemukan serangan hama ulat dalam
kondisi masih mengumpul (SPOT)
2) Dilakukan pada umur tanaman TM> 5
3) Alat yang digunakan : MESIN BOR
Panjang mata bor 20-30 cm, kemiringan pada saat
pengeboran 30° - 45°
4) Material yang digunakan : INSEKTISIDA KIMIA (b.a
Karbosulfan, Asefat). Dosis : 20 ml/pokok
PENGENDALIAN HAMA ULAT PEMAKAN DAUN 10

PENGASAPAN (FOGGING)

1) Dilakukan jika ditemukan serangan


hama ulat dalam kondisi menyebar >
50% luasan
2) Dilakukan pada umur tanaman > 6
Tangki 1 (depan) berisi :
tahun, kondisi pelepah sudah saling B. thuringiensis 250 cc, Air 4750 cc, Perekat 5 cc
bersentuhan Tangki 2 (belakang) berisi :
3) Alat yang digunakan : PULSFOG K22BIO Solar 3000 cc, elmugator 100 cc, air 1900 cc

(untuk insektisida biologi dan kimia),


AGROFOG (untuk insektisida kimia)
4) Material yang digunakan : INSEKTISIDA
BIOLOGI (b.a Bacteri thiringiensis),
INSEKTISIDA KIMIA (b.a Lamda
Tangki berisi :
sihalotrin) Insektisdia 250 cc, Solar 3000 cc, elmugator
100 cc, air (1400,1650) cc, perekat 5 cc
PENGENDALIAN HAMA ULAT PEMAKAN DAUN 11

LIGHT TRAP (LAMPU PERANGKAP KUPU)

1) Dilakukan jika ditemukan fase NGENGAT (kupu-kupu)


2) Alat yang di pergunakan :
 GENSET : 2500 – 3000 va
 Lampu NEON 50 – 70 watt
 Kabel dan cok
 Terpal
3) Pelaksanaan
 Light trap dilakukan pada pukul 18.00 sd 21.00 WIB
 Jarak antar lampu ± 50 meter
 Ketinggian lampu ± 1 meter dari permukaan tanah
 Lampu di letakkan di atas terpal ukuran 2x3 meter
 Di atas terpal disiram dengan campuran air dan solar
(supaya kupu yang tertangkap tidak terbang lagi)
KONSERVASI PENGEMBANGAN AGENSIA HAYATI 12

Kepik Predator Kepik Predator Tawon-tawonan


(Sycanus dichotomus) (Euchantecona) (Brachimeria sp)

Air Mata Pengantin Bunga Pukul Sembilan Tanaman Idat


(Antigonon leptosus) (Turnera subulata) (Cratoxylum sp)
JENIS-JENIS KUMBANG DISEKITAR KITA 13

Kumbang Badak Kumbang Tanduk Kumbang Badak Jepang


(Oryctes rhinoceros) (Chalsosoma sp.) (Allomyrina dichotoma)

Kumbang Banteng Kumbang Tanduk Kumbang Kelapa


(Strategus aloeus) (Enema pan) (Cratoxylum sp)
Berapa KERUGIAN yang ditimbulkan akibat 14

serangan hama Kumbang Badak?

KERUGIAN yang ditimbulkan berupa


penurunan produksi sampai 69% pada
TM (Tanaman Menghasilkan) dan 25%
kematian pada tanaman TBM (Tanaman
Belum Menghasilkan)

Sumber : Agus Susanto (PPKS Medan) dalam website Sawit


Indonesia.com
BAGAIMANA cara mengetahui serangan hama Kumbang
15

Badak secara dini (awal)

1) Cari ada/tidak ada sumber tempat berkembangbiak (Breedingsite)


Kumbang Badak berupa : Tandan Kosong, Pokok mati, rumpukan
replanting, sampah rumah tangga, dll

Tandan Kosong Pokok Mati Rumpukan Sampah Rumah Tangga


16
2) Pengamatan apakah ADA atau TIDAK ADA serangan Kumbang
Badak

Serangan pada TM Serangan pada TBM


AMBANG BATAS KRITIS KUMBANG BADAK 17

Tingkat Serangan
Ringan : < 2,5 %
Berat : ≥ 2,5 %
PENGENDALIAN HAMA KUMBANG BADAK 18

PEMUSNAHAN SUMBER KUTIP LARVA (LUNDI)


TEMPAT BERKEMBANG BIAK
PENGENDALIAN HAMA KUMBANG BADAK 19

PEMASANGAN FEROMONE TRAP

Melakukan pemasangan Feromone trap pada


pinggir blok untuk menangkap kumbang dewasa

APLIKASI INSEKTISIDA

Tabur bioinsektisida pada tempat berkembangbiak


Tabur insektisida pada titik tumbuh tanaman sawit
kumbang badak
20

?
Apakah Anda Pernah
Menjumpai di Kebun
Anda gejala seperti ini
PENYAKIT BUSUK PANGKAL BATANG (Ganoderma boninense) 21

Badan Buah Serangan Bawah


(Basiodocarp) (Bassal Steam Rot)

Serangan Atas
(Upper Steam Rot)
Berapa KERUGIAN yang ditimbulkan akibat 22

serangan penyakit Ganoderma boninense?

Kerugian yang diakibatkan oleh serangan ganoderma


adalah 53% penurunan produksi pertahun dan 26%
kematian pokok (tidak ada produksi)

Sumber : ppt Henny H, 2009


PENCEGAHAN PENYAKIT GANODERMA 23

PENCEGAHAN

Sensus rutin Ganoderma Kutip Badan Buah Eradikasi (Cincang pokok Terserang) Parit Isolasi
PREVENTIVE

KKS Toleran Ganoderma Pemberian Cendawan antagonis pada saat di pembibitan dan lubang tanam
HAMA TIKUS 24

Apakah Anda Pernah


Menjumpai Hama Tikus di

?
Kebun Anda
HAMA TIKUS 25

Berapa Dampak Kerugian Akibat


Hama Tikus?
Kemampuan seekor tikus dalam mengkonsumsi buah
sawit adalah 6-14 gr/hari, atau setara dengan
kehilangan sebesar 328 - 962 kg minyak
sawit/ha/thn (Rp. 426.400 - Rp.1.250.600/ha/thn),
dengan tingkat populasi tikus 183-537 ekor/ha.

Sumber : Balai Besar Perbenihan Dan Proteksi Tanaman Perkebunan Medan


BAGAIMANA cara mengetahui serangan Hama Tikus 26

secara dini (awal)


1) Melakukan pengamatan secara rutin setiap
1 bulan sekali pada gejala gigitan Tikus
2) Pola Gigitan Tikus pada Buah, Bunga,
Pokok Sawit Muda (TBM)
3) Pengamatan dilakukan sampling pada
beberapa baris blok
4) Menghitung Jumlah bekas gigitan
Hama Tikus Baru (B), Lama (L), Baru dan Lama
(Baru dan Lama)
5) Menghitung % Bekas Gigitan Baru Hama Tikus
6) Menentukan kategori serangan
(RINGAN, SEDANG, BERAT)
BATAS POPULASI KRITIS 27

TM
Kategori TBM
Buah Bunga
Serangan (Pokok)
Jantan
Ringan <5% <5% < 10 %
Sedang 5-10 % 5-10 % 10-20 %
Berat > 10 % >10 % >20 %
PENGENDALIAN HAMA TIKUS 28

PENGENDALIAN TABUR RACUN


Pengendalian Secara Kimiawi Brodifakum :
Klerat, Petrokum, Ratgon

Coumatetralyl :
Racumin, Coumatetralyl

Setelah dilakukan pengendalian (Aplikasi I), maka setelah 7 hari harus dilakukan deteksi ulang. Dan apabila masih kategori Sedang
dan Berat, maka dilakukan Aplikasi II dan seterusnya sampai kondisi serangan Ringan

Pengendalian Secara Biologi Predator Pemangsa


Hama Tikus

Burung Hantu
(Tyto alba)

Sumber SOP Proteksi tanaman


CARA PENGENDALIAN HAMA TIKUS

STRATEGI PENGENDALIAN TIKUS 300 Populasi April Mei Juni Juli Agustus Jumlah
(1 kali kampanye pengendalian, 3 rotasi)
300 300

1 5 5 9 9 1
3
(150 pasang) 1800 1800 1800
10800
1800
10800
10800
1800
10800
10800
9000
32400
21600
10800 10800
R1 R2 R3 64800 64800
7 14
300 1800 1800 12600 23400 99000 138900

1 5 9 : aplikasi hari ke 1,5,9

5 9 1 : pengamatan jumlah umpan termakan


3
hari ke 5,9,13
7 14 : deteksi ulang hari ke 7,14 setelah aplikasi

Note:
• Perkembangbiakan tikus sangat cepat, didukung dengan habitat yang sesuai, setiap
bulan betina selalu melahirkan anak rata-rata 12 anak/bulan
• Anak sudah siap kawin pada umur 3 bulan
• Pengendalian harus konsisten, kontinyu pada tiap rotasi yang dilakukan secara serempak
ESTIMASI KEHILANGAN TONASE 30
AKIBAT SERANGAN HAMA PADA KELAPA SAWIT
18800 Kg/Ha/Tahun

15800 Kg/Ha/Tahun

13800 Kg/Ha/Tahun

KUMBANG
BADAK GANODERMA ULAT
PEMAKAN 4400 Kg/Ha/Tahun

DAUN
TIKUS
DAMPAK PENGUNAAN PESTISIDA 31
INSEKTISIDA VS AGENSIA HAYATI 32

Tidak Ramah Lingkungan Ramah Lingkungan


Dapat menimbulkan RESIDU (BAHAYA) Tidak Menimbulkan RESIDU (BAHAYA)
Harga MAHAL Mudah di temukan di alam
Hama menjadi KEBAL (Resisten) Tidak perlu biaya besar
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai