Sub Bagian Gastroenterohepatologi FK Unsyiah/RSU Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Pendahuluan
• Sindroma Dispepsia: suatu kumpulan gejala
rasa sakit atau rasa tidak nyaman di ulu hati dengan gejala yang menyertai antara lain; – Cepat kenyang – Kembung atau distensi – Nausea – Muntah Etiologi Dyspepsia • Dispepsia organik – Misalnya; tukak peptik, gastritis, pankreatitis, kholesistitis, dan lainnya • Dispepsia fungsional – Keluhan dispepsia yang telah berlangsung dalam beberapa minggu (beberapa kepustakaan ± 2 minggu) tanpa didapatkan kelainan atau gangguan struktural/organik/ metabolik berdasarkan pemeriksaan klinik, laboratorium, radiologi dan endoskopi. Dalam Tatalaksana
• Dispepsia yang belum diinvestigasi
(Uninvestigated dyspepsia) • Dispepsia yang telah diinvestigasi (Investigated dyspepsia) – Istilah dispepsia harus diikuti oleh penyebabnya, misal dyspepsia ec. Ulcus duodeni Secara Garis Besar: Keluhan Dispepsia dapat Dibagi Atas
1. Penyebab organik yang jelas menimbulkan
gejala. Bila penyebab itu dapat diatasi maka gejala menghilang, seperti ulkus duodeni, ulkus gaster dll. 2. Dapat diidentifikasi suatu keadaan patologik tapi tidak jelas relevansinya dengan gejala yang timbul. 3. Tidak dapat diidentifikasi suatu kelainan yang dapat menjelaskan gejala yang ada. Dispepsia
Kriteria Roma II (th 2000), dibagi atas 3 grup:
1. Dispepsia mirip ulkus (ulcer-like dyspepsia) Bila gejala yang dominan adalah nyeri ulu hati 2. Dispepsia mirip dismotilitas (dysmotility-like dyspepsia) Bila gejala yang dominan adalah kembung, mual, cepat kenyang 3. Dispepsia non spesifik Bila tidak jelas masuk ad. 1 atau ad. 2 Pada kriteria Roma II (terakhir) tidak ada lagi sub grup dispepsia mirip refluks (refluks-like dyspepsia) Patofisiologi • Schwarz K, 1910 – No acid no ulcer – Patogenesis ulkus lambung karena asam lambung • Saat ini, tukak peptik dan sindroma dispepsia terjadi karena ketidakseimbangan faktor agresif dan faktor defensif. – Akibat ketidakseimbangan peradangan mukosa kerusakan jaringan mukosa, sub mukosa lapisan otot saluran cerna makanan bagian atas. Patofisiologi • Marshall dan Warren 1983 Helicobacter pylori (Hp) – Banyak pakar menghubungkan gastritis kronik aktif dan tukak peptik dengan infeksi Hp. – No Helycobacter pylori no ulcer • Peneliti lain menghubungkan terjadinya ulcus lambung dengan terlambatnya pengosongan asam dan pepsin lambung atau gangguan motilitas lambung Keseimbangan Faktor Agresif dan Defensif
Faktor Agresif Faktor Defensif
Asam lambung Aliran darah mukosa Pepsin Sel epitel permukaan Refluks cairan empedu Prostaglandin Nikotin Fosfolipid/surfaktan Obat anti inflamasi non steroid (NSAID) Musin/mukus Kortikosteroid Bikarbonat Helicobacter pylori Motilitas Impermeabel mukosa terhadap ion H+ Regulasi pH intra sel Hasil Pemeriksaan Esofagogastroduodenoskopi pada 591 Kasus Dispepsia di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta
Lesi Jumlah Kasus %
Normal 168 28,43 Esofagitis 35 5,91 Gastritis 295 49,91 Ulkus Gaster 13 2,20 Ulkus Duodeni 21 3,55 Tumor Esofagus 1 0,16 Tumor Gaster 6 1,01 Lain-lain 52 8,83 Patofisiologi Dispepsia Fungsional 1. Diet dan lingkungan 2. Sekresi asam lambung 3. Fungsi motorik lambung (motilitas) 4. Persepsi viseral lambung 5. Psikogenik 6. Infeksi Helicobacter pylori (Hp) 7. Kapasitas akomodasi lambung 8. Peran hormonal 9. Aktivitas mioelektrik lambung Gambaran Klinik Fungsional • Gambaran gejala sindroma dispepsia • Tidak ditemukan kelainan fisik diagnostik yang berkaitan dengan keluhan • Gejala klinik tidak disertai suatu alarm symptoms yang terdiri dari: – Anemia – Hematemesis melena – Berat badan menurun – Gejala/tanda obstruksi usus – Dan lainnya Diagnosis • Anamnesis yang baik • Pemeriksaan fisik yang akurat • Pemeriksaan penunjang • Keluhan tambahan yang mengancam (alarm symptoms) • Esofagogastroduodenoskopi memegang peranan penting disamping pemeriksaan radiologi • Laboratorium, Endoskopi, Sidikan abdomen, Manometri esofago-gastro-duodenum, Waktu pengosongan lambung Diagnosa Banding
• Penyakit refluks gastro esofageal
• Irritable bowel syndrome (IBS) Pengobatan
• Penatalaksanaan umum • Modifikasi pola hidup • Obat-obatan – Antasida – Agen antisekresi – Prokinetik • Eradikasi Helicobacter pylori