Anda di halaman 1dari 7

UPAYA SERIUS MELAWAN KORUPSI

Kelompok 3
Agus Adhiatma
Ahmad Taufiq Akbar
Alit Istiani
Bagus Muhammad Akbar
Eko Wibowo
Hasan Mastrisiswadi
Ika Wahyuning Widiarti
Muammar Gomareuzzaman
Virginia Ayu Sagita
Vynska Amalia Permadi
ANCAMAN TERHADAP NEGARA

Perang

Kriminalitas
 Penyebab korupsi yang melibatkan kepala daerah korupsi
 Mental atau karakter yang korup atau serakah;
 Sistem pencegahan pengawasan keuangan tidak efektif;
 Sistem politik biaya tinggi;
 Persoalan ekonomi.
 Dari artikel tersebut dapat disimpukan bahwa tingginya kasus korupsi oleh kepala daerah
salah satunya disebabkan oleh mental yang korup. Untuk itu, kesadaran anti korupsi harus
ditanamkan ke semua lapisan instansi pemerintahan. Pembenahan akhlak dan moral
harus dilakukan agar mampu menciptakan insan yang berintegritas dan mampu
menginternalisasikan nilai-nilai anti korupsi yang meliputi:
 Jujur
 Peduli
 Mandiri
 Disiplin
 Tanggung jawab
 Kerja keras
 Sederhana
 Berani
 Adil
 Upaya- upaya yang diperlukan untuk penanaman nilai-nilai anti korupsi tersebut dapat
dilakukan dengan
 Penyelarasan nilai organisasi dan nilai anti korupsi
Nilai – nilai organisasi seharusnya selaras dengan nilai-nilai antikorupsi sehingga pegawai yang
mengusung integritas dan anti korupsi akan mendapatkan payung dari organisasinya karena
sesuai dengan nilai-nilai yang dijadikan pedoman oleh organisasinya.
 Internalisasi integritas yang dilakukan dengan mengabungkan pendekatan inside out (dari
dalam keluar) dan outside in (dari luar ke dalam), yaitu dengan
1. Menciptakan lingkungan yang berintegritas (memperbanyak hidup dalam lingkungan
yang positif), yang dapat dilakukan dengan:
 Memperbanyak teman yang berkarakter positif
 Memaknaisetiap pengalaman agar menjadi inspirasi dalam melakukan hal kebaikan
dan kebenaran.
 Melakukan kegiatan yang bermanfaat /positif
2. Melakukan proteksi integritas (memastikan pengaruh lingkungan yang negatif tidak
merusak pikiran (diri)
3. Melakukan perubahan sistem nilai, jika nilai-nilai negatif mulai masuk dan merusak diri
maka harus segera melakukan teknik perubahan sistem nilai agar nilai-nilai negatif tersebut
berubah menjadi nilai yang positif.
 Legalitas OTT (Operasi Tangkap Tangan) sesuai dengan UU no 3 Tahun 2002 tentang Komisi
Pemberantasan Korupsi merupakan lembaga negara yang dalam melaksanakan tugas dan
wewenang bersifat Independen dan bebas dari pengaruh kekuasaan manapun. KPK
dibentuk memiliki tujuan untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna terhadap upaya
pemberantasan tindak pidana korupsi. Kaitannya dengan tindak pidana pencucian uang,
gratifikasi dan lain-lain. Metode OTT (Operasi Tangkap Tangan) merupakan inovasi dari KPK
yang mulai efektif diteapkan pada tahun 2007 semenjak KPK dibentuk pada tahun 2002.

 Pada mulanya OTT dirasa cukup efektif dalam memberantas permasalahan korupsi yang
pada umumnya menjerat kepala daerah dan birokrat. Namun, seiring berjalannya operasi
tersebut, banyak celah yang dapat diterobos atau “diakali” oleh pejabat atau birokrat misal
dengan melakukan pra peradilan untuk menggugurkan permasalahan pidana yang terjadi.
Kemenangan banyak pejabat atau birokrat pada pra peradilan membuat OTT dirasa kurang
efektif dan memberikan efek jerah pada pelaku korupsi.
 Menurut opini publik, hukum yang perlu diterapkan agar melahirkan efek jera dari perilaku
korupsi antara lain :
 Penjara dalam waktu lama
 Dismiskinkan
 Hukuman mati
 Kerja sosial

Anda mungkin juga menyukai