Anda di halaman 1dari 4

RINGKASAN MATERI KULIAH BELA NEGARA

HUBUNGAN KONSEP GOOD GOVERNANCE DALAM


BELA NEGARA BAGI PROFESI AKUNTANSI

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Indrawati Yuhertiana, MM, Ak, CA, CMA
Disusun Oleh:
Muhammad Novian Gilang Ramadhan 21013010069

Program Studi Akuntansi


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
2023
PENGERTIAN GOOD GOVERNANCE DI ORGANISASI PUBLIK
Good Governance di organisasi publik merupakan suatu tatanan untuk mengatur sebuah
kegiatan yang terdapat pada suatu organisasi public dengan tujuan agar aktivitas-aktivitas suatu
organisai public telah dikendalikasn dan diarahkan dengan baik untuk kepentingan pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap organisasi public tersebut. Sehingga, diterapkannya Good Governance di
organisasi public maka dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan public serta
menciptakan efisiensi dan efektifitas pengelolaan sumber daya yang ada. Good Governance dapat
diterapkan melalui pengelolaan sumber daya secara transparan, akuntabel, dan bertanggung jawab.
Dalam organisasi public, hal tersebut dapat terkait dengan tarif pelayanan public, pajak , retribusi, serta
penganggaran, pencairan dan pertanggungjawaban keuangan yang dilakukan organisasi public.
PENGERTIAN GOOD GOVERNANCE DI ORGANISASI SWASTA
Good Governance di organisasi swasta merupakan suatu konsep mengenai tatanan antara
manajemen, direksi, dewan direksi, pemegang saham, dan para pemangku kepentingan yang
mengatur dan mengarahkan kegiatan suatu organisasi swasta. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk
meningkatkan kualitas kerja suatu organisasi tersebut, sehingga dapat terhindar dari hal-hal yang
dapat merugikan pihak-pihak organisasi swasta.
Good Governance di organisasi swasta sangat diperlukan untuk menjaga kelangsungan
hidup perusahaan melalui pengelolaan yang didasarkan pada asas transparansi, akuntanbilitas,
responsibilitas, independensi serta kewajaran dan kesetaraan. Etika bisnis adalah salah satu hal yang
terpenting dalam upaya penerapan Good Governance tersebut. Menerapkan etika bisnis secara
konsisten hingga dapat mewujudkan iklim usaha yang sehat, efisien, dan transparan merupakan
salah satu sumbangsih besar yang dapat diberikan oleh dunia usaha untuk mendorong terciptanya
pasar yang efisien, transparan, dan mampu meberikan manfaat yang besar bagi seluruh stakeholder-
nya.
GOOD GOVERNANCE SEBAGAI WUJUD BELA NEGARA BAGI PROFESI AKUNTANSI
Pengertian CG menurut ssurat keputusan menteri Negara/Kepala badan penanaman modal
dan pembinaan BUMN tentang pengembangan praktik GCG dalam perusahaan perseroan , Good
Governance adalah prinsip korporasi yang sehat, dan perlu diterapkan dalam pengelolaan
perusahaan yang dilaksanakan semata-mata demi menjaga kepentingan perusahaan dalam rangka
mencapai maksud dan tujuan perusahaan. CG merupakan upaya yang dilakukan oleh semua pihak
yang berkepentingan dengan perusahaan untuk menjalankan usahanya secara baik sesuai dengan
hak dan kewajibannya masing-masing.
Prinsip-prinsip dasar Good Corporate Governance ada empat, yakni:
1. Kewajaran, prinsip ini menekannkan pada adanya perlakukan dan jaminan hak-
hak yang sama kepada pemegang saham minoritas maupun mayoritas.
2. Akuntanbilitas, prinsip ini berhubungan dengan adanya sistem yang
mengendalikan hubungan antara unit-unit pengawasan yang ada di perusahaan
3. Transparansi, prinsip ini berhubungan dengan kualitas informasi yang disajikan
perusahaan
4. Responbilitas, sebagai tanggungjawab perusahaan sebagai anggota masyarakat
untuk mematuhi peraturan dan hukum yang berlaku serta pemenuhan terhadap
kebutuhan-kebutuhan sosial.
Akuntan adalah salah satu profesi yang terlibat langsung dalam pengelolaan
perusahaan. Keterlibatan akuntan mencakup dua pihak, yaitu internal dan eksternal.
Keterlibatan internal terjadi bila akuntan menjadi salah satu bagian dari manajemen
untuk melaksanakan fungsi sebagai penyedia informasi keuangan yang disajikan dalam
laporan keuangan perusahaan. Keterlibatan eksternal akuntan adalah bila akuntan
menjalankan profesi sebagai auditor yang bertugas untuk melakukan pemeriksaan atas
kewajaran laporan keuangan..
Dalam hubunngan dengan prinsip GCG, peran akuntan secara signifikan terlibat
dalam berbagai aktivitas penerapan masing-masing GCG sebagai berikut :
1. Prinsip kewajaran, laporan keuangan dikatakan wajar bila laporan keunagan
tersebut memperoleh opini atau pendapat wajar tanpa pengecualian dari akuntan
public
2. Prinsip akuntabilitas, merupakan tanggung jawab manajemen melalui
pengawasan yang efektif yaitu dengan dibentuknya komite audit.
3. Prinsip transparansi, berhubunga dengan kualitas informasi yang disampaikan
perusahaan. Kepercayaan investor akan sangat tergantung dengan kualitas
informasi yang disampaikan perusahaan.
4. Prinsip responbilitas, berhubunngan dengan tanggungjawab perusahaan sebagai
anggota masyarakat yaitu dengan cara mengakomodasi kepentingan pihak-
pihak yang berkaitan dengan perusahaan seperti masyarakat, pemerintah,
asosiasi bisnis dan sebagainya..
Good Governance pada profesi akuntan sebagai wujud bela negara dapat dilihat
pada peran akuntan pada penerapan masing-masing prinsip GCG yang sesuai dengan
nilai-nilai bela negara. nilai-nilai bela negara ada lima yakni:
1. Cinta Tanah Air
2. Kesadaran berbangsa dan bernegara
3. Yakin Pancasila sebagai ideology negara
4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara
5. memiliki kemampuan awal bela negara
dengan adanya empat prinsip GCG, yang pada intinya diharapkan mampu untuk
menyeleraskan perbedaan kepentingan antara principal dan agen, dapat tercipta tata
kelola perusahaan yang baik. Perusahaan-perusahaan di Indonesia serta menjadi
sebuah perwujudan bela negara bagi profesi akuntan yang dijalankan berdasarkan
nilai-nilai bela negara.
KASUS
BUMN sebagai badan yang bertujuan untuk memberikan sumbangan bagi
perekonomian nasional dan penerimaan negara seharunya menerapkan good
governance untuk tetap konsisten dalam mencapai tujuannya dan menjaga
kepercayaan public. Namun hal itu pada kenyataannya tidak terjadi. Banyak kasus
korupsi terus mendera BUMN. Kasusunya merentang luas mulai dari pengadaan
barang,anggaran fiktif, terjerat suap, hingga gratifikasi proyek.
Terdapat tiga kondisi yang mendorong pejabat BUMN melakukan korupsi.
Pertama, pemilihan direksi dan komisaris BUMN terkesan politis karena ditentukan oleh
pemenang pemilu. Kedua, BUMN sering mengalami kekalahan apabila bersaing
dengan perusahaan multinasional atau perusahaan milik politisi berpengaruh. Ketiga,
BUMN memiliki privilege untuk memonopoli barang dan jasa public tidak akan
ditinggalkan konsumen apapun yang terjadi.

Anda mungkin juga menyukai