Manajemen Bangsal
Manajemen Bangsal
Planning
Organizing
Actuating
Controling
2
3
Contoh:
Visi Rumah Sakit Pondok Indah :
Menjadi rumah sakit pilihan dengan menyediakan
layanan perawatan kesehatan terbaik, aman, bermutu
tinggi dan inovatif.
4
Motto Rumah Sakit Pondok Indah
“Kesehatan anda prioritas kami”
5
Memberikan pelayanan keperawatan secara
utuh, aman, bermutu tinggi dan inovatif yang
berfokus pada pasien melalui praktik berbasis
bukti yang sesuai, dengan komitmen
peningkatan kompetensi individu secara
berkesinambungan serta menjunjung
kerjasama tim.
6
Untuk mencapai pelayanan keperawatan secara utuh,
aman, bermutu tinggi dan inovatif, kami bertujuan :
Memberikan asuhan keperawatan secara
professional, berfokus pada keselamatan pasien.
Memenuhi setiap kebutuhan pasien.
Menjalankan nilai–nilai yang dianut Pondok Indah
Health Care Group : integritas, kualitas dan
kerjasama tim baik didalam maupun diluar unit
keperawatan.
Menjalankan efisiensi biaya dalam pengelolaan
operasional.
Mengadakan pelatihan dan pendidikan yang
berkesinambungan baik di dalam maupun di luar RSPI
(terbuka untuk belajar berubah dan berinovasi).
7
Falsafah keperawatan : kami meyakini bahwa yankep secara utuh, aman,
bermutu tinggi dan inovatif adalah :
Pemenuhan kebutuhan pasien dilakukan secara professional dg
menggunakan metode proses keperawatan.
Perawatan bukan hanya merawat fisik pasien saja namun juga merawat
dan memperhatikan pasien dari segi psikis, psikososial dan spiritualnya
(sesuai tingkat kebutuhan pasien).
Tujuan askep dapat dicapai melalui usaha bersama dari semua anggota
tim kes untuk merawat pasien secara paripurna.
Setiap pasien adalah individu yang harus diperlakukan sama tanpa
membedakan kepercayaan,warna kulit, suku dan agama.
Setiap ps hrs diperlakukan dg hormat dan memperhatikan harga dirinya.
Berusaha dengan segala kemampuan untuk merawat, memelihara dan
menjaga kesehatan pasien dengan penuh tanggung jawab.
Dalam meningkatkan mutu kinerja perawat maka perlu di lakukan
evaluasi kinerja secara terus menerus dan mengadakan program
pelatihan serta pendidikan berkesinambungan sesuai dengan
perkembangan ilmu pegetahuan dan teknologi.
Perlu memperbaiki mutu secara terus menerus dengan senantiasa
memonitor dan mengevaluasi setiap praktek pelayanan keperawatan.
8
9
Pengorganisasian adl pengelompokan orang,
alat, tugas, kewenangan, tanggung jawab dan
aktivitas-aktivitas dalam organisasi dalam
suatu koordinasi sehingga dapat digerakkan
untuk mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan.
10
1. Mengidentifikasi aktivitas
2. Mengelompokkan aktivitas organisasi
3. Mengklasifikasi berdasarkan kewenangan
4. Mengkoordinasi antara tugas dan kewajiban
11
Organisasi formal
Organisasi informal
12
Rantai komando organisasi dibuat dg hub.
hirarkis dlm alur autoritas dari atas ke bawah.
Kesatuan komando seorang pekerja mpy
satu penyelia dan satu pemimpin dan satu
rencana utk kelompok aktivitas dg objektif yg
sama.
Rentang kontrol individu harus menjadi
penyelia suatu kelompok
13
Jumlah tugas yg dibebankan seseorang terbatas
dan sesuai dg kemampuannya
Tiap bangsal / bagian memiliki perincian aktivitas
yg jelas dan tertulis
Tiap staf memiliki perincian tugas yang jelas
Variasi tugas bagi seseorang diusahakan sejenis
atau erat hubungannya
Mencegah terjadinya pengkotakan antar staf/
kegiatan
Penggolongan tugas berdasarkan kepentingan
mendesak, kesulitan dan waktu
14
Setiap staf mengetahui kepada siapa dia
harus melapor, minta bantuan atau bertanya,
dan siapa atasan langsung serta dari siapa
dia menerima tugas
15
Struktur organisasi ruang rawat tidak termasuk
dalam struktur organisasi RS bila dilihat dari SK
Menkes no. 134 dan 135 tahun 1978.
Direktur RS perlu menerbitkan SK yg mengatur
struktur organisasi ruang rawat.
Struktur organisasi bangsal utk menggambarkan:
- Pola hubungan antar bagian / staf atasan baik
vertikal / horizontal
- Posisi tiap bagian, wewenang dan tg-jwb serta
tanggung gugat.
- Pengelompokkan kegiatan / sistem penugasan yg
digunakan.
16
Karu bertanggung jawab mengorganisir Nakep yg ada
dan kegiatan yankep yg akan dilakukan sesuai dg
kebutuhan klien
Menurut Kron (1987) kategori klien didasarkan atas :
1. Tingkat yankep yg dibutuhkan klien kep.
mandiri, minimal, sebagian, total atau intensif.
2. Usia anak, dewasa, usia lanjut.
3. Dx/masalah kes yg dialami klien pwtn bedah,
kulit.
4. Terapi yg dilakukan rehabilitas, kemoterapi.
Karu bertanggung jawab menetapkan metode
penyusunan kep apa yg tepat digunakan di unit
kerjanya untuk mencapai tujuan sesuai dg jumlah
katagori tenaga yg ada di ruangan serta jumlah klien
yg menjadi tanggung jawabnya.
17
LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN
N0: 1001/Dir-PIHG/2008
Koordinator In Patient
Sr. Yuliana Sri Sudibiyanti, SKM
KUP Lt. 5C
Sr. Yully Harta mustikawati, SKp
PN A PN B
Nurse Aid :
Christien Jacobus
19
Lulusan D III Kep/Kebidanan /S1 Kep
Memiliki pengetahuan ttg manajemen
Mpy pengalaman kerja min. 8 tahun di bidang
yankep dg pengalaman yg cukup luas dalam
bidang manajemen
Menunjukkan kemampuan dapat :
1. Bekerja secara efektif
2. Memecahkan masalah
3. Mengajar
4. Memimpin
Memiliki kemampuan untuk beradaptasi dg
perubahan dan senantiasa bersikap luwes dan
membuka diri untuk belajar
20
Kepala Unit Perawatan adalah perawat
ahli/terlatih baik pria maupum wanita yang
memiliki kualifikasi pendidikan D III atau S1
serta dapat mengelola unit keperawatan
Kepala Unit Perawatan bertanggung jawab
kepada Manager Keperawatan untuk
terciptanya mutu pelayanan perawatan secara
cost efektif.
21
Adalah menyangkut pengelolaan pasien,
keuangan, logistik dan sumber daya manusia
(SDM) yang berada di unitnya
Selain itu Kepala Unit Perawatan juga
membantu menciptakan proses perubahan
dalam unitnya kearah Visi Rumah Sakit
22
1.Pelayanan perawatan pasien
2.Manajemen SDM
3.Budget
4.Pendidikan
5.Komunikasi
6.Manajemen
7.Pengembangan mutu pribadi
23
Jabatan : Primary Nurse (PN)
Departemen : Keperawatan
Laporan Ke : Kepala Unit Perawatan
Bertanggung jawab kepada :
Manager Keperawatan
24
Lulusan D III Kep/Kebidanan atau S1 Kep. atau
perawat yg ditunjuk dg pengalaman kerja
sebagai perawat pelaksana minimal 5 tahun dg
minimal tingkat kompeten.
Mempunyai kemampuan dalam mengatasi stres
dan menetapkan prioritas.
Mempunyai kemampuan melakukan tugas-tugas
khusus yg bervariasi dg pengawasan yg minimal
Menampilkan kemampuannya sesuai dengan
jenjang pendidikannya
Mempunyai kemampuan memimpin dalam kep.
25
Manajemen askep dg menggunakan proskep
Manajemen Sumber Daya Manusia
Komunikasi efektif
Pendidikan / edukasi
Mutu pelayanan keperawatan
Pengembangan diri
26
Jabatan : Nurse Associate
Departemen : Keperawatan
Laporan Ke : Kepala Unit Perawatan
Bertanggung jawab kepada :
Manager Keperawatan
27
Lulusan S1/D III Kep./Kebidanan atau SPK
Mempunyai kemampuan melakukan tugas-
tugas khusus yang bervariasi dengan
pengawasan yang minimal
Menampilkan kemampuannya sesuai dengan
jenjang pendidikannya
28
Ringkasan Jabatan :
Nurse Associate adalah seorang perawat
29
30
ORGANISASI MERUPAKAN KUMPULAN SEKELOMPOK
ORANG-ORANG UNTUK MEWUJUDKAN TUJUAN
STAFF MERUPAKAN FUNGSI MANAJEMEN YANG
SANGAT PENTING
STAFF MERUPAKAN FUNGSI YANG SANGAT
KOMPLEKS
31
ANGGOTA ORGANISASI/BADAN USAHA YANG
MEMPEROLEH IMBALAN
PENERIMA KERJA
BERADA DALAM SISTEM KERJA
KEDUDUKAN SEBAGAI PEGAWAI DIPEROLEH
MELALUI PROSES
SUATU SAAT AKAN MENGHADAPI PEMUTUSAN
HUBUNGAN KERJA
32
Perencanaan Tenaga:
◦ Metode Penugasan
◦ Beban Kerja
◦ Produktivitas
◦ Penghitungan tenaga kerja
Proses seleksi dan penerimaan
Orientasi staf baru
Pendayagunaan staf kep. secara efektif dan efisien
33
Manusia mrp unsur penting dlm setiap organisasi
Keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan
dan sasarannya serta kemampuan menghadapi
tantangan internal maupun eksternal sangat
ditentukan oleh kemampuan mengelola SDM
setepat-tepatnya.
34
I. FUNGSI MANAJERIAL
1. PERENCANAAN
Penetapan tujuan, standar, penetapan aturan, prosedur, penyusunan
rencana, perkiraan prediksi dan proyeksi di masa datang untuk
meningkatkan yankep
2. PENGORGANISASIAN
Menyusun pengorganisasian, merancang pelaksanaan tugas,
pendelegasian wewenang, pengkoordinasian pekerjaan
3. PENGARAHAN
Menggerakkan tenaga untuk menyelesaikan tugas, memotivasi
bawahan, membina moral
4. PENGAWASAN
Menyusun standar, pemeriksaan untuk mengkaji prestasi kerja
dibandingkan dengan standar
35
1. PENGADAAN TENAGA
Usaha untuk mendapatkan jumlah dan jenis tenaga yang diperlukan yang
meliputi kegiatan:
Perencanaan kebutuhan tenaga
Rekruitmen dan seleksi
Penempatan karyawan
Orientasi karyawan
Lingkup ruang rawat:
Perencanaan kebutuhan tenaga yang berupa usulan sesuai
kebutuhan serta orientasi tenaga baru
2. PENGEMBANGAN TENAGA
Kegiatan peningkatan pengetahuan, ketrampilan melalui program training,
penilaian prestasi kerja, program kompensasi
36
MERUPAKAN PROSES DARI MEMPERKIRAKAN SECARA
KUANTITATIF & KUALITATIF TENAGA YANG DIPERLUKAN
SIAGIAN, 1983
PERENCANAAN HARUS MEMENUHI SYARAT:
1. MENGETAHUI SIFAT-SIFAT/CIRI
a. Disusun untuk mempermudah tercapainya tujuan
b. Disusun oleh orang yang memahami tujuan organisasi
c. Disusun oleh orang yang memahami teknik perencanaan
d. Disertai dengan perincian yang teliti
e. Bersifat sederhana, sistematis, jelas prioritasnya
f. Bersifat luwes, praktis
g. Mudah dimodifikasi
h. Merupakan prediksi atas kejadian
37
2. MEMANDANG PROSES PERENCANAAN UNTUK
MENJAWAB 5 W + 1 H:
38
3. MEMANDANG PROSES PERENCANAAN TENAGA
SEBAGAI PROSES ILMIAH
39
1. TEKNIK DELPHI
Dilakukan survei kebutuhan tenaga, hasilnya dilaporkan &
dianalisa oleh ahli untuk dilakukan survei kembali, apakah
peningkatan beban kerja perlu tambahan tenaga kerja
40
1. Mengidentifikasi bentuk dan beban kerja pelayanan kep
2. Menentukan kategori perawat yang akan ditugaskan
3. Menentukan jumlah masing-masing kategori perawat
4. Menerima dan menyaring perawat
5. Melakukan seleksi terhadap calon yang ada
6. Menentukan tenaga perawat sesuai dengan unit atau shift
7. Memberikan tg-jwb untuk melaksanakan tugas yankep
41
Penerimaan/ recruitment adalah tahap pertama proses untuk
mendapatkan staf baru dengan melihat staf baru dan
mendorong mereka untuk mengajukan lamaran kerja dalam
mengisi kekosongan tenaga (Gillies, 1989)
42
Memperhatikan kategori klien yang dirawat, ratio perawat
dan klien, metode penugasan
43
Keperawatan total adalah klien memerlukan bantuan secara
penuh dalam perawatan diri dan memerlukan observasi
ketat
Keperawatan intensif adalah klien memerlukan observasi
dan tindakan yang terus-menerus
METODE PENUGASAN
Adalah cara untuk membagi pekerjaan yang ada di suatu unit
perawatan kepada tenaga yang ada di unit tersebut.
44
METODE FUNGSIONAL
Pengorganisasian tugas pelayanan keperawatan yang
didasarkan pada pembagian tugas menurut jenis
pekerjaan yang dilakukan
KEUNTUNGAN:
◦ Perawat trampil untuk tugas tertentu
◦ Perawat mudah memperoleh kepuasan kerja setelah
selesai tugas
◦ Kekurangan tenaga yang kompeten dapat digantikan
oleh tenaga yang tidak berpengalaman untuk satu tugas
45
Pelayanan keperawatan terpilah-pilah/ tidak total sehingga
proses keperawatan sulit diterapkan
Setelah selesai tugas, banyak melakukan tugas non
keperawatan
Perawat melihat askep hanya sebagai ketrampilan saja
METODE TIM
Pengorganisasian pelayanan keperawatan oleh sekelompok
perawat untuk sekelompok klien. Kelompok ini dipimpin oleh
perawat yang berijazah dan berpengalaman serta punya
pengetahuan di bidangnya
46
1. Ketua tim adalah perawat yang berpendidikan
luas dan berpengalaman
2. Komunikasi yang efektif diperlukan untuk
kelanjutan askep. Dokumentasi harus selalu
divalidasi
3. Pelaksanaan metode tim harus fleksibel, dapat
dilakukan pada shift pagi, sore, malam
47
1. Menetapkan standar kinerja staf
2. Membantu ketua tim dalam menetapkan sasaran unit kerja
3. Memberikan kesempatan ketua tim dan membantu
mengembangkan ketrampilan manajemen &
kepemimpinan
4. Mengorientasikan staf baru
5. Menjadi nara sumber bagi ketua & anggota tim
6. Memotivasi staf untuk meningkatkan kualitas askep
7. Melakukan komunikasi terbuka
48
Mengkaji kebutuhan klien
Menerapkan tindakan keperawatan
Mengkoordinasi renpra dan pengobatan
Membimbing anggota tim
Meyakinkan semua hasil tindakan keperawatan
tercatat
Menilai kemajuan klien secara langsung dan
melalui laporan
49
Bertanggung jawab terhadap semua klien dalam tim
Mengikuti instruksi keperawatan yang tertera dalam renpra.
termasuk pengobatan
Melaporkan askep.yang diberikan serta respon klien pada
ketua tim
Menerima bantuan dan bimbingan dari ketua tim
50
- MEMFASILITASI PELAYANAN KEPERAWATAN YANG
KOMPREHENSIF
- MEMUNGKINKAN PENERAPAN PROSES KEPERAWATAN
- KONFLIK/ PERBEDAAN PENDAPAT ANTAR STAF DAPAT
DITEKAN MELALUI RAPAT TIM, YANG JUGA MERUPAKAN CARA
EFEKTIF UNTUK BELAJAR
- MEMBERI KEPUASAN BAGI ANGGOTA TIM DALAM HUBUNGAN
INTERPERSONAL
KERUGIAN:
- RAPAT TIM MEMERLUKAN WAKTU
51
PENGORGANISASIAN PELAYANAN KEPERAWATAN YANG
BERTANGUNGGUNG JAWAB DALAM ASKEP KLIEN YANG
MENJADI TANGGUNG JAWABNYA SELAMA 24 JAM TERUS
MENERUS SEMENJAK MASUK SAMPAI PULANG DARI RS
KEUNTUNGAN
MODEL PRAKTEK UNTUK KEPERAWATAN PROFESIONAL
MEMUNGKINKAN PRAKTEK KEPERAWATAN KOMPREHENSIF
MEMUNGKINKAN PENERAPAN PROSES KEPERAWATAN
MEMBERIKAN KEPUASAN KERJA BAGI PERAWAT
MEMBERIKAN KEPUASAN BAGI KLIEN DAN KELUARGA
KERUGIAN
HANYA DAPAT DILAKUKAN PERAWAT PROFESIONAL & BIAYA
LEBIH MAHAL
52
Pengorganisasian pelayanan/ askep yang dilakukan oleh
perawat profesional untuk sekelompok klien semenjak
masuk RS sampai pulang (tanggung jawab total). Untuk
metode ini perlu perawat yang berpengetahuan, trampil, dan
punya kemampuan kepemimpinan. Idealnya 2 – 3 perawat
untuk 8 – 12 klien
Keuntungan dan kerugian metode ini merupakan gabungan
metode primer dan tim
53
Menurut Minetti & Hurchinsun (1975), dikutip dalam Gillies
(1989, p.245), dengan memperhatikan waktu yang
diperlukan untuk melakukan tindakan keperawatan
Waktu keperawatan langsung:
- self care = ½ x 4 jam = 2 jam
- partial care = ¾ x 4 jam = 3 jam
- total care = 1- 1 ½ jam x 4 jam = 4 – 6 jam
- intensif care = 2 x 4 jam = 8 jam
Rata-rata waktu keperawatan langsung 4 – 5 jam per klien per hari
Waktu keperawatan tidak langsung:
Co: mempersiapkan meja balutan, persiapan pemasangan
infus/kateter
Gillies, 1989 menyebut rata-rata 38 menit/psn/hr
Wolfe dan Young dalam Gillies 1989 menyebutkan 60 mnt/psn/hr
54
Waktu penyuluhan klien
Penyuluhan kesehatan klien sebaiknya dilakukan kurang lebih 15
menit/ pasien/ hari
55
Rumus Gillies, 1989
∑ jam kep.yg
dibutuhkan/th = jumlah perawat di unit tsb
∑ jam kerja
pwt per th
56
Contoh:
Bangsal neurologi rata-rata pelayanan keperawatannya per
hari 5 jam/klien. Jumlah klien/hari rata-rata 20 klien, jam
kerja 40 jam (5 haari/minggu, 20 hari cuti/tahun, 120 hari
libur per tahun. Hitung kebutuhan perawat di bangsal
tersebut
Jawab:
5 jam x 20 klien x 365 = 36500 = 20,2 perawat
(365 hr – 140 hr) x 8 jam 1800
57
Menurut Douglas (1984), tergantung dari derajat
ketergantungan klien
58
A. Berdasarkan klasifikasi pasien:
Cara penghitungan berdasarkan:
tingkat ketergantungan pasien
rata-rata pasien per hari
jam perawatan yang diperlukan/hr/pasien
jam perawatan yang diperlukan/ruangan/hari
jam kerja efektif setiap perawat
59
No Jenis/kategori psn Rata2 psn/hr Rata2 jam pwt ∑ jam
psn/hr prwt/hr
61
b. Tugas non keperawatan
62
Training tentang peraturan umum dan kebijakan RS dan
keperawatan
Orientasi dapat bersifat sentralisasi yang dilakukan oleh
bidang keperawatan atau desentralisasi yang dilakukan di
ruangan. Lamanya tergantung pada kompleksnya pekerjaan
Proses orang dewasa, di mana staf baru ditugaskan untuk
mempelajari topik-topik tertentu dengan tujuan yang telah
dirinci, untuk kemudian dilakukan diskusi
Internship. Staf baru bekerja dengan mencontoh staf lama,
setelah dinilai kemampuannya staf baru dapat diberi tugas
tersendiri. Staf lama yang dijadikan model harus yang punya
kemampuan dan ketrampilan
Preceptorship, di mana staf baru bekerja bersama-sama
dengan staf senior yang ditunjuk sebagai preceptor
63
Ada keseimbangan antara kebutuhan unit kerja dan
kebutuhan staf
Siklus yang sibuk, tidak sibuk, berat, ringan, harus dilalui
oleh semua staf yang terlibat dalam rotasi, serta setiap staf
punya jam kerja yang sama
Setiap staf harus terlibat siklus pagi, sore, malam
Hindari staf di luar rotasi
Metode siklus yang dipakai harus sesuai dengan kondisi
dalam satu unit kerja
Metode siklus yang dipakai harus sesuai kuantitas dan
kualitas staf dalam satu unit kerja
Siklus yang digunakan mengikuti metode penugasan yang
dipakai
Setiap staf perlu mencatat hari dinas, libur, dan shift
64
Produktivitas adalah perbandingan antara hasil yang dicapai
dengan sumber yang digunakan
Efisien adalah ketepatan cara, usaha dalam menjalankan sesuatu
dengan tidak membuang-buang sumber daya waktu, biaya,
tenaga (Peter Salim, 1991)
Efektivitas adalah ukuran yang menyatakan seberapa baik dan
seberapa jauh sasaran secara kuantitas dan kualitas dapat
tercapai
Produktivitas tenaga keperawatan dipengaruhi:
- Pendidikan
- Sikap
- Motivasi
- Gizi dan kesehatan
- Tingkat penghasilan
- Lingkungan kerja
- Kesempatan kerja dan berprestasi
65
Absen dan turn over tenaga keperawatan adalah sangat mahal
Tenaga keperawatan memakan biaya 60% dari biaya tenaga
lain
Kehilangan tenaga berarti kehilangan biaya seleksi, biaya
orientasi, kehilangan tenaga yang potensial, produktivitas,
menurun kepercayaan klien
66
Produktivitas adalah perbandingan antara hasil yang dicapai
dengan sumber yang digunakan
Efisiensi adalah ketepatan cara, usaha dalam menjalankan
sesuatu dengan tidak membuang-buang sumber daya,
waktu, biaya, tenaga (Peter Salim, 1991)
Efektifitas adalah ukuran yang menyatakan seberapa baik dan
seberapa jauh sasaran secara kuantitatif dan kualitas dapat
tercapai
Produktivitas dipengaruhi: pendidikan, sikap, motivasi, gizi
dan kesehatan, tingkat penghasilan, lingkungan kerja,
kesempatan kerja, dan berprestasi
67
68
Directing memberi arah
Actuating memberi bimbingan
Motivating memberi motivasi.
Influencing mempengaruhi
Commanding memerintahkan atau
memberi komando.
Menciptakan kerjasama yg efisien.
Mengembangkan kemampuan &
ketrampilan staf.
Menimbulkan rasa memiliki & menyukai
pekerjaan.
Mengusahakan suasana lingkungan kerja yg
dpt meningkatkan motivasi & prestasi kerja.
Membuat organisasi berkembang &
dinamis.
Kurang memahami perilaku & hubungan
antar manusia.
Kurang memahami teori kebutuhan dasar
mns.
Pembagian tugas yg tdk jelas.
Hambatan dlm pelaksanaan.
Kurang / tdk adanya penghargaan.
72
Merupakan fungsi terakhir dari fungsi
manajemen
Merupakan bagian yg tidak bisa dipisahkan
dengan proses pengarahan
Control ?
Evaluasi?
Supervisi?
proses yang dilakukan untuk memastikan
seluruh rangkaian kegiatan yang telah
direncanakan, diorganisasikan dan
diimplementasikan dapat berjalan sesuai dg
target yg diharapkan sekalipun berbagai
perubahan terjadi dalam lingkungan dunia
bisnis yg dihadapi.
Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian
tujuan dan target bisnis sesuai dengan
indikator yang telah ditetapkan
Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi
atas penyimpangan yg mungkin ditemukan
Melakukan berbagai alternatif solusi atas
berbagai masalah yg terkait dg pencapaian
tujuan dan target bisnis
Active process of directing, guiding, and
influencing a worker’s performance
On-site supervision
◦ Physically present or immediately available
Off-site supervision
◦ Available through written and verbal
communication
◦ Increased use of telecommunications technology
is raising supervision questions
Initial direction
Periodic
inspection
Levels of
supervision
◦ Unsupervised
◦ Initial direction
and periodic
inspection
◦ Continuous
Make frequent rounds, observe, and
communicate
Provide the appropriate level of supervision
Be available for questions/unexpected
problems
Supervise in a positive, supportive manner
Communicate effectively
Create an environment of trust and
cooperation
Create an environment of teaching and
learning
Promote patient satisfaction
Provide feedback and follow-up
On the job each day
Smile
Recognition of individuals
In communication (lots of open door)
Rumor control
In the lunchroom
Support for colleagues
Intimidate to motivate
Yell
Curse (sumpah serapah)
Strike (menyerang)
Use degrading terminology
Berate in front of others
Threaten
No one should have more than 8 direct
reports (reorganize?)
You should have (minimum) a ½ hour
meeting each week with each direct report
25% of your time will be spent in ongoing
supervision
Keep lines of communication open
Monitoring
Teaching
Ethical knowledge
and behavior
Clinical competence
Personal functioning
Attention to client
welfare
Teacher
Mentor
Evaluator
Facilitator of self-awareness and personal
exploration
Competence
Fairness
Diligence
Caution
Recognition and respect for power differential
Socialization
Professional etiquette
Wisdom
Experience
Supervisi yang efektif dan efisien perlu
latihan/praktek dan evaluasi penampilan agar
dapat dijalankan secara tepat
Kegunaan supervisi adalah untuk memeriksa,
mengevaluasi dan memperbaiki serta
mengembangkan pelayanan
Supervisi sebagai pembimbingan
Supervisi sebagai kontrol
Kunci utama dalam supervisi: komunikasi
Komunikasi penting dalam
mengkoordinasikan dan mengintegrasikan
bagian dan aktivitas organisasi
Ada 4 aliran komunikasi formal:
1. Dari atas ke bawah
2. Dari bawah ke atas
3. Horisontal
4. Diagonal
90
Bentuk supervisi:
1. Langsung, contoh ?
2. Tidak langsung, contoh ?
Jenis pengendalian berdasarkan yang
melaksanakan:
1. Internal: atas- bawah, bawah-atas, self
assesment, peer
2. Eksternal: audit eksternal, pelanggan
eksternal
1. Terorganisasi dan terencana
2. Mempunyai standar
3. Diketahui 2 belah pihak baik yg dilakukan
evaluasi maupun yang mengevaluasi
4. Hasil disampaikan untuk perbaikan
5. Bersifat terus-menerus
92
Berkesinambungan/continous Quality
Improvement program
Sistematis
Terpadu:pelaksanaanya secara terpadu dg
pengelolaam pelayanana lain secara
keseluruhan/total Quality Management
93
SDM: penilaian kinerja: DP3, strandar
penilaian kinerja: reward dan punisment
Mutu pelayanan: BOR, LOS,TOI, BTO, INOK
Mutu RS: akreditasi, ISO
94
95