Mochammad Lukman Hakim 17310032 Filza Ayu Kusumawati 17310046 Mei Aris Prasetya 17310303 Savira Nuralita 17310485 Perencanaan pajak
Perencanaan Pajak (Tax planning)
didefinisikan sebagai proses mengorganisasikan usaha wajib pajak atau kelompok wajib pajak sedemikian rupa sehingga hutang pajaknya baik pajak penghasilan maupun pajak-pajak lainnya berada dalam posisi yang minimal, sepanjang hal ini dimungkinkan oleh ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku Contoh kasus CV Sejahtera Abadi Surabaya melakukan tax planning dalam penyusunan perpajakan dengan cara meningkatkan biaya yang dapat mengurangi perpajakan yang sesuai dengan UU no.36 tahun 2008 tentang pajak penghasilan, salah satu biaya yang tercantum adalah biaya pelatihan pendidikan atau pelatihan SDM serta biaya pembelian telepon seluler dan pengisian pulsa terkait jabatan pekerjaan Laporan Laba / Rugi CV Sejahtera Abadi Per 31 Desember 2018 ( Sebelum Tax Planning ) Dari laporan Laba Rugi dapat dihitung biaya pajak terutang CV. Sejahtera Abadi sebagai berikut : Laba Fiskal = Rp. 13,254,995,892
Tarif PPH badan
25% X Rp. 13,254,995,892 = (Rp. 3,313,748,973)
Laba Setelah Pajak = Rp. 9,941,246,919
Dalam Penerapan Tax planning, CV Sejahtera Abadi melakukan evaluasi, langkah yang diambil perusahaan adalah dengan meminimalkan anggaran untuk membayar beban pajak dengan mengeluarkan biaya yang bermanfaat bagi karyawan dan perusahaan:
◦ Salah satu pengeluaran yang dilakukan Oleh CV Sejahtera
Abadi adalah Biaya Kegiatan Pendidikan dan Pengembangan SDM Sebesar Rp. 17,000,000 sebagai Biaya yang dapat mengurangi Pajak terutang sekaligus dapat menambah kualitas SDM untuk persaingan dengan perusahaan lain ◦ Biaya selanjutnya yang dimanfaatkan oleh CV Jaya Sentosa dalam pelaksanaan Tax Planning adalah Biaya pembelian telepon seluler dan pengisian pulsa terkait jabatan pekerjaan sebesar Rp 7,000,000. Selain dapat mengurangi beban pajak, dengan komunikasi yang baik kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan dengan lancar Laporan Laba / Rugi CV Sejahtera Abadi Per 31 Desember 2018 ( Setelah Tax Planning ) Dari laporan Laba Rugi dapat dihitung biaya pajak terutang CV. Sejahtera Abadi setelah Tax Planning sebagai berikut :
Laba Fiskal = Rp. 13,234,495,892
Tarif PPH badan 25% X Rp. Rp. 13,234,495,892 = (Rp.3,308,623,973) Laba Setelah Pajak = Rp. 9,925,871,919 Total pajak penghasilan yang harus di bayar oleh CV. Sejahtera Abadi adalah yang dapat dilihat pada penyajian perhitungan pajak penghasilan terutang setelah penerapan kebijakan tax planning sehingga CV. Sejahtera Abadi melakukan penghematan pajak sebesar
Rp. 3,313,748,973 – Rp.3,308,623,973
= Rp. 5.125,000, Kesimpulan Dari Perencanaan pajak yang dilakukan Oleh CV.Sejahtera Abadi, menurut kami Hal ini tidak melanggar peraturan yang berlaku, karena hal ini sesuai dengan undang-undang yang berlaku, yaitu : keputusan Dirjen Pajak (KEP) No. 220/PJ/2002 biaya pembelian telepon selular dan pengisian pulsa terkait dengan jabatan dan pekerjaan dapat dijadikan sebagai beban fiskal hanya sebesar 50% saja dari keseluruhan beban yang dikeluarkan. Jadi beban yang dikelurkan berupa biaya pembelian telepon selular dan pengisian pulsa terkait dengan jabatan dan pekerjaan dikoreksi fiskal positif dalam laporan Laba Rugi