Anda di halaman 1dari 67

dr.

Citra Manela, Sp F
2/27/2020 2
1.Gejala-gejala sesuai dengan racun penyebab.
2.Analisa kimia positif adanya racun pada sisa
barang bukti
3.Ditemukan Racun pada cairan tubuh korban.
[ Darah, Urine ]
4.Otopsi, baik makroskopik dan mikroskopik
sesuai dengan racun penyebab.
5.Riwayat Penyakit korban kontak dengan
racun.
3 dan 4 bila positif : Diagnosa pasti keracunan

2/27/2020 3
RACUN DLM RUMAH TANGGA

RACUN DLM PERTANIAN/PERKEBUNAN

RACUN DLM DUNIA KEDOKTERAN

RACUN DLM INDUSTRI/LABORATORIUM

RACUN DLM ALAM BEBAS


MELALUI SALURAN PERNAFASAN

MELALUI SUNTIKAN / INJEKSI

MELALUI MULUT / PER ORAL

MELALUI KULIT YG SEHAT / SAKIT

MELALUI DUBUR, VAGINA


TAYLOR :
SETIAP ZAT YG DLM JUMLAH RELATIF KECIL
BILA MSK KE DLM TUBUH AKAN MENIMBULKAN
REAKSI KIMIAWI YG AKAN DPT MENYEBABKAN
PENYAKIT ATAU KEMATIAN.

TERGANTUNG ITIKAD :
LUMINAL BILA DIBERIKAN UNTUK PENGOBATAN BKN
RACUN; BILA UNTUK MELAKUKAN KEJAHATAN,
MAKA LUMINAL DISEBUT RACUN
LOKAL :
KOROSIF (Lisol, Asam & Basa Kuat);
IRRITAN (Arsen, HgCl2);
ANESTETIK (Kokain, Asam Karbol).

SISTEMIK :
Narkotik, Alkohol etc.

LOKAL & SISTEMIK :


As.Karbol
SEBAB REKONSTRUKSI
KEMATIAN KEC. LALU-LINTAS
MORFIN KEC. PSWT UDARA
SIANIDA PERKOSAAN
CO PEMBUNUHAN
INSEKTISIDA BUNUH DIRI
ARSEN
MEROKOK

MENYIRAM, BAIK DGN AIR ATAU ZAT


UNTUK MENGHILANGKAN BAU

MENYEMPROT RUANGAN UNTUK


MENGHILANGKAN BAU
KENALI BAU YG KELUAR DARI MULUT ATAU
HIDUNG KORBAN, DGN CARA MENEKAN
DINDING DADA BERULANG DAN KENALI BAU
YG KELUAR

PERHATIKAN WARNA LEBAM MAYAT

PERHATIKAN TANDA KOROSIF/LUKA BAKAR PD


MULUT, SERTA DISTRIBUSINYA PADA TUBUH,
MULAI DARI DAGU, DADA, PERUT DST

PERHATIKAN BERCAK YG ADA DIPAKAIAN, BAIK


WARNA MAUPUN DISTRIBUSINYA
Tasteless
Odorless
Colorless
Readily soluble
Delayed onset of action
Undetectable
Exotic
Low-dose lethality
Easily obtained (not traceable)
Chemically stable
Mimics a natural disease
 Darah ( 30 –50 cc ), Urin (seluruhnya ),
 Isi lambung( seluruhnya )

 Empedu, Hati (500gr), Ginjal (seluruhnya),

 Otak (500 gr), Usus dan isinya ( 60 cm).

 Lemak (200gr), Otot, Rambut dengan akarnya

(10 gr), Kuku dengan pankalnya (10gr),


Jaringan tempat suntikan ( 5-10 cm2).
Kadang2 perlu diambil: Paru, jantung dan limpa.

2/27/2020 12
 Isi Lambung/Tempat
suntikan.Darah,urin
 Curry :
Lambung beserta isinya, darah,
seluruh hati dan seluruh urin.
• Bernard Knight : Muntahan dan isi
lambung, darah, urin, faeces, Hati,
Rambut dan Kuku.

2/27/2020 13
 Biasanya disediakan 9 botol ( Peles)
untuk masing2 organ atau cairan.
 Dikirim tanpa bahan pengawet / es.

 Bila perlu dikirim harus pakai bahan


pengawet: Alkohol Absolut/ NaCl
jenuh
 (organ2), NaF 1% / Na Sitrat ( Darah)
 Na Benzoat+fenil merkuri nitrit (Urin)

2/27/2020 14
 Botol berisi organ disegel oleh polisi dan
dokter.
 Buat berita acara.
 Ringkasan Laporan otopsi
 Pemeriksaan Patologik anatomik semua organ
(pengawet formalin / alkohol)
 Bahan Pengawet untuk Pemeriksaan Racun
TIDAK DIBENARKAN, karena formalin
merusak racun / menyulitkan pemeriksaan.
2/27/2020 15
Hidup Mati
Sakit Otopsi
Cacat Menentukan:
Mati 1.Sebab kematian oleh racun?
2.Perkiraan Cara Kematian:
Bunuh diri/ kecelakaan/
pembunuhan.
Polisi 3.Hubungan obat/ racun
Perkelahian/kecelakaan/
Visum et Repertum perkosaan dll.

2/27/2020 16
 KUHP204:1.Sengajamenjual/menawarkan
barang berbahaya bagi jiwa ( 15 th)
2. Mati ( 20 th)

 KUHP 338 : Sengaja meracuni mati(15th)


 KUHP 340 : Rencana meracuni mati(20th)
 KUHP 345 :membantu/hasut bunuh diri
(4bln)

2/27/2020 17
 Berat atau ringannya intosikasi :
 *Jumlah racun.
*Caramasuk[Inhalasi/oral/parentral/k
ulit]
*Umur [anak dan orang tua lebihsensitif]
*Kondisi tubuh.[Penyakit gijal, lambung
]
*Kebiasaan-toleransi.[ Alkohol dan morfin]
*idiosinkrasi,Alergi[Penisilin/streptomisin]
*Addiksi dan sinergis.
[alkohol-barbiturat-morfin]

2/27/2020 18
Menurut :*Sumber [ Tumbuh2an /
Hewan/mineral/sintetik]
* Tempat [Alam/rumah
tangga/pertanian/industri/Lab]
* Organ Tubuh
* Mekanisme dan cara kerja.

Contoh : opium, cocain, ganja, CO, CN,


As, Pb, Alkohol, Barbiturat,
Morfin,Insektida,

2/27/2020 19
Pada kasus – kasus :[ selektif ]
1.Kecurigaan adanya keracunan di TKP
[ = Tempat Kejadian Perkara].
2.Pada Otopsi ditemukan kelainan2 yang tidak
lazim.
Lebam mayat
merah terang (CO, CN). Coklat (Nitrit, Nitrat,
Anilin, fenasetin). Parut bekas suntikan
(Morfin), Bau Amandel (CN), Bau kutu busuk
(Malation)
3.Negatif Otopsi = pada otopsi tidak ditemukan
sebab kematian.( Periksa racun)

2/27/2020 20
 Tercium bau dari hidung, mulut, pakaian
-bau amandel (sianida), minyak tanah
(insektisida), amoniak, fenol, alkohol
 Pakaian: Penyebaran bercak racun
( Pembunuhan atau bunuh diri)
• Lebam Mayat : merah terang (CO/CN).
• Luka-luka bakar pada bibir, kulit akibat asam
dan basa kuat.
• Bekas suntikan ( Narkotik), hiperpigmentasi,
keratosis, melanosis.(As,Pb,Hg)
• Kelainan pada kuku, rambut dan sklera.

2/27/2020 21
 Bau yang tercium dari rongga
tengkorak,
Rongga perut dan rongga dada.
 Kelainan-kelainan yang ditemukan
pada organ2 tubuh ( Darah, Salurann
pernafasan, Saluran pencernaan, Hati,
Paru, Jantung, Ginjal dan otak.)
 Kelainan bisa berupa korosif, nekrosis,
 Ditemukan sisa2 obat/racun dalam
lambung, mulut, eosofagus.
 Pada umumnya perbendungan pada
semua organ2 tubuh.

2/27/2020 22
 1. Pemeriksaan di TKP:
Sisa2 obat, jarum suntik, kaleng racun,
Muntahan, sisa makanan.
[ semuanya dikumpulkan dalam wadah]
AlloAnamnesalengkap:Gejala keracunan
Saat Kematian.Penyakit/mental.
2. Analisa Toksikologi :kasus hidup/mati

3.Otopsi – Pemeriksaan Luar dan Dalam


lengkap dengan bahan untuk toksikologi dan
Patologi Forensik [mikoskopik ]

2/27/2020 23
 Muntahkan
 Bilas lambung.
 Pencahar: Na2SO4 30 gr/200cc air.
 Dialise
 Antidotum:Morfin x nalorfin/narcan.
 Demulcen: 3 butir telur/500cc air/susu
 Pengobatan simtomatik dan suportif:
Kejang2….beri benzodizepam, edema paru
akibat insektisida…sulfas atropine.
Racun terkena kulit/mata dibersihkan dengan
air. Bila parentral ..pasang torniquet.

2/27/2020 24
 Racun Tertua
 The Invisible Killer

 The Silent Killer


NOx CO
Nitrogen Oxides Carbon Monoxide

SOx
Sulfur Oxides

Particulates

Hydrocarbons

HCs
 Aviation Fuel Combustion
- Carbon monoksida : Bahan beracun yang
paling sering dalam lingkungan
penerbangan.
- Konsentrasi rendah yang terus menerus
dapat menimbulkan consentrasi yang
tiggi dalam darah.
Aviation Toxic Substance

 Penyebab keracunan fatal yang paling umum di USA


 Merupakan hasil pembakaran yang tidak sempurna
 CO adalah gas tidak berwarna, tidak berbau
 CO 0.5% for 30 minutes = Blood Conc of 45%
 Pada kadar 10% Carboxyhemoglobin dapat
menurunkan peripheral and night vision.
 Setelah dikeluarkan dari sumber CO , hanya kira2
0.5% keluar dari darah setiap 4 jam.
 EVERYONE, especially:
 Orang yang mempergunakan sumber panas
alternatif
 Orang tua
 Bayi baru lahir , infants,
 Penderita penyakit jantung kronis, anemia atau
masalah2 pernafasan.

Source: Center for Disease Control and


www.emedicinehealth.com
 Personalia pemadam kebakaran.

 Individu2 yang bekerja dengan mesin2 bensin


atau diesel diruang tertutup

 Pekerja2 industri pulp, penuangan baja dan


tanaman yang menghasilkan formaldehida

Source: www.emedicinehealth.com
 Salah satu penyebab utama kematian akibat
keracunanan tak disengaja di USA

 Keracunan lebih sering pada musim gugur dan musim


dingin

 Sekitar 50,000 kunjungan ke gawat darurat tiap tahun


di U.S.

For information on the CDC study “Unintentional non-


fire related CO Exposures in the U.S. in 2001-2003
visit
http://www.cdc.gov/od/oc/media/pressrel/fs050120.htm

Source: Olson: Poisoning and Drug


Overdose
 Tidak berwarna
 Tidak berbau
 Tidak merangsang selaput lendir
 > ringan dari udara
 Afinitas thd hemoglobin
208-245 x > O2
Hasil pembakaran yg tidak sempurna dari karbon
dan bahan oranik yg mengandung karbon

 MOTOR bensin (spark ignition)


diesel (compression ignition)
 GAS batu bara ± 5 % CO
 PADA KEBAKARAN
 ASAP TEMBAKAU
 Absorpsi hanya melalui paru → darah
kompetisi dgn O2 → COHb (reversible)
 Bila setelah mengabsorpsi CO dipindah
keudara bersih serta istirahat
COHb ↓ 50 % dlm 4 ½ jam
bersih setelah 6 – 8 jam
Pemberian O2 inhalasi
COHb ↓ 50 % dlm 30 menit
.0035 Headache and dizziness within 6-8
% hours of constant exposure
.01% Slight headache within 2-3 hours
.04% Frontal headache within 1-2 hours
.08% Dizziness, nausea, and convulsions
within 45 min. Insensible within 2
hours
.16% Headache, dizziness, nausea, and
convulsions within 20 min. Death in
less that 2 hours
.32% Headache, dizziness, nausea, and
convulsions within 5-10 min. Death in
less than ½ hour
.64% Headache and dizziness in 1-2 min.
death in less than 20 min
1.28 Death in less than 3 min.
%
CO mengikat hemoglobin membentuk carboxyhemoglobin(COHb)
Kemampuan darah untuk mengangkut oxygen ke organ2 dan
jaringan menurun, termasuk jantung dan otak .
CO kompetisi dgn O2 mengikat Heme :
Hb & SITOKROM OKSIDASE(a3) → COHb
→ pengangkutan O2 berkurang
disosiasi Oxi-Hb dihambat → hipoxia
(anemik anoksia)
THRESHOLD LIMIT VALUE ( TLV )
50 ppm (0,005 %) → batas aman
10.000 ppm (1 %) →
inhalasi 15 menit → kehilangan kesadaran
inhalasi 30 menit → †
 Flu-like symptoms (without fever or runny
nose) including:
 Headache
 Fatigue/sleepiness
 Shortness of breath
 Nausea
 Dizziness
 Confusion or disorientation
 Young children, elderly and household pets are
usually effected first

Source: Vermont Department of Health,


Environmental Protection Agency
 Cherry red lips
 Dilated pupils
 Coma
 Note: You should consider Carbon Monoxide
poisoning whenever confronted with a group
of people with different symptoms who are
sharing accommodations.
% COHb gejala-gejala

10 tidak ada
>10-20 sakit kepala ringan
>20-30 sakit kepala berdenyut
>30-40 sakit kepala keras
>40-50 kollaps / sinkop
>50-60 coma, kejang, cheyne stokes
>60-70 depresi jantung & pernafasan
>70-80 gagal pernafasan → †
Pada pemaparan CO berulang-ulang

hipoksia berulang-ulang

kerusakan SSP 
anestesi jari tangan,
daya ingat ↓
ROMBERG + & gangguan mental
 Diagnosis pd korban hidup :
- anamnesa kontak +
- gejala keracunan CO

 Diagnosis pd korban mati :


- Kematian segera / tidak lama
setelah kontak
- Delayed death
 Lebam mayat merah muda terang (cherry
pink) jelas bila COHb > 30 %
 Otot, visera & darah merah terang
 Petekiae, ensefalomasia simetris pada globus
pallidus
 Perdarahan & nekrosis pd miokardium,
mikroskopis = infark miokardium akut
 Eritema & vesikel/bula pada kulit dada, perut,
muka / anggota gerak badan
 Pneumonia hipostatik paru
 Nekrosis tubuli ginjal
 Lebam mayat livide
 Perdarahan berbintik pd permukaan otak
 Nekrosis kortek & substantia alba otak
 Ring haemorrhages & perdarahan fokal
pada substantia alba
Kualitatif :
 Uji alkali dilusi

 Uji formalin

Kwantitatif :
 Gettler – Freimuth

 Spektroskopis

 Kromatografi gas
 Pindahkan korban keudara segar
 Aktifitas korban harus dicegah
 Beri O2 100% sampai COHb darah ↓
dibawah kadar berbahaya
 Bila terjadi depresi pernafasan, berikan
pernafasan buatan dgn O2 100%
 Keracunan ringan → nyeri kepala , hilang
sendiri tanpa pengobatan
 Keracunan disertai coma, bila sembuh akibat
kerusakan sel-sel SSP dpt timbul
- disorientasi
- amnesia retrograd
- parkinson
- sindroma post-ensefalitis
Sangat toksik
 Bunuh diri

 Pembunuhan

 Kecelakaan di
- laboratorium
- penyemprotan pertanian
- penyemprotan gudang kapal
 HCN : - cairan jernih, bersifat asam
- larut dlm air, alkohol dan eter
- mudah menguap pd suhu
kamar
- aroma khas amandel
(bitter almonds, peach pit)
- Dipakai dalam sintesis kimia
& fumigasi gudang kapal
 Garam Sianida : Na CN dan KCN
dalam proses pengerasan besi,
penyepuhan emas, perak dan fotografi
 Cyanogen ( C2N2 ) : dlm sintesis kimiawi

 Biji tumbuh-tumbuhan :

yg mengandung glikosida sianogenetik atau


amigdalin
- singkong liar
- umbi-umbian liar dll.
 Absorpsi
- mulut
- inhalasi
- kulit : nitril organik , HCN
 CN afinitas kuat thd ensim pernafasan
mengikat Fe3 cytochrome oxydase

gangguan transportasi & pemakaian O2 sel-sel

ANOXIA ( SITOTOKSIK )
 CN secara reflek merangsang pernafasan pada
ujung syarap sensorik sinus (kemo reseptor)
pernafasan 
inhalasi 
 Alkali sianida cara kerja sama
+ korosi saluran pencernaan
 Detoksikasi : konversi ensimatik tiosianat &
sulfosianat urine
Tidak spesifik
 Kegagalan pernafasan dan kematian dalam
beberapa menit

 Rasa terbakar kerongkongan lidah, sesak nafas,


hypersalivasi, mual, muntah, sakit kepala,
vertigo, fotofobi, tinitus, pusing & kelelahan
 Pucat, keringat dingin
 Pusing
 Tidak enak diperut
 Rasa tertekan pada dada dan sesak
 Tercium bau amandel
 Sianosis wajah, bibir
 Busa di mulut
 Lebam mayat merah terang
 Tercium bau amandel
 Organ tubuh, otot dan darah berwarna merah
terang
 Tanda asfiksia organ-organ tubuh
 Kelainan mukosa lambung (alkali CN)
- korosi
- merah kecoklatan
- perabaan licin seperti sabun
 Uji kertas saring
 Reaksi schonbein-Pagenstecher
( reaksi Guajacol )
 Prussian Blue ( Biru Berlin )
 Gettler Goldbaum
Keracunan CN inhalasi
 Pindahkan korban keudara bersih

 Amil nitrit inhalasi

 Pernafasan buatan dgn 100 % O2

 Antidotum

- Na Nitrit 3 % IV : Hb → MetHb+CN →
CN Met HB
- Na Tio sulfat 25 % IV
- Hidroksi kobalamin ( ker. Kronik )
- Cobalt EDTA obat pilihan
Keracunan CN oral
 Sama seperti keracunan inhalasi

 Bilas lambung setelah diberi antidotum Nitrit


dan Tiosulfat
 Bilas dgn Na Tiosulfat 5 %

 Sisakan 200 ml (10 gr) dalam lambung

Anda mungkin juga menyukai