Anda di halaman 1dari 17

Welcome!!

Assalamualaikum
warahatullah
wabarakatuh
PENGANTAR ILMU EKONOMI
ELASTISITAS KOMODITAS BAWANG
DOSEN PENGAMPU:Andan Linggar Rucita STP,MP
TIP 2019
ANGGOTA KELOMPOK
Dimas Hawari (195100300111080)
Fani Ahma Refansah (195100300111089)
Feby Yuliantini (195100301111004)
Fitria Najmi Fathin (195100301111002)
Kartika Nurfitri (195100301111009)
Muhammad Ishadireza (195100300111083)
Salma Rana Putri (195100301111001)
Sinta Rahma Fandini (195100301111005)
BAWANG MERAH
INFO

110%
Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan
komoditi hortikultura digunakan sebagai pelengkap
bumbu masakan guna menambah cita rasa dan
kenikmatan makanan yang mengandung berbagai
macam zat, seperti karbohidrat, gula, asam lemak,
protein dan mineral lainnya yang dibutuhkan oleh
tubuh manusia. Bawang merah juga dapat
digunakan sebagai obat tradisional,misalnya obat
demam, masuk angin, diabetes melitus, disentri da
n akibat gigitan serangga.
ARTIKEL YANG
KAMI REVIEW 01 02

“ANALISIS PERMINTAAN “ANALISIS PERMINTAAN


BAWANG MERAH DI KO KOMODITI BAWANG
TA SURAKARTA “ MERAH Di Kabupaten
Timor Tengah Selatan.
ARTIKEL 01
“ANALISIS PERMINTAAN BAWANG MERAH DI
KOTA SURAKARTA “
PENDAHULUAN

Dalam artikel ini, dijelaskan bahwa adalah Kota Surakarta.


Menurut Badan Pusat Statistik Kota Surakarta (2017), wila
yah kota ini cukup padat dengan luas wilayah 44,04 km2
dan kepadatan penduduk sebesar 11.675 jiwa/km2. Hal ini
menjadikan Surakarta menjadi kota yang kurang memung
kinkan untuk dibuka lahan bagi sektor pertanian, khususn
ya untuk komoditas hortikultura bawang merah. Produksi
bawang merah di Kota Surakarta adalah nol, sehingga
Surakarta bergantung pada kota lain, seperti Boyolali,
Sragen, Karanganyar, Wonogiri, dan Brebes untuk meme
nuhi permintaan pasar yang semakin meingkat tiap tahun
METODE
1. uji koefisien determinasi (R2),
2. uji F
3. uji-t serta menggunakan
4. pengujian asumsi klasik yaitu multikolinieritas,autokorelasi,
dan heteroskedastisitas.
PEMBAHASAN
01 Harga Bawang Merah (X1)

02 Harga Bawang Putih (X2)

03 Harga Cabai Merah (X3)

04 Harga Cabai Rawit (X4)

05 Harga Garam (X5)


PEMBAHASAN
06 Jumlah Penduduk (X6)

07 Pendapatan Perkapita (X7)


KESIMPULAN KESESUAIAN
(1) Faktor yang mempengaruhi permintaan bawang Permintaan Bawang Merah di Kota Surakarta sesuai
merah di Kota Surakarta terdiri dari harga bawang pu dengan ilmu ekonomi. Hal-hal yang dibahas tidak lain
tih, harga cabai merah, harga cabai rawit, jumlah adalah permintaan yang termasuk dalam bahasan
penduduk, dan pendapatan perkapita. Permintaan dan Penawaran dalam ilmu ekonomi. didapat
(2) Elastisitas permintaan terhadap harga dalam bahwa bawang merah memiliki barang substitusi seperti
penelitian ini tidak dapat ditentukan, karena harga ba bawang putih, cabai merah, dll. Selain itu, juga terjadi
wang merah secara parsial tidak berpengaruh nyata elastisitas,contohnya jika harga bawang putih naik maka
terhadap permintaan bawang merah di Kota harga bawang merah juga naik.
Surakarta. Elastisitas silang menunjukkan bahwa
bawang merah bersubstitusi dengan bawang putih,
cabai merah dan cabai rawit. Nilai elastisitas
pendapatan bernilai positif atau lebih dari nol dan
kurang dari satu menunjukkan bahwa bawang merah
termasuk dalam kategori barang normal dan barang
kebutuhan pokok,
(3) Nilai keeratan korelasi antara permintaan bawang
merah dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya
menunjukkan bahwa hanya variabel harga bawang
putih, harga cabai merah, dan harga cabai rawit yang
memiliki hubungan yang cukup kuat dengan
permintaan bawang merah
SARAN
(1) saat harga naik diharapkan masyarakat beralih pada
bawang putih, cabai merah, dan cabai rawit yang memiliki
kesamaan manfaat sebagai sayuran rempah dan memiliki
sebagian besar kandungan vitamin mineral yang
dibutuhkan tubuh
(2) Saat Pendapatan perkapita yang bertambah sayuran
rempah dari bawang merah ke sumber vitamin mineral dan
sayuran rempah lain agar menekan permintaan bawang m
erah sehingga impor bawang merah menuru
(3) Pemerintah Kota Surakarta perlu untuk menyeimbangkan
antara kebutuhan masyarakat dengan stok ketersediaan
bawang putih, cabai merah, dan cabai rawit agar harga
tetap stabil.
ARTIKEL 02
“ANALISIS PERMINTAAN KOMODITI BAWANG
MERAH Di Kabupaten Timor Tengah Selatan PENDAHULUAN

Bawang Merah merupakan salah satu tanaman hortikultur


yang berperan penting dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat, sebagai pelengkap makanan pokok. Bawang
merah diklasifikasikan sebagai tanaman semusim yang
berumbi lapis. Kebutuhan akan bawang merah terus
meningkat setiap tahunnya. Hal ini diakhibatkan karena
menjadi kebutuhan disetiap rumah tangga karena mempu
nyai banyak manfaat diantaranya digunakan sebagai
bumbu masakan dan juga sebagai obat tradisional
Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah salah satu
daerah yang memiliki potensi dalam membudidayakan
bawang merah. pada tahun 2016, areal penanaman
bawang merah di NTT seluas 1.061 ha.Diantara angka
tersebut Kabupaten Timor Tengah Selatan memiliki luas
lahan seluas 122 ha
METODE
Analisis data

1. uji koefisien determinasi (R2),


2. uji F
3. uji-t
Lokasi dan Waktu

Desa Karang Siri, Kecamatan Kota Soe dan Desa Mnelalete, Kecamatan Amanuban
Barat, Kabupaten TTS, selama 2 bulan (Juni sampai Juli 2018)
Pengambilan Sampel

sasaran penelitian sebanyak 2.307 rumah tangga. Selanjutnya dari jumlah populasi
tersebut diambil sampel dengan menggunakan rumus Slovin.
PEMBAHASAN
Faktor-faktor Permintaan Koefisien t- F-
Regresi hitu hitu 01 Harga Bawang Merah (X1)
ng ng

Harga Bawang Merah (X1) 0.19 1.59 15.6 02 Harga Bawang Putih (X2)
Harga Bawang Putih (X2) -0.25 -1.44
Jlh. Tanggungan Keluarga
(X3)
-0.01 -0.18 03 Jumlah tanggungan keluarga(X3)
Jlh. Konsumsi Bawang
0.62 5.25
Merah (X4)
Pendapatan (X5) 0.06 1.11 04 Jumlah Konsumsi Bawang Merah(X4)
Konstanta 0.22
R2 0.79
Sumber: Data primer, diolah. 05 Pendapatan(X3)
KESIMPULAN KESESUAIAN
(1) Permintaan komoditi bawang merah bersifat inelastis Penjelasan topik pada artikel ini sudah sesuai ilmu ekonomi
, artinya persentase perubahan jumlah barang yang .Dalam pembahasannya, banyak menggunakan ilmu
diminta lebih kecil dari pada persentase perubahan ekonomi seperti fungsi permintaan, elastisitas, barang
harganya. komplementer, dsb. Menurut artikel tersebut, bawang
(2) Elastisitas pendapatan bernilai positif kurang dari 1 ( merah merupakan barang inelastis, merupakan barang
e < 1) yang berarti bawang merah merupakan baran given atau barang yang dibutuhkan penduduk, dan barang
g given, artinya barang yang sangat dibutuhkan oleh komplementer dari bawang merah adalah bawang putih.
penduduk
(3) Komoditi bawang putih merupakan barang
komplementer dari komoditi bawang merah
SARAN

(1) Untuk konsumen, penulis menyarankan agar konsumen da


pat membeli bawang merah dalam jumlah yang tepat untu
k dikonsumsi dalam kebutuhan sehari-hari
(2) Untuk Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan, seba
iknya lebih memperhatikan lagi informasi harga dari komod
iti bawang merah tersebut kepada konsumn, dimana yang
kita tahu harga komoditi bawang merah selalu berfluktuasi
Thank you
Wassalamualaikum

Anda mungkin juga menyukai