Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH ILMU PANGAN DASAR

BAWANG MERAH SEBAGAI REMPAH

Dosen Pembimbing : 1. Zulfiana Dewi, S.KM., MP


2. Rahmani, STP., MP

OLEH :
DINISA AMALIA
NIM : P07131118125

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN BANJARMASIN
PROGRAM DIPLOMA III JURUSAN GIZI
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena dengan Rahmat,
Karunia, serta Taufik dan Hidayah-Nya saya dapat meyelesaikan makalah yang
berjudul ”Bawang Merah Sebagai Rempah” dengan tepat waktu .
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai Ilmu Pangan Dasar dengan baik. Saya juga
menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat banyak kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran, dan
usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya .
sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
masa depan.

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
JUDUL ..................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................2
1.3 Tujuan ....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................3
2.1 Sejarah Bawang Merah .........................................................................3
2.1.1 Asal Daerah ..................................................................................3
2.1.2 Sejarah Penyebaran ......................................................................3
2.2 Habitat Hidup Bawang Merah ...............................................................4
2.3 Komposisi Zat Gizi Pada Bawang Merah ..............................................4
2.4 Manfaat Bawang Merah .........................................................................4
2.5 Apa Saja Produk Olahan Dari Bawang Merah ....................................18
BAB III PENUTUP ...............................................................................................21
3.1 Kesimpulan ..........................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................22

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bawang Merah (Allium cepa var. Aggregatum) merupakan salah satu
komoditas sayuran yang mempunyai arti penting bagi masyarakat, baik dilihat
dari nilai ekonominya yang tinggi maupun dari kandungan gizinya. Meskipun
disadari bahwa bawang merah bukan merupakan kebutuhan pokok, akan tetapi
kebutuhannya hampir tidak dapat dihindari oleh konsumen rumah tangga
sebagai pelengkap bumbu masak sehari-hari.

Menurut Kuttner (2002) dalam Marliah, dkk. (2012) bawang merah sangat
banyak manfaatnya, baik digunakan sebagai sayuran rempah, juga
dimanfaatkan sebagai obat tradisional karena mengandung asam amino allin
yang berfungsi sebagai antibiotik. Selain itu bawang merah dapat digunakan
sebagai bumbu masakan, sayuran dan penyedap masakan. Bawang merah
sebagai obat tradisional banyak digunakan untuk membantu mengatasi
penyakit batuk (dahak), menurunkan suhu tubuh, obat nyeri perut dan
penyembuhan luka atau infeksi, demam dan kencing manis (Rachmad, 2010).
Demikian pula pesatnya pertumbuhan industri pengolahn makanan akhir-akhir
ini juga cenderung meningkatkan kebutuhan akan bawang merah.
Produktivitas nasional masih rendah tetapi perkembangan konsumsi
bawang merah per kapita per tahun memperlihatkan kenaikan 0,03 persen,
yaitu 1,65 kg per kapita per tahun pada tahun 1981. Estimasi permintaan
komoditas bawang merah untuk tahun 2000 akan meningkat 5 persen
pertahunnya. Hal tersebut mengisyaratkan bahwa peningkatan hasil produksi

1
harus segera diupayakan melalui penerapan teknologi maju (seperti kultur
jaringan), sehingga produksi bawang merah dapat mengimbangi permintaan
yang terus meningkat baik secara kuantitas maupun kualitas.

1.2 Rumusan masalah


1. Bagaimana Sejarah Bawang Merah?
2. Dimana Habitat Hidup Tanaman Bawang Merah?
3. Apa Saja Komposisi Zat Gizi pada Bawang Merah?
4. Apa Saja Manfaat Bawang Merah?
5. Apa Saja Produk Olahan Bawang Merah?

1.3 Tujuan
Penulisan ini bertujuan untuk memberi pengetahuan secara umum tentang
sejarah meliputi asal daerah dan penyebaran bawang merah, habitat hidup,
komposisi zat gizi, manfaat, dan produk olahan apa saja dari bawang merah.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Bawang Merah


2.1.1 Asal Daerah
Tanaman bawang merah diduga berasal dari Asia, sebagian literatur
menyebutkan bahwa tanaman ini dari Asia Tengah, terutama Palestina
dan India, tetapi sebagian lagi memperkirakan asalnya dari Asia
Tenggara dan Mediteranian. Narasumber lain menduga asal-usul
bawang merah dari Iran dan pegunungan sebelah Utara Pakistan, namun
ada juga yang menyebutkan asal tanaman ini dari Asia Barat dan
Mediteranian, yang kemudian berkembang ke Mesir dan Turki.
Dari berbagai penelusuran literatur dan narasumber, terdapat
kesamaan pandang bahwa bawang merah merupakan tanaman yang
tertua dari silsilah budidaya tanaman oleh manusia. Hal ini antara lain
ditunjukkan pada zaman I dan II Dynasti (3.200 – 2.700 SM) bangsa
Mesir sering melukiskan bawang merah pada patung dan tugu-tugu
mereka. Di Israel, tanaman bawang merah dikenal tahun 1.500 SM.
2.1.2 Sejarah Penyebaran
Dari Eropa Barat, bawang merah menyebar luas sampai ke daratan
Amerika, hingga Asia Timur dan Tenggara yang berkaitan dengan
pemburuan rempah-rempah oleh bangsa Eropa di benua Asia.
Peninggalan Yunani Kuno memperjelas, betapa tuanya umur
pembudidayaan bawang merah, yakni diduga 4000 tahun yang lalu. Di
Kawasan Eropa Barat, Eropa Timur dan Spanyol, diduga tanaman ini
dibudidayakan 1.000 tahun yang lalu, kemudian menyebar ke Amerika,
terutama Amerika Serikat. Dalam penyebarluasan selanjutnya, bawang
merah ini berkembang sampai ke Timur Jauh dan Asia Selatan.
Di Jepang, budidaya tanaman bawang merah dikenal pada akhir
abad yang sama dengan saat dikenal di Eropa Barat, Eropa Timur dan
Amerika Serikat, yakni sekitar abad XIX.

3
2.2 Habitat Hidup Bawang Merah
Habitat (daerah tumbuh) Bawang merah dapat tumbuh baik di daerah yang
beriklim kering dengan suhu agak panas dan tempat terbuka dengan
penyinaran sekitar 75%, dan hidup di dataran rendah maupun dataran tinggi 0
- 900 diatas permukaan laut dan suhu berkisar 25-32°C (Soedarso, 2012).
Jenis tanah yang baik untuk budidaya bawang merah adalah regosol,
grumosol, latosol, dan alluvial, yaitu lempung berpasir atau lempung berdebu
dengan pH tanah 5,5-6,5, dan drainase serta aerasi tanah yang baik. Selain itu
tanah bawang merah harus subur, gembur, dan banyak mengandung bahan
organik (Soedarso, 2012)

2.3 Komposisi Zat Gizi Pada Bawang Merah


Kandungan Gizi Bawang merah, Nilai gizi per 100 g (3.5 oz)
 Energi 166 kJ (40 kcal)
 Karbohidrat 9,34 g
 Gula 4,24 g
 Diet serat 1,7 g
 Lemak 0,1 g
 jenuh 0,042 g
 monounsaturated 0,013 g
 polyunsaturated 0.017 g
 Protein 1,1 g
 Air 89,11 g
 Vitamin A equiv. 0 mg (0%)
 Thiamine (Vit. B1) 0,046 mg (4%)
 Riboflavin (Vit. B2) 0,027 mg (2%)
 Niacin (Vit. B3) 0.116 mg (1%)
 Vitamin B6 0,12 mg (9%)
 Folat (Vit. B9) 19 mg (5%)
 Vitamin B12 0 mg (0%)
 Vitamin C 7.4 mg (12%)

4
 Vitamin E 0,02 mg (0%)
 Vitamin K 0,4 mg (0%)
 Kalsium 23 mg (2%)
 Besi 0,21 mg (2%)
 Magnesium 0,129 mg (0%)
 Fosfor 29 mg (4%)
 Kalium 146 mg (3%)
 Sodium 4 mg (0%)
 Seng 0,17 mg (2%)

Sumber: USDA Nutrient database

2.4 Manfaat Bawang Merah


2.4.1 Dapat mencegah kanker
Bawang merah mengandung zat yang disebut dengan quercetin,
yaitu zat yang membuat warna merah gelap. Menurut University of
Maryland Medical Center, zat quercetin ini termasuk zat antioksidan
yang berperan penting dalam mengatasi proses radikal bebas yang
dianggap sebagai penyebab kanker. selain itu zat antioksidan seperti
quercetin mampu menghambat pertumbuhan sel kanker. Sebuah
penelitian yang dilakukan pada hewan, menunjukkan bahwa zat
quercetin dalam bawang ini mampu mencegah pertumbuhan sel kanker
paru, kanker prostat, kanker ovarium, kanker usus, serta kanker
endometrial.
2.4.2 Menurunkan tekanan darah
Dalam jurnal Pharmacological Reports yang diterbitkan pada tahun
2009, disebutkan jugaa bahwa zat quercetin yang cukup tinggi ada di
dalam bawang merah mampu menurunkan tekanan darah yag tinggi.
Seseorang yang mempunyai tekanan darah tinggi berisiko untuk
mengalami berbagai penyakit degeneratif, seperti penyakit jantung
koroner, stroke, gagal ginjal, dan diabetes mellitus.

5
2.4.3 Membantu menormalkan kadar gula darah
Kadar gula darah yang tinggi terbukti mengakibatkan timbulnya
penyakit diabetes mellitus. Bahkan, menurut Center for Disease Control
Prevention, kadar gula darah yang tinggi merupakan sumber dari segala
penyakit degeneratif dan penyakit kronis.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan di daerah Sudan, penderita
diabetes mellitus tipe satu dan tipe dua yang mengonsumsi bawang
merah mentah terbukti memiliki jumlah gula darah yang normal
dibandingkan yang tidak mengonsumsinya. Penelitian lain yang
dipublikasikan dalam Environmental Health Insight, juga membuktikan
hal yang sama bahwa bawang merah memang mampu untuk
menurunkan kadar gula darah.
Para ahli menyimpulkan jika bawang jenis ini memang mampu
meningkatkan kadar insulin serta membantu proses glikolisis pada
penderita diabetes yang menyebabkan penurunan kadar gula darah.
2.4.4 Menurunkan kolesterol tubuh
Sebuah jurnal yang dilaporkan dalam Phytotherapy Research
menyebutkan bahwa bawang merah bermanfaat untuk menurunkan
kadar kolesterol dalam darah. Studi yang dilakukan pada hewan ini
menunjukkan jika diet yang mengandung makanan dengan banyak
bawang merah mampu menurunkan kadar kolesterol total dalam tubuh.
Para ahli percaya penurunan kolesterol yang terjadi ini diakibatkan
oleh kandungan zat antioksidan serta zat bioaktif lainnya yang ada di
dalam bawang tersebut yang dapat menurunkan jumlah lemak total
dalam tubuh secara langsung.
2.4.5 Meningkatkan kualitas tidur
Khasiat bawang merah untuk tubuh selanjutnya adalah dapat
meningkatkan kualitas tidur di malam hari. Pasalnya, kandungan
probiotik di bawang merah dapat mengurangi stres, sehingga bisa
membuat tidur lebih nyenyak dan berkualitas.

6
2.4.6 Mengontrol Diabetes
Makan bawang merah mentah dipercaya bisa meningkatkan
produksi insulin. So, ketika seseorang teratur makan bawang merah
mentah, hal ini akan membantunya memiliki kesehatan maksimal dan
diabetes dalam tubuhnya pun bisa terkontrol dengan baik.

2.5 Produk Olahan Bawang Merah


2.5.1 Bawang goreng
Mungkin bawang goreng tidak asing lagi bagi masyarakat. Produk
ini banyak dibutuhkan dalam berbagai kuliner nusantara. Misalnya
untuk taburan pelengkap nasi goreng, soto, bakso dan lain-lain. Tidak
hanya itu bahkan beberapa kue tradisional menggunakan bawang
goreng sebagai penghias dan penyedap rasa. Misalnya kue ghasidah, kue
tradisional melayu yang dibentuk seperti kerucut kemudian pinggirnya
digunting-gunting sehingga membentuk sisik seperti kulit nanas.
Selanjutnya pada bekas guntingan tersebut diselipkan satu atau dua helai
bawang goreng.
Mengingat banyaknya fungsi bawang goreng dalam kuliner
nusantara. Maka peluang usaha bawang goreng ini juga akan semakin
terbuka lebar. Mengingat, orang-orang mulai mencari segala sesuatu
yang praktis dan siap pakai.
Proses pengolahan bawang goreng ini tidak terlalu sulit. Bahan-
bahan yang dibutuhkan pun tidak terlalu banyak. Dan sangat
memungkinkan untuk dikembangkan dengan modal yang minim. Saat
ini sudah banyak kaum ibu yang mencoba mengembangkan usaha
bawang goreng ini dalam skala home industri.
2.5.2 Bumbu pasta instan
Bumbu pasta instan adalah bumbu siap saji yang dibuat dalam
bentuk pasta. Terbuat dari berbagai campuran bumbu dan rempah,
sesuai dengan kegunaan bumbu tersebut. Misalnya bumbu gulai, bumbu
rendang, bumbu semur dan sebagainya. Bumbu-bumbu yang
dibutuhkan untuk masing-masing kuliner tersebut sudah disatukan, dan

7
dibuat dalam bentuk pasta. Jadi, ketika Anda ingin memasak tidak perlu
lagi menggiling cabe, bawang dan campuran bumbunya. Karena bumbu
pasta instan sudah tersedia dan siap digunakan langsung. Bumbu pasta
instan dewasa ini semakin dibutuhkan. Terutama untuk kaum ibu yang
sibuk dengan rutinitas kariernya dan tetap ingin menyajikan kuliner
nusantara yang kaya bumbu bagi keluarganya.
2.5.3 Tepung bawang
Tepung bawang adalah produk olahan dari bawang merah melalui
proses pengeringan dan penggilingan hingga berbentuk tepung. Proses
pengolahan ini menghasilkan produk olahan bawang instan berbentuk
tepung yang siap pakai.
2.5.4 Bawang giling
Produk olahan lain yang mungkin dihasilkan dari umbi bawang ini
adalah produk dalam bentuk bawang giling. Bawang giling adalah
produk olahan bawang yang dihasilkan melalui proses penggilingan
atau penghancuran dengan menggunakan blender. Produk ini tidak
tahan lama, namun memiliki keunggulan aroma dan cita rasanya yang
alami.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bawang Merah (Allium cepa var. Aggregatum) merupakan salah satu
komoditas sayuran yang mempunyai arti penting bagi masyarakat karena
bawang merah sangat banyak manfaatnya, baik digunakan sebagai sayuran
rempah, juga dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Bawang merah dari Eropa
menyebar luas sampai ke daratan Amerika, hingga Asia Timur dan Tenggara
yang berkaitan dengan pemburuan rempah-rempah oleh bangsa Eropa di benua
Asia. Bawang Merah memiliki kandungan komposisi zat gizi yang bagus dan
bisa diolah menjadi aneka produk olahan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2010. https://elbarbazy.wordpress.com/2009/01/31/sejarah-tanaman-bawang/


diakses tanggal 4 Desember 2018

Anonim, 2010. http://eemoo-esprit.blogspot.com/2010/10/nilai-gizi-bawang-


merah.html diakses tanggal 5 Desember 2018

Anonim, 2013. https://www.puncakbukit.net/2013/01/produk-olahan-bawang-


merah.html diakses tanggal 5 Desember 2018

Anonim, 2016. https://artikelbawang.blogspot.com/2016/10/asal-usul-sejarah-tanaman-


bawang.html diakses tanggal 4 Desember 2018

Kuttner, 2002. http://repository.ump.ac.id/3317/2/DINU%20WAHYUNI%20BAB%20I.pdf


diakses tanggal 5 Desember 2018

Nimas, 2017. Artikel https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/manfaat-bawang-


merah-bagi-kesehatan/ diakses tanggal 5 Desember 2018

Soedarso, 2012. Bawang Merah : Kendalikan Kadar Darah.


http://yermeifashion.blogspot.com/2014/03/habitat-dan-morfologi-bawang-
merah.html diakses tanggal 5 Desember 2018

10

Anda mungkin juga menyukai