Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanaman bawang merah (Allium ascolanum L.) termasuk salah satu tanaman
sayuran umbi multiguna. Umumnya didayagunakan sebagai bahan bumbu dapur
sehari-hari dan sebagai penyedap masakan. Bawang merah juga berkasiat sebagai
obat tradisional. Nenek moyang menggunakan umbi bawang merah sebagai obat
nyeri perut karena masuk angin dan penyembuhan luka atau infeksi. Umbi
bawang merah sebagai obat karena mempunyai efek antiseptik dari senyawa allin
atau allisin. Senyawa allin ataupun allisin oleh enzim allisin liase diubah menjadi
asam piruvat, ammonia dan allisin anti mikroba yang bersifat bakterisida. Bagian
lain dari tanaman bawang merah seperti daun dan tangkai bunga bawang merah
termasuk makanan yang lezat. Mengkonsumsi sayuran tersebut dapat membantu
pencernaan, memperbanyak air ludah, menyembuhkan penyakit kuning,
memperkuat hati dan membantu penyembuhan wasir (Rukmana, 1995).

Tanaman bawang merah (Allium cepa L.) berasal dari Syiria, seribu tahun
yang lalu sudah dikenal oleh umat manusia sebagai penyedap masakan
(Rismunandar, 1986) Sekitar abad VIII tanaman bawang merah mulai menyebar
kewilayah Eropa Barat, Eropa Timur dan Spanyol. Kemudian menyebar luas
kedaratan Amerika, Asia Timur dan Asia Tenggara. Pada abad XIX bawang
merah menjadi salah satu tanaman komersial diberbagai negara. Negara-negara
perodusen bawang merah antara lain adalah Jepang, USA, Rumania, Italia,
Meksiko dan Texas (Singgih, 1991).

Bawang merah banyak digunakan sebagai bumbu berbagai macam masakan di


Asia Tenggara maupun di dunia. Namun, ada kegunaan lain yang ada dari bawang
merah yaitu, bawang merah sebagai obat tradisional karena mengandung banyak
antiseptic dan senyawa aillin. Pada zaman dahulu sampai sekarang, bawang merah

1
merupakan hal yang wajib hadir sebagai bumbu penyedap masakan. Namun,
disamping kegunaannya yang banyak sekali, bawang merah juga mempunyai
kekurangan yaitu membuat manusia yang memakannya berlebihian mempunyai
bau badan yang berlebihan pula. Walaupun begitu, hingga saat ini bawang merah
merupakan komoditas yang paling banyak diincar oleh masyarakat. Bawang
merah dapat tumbuh optimal di dataran rendah. Hal ini sesuai dengan kondisi
geografis yang bersuhu panas dan memiliki lahan gambut luas. Daerah sentra
produksi dan pengusahaan bawang merah perlu ditingkatkan mengingat
permintaan konsumen dari waktu ke waktu terus meningkat. Hal ini sejalan
dengan pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan daya belinya. Selain itu,
dengan semakin berkembangnya industri makanan siap saji maka akan terkait
pula peningkatan kebutuhan terhadap bawang merah yang berperan sebagai salah
satu bahan pembantunya. (Anwar, Reski R. dan Fitrianty, B, 2014)

Berdasarkan uraian diatas, bawang merah merupakan suatu tumbuhan yang


berperan penting untuk manusia. Maka dari itu kami tertarik menggunakan
bawang merah sebagai bahan penelitian dan makalah kami terhadap pengaruh
jenis media tanam dan air penyiraman terhadap pertumbuhan tanaman. (Anwar,
Reski R. dan Fitrianty, B, 2014)

1.2 Perumusan Masalah

Dengan perumusan masalah yaitu tanaman bawang merah yang memiliki


peran penting dalam kehidupan manusia baik itu dari kalangan bawah hingga
kalangan tinggi. Kami menggunakan Tanaman bawang merah sebagai objek
dalam penelitian kami yaitu pengaruh jenis media tanam dan air penyiraman
terhadap pertumbuhan tanaman bawang merah.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat dirumuskan


beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh jenis media tanam dan air penyiraman terhadap


pertumbuhan tinggi daun tanaman bawang merah ?

2
2. Bagaimana pengaruh jenis media tanam dan air penyiraman terhadap
pertumbuhan jumlah daun tanaman bawang merah?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengkaji :

1. Pengaruh jenis media tanam dan air penyiraman terhadap pertumbuhan


tinggi daun tanaman bawang merah
2. Pengaruh jenis media tanam dan air penyiraman terhadap pertumbuhan
jumlah daun tanaman bawang merah.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi – informasi yang jelas


mengenai pertumbuhan tinggi daun dan jumlah daun tanaman bawang merah yang
diteliti berdasarkan dari pengaruh jenis media tanam dan air penyiraman.

Rukmana, R, 1995. Bawang Merah Budidaya Dan Pengolahan Pasca Panen.


Kanisius, Jakarta

Anwar, Reski R. dan Fitrianty, B, 2014. Proposal Penelitian Pengaruh Jenis Air
Pertumbuhan dan Perkembangan Bawang Merah ( Allium Ascalonicum ).
Parepare

Rismunandar, 1986. Membudidayakan Lima Jenis Bawang. Sinar Baru, Bandung.

Singgih, W. 1991. Budidaya Bawang Putih, Bawang Merah, Bawang Bombay.


Penebar Swadaya, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai