PENDAHULUAN
Tanaman bawang merah (Allium ascolanum L.) termasuk salah satu tanaman
sayuran umbi multiguna. Umumnya didayagunakan sebagai bahan bumbu dapur
sehari-hari dan sebagai penyedap masakan. Bawang merah juga berkasiat sebagai
obat tradisional. Nenek moyang menggunakan umbi bawang merah sebagai obat
nyeri perut karena masuk angin dan penyembuhan luka atau infeksi. Umbi
bawang merah sebagai obat karena mempunyai efek antiseptik dari senyawa allin
atau allisin. Senyawa allin ataupun allisin oleh enzim allisin liase diubah menjadi
asam piruvat, ammonia dan allisin anti mikroba yang bersifat bakterisida. Bagian
lain dari tanaman bawang merah seperti daun dan tangkai bunga bawang merah
termasuk makanan yang lezat. Mengkonsumsi sayuran tersebut dapat membantu
pencernaan, memperbanyak air ludah, menyembuhkan penyakit kuning,
memperkuat hati dan membantu penyembuhan wasir (Rukmana, 1995).
Tanaman bawang merah (Allium cepa L.) berasal dari Syiria, seribu tahun
yang lalu sudah dikenal oleh umat manusia sebagai penyedap masakan
(Rismunandar, 1986) Sekitar abad VIII tanaman bawang merah mulai menyebar
kewilayah Eropa Barat, Eropa Timur dan Spanyol. Kemudian menyebar luas
kedaratan Amerika, Asia Timur dan Asia Tenggara. Pada abad XIX bawang
merah menjadi salah satu tanaman komersial diberbagai negara. Negara-negara
perodusen bawang merah antara lain adalah Jepang, USA, Rumania, Italia,
Meksiko dan Texas (Singgih, 1991).
1
merupakan hal yang wajib hadir sebagai bumbu penyedap masakan. Namun,
disamping kegunaannya yang banyak sekali, bawang merah juga mempunyai
kekurangan yaitu membuat manusia yang memakannya berlebihian mempunyai
bau badan yang berlebihan pula. Walaupun begitu, hingga saat ini bawang merah
merupakan komoditas yang paling banyak diincar oleh masyarakat. Bawang
merah dapat tumbuh optimal di dataran rendah. Hal ini sesuai dengan kondisi
geografis yang bersuhu panas dan memiliki lahan gambut luas. Daerah sentra
produksi dan pengusahaan bawang merah perlu ditingkatkan mengingat
permintaan konsumen dari waktu ke waktu terus meningkat. Hal ini sejalan
dengan pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan daya belinya. Selain itu,
dengan semakin berkembangnya industri makanan siap saji maka akan terkait
pula peningkatan kebutuhan terhadap bawang merah yang berperan sebagai salah
satu bahan pembantunya. (Anwar, Reski R. dan Fitrianty, B, 2014)
2
2. Bagaimana pengaruh jenis media tanam dan air penyiraman terhadap
pertumbuhan jumlah daun tanaman bawang merah?
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengkaji :
Anwar, Reski R. dan Fitrianty, B, 2014. Proposal Penelitian Pengaruh Jenis Air
Pertumbuhan dan Perkembangan Bawang Merah ( Allium Ascalonicum ).
Parepare