PENDAHULUAN
1.4. Hipotesis
1. Terdapat salah satu dosis pupuk NPK yang memberikan pengaruh
terbaik terhadap pertumbuhan dan perkembangan bawang merah
2. Pemberian 15 gram dosis pupuk NPK berpengaruh terhadap
produksi bawang merah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2.2. Batang
Batang pada bawang merah (Allium cepa var. ascalonicum.)
merupakan batang yang semu yang terbentuk dari kelopak-kelopak daun
yang saling membungkus. Kelopak-kelopak daun sebelah luar selalu
melingkar dan menutupi daun yang ada didalamnya. Beberapa helai
kleopak daun terluar mengering tetapi cukup liat. Kelopak daun yang
menipis dan kering ini membungkus lapisan kelopak daun yang yang
ada didalamnya yang membengkak. Karena kelopak daunnya
membengkak bagian ini akan terlihat mengembung, membentuk umbi
yang merupakan umbi lapis (Anonim4, 2008).
2.2.4. Bunga
Bawang merah (Allium cepa var. ascalonicum) dapat
membentuk bunga yang keluar dari dasar cakram dengan bagian
ujungnya membentuk kepala yang meruncing sperti tombak dan
terbungkus oleh lapisan daun (seludang). Pertumbuhan bunga bawang
merah (Allium cepa var. ascalonicum) dimulai dari keluarnya tangkai
bunga dari cakram melalui ujung umbi seperti pemunculan daun biasa,
tetapi lebih ramping, berbentuk bulat panjang dan kuat, serta pada
ujungnya terdapat benjolan runcing seperti mata tombak. Seludang ini
kemudian akan membuka sehingga tampak kuncup-kuncup bunga
beserta tangkainya (Anonim4, 2008).
Bakal buah terbentuk dari tiga daun buah yang disebut carpel,
membentuk tiga buah ruang dan setiap ruang mengandung 2 bakal biji
(ovulum). Benang sari tersusun dalam dua lingkaran, 3 benang sari pada
lingkaran dalam, dan benag sari yang lainya pada lingakaran luar.
Tepung sari dari benang sari pada lingkaran dalam biasanya lebih cepat
matang dibandingkan dengan teapung sari pada lingkaran luar.
Penyerbukan antarbunga dalam satu tandan, maupun penyerbukan
antarbunga dengan tandan yang berbeda berlangsung dengan
perantaraan lebah atau lalat hijau (Anonim4, 2008).
b. Tanah
Tanaman bawang merah (Allium cepa var. ascalonicum)
memerlukan tanah berstruktur remah, tekstur sedang sampai liat,
drainase/aerasi baik, mengandung bahan organik yang cukup, dan
reaksi tanah tidak masam (pH tanah: 5,6 – 6,5). Tanah yang paling
cocok untuk tanaman bawang merah adalah tanah Aluvial atau
kombinasinya dengan tanah Glei-Humus atau Latosol (Sutarya dan
Grubben 1995).
2.4.4. Penanaman
Setelah lahan selesai diolah, kegiatan selanjutnya adalah
pemberian pupuk dasar. Umbi bibit ditanam dengan jarak tanam 20 cm x
15 cm atau 15 cm x 15 cm (anjuran Balitsa). Dengan alat penugal,
lubang tanaman dibuat sedalam rata-rata setinggi umbi. Umbi bawang
merah (Allium cepa var. ascalonicum) dimasukkan ke dalam lubang
tanaman dengan gerakan seperti memutar sekerup, sehingga ujung umbi
tampak rata dengan permukaan tanah. Tidak dianjurkan untuk menanam
terlalu dalam, karena umbi mudah mengalami pembusukan. Setelah
tanam, seluruh lahan disiram dengan embrat yang halus (Sumarni dan
Hidayat, 2005).
2.4.5. Fenotipe
P = G + E + GE,