Bedah Ileus
Bedah Ileus
Obstruksi usus menempati 20% kasus yang membutuhkan perawatan bedah akut di USA
Pada neonatus, obtruksi kolon karena insiden kelainan anatomi seperti anus imperforata
Klasifikasi
Kecepatan timbul
Akut kronik Kronik serangan akut
Letak sumbatan
Obstruksi letak tinggi Bila mengenai usus halus (dari gaster sampai ileum terminal)
Obstruksi letak rendah Bila mengenai usus besar (dari ileum terminal sampai anus)
Sifat Sumbatan
Obstruksi simple Sumbatan tanpa disertai gangguan aliran darah
Obstruksi strangulasi Sumbatan disertai gangguan aliran darah sehingga timbul nekrosis, gangren, perforasi
Etiologi
Patofisiologi
Lanjutan
Gejala klinis
Gejala utama :
1. nyeri kolik abdomen
2. mual
3. muntah
4. perut distensi
5. tidak bisa buang air besar (obstipasi)
Diagnosis
Anamnesa
ileus obstruksi letak tinggi
o Riwayat pernah dioperasi/ riwayat hernia
o Nyeri kolik
o Mual dan muntah
o Perut terasa membesar
o Setelah satu dua kali defekasi kemudian tidak ada flatus atau defekasi
Diagnosis
Anamnesa
ileus obstruksi letak rendah
oPerubahan kebiasaan buang air besar (obstipasi)
oKembung
oNyeri kolik pada perut bagian bawah
Diagnosis
Pemeriksaan Fisik
1. Inspeksi
•Tanda-tanda generalisata dehidrasi (kehilangan turgor kulit, mulut, dan
lidah kering)
•Harus dilihat adanya distensi abdomen, parut abdomen, hernia dan massa
abdomen
•Pada penderita kurus atau sedang dpt ditemukan
•“darm countur” (gambaran kontur usus) maupun “darm steifung”
(gambaran gerakan usus)
Diagnosis
Pemeriksaan Fisik
2. Palpasi dan Perkusi
distensi abdomen, perkusi timpani, untuk mencari nyeri tekan dan massa
yang abnormal
3. Auskultasi
Terdengar peristaltik meningkat (borborigmi) dan episodic gemerincing
logam (metalic sound)
Gambaran Radiologis
Ileus obstruksi letak tinggi Ileus obstruksi letak rendah