Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH SOSIOANTROPOLOGI

MASALAH KEPASTIAN DAN FASILIBILISME MODERAT

DISUSUSUN OLEH:

APIP (P1337424519117) LUTFI PURWANTI (P1337424519168)

ARIANI DWI ASTUTI (P1337424519115) MELINDA KURNIASARI (P1337424519145)

DESY IKASARI (P1337424519101) PARYATI (P1337424519110)

CAHYUNITA SUSANTI (P1337424519177) ROMY RAHMAWATI (P1337424519121)

CITA VITIS VINIVERA (P1337424519109) SRI JUMIATI (P1337424519228)

ELVANA NURULIA (P1337424519170) TRI PUJI ASTUTI (P1337424519178)

ISMUNISYAH (P1337424519171) TUGIRAH (P1337424519224)

IKA FERIYANTI (P1337424519113) YUSTI NURWAHAENI (P1337424519112)


Falibilisme dan Metode Ilmu Pengetahuan

• Falibilisme ilmu pengetahuan berasal dari


dua sumber, yaitu sebagai konsekuensi dari
metode ilmu pengetahuan, dan dari objek
ilmu pengetahuan yaitu universum alam.
• Peneliti sendiri tidak pernah
merasa pasti dengan apa
yang dicapainya sendiri.
Indikasi metodologis • Fokus utama dari kegiatan
penelitian ilmiah adalah
sebagai alasan dari verifikasi dan hipotesis.
falibilisme moderat : • Karena metode induksi.
• Setiap hipotesis pada
dasarnya tidak pasti.
Falibilisme dan Objek Ilmu Pengetahuan

• Objek ilmu pengetahuan adalah peristiwa-


peristiwa alam. Alam tidak berada dalam kondisi
statis, melainkan selalu mengalami evolusi.
Karena itu selalu saja ada hal yang baru dan tak
terduga, bahkan oleh hukum ilmiah yang sudah
ditemukan.
a. Realitas objek
Objek ilmu pengetahuan dapat
dikatakan nyata atau real jika sekurang-
kurangnya mengandung tiga arti:

1. Yang nyata berarti lepas dari pikiran


manusia
2. Meskipun dunia real yang dipelajari
ilmu pengetahuan bebas dari pemikiran
manusia, realitas itu sendiri dapat
dikatakan real jika memang dapat
dikenal.
3. Realitas yang dibicarakan ilmu
pengetahuan adalah realitas public,
realitas yang menjadi perhatian banyak
orang. Yang real berarti yang memiliki
dimensi sosial.
1. Objek pengetahuan
ilmiah selalu berubah-
ubah sehingga
b. Evolusi objek pengetahuan yang kita
capai, sekalipun sangat
pengetahuan akurat, harus ditinjau
ilmiah kembali
2. Objek dari pengetahuan
kita selalu berkembang
kepada regularitas.
 Maka dengan dua alasan tersebut,
pengetahuan kita selalu rentan terhadap
kesalahan, tetapi tetap ada harapan akan
tercapainya suatu pemahaman yang lebih
baik tentang alam semesta, asalkan
penelitian terus dilakukan dari generasi ke
generasi.
Jika penelitian berhenti maka dua akibat dapat
terjadi, yaitu
• ilmu tidak lagi menjelaskan realitas yang
sesungguhnya karena realitas selalu berubah
• ilmu pengetahuan memutuskan hubungannya
dengan realitas yang semakin lama semakin
terbuka untuk diketahui.
KESIMPULAN
Falibilisme adalah suatu sikap kritis terhadap kebenaran ilmu
pengetahuan, namun sekaligus juga menganggap bahwa metode
ilmu pengetahuan adalah yang paling dapat dipercaya sebagai
sebuah metode yang dapat menjelaskan suatu pengetahuan
secara benar

Alasan adanya falibilisme ini yaitu disebabkan oleh


metode ilmiah yang bersifat tidak pasti dan dikarenakan
objek ilmu pengetahuan yang real ini selalau berubah-
ubah

sekalipun kita harus mempunyai kesadaran akan falibilisme ini,


kita harus tetap optimis dan memandang kesalahan ilmu
pengetahuan dengan cara yang lebih moderat. Yakni, sebagai
sebuah tantangan untuk terus mencari kebenaran yang baru.
Dengan demikian akan tercipta sutu falibilisme moderat yang
akan semakin membawa kita kepada kebenaran.
SARAN

Hendaknya kita selalu bersikap kritis terhadap ilmu


pengetahuan dan hal-hal yang terjadi dalam masyarakat,
sehingga kita menjadi pribadi yang punya pengetahuan dan
prinsip yang bisa menghindarkan kita dari bahaya isu hoax pada
jaman sekarang.
TERIMA KASIH...

Anda mungkin juga menyukai