LANSIA
ANGGOTA KELOMPOK :
Gangguan yang terjadi
pada salah satu atau beberapa
bagian darah sehingga
PENGERTIAN memengaruhi jumlah dan
fungsinya. Kelainan darah bisa
bersifat akut maupun kronis.
PENYEBAB TERJADINYA KELAINAN DARAH
TEORI
SYARAF PENUAAN
ANEMIA DEFISIENSI Fe
ANEMIA PERNISIOSA
Pemberian obat
kortikosteroid
dosis rendah jika
terjadi Pemberian antibiotik untuk
perdarahan mengatasi komplikasi (infeksi)
dan higiene yang baik perlu
untuk mencegah timbulna
infeksi
PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN
ANEMIA APLASTIK
Pertahankan teknik
Kaji kemampuan
aseptik ketat pada
pasien untuk
prosedur / perawatan
melakukan aktivitas
luka
Kaji kehilangan /
Kaji adanya tanda-tanda
gangguan
infeksi pada pasien
keseimbangan gaya Lakukan ambulasi yang
jalan, kelemahan
sering pada pasien
otot Tingkatkan masukan
Pantau TTV pasien
cairan adekuat
sebelum, selama Pantau / batasi
dan sesudah
pengunjung
aktivitas Monitor suhu badan
Pertahankan tirah
pasien
baring Berikan antibiotik sesuai
Anjurkan pasien
indikasi
untuk melakukan Anjurkan pasien untuk
aktivitas sesua
meningkatkan kebersihan
kemampuan
diri
PENATALAKSANAAN MEDIS
LIMFOMA NON HODKIN
Resusitasi Cairan
Profilaksis trombosis vena
dalam
Transfusi darah
Pemberian antibiotik
PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN
SEPSIS
Kaji kemampuan pasien untuk • catat adanya tanda dan gejala penurunan cardiac output
melakukan aktivitas • catat adanya distritmia jantung
Jelaskan pada pasien manfaat • atur periode latihan dan istirahat untuk menghindari kelelahan
aktivitas bertahap • monitor status pernapasan yang menandakan gagal jantung.
Anjurkan pasien untuk melakukan
Beri makan dalam porsi kecil tapi sering
aktivitas sehari-hari sesuai
Timbang bb sesuai indikasi
kemampuannya
Sajikan
Kaji adanya tanda infeksi pada pasien Ciptakan lingkungan yang nyaman saat makan
Tingkatkan masukan cairan adekuat Beri edukasi tentang manfaat nutrisi
Monitor suhu badan pasien
Berikan antibiotik sesuai indikasi • Posisikan pasien untuk memaksimalkan
ventilasi ( fowler/semifowler)
• Auskultasi suara nafas , catat adanya suara
tambahan
• Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat
jalan nafas buatan
• Monitor respirasi dan status O2
TELAAH JURNAL BERHUBUNGAN
DENGAN ANEMIA DAN SEPSIS PADA
LANSIA
Angka kejadian anemia pada usila di Kota Bandung hampir sama dengan hasil
penelitian lainnya di Indonesia, yakni sekitar 50%. Lansia yang memiliki
kebiasaan minum teh tiap hari punya risiko 92 kali lebih tinggi untuk
menderita anemia dibandingkan lansia yang tidak pernah minum teh. Untuk
menurunkan kejadian anemia pada usila, disarankan kepada usila untuk
mengurangi kebiasaan minum tehnya atau minum teh 2—3 jam sesudah
makan atau meningkatkan asupan protein terutama protein hewani. Namun,
mengingat kondisi gigi serta keuangan usila, maka perubahan kebiasaan
minum teh merupakan pilihan yang paling bijak untuk menurunkan kejadian
anemia.
TELAAH JURNAL BERHUBUNGAN
DENGAN ANEMIA DAN SEPSIS PADA
LANSIA
Retikulositosis biasanya dimulai dalam satu minggu sejak dimulainya pemberian suplemen zat besi oral. Jika jumlah
retikulosit meningkat tetapi anemia tidak membaik, kehilangan darah terus menerus atau penyerapan zat besi yang
tidak memadai harus dipertimbangkan. Penggantian zat besi intravena dapat membantu pada pasien dengan
defisiensi zat besi yang gagal menanggapi penggantian oral.
TELAAH JURNAL BERHUBUNGAN
DENGAN SEPSIS PADA LANSIA