Anda di halaman 1dari 11

PERISTIWA TANJUNG 1.

Anfasya Amada
2. Ayundasuci
PRIOK 1984 Azzahra
3. Salma Nurul H
SEKILAS
Peristiwa Tanjung
TENTANG Priok adalah
PERISTIWA peristiwa kerusuhan yang
TANJUNG PRIOK terjadi pada 12 September
1984 di Tanjung
Priok, Jakarta, Indonesia yan
g mengakibatkan sejumlah
korban tewas dan luka-luka
serta sejumlah gedung
rusak terbakar. Sekelompok
massa melakukan defile
sambil merusak sejumlah
gedung dan akhirnya
bentrok dengan aparat
yang kemudian menembaki
mereka.
LATAR BELAKANG
Pada tanggal 10 September 1984, Sersan
Hermanu, seorang anggota Bintara Pembina Desa,
tiba di Masjid As Saadah di Tanjung Priok, Jakarta
Utara, dan mengatakan kepada pengurusnya, Amir
Biki, untuk menghapus brosur dan spanduk yang
mengkritik pemerintah. Biki menolak permintaan
ini, lantas Hermanu memindahkannya sendiri. Saat
melakukannya, dia dilaporkan memasuki area
sholat masjid tanpa melepas sepatunya.
Sebagai tanggapan, warga setempat, yang
dipimpin oleh pengurus masjid Syarifuddin Rambe
dan Sofwan Sulaeman, membakar motornya dan
menyerang Hermanu saat dia sedang berbicara
dengan petugas lain. Hermanu kemudian
menangkap Rambe dan Sulaeman, serta pengurus
lain, Achmad Sahi, dan seorang pria pengangguran
bernama Muhamad Noor
INSIDEN
Dua hari pasca penangkapan, ulama Islam Abdul Qodir
Jaelani memberikan sebuah khotbah menentang asas
tunggal pancasila di masjid As Saadah. Setelah itu, Biki
memimpin sebuah demonstrasi ke kantor Kodim Jakarta
Utara, di mana keempat tahanan tersebut ditahan.
Sekitar pukul 11 malam waktu setempat, para pemrotes
mengepung komando militer. Personel militer dari Batalyon
Artileri Pertahanan Udara ke-6 menembaki para pemrotes.
Sekitar tengah malam, saksi mata melihat komandan
militer Jakarta Try Sutrisno dan Kepala Angkatan Bersenjata 
L. B. Moerdani yang mengawasi pemindahan korban,
mayat-mayat itu dimasukkan ke dalam truk militer dan
dikuburkan di kuburan yang tidak bertanda, sementara
yang terluka dikirim ke Rumah Sakit Militer Gatot Soebroto.
AKIBAT
1. militer melaporkan bahwa mereka dipicu oleh seorang
pria berpakaian militer palsu yang membagikan
selebaran anti-pemerintah bersama dengan 12
komplotannya; dilaporkan dari orang yang ditahan.
Jenderal Hartono Rekso Dharsono ditangkap karena
diduga menghasut kerusuhan tersebut.
2. Setelah kerusuhan tersebut, setidaknya 169 warga
sipil ditahan tanpa surat perintah dan beberapa
dilaporkan disiksa.
3. Catatan resmi saat ini memberikan total 24 korban
tewas dan 54 terluka (termasuk militer), sementara
korban selamat melaporkan lebih dari seratus orang
tewas
PASCA PERISTIWA
TANJUNG PRIOK
Gencarnya gerakan hak asasi manusia pasca
lengsernya Suharto pada tahun 1998, beberapa
kelompok dibentuk untuk mengadvokasi hak-hak
korban, termasuk Yayasan 12 September 1984,
Solidaritas Nasional untuk Peristiwa Tanjung Priok
1984, dan Keluarga Besar untuk Korban Insiden
Tanjung Priok. Kelompok-kelompok ini mendorong
Dewan Perwakilan Rakyat dan Komnas HAM untuk
menyelidiki lebih lanjut tragedi tersebut.
Di bawah tekanan internasional, pada tahun
2003 DPR menyetujui penggunaan undang-
undang hak asasi manusia tahun 2000 untuk
membawa pelaku pembantai ke pengadilan atas
kejahatan terhadap kemanusiaan.
Referensi :
1. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Peristiwa_Tanjun
g_Priok
2. https://www.youtube.com/watch?v=J_ylBemL5U
4
3. https://amp.tirto.id/mengenang-33-tahun-trage
di-pembantaian-tanjung-priok-cwpi
4. https://amp.kompas.com/nasional/read/2018/09
/12/14471401/tragedi-tanjung-priok-dari-provok
asi-subversi-hingga-pelanggaran-ham

Anda mungkin juga menyukai