Anda di halaman 1dari 14

Diagnosis Banding

PUA Polyp Adenomyosis Leimyoma Malignancy and Coagulapathy


Hiperplasia
Definisi Pertumbuhan Invasi endometrium Tumor jinak Pertumbuhan Sekitar 13 %
endometrium ke dalam lapisan fibromuscular abnormal PUA ternyata
berlebih yang miometrium, pada permukaan berlebihan dari disebabkan oleh
bersifat lokal menyebabkan uterus myometrium. kelenjar koagulopati teru
mungkin tunggal membesar, difus, Berdasarkan endometrium. tama penyakit
atau ganda, dan secara lokasinya,  kemungkinan von Willebrand.
berukuran mulai mikroskopik tampak leiomioma kondisi ini Untuk
dari beberapa sebagai dibagi menjadi: sebgai penyebab mempermudah
milimeter endometrium submukosum, PUA perlu penapisan
sampai ektopik, non intramural, dipertimbangka kemungkinan ko
sentimeter. Polip neoplastik, kelenjar subserosum n bila terdapat agulopati
endometrium endometrium, dan pasien sebagai
terdiri dari stroma yang reproduktif deng penyebab PUA
kelenjar, stroma, dikelilingi oleh an faktor resiko (
dan pembuluh jaringan miometrium obesitas,
darah yang mengalami anovulasi kronik
endometrium hipertrofi dan
hiperplasia
PUA Polyp Adenomyosis Leimyoma Malignancy and Coagulapathy
hiperplasia
Gejal Perdaraahn Durasi menstruasi Perdarahan Darah yang keluar a. Pendarahan
a pervaginam , yang menstruasi yang berwarna kehitaman berlebuh saat
klinis pemakaian berkepanjangan. berat dan menggumpal dan menstruasi
: kb Kram perut yang Periode tidak kental b. Salah satu dari
hormonal,pu cukup hebat, menstruasi yang jumlahnya banyak gelaja :
cat anemis , seperti nyeri haid ( berlangsung lebih kira-kira150 cc. pendarahan
Pastikan dismenore). dari seminggu Sehingga os harus pasca
perdarahan Adanya Tekanan panggul mengganti pembalut persalinan ,
berasal dari pembekuan atau nyeri kurang lebih 10 kali pendarahan yang
kanalis (gumpalan) darah Sering buang air pembalut dalam terkait
servikalis dan selama menstruasi. kecil 1 hari. Keluhan pembedahan .
tidak Nyeri saat Kesulitan tersebut disertai nyeri c. Dua atau lebih
berhubungan berhubungan mengosongkan kepala , mual tetapi gejala berikut :
dengan seksual. kandung kemih tidak muntah, badan memar 1-2 kali
kehamilan , Bagian bawah Sembelit terasa perbulan,
Keadaan perut tampak lebih Sakit punggung lemas , terkadang epistakis 1-2 kali
umum lemah besar dan lembut atau nyeri kaki terasa sesak per bulan, sering
jika disentuh. nafas, dan berdebar- perdarahan gusi
Muncul bercak debar dan nyeri
darah ketika Anda uluhati . Nafsu makan
sedang tidak haid. menurun
PUA Polyp Adenomyosis Leimyoma Malignancy and coagulapathy
hiperplasia
Pemer Polip biasanya  Adenomiosis Pertimbangan Meskipun jarang USG dan
iksaan bersifat dimasukkan dalam dalam membuat ditemukan, Pemeriksaan lab
penun asimptomatik, sistem klasifikasi sistem klasifikasi namun dan penilaian
jang : tetapi dapat pula berdasarkan mioma uteri hiperplasia serviks
menyebabkan pemeriksaan MRI dan yakni hubungan atipik dan
PUA.  USG. mioma uteri keganasan meru
Lesi umumnya Mengingat terbatasnya dengan pakan penyebab
jinak, namun fasilitas MRI, endometrium dan penting PUA
sebagian kecil pemeriksaan USG serosa lokasi, USG dan
atipik atau ganas.  cukup ukuran, serta Pemeriksaan lab
Diagnosis polip untuk mendiagnosis jumlah mioma dan penilaian
ditegakkan adenomiosis.  uteri serviks
berdasarkan Hasil USG menunjukkan
pemeriksaan USG jaringan endometrium
dan heterotopik
atau histeroskopi, pada miometrium dan
dengan atau sebagian berhubungan
tanpa hasil dengan adanya
histopatologi hipertrofi miometrium
Kenapa nyeri perut kanan bawah
• Nyeri pada saat menstruasi atau nyeri haid sering dikeluhkan seorang
wanita sebagai sensasi tidak nyaman, bahkan karena timbulnya nyeri
tersebut dapat mengganggu aktivitas dan memaksa penderita untuk
istirahat dan meninggalkan pekerjaan atau aktivitas rutinnya selama
beberapa jam atau beberapa hari. Karakteristik nyeri ini sangat khas
karena muncul secara reguler dan periodik menyertai menstruasi yaitu
rasa tidak enak di perut bagian bawah sebelum dan selama haid
disertai mual disebabkan meningkatnya kontraksi uterus.
• Selama fase luteal dan menstruasi, prostaglandin F2 alfa (PGF2),
disekresi. Pelepasan prostaglandin F2 alfa yang berlebihan
meningkatkan amplitude dan frekuensi kontraksi uterus dan
menyebabkan vasospasme arteriol uterus, sehingga mengakibatkan
iskemia dan kram abdomen bawah yang bersifat siklik. Respon
sistemik terhadap PGF2 alfa meliputi nyeri punggung, kelemahan,
pengeluaran keringat, gejala saluran cerna (anoreksia, mual, muntah,
dan diare) dan gejala system syaraf pusat meliputi: pusing, sinkop,
nyeri kepala dan konsentrasi buruk
Ketidakseimbangan
Pengendalian sistem Rangsangan berlebih Serabut-serabut sirkuler pada istmus
saraf otonom thd saraf simfatis . dan ostium uteri internum menjadi
miometrium hipertonik

Perningkatan intra uterus Menyebabkan peningkatan


hingga 400mmHg dan aktivitas uterus dan Kadar vasopresin dan
menyebabkan kontraksi serabut syraf terminal prostaglandin meningkat
miometrium yang hebat rangsang nyeri

mengurangi aliran darah, sehingga terjadi iskemia sel -


sel miometrium yang mengakibatkan timbulnya nyeri
spasmodik
Poros Hormon hipotalamus – hipofisis –
ovarium ?
• Pengendalian maturasi folikel dan
proses ovulasi dilakukan oleh poros
hipotalamus-hipofisis-ovarium.
Hipotalamus mengendalikan siklus
haid, namun organ ini sendiri dapat
pula dipengaruhi oleh pusat otak yang
lebih tinggi, sehingga faktor
kecemasan ataupun gangguan
kejiwaan lain dapat mengganggu pola
haid yang normal. 
Hipotalamus mempengaruhi hipofisis
melalui pengeluaran GnRH-
Gonadotropin Releasing Hormon. 
• GnRH melalui sistem sirkulasi portal
menuju hipofisis anterior dan
menyebabkan gonadotrof hipofisis Siklus Menstruasi
melakukan sintesa dan pelepasan FSH-
foliclle stimulating hormone dan LH-
Luteinizing hormone.  
FSH akan menyebabkan proses maturasi
folikel selama fase folikuler dan LH
berperan dalam proses ovulasi serta
produksi progesteron oleh corpus luteum.  
Aktivitas siklis dalam ovarium berlangsung
melalui mekanisme umpan balik diantara
ovarium – hipotalamus dan hipofisis.
• Pada fase folikuler
• Pada awal siklus, kadar FSH dan LH relatif
tinggi dan hormon ini akan merangsang
pertumbuhan 10 – 20 folikel namun hanya
1 folikel yang ‘dominan’ yang menjadi
matang dan sisanya akan mengalami
atresia. Kadar FSH dan LH yang relatif tinggi
dipicu oleh penurunan kadar estrogen dan
progesteron pada akhir fase sebelumnya. 
Selama dan segera setelah haid, kadar
estrogen relatif rendah namun dengan
pertumbuhan folikel kadarnya akan segera
meningkat.
• Hari KE 10 - 14 
• Dengan bertambahnya ukuran folikel, terjadi
akumulasi cairan diantara sel granulosa dan
menyebabkan terbentuknya anthrum,
sehingga folikel primer berubah bentuk
menjadi folikel d’graaf, disini oosit
menempati posisi excenteric dan dikelilingi
oleh 2 – 3 lapisan sel granulosa dan disebut
sebagai cumulus oophorus 
Dengan semakin matangnya folikel, kadar
estrogen menjadi semakin bertambah
(terutama dari jenis estradiol) dan mencapai
puncaknya 18 jam sebelum ovulasi. Dengan
semakin meningkatnya kadar estrogen,
produksi FSH dan LH menurun ( umpan balik
negatif ) untuk mencegah hiperstimulasi
ovarium dan maturasi folikel lainnya.
• OVULASI
FASE LUTEAL

HARI KE 14 
Ovulasi terjadi dengan
pembesaran folikel yang cepat
dan diikuti protrusi permukaan
kortek ovarium dan pecahnya
folikel menyebabkan keluarnya
oosit dan cumulus oophorus yang
melekat dengannya. 
• SIKLUS ENDOMETRIUM
• Endometrium memberikan respon
secara khas terhadap progestin,
androgen dan estrogen. Inilah
sebabnya mengapa endometrium
dapat mengalami proses haid dan
memungkinkan terjadinya proses
implantasi hasil konsepsi saat
terjadi proses kehamilan 
Secara fungsional, endometrium
dibagi menjadi 2 zona : 

Anda mungkin juga menyukai