Belakang
Stunting hasil jangka panjang Stunting gangguan
dari kekurangan nutrisi Stunting berdampak pada
pertumbuhan irreversibel akibat penurunan kemampuan kognitif
dengan tinggi badan menurut nutrisi yang tidak memadai dan dan fisik serta
umur kurang dari -2 SD (Standar adanya infeksi
Deviasi) di bawah menyebabkan tingkat kesehatan
berulang selama 1000 hari yang buruk pada anak
median panjang pertama kehidupan
BOK Dilakukan Triwulanan (Daerah tidak terpencil) Laporan realisasi penyerapan & penggunaan merupakan syarat
penyaluran
TW I paling cepat Februari=25%
• TW I paling lambat April; realisasi penyerapan ≥ 50%
TW II paling cepat April=25%
• TW II / Semester I paling lambat Juli; realisasi
TW II paling cepat Juli=25% penyerapan ≥ 60%; capaian output ≥ 30%
TW IV paling cepat Oktober=25% • TW III paling lambat Okt; realisasi penyerapan ≥ 75%;
Dilakukan Semesteran (Daerah terpencil) capaian output ≥ 60%
A. Metode Identifikasi
Dalam melakukan identifikasi masalah pada sub bagian program,
dilaksanakan melalui metode sebagai berikut.
1. Observasi
Observasi merupakan kegiatan pengamatan langsung oleh peneliti
terhadap obyek yang akan diteliti. Pengamatan yang kami lakukan adalah
dengan memahami Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 3 Tahun 2019 dan Peraturan Menteri Keuangan No.
61/PMK.07/2019.
2. Identifikasi Masalah
Hasil dari identifikasi masalah berdasarkan observasi dan wawancara
dengan berbagai pihak terkait yang dilaksanakan selama kegiatan PKL
B. Permasalahan
Simbol Permasalahan
A Hanya sebagian besar saja ibu yang mempunyai pengetahuan tentang kegiatan penggunaan BOK stunting
B Belum adanya keinginan dari masyarakat untuk berpartisipasi dalam melaksanakan BOK kegiatan lain
sesuai kebutuhan di Kabupaten Brebes, Cilacap, Grobogan dan Klaten
C Masyarakat belum mendukung kegiatan penggunaan BOK stunting sehingga yang dilakukan di Provinsi
Jawa Tengah sebanyak 8 BOK dari 10 BOK yang terdapat pada Permenkes No. 3 Tahun 2019 sementara
DAK BOK stunting yang diberikan sebesar Rp. 750.000.000 setiap Kabupaten dan Kota untuk melakukan
10 BOK.
C. Prioritas Masalah
Metode yang digunakan dalam penyusunan prioritas masalah adalah menggunakan Metode Hanlon
(Kualitatif).
Langkah-langkah dalam menentukan prioritas menggunakan hanlon kualitatif, antara lain
(Intiasari, 2011):
Membuat matriks masalah.
Menulis semua masalah pada sumbu vertical dan horizontal (bisa dalam bentuk kode/ symbol
untuk mempermudah pengolahan)
Membandingkan (matching) masalah yang ada dan dilakukan penilaian dengan ketentuan :
Jika masalah pada kolom kiri lebih penting dari atasnya, beri tanda (+) pada kotak, dan bila kalah
penting beri tanda (-).
Mengerjakan pembandingan pada sebelah kanan garis diagonal.
Menjumlahkan tanda (+) secara horizontal dan masukan pada kotak Total (+).
Menjumlahkan tanda (-) secara vertical dan memasukkannya dalam kotak Total (-).
Menjumlahkan hasil baik secara vertical dan horizontal dan memasukkannya dalam kotak TOTAL.
Hasil penjumlahan pada kotak TOTAL yang mempunyai nilai tertinggi adalah urutan prioritas
masalah. Jumlah terbanyak menjadi prioritas pertama, dan seterusnya.
METODE HANLON
A + - 1
B + - 1
C + - 1
TOTAL 1 2 3
STUNTING
METODE
LINGKUNGAN
Kurangnya dukungan dan partisipasi
dari masyarakat Aspek sosial budaya masyarakat setempat
yang membatasi ruang gerak dalam
pelaksanaan DAK BOK stunting non fisik.
D. Penyebab Masalah
Adapun penyebab masyarakat belum mendukung BOK disebabkan
antara lain :
• Persepsi masyarakat bahwa stunting merupakan faktor keturunan dan
dianggap sebagai hal yang biasa saja merupakan sebuah kendala
tersendiri dalam upaya percepatan penanggulangan stunting.
• Masih banyak masyarakat, terutama kaum ibu yang tidak paham
mengenai stunting. Hal ini berkaitan dengan masih minimnya sosialisasi
(secara massif) yang diberikan kepada ibu-ibu dan rumah tangga tentang
stunting, faktor penyebabnya, dampak yang ditimbulkan, dan bagaimana
penanggulangannya.
• Aspek sosial budaya masyarakat setempat yang membatasi ruang gerak
dalam pelaksanaan DAK BOK stunting non fisik.
A. RENCANA PEMECAHAN MASALAH
Pemecahan permasalahan yang timbul dalam usaha penurunan stunting di Provinsi Jawa
Tengah melalui Bantuan Operasional Kesehatan (BOK).
Adapun Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) tahun 2019 yang terdiri dari:
• BOK Puskesmas
• BOK UKM Sekunder Kabupaten/Kota
• BOK Kab/Kota Stunting
• BOK Provinsi
• BOK Distribusi Obat dan E-Logistk
• Dukungan Manajemen BOK dan JAMPERSAL
Dari BOK di atas, kemudian digunakan untuk
• Jaminan Persalinan (JAMPERSAL)
• Akreditasi Rumah Sakit
• Akreditasi Puskesmas
• Akreditasi Labkesda
BOK Stunting di Provinsi Jawa Tengah
Penyusunan
Penyusunan regulasi
penurunan stunting
Rencana Aksi
Daerah
Korordinasi,
Konvergensi
LP/LS
Penguatan,
Penggerakan Monitoring
pelaksanaan intervensi
dan Evaluasi
Rencana Pelaksanaan Kegiatan
Langkah Kegiatan Tujuan Kegiatan Sasaran Pelaksana Waktu Pembiayaan Indikator Keberhasilan
Penyusunan regulasi tentang stunting Menyusun regulasi untuk tindakan penurunan stunting di Administrasi kebijakan kesehatan 19 Februari 2020 Pemilihan regulasi apa saja yang akan disusun terkait pencegahan dan penanganan stunting
-
Provinsi Jawa Tengah
Penyusunan rencana aksi daerah Menyusun rencana yang dilakukan setiap daerah untuk Administrasi kebijakan kesehatan 21 Februari 2020 Konsep rencana yang dilakukan untuk untuk pencegahan dan penanganan stunting
-
pencegahan dan penanganan stunting
Koordinasi, konvergensi lintas program dan lintas sektor Mengkoordinasikan dengan lintas program dan lintas sektor Administrasi kebijakan kesehatan 22 Februari 2020 - Koordinasi dengan lintas program dan sektor yang berkaitan dengan pencegahan dan
yang dapat mendukung pencegahan dan penganganan penanganan stunting
stunting
Penguatan,penggerakan dan pelaksanaan intervensi spesifik Mengoptimalkan intervensi terkait stunting terutama untuk Administrasi kebijakan kesehatan 23 Februari 2020 - Adanya masukan untuk intervensi terkait stunting untuk masyarakat desa
dan sensitif terutama di desa lokus masyarakat desa
Monitoring dan evaluasi Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap intervensi Administrasi kebijakan kesehatan 24 Februari 2020 - Monitoring dan evaluasi mendukung tercapainya intervensi pencegahan dan penanganan
stunting stunting
Pencatatan dan Pelaporan Mencatat kemudian melaporkan hasil monitoring dan Administrasi kebijakan kesehatan 25 Februari 2020 Catatan dan Laporan tentang intervensi stunting
evaluasi intervensi stunting
Orientasi strategi komunikasi perubahan perilaku Menemukan strategi komunikasi yang dapat merubah Administrasi kebijakan kesehatan 25 Februari 2020 Strategi komunikasi yang tepat dapat merubah perilaku masyakarat
perilaku masyarakat secara tepat
Kegiatan lain sesuai kebutuhan daerah Merencanakan kegiatan lain yang sesuai dengan kebutuhan Administrasi kebijakan kesehatan 26 Februari 2020 - Kegiatan tambahan sebagai salah satu bentuk intervensi stunting sesuai kebutuhan daerah
masing-masing daerah
Penyerahan laporan kegiatan magang Administrasi kebijakan kesehatan 4 Maret 2020 - Hasil laporan kegiatan magang
Laporan kegiatan magang Administrasi kebijakan kesehatan 4 Maret 2020 - Soft file laporan kegiatan diterima dengan baik
LAPORAN KEGIATAN INTERVENSI
Intervensi merupakan
tindakan yang dilakukan
terhadap suatu masalah
yang terjadi pada sebuah
organisasi / institusi.
Penyusunan regulasi tentang stunting Menyusun regulasi untuk tindakan penurunan stunting di Provinsi Administrasi kebijakan kesehatan 19 Februari 2020 Pemilihan regulasi apa saja yang akan disusun terkait pencegahan dan Regulasi tentang pencegahan dan penanganan stunting di Provinsi Jawa Tengah
-
Jawa Tengah penanganan stunting
Penyusunan rencana aksi daerah Menyusun rencana yang dilakukan setiap daerah untuk pencegahan Administrasi kebijakan kesehatan 21 Februari 2020 Konsep rencana yang dilakukan untuk untuk pencegahan dan Telah mendapat beberapa gambar rencana aksi untuk pencegahan dan penanganan
-
dan penanganan stunting penanganan stunting stunting di Provinsi Jawa Tengah
Koordinasi, konvergensi lintas program dan lintas sektor Mengkoordinasikan dengan lintas program dan lintas sektor yang Administrasi kebijakan kesehatan 22 Februari 2020 - Koordinasi dengan lintas program dan sektor yang berkaitan dengan Kerjasama antar lintas program dan sektor
dapat mendukung pencegahan dan penganganan stunting pencegahan dan penanganan stunting
Penguatan,penggerakan dan pelaksanaan intervensi spesifik dan sensitif terutama Mengoptimalkan intervensi terkait stunting terutama untuk Administrasi kebijakan kesehatan 23 Februari 2020 - Adanya masukan untuk intervensi terkait stunting untuk masyarakat Intervensi spesifik dan sensitif untuk desa
di desa lokus masyarakat desa desa
Monitoring dan evaluasi Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap intervensi stunting Administrasi kebijakan kesehatan 24 Februari 2020 - Monitoring dan evaluasi mendukung tercapainya intervensi Catatan monitoring dan evaluasi untuk intervensi stunting
pencegahan dan penanganan stunting
Pencatatan dan Pelaporan Mencatat kemudian melaporkan hasil monitoring dan evaluasi Administrasi kebijakan kesehatan 25 Februari 2020 Catatan dan Laporan tentang intervensi stunting Laporan tentang intervensi untuk pencegahan dan penanggulangan stunting
intervensi stunting
Orientasi strategi komunikasi perubahan perilaku Menemukan strategi komunikasi yang dapat merubah perilaku Administrasi kebijakan kesehatan 25 Februari 2020 Strategi komunikasi yang tepat dapat merubah perilaku masyakarat Strategi komunikasi dengan masyarakat untuk memberikan pengetahuan tentang
masyarakat secara tepat stunting
Kegiatan lain sesuai kebutuhan daerah Merencanakan kegiatan lain yang sesuai dengan kebutuhan masing- Administrasi kebijakan kesehatan 26 Februari 2020 - Kegiatan tambahan sebagai salah satu bentuk intervensi stunting sesuai Kegiatan lain
masing daerah kebutuhan daerah
Penyerahan laporan kegiatan magang Administrasi kebijakan kesehatan 4 Maret 2020 - Hasil laporan kegiatan magang Laporan magang
Laporan kegiatan magang Administrasi kebijakan kesehatan 4 Maret 2020 - Soft file laporan kegiatan diterima dengan baik Laporan magang
Dari hasil intervensi yang dilakukan terdapat beberapa tahapan
intervensi, antara lain :
berdiskusi bersama
pembimbing lapangan apa Menyusun rencana
saja yang menjadi usulan aksi daerah untuk
dalam penyusunan regulasi pencegahan dan
untuk pemanfaatan DAK
BOK Stunting. penanganan stunting
Koordinasi,
konvergensi
LP/LS.
Penguatan, Pelaksanaan
Penggerakan
monitoring dan
pelaksanaan intervensi
B. Kendala – Kendala Kegiatan Intervensi
PBL II dilak sanak an 1 bulan, dan wak tu hany a 5 hari
k erja dalam satu ming g u. Pembuatan media cetak
poster ini hany a dilakuk an 2 hari di ming gu terakhir
sebelum magang selesai dik arenak an bany ak
penug asan dari pembimbing lapang an dan dinas luar,
sehing ga tidak ef ek tif nya wak tu untuk analisis
pemanfaatan DAK BOK S tunting .
Mas
yara
kat
yang
men
jadi
sasa
ran
pem
anfa
atan
DAK
BOK
Stun
ting
ini
bera
sal
dari
latar
bela
kang
yang
berb
eda
untu
k itu
kegi
atan
haru
s
men
yesu
aika
n
kara
kteri
stik
di
setia
p
daer
ah.
Kesimpulan
•Permasalahan:
• Pemanfaatan DAK BOK Nonfisik Stunting di Provinsi Jawa Tengah masyarakat belum mendukung kegiatan penggunaan BOK stunting
meliputi:
sehingga yang dilakukan di Provinsi Jawa Tengah sebanyak 8 BOK
1.Penyusunan regulasi penurunan stunting dari 10 BOK yang terdapat pada Permenkes No. 3 Tahun 2019
2.Penyusunan Rencana Aksi Daerah sementara DAK BOK stunting yang diberikan sebesar Rp.
3.Korordinasi, Konvergensi LP/LS 750.000.000 setiap Kabupaten dan Kota untuk melakukan 10 BOK.
4.Penguatan, Penggerakan pelaksanaan intervensi Spesifik dan sensitif •Intervensi:
1.berdiskusi bersama pembimbing lapangan apa saja yang menjadi
5.Monitoring dan Evaluasi usulan dalam penyusunan regulasi untuk pemanfaatan DAK BOK
Stunting.
6.Pencatatan dan Pelaporan 2.Menyusun rencana aksi daerah untuk pencegahan dan
penanganan stunting
7.Orientasi Strategi Komunikas Perubahan Perilaku 3.Koordinasi, konvergensi LP/LS.
8.Kegiatan Lain sesuai kebutuhan daerah 4.Penguatan, Penggerakan pelaksanaan intervensi BOK Stunting
Spesifik dan sensitif.
5.Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pemanfaatan DAK BOK
Stunting.
6.Pencatatan dan pelaporan hasil monitoring dan evaluasi
pemanfaatan DAK BOK Stunting.
7.Orientasi Strategi Komunikas kepada masyarakat terkait stunting
untuk merubah perilaku.
8.Merencanakan kegiatan tambahan intervensi stunting sesuai
kebutuhan daerah masing-masing.