Anda di halaman 1dari 9

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Sejarah Pendidikan Kewarganegaraan.

Pendidikan kewarganegaraan dalam arti luas :


Memiliki kedudukan, fungsi, dan peran yang sangat
penting. Pendidikan kewarganegaraan pada dasarnya
merupakan salah satu bentuk pendidikan karakter yang
dikembangkan secara sistematis dan sistemik.
Dalam konteks itu pendidikan kewarganegaraan tidak bisa
dipisahkan dari kerangka kebijakan nasional pembangunan
bangsa dan karakter
Landasan Yuridis

• Eksistensi mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan di


perguruan tinggi secara yuridis berpijak pada ketentuan
perundang-undangan sebagai berikut.
1. Undang Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
2. Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional
3. Undang Undang nomor 12 Tahun 2012 tentang
PendidikanTinggi
4. Undang Undang nomor 17 Tahun 2007 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2005-
2025
Lanjutan Landasan Yuridis

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun


2005 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah RI Nomor 032 Tahun 2013 tentang Standar
Nasional Pendidikan:
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 5 Tahun
2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional 2010-2014.
7. Permendikbud No 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi
8. Surat Keputusan Dirjen Dikti Depdiknas RI No. 43
/Dikti/Kep/2006 Tentang Rambu Rambu Pelaksanaan
Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di
Perguruan Tinggi
9. Surat Edaran Dirjen Dikti No 914/E/T/2011 tentang
Penyelenggaraan Perkuliahan Pendidikan Pancasila di
Perguruan Tinggi.
I. Pendidikan Kewarganegaraan sebagai dasar Mata kuliah Pengembangan
Kepribadian (MPK).
Dalam Kepmendiknas No.232/U/2000, ditegaskan bahwa jenis kurikulum
terdiri dari :
1. Kurikulum Inti;
2. Kurikulum Institusional.

Kurikulum Inti program S1/DIII, terdiri dari :


1). Kelompok MPK (Matakuliah Kepribadian);
2). Kelompok MKK (Matakuliah Keilmuan dan
Ketrampilan);
3). Kelompok MKB (Matakuliah keahlian Berkarya);
4). Kelompok MPB (Matakuliah Prilaku Berkarya);
5). Kelompok MBB (matakuliah Berkehidupan
Bermasyarakat).
MPK ialah :
 Kelompok bahan kajian dan mata pelajaran untuk
mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan
bertakwa terhadap Tuhan YME dan berbudi pekerti luhur,
berkepribadian mantap dan mandiri serta mempunyai rasa
tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan;
 Bertujuan pendayaan wawasan, pendalaman intensitas,
pemahaman dan penghayatan;
 Kelompok MPK pada kurikulum inti wajib diberikan dalam
kurikulum setiap program studi/kelompok program studi
terdiri atas :
- Pendidikan Pancasila;
- Pendidikan Agama;
- pendidikan Kewarganegaraan.
2. Kurikulum Institusional :
Kelompok MPK secara inkonstitusional meliputi : Bahasa Indonesia,
Bahasa Inggris,
Ilmu Budaya Dasar, Ilmu Sosial Dasar, Ilmu
Alamiah Dasar, Ilmu Filsafat, Olah Raga, dll.

II. Sejarah Pendidikan Kewarganegaraan.


1. Pengertian kewarganegaraan (Menurut Drs. Bambang Daroesa, SH,
Pengantar Pendidikan Moral Pancasila, CV. Aneka, Semarang) ;

Kewarganegaraan dalam bahasa Latin disebut “Civis”, selanjutnya kata


Civis dalam bahasa
Inggris timbul kata Civic artinya mengenai
warga negara atau kewarganegaraan. Dari
kata Civic lahir kata Civics, Ilmu Negara dan
Civic Education,pendidikan Kewarganegaraan.
Sivics menyangkut :
a. Warga Negara dengan hak dan kewajibannya;
b. Pemerintah;
c. Negara;
d. Sebagian dari difinisi mengatakan bahwa civics
adalah cabang dari ilmu Politik.

Prof. Dr. Achmad Sanusi, SH., MPA, diperoleh pengertian


sebagai berikut :
Sejauh sivics dapat dipandang sebagai disiplin dalam ilmu
Politik, maka focus studinya adalah mengenai;
“kedudukan dan peranan warga negara dalam menjalankan
hak dan kewajibannya sesuai dan sepanjang batas batas
ketentuan konstitusi negara yang bersangkutan”.
Menurut Nurman Sumantri, bila Civics
dipandang sebagai bagian dari Ilmu Politik
yaitu : demokrasi politiknya, tetapi untuk
mengetahui isi atau materi dari Civics perlu
diketahui apa yang menjadi obyek studi dari
Civics dan Civics Education.

Obyek studi dari Civics dan Civics education


adalah warga negara dalam hubungannya
dengan organisasi kemasyarakatan, sosial,
ekonomi, agama, kebudayaan dan negara
Termasuk dalam obyek studi ini adalah :
a. Tingkah laku;
b. Tipe pertumbuhan berpikir;
c. Potensi yang ada dalam setiap diri warga negara;
d. Hak dan kewajiban;
e. Cita-cita dan aspirasi;
f. Kesadaran (patriotisme, nasionalisme, pengertian internasional, moral
Pancasila);
g. Usaha, kegiatan, partisipasi, tanggung jawab (work shop Metodologi
Pendidikan Kewarganegaraan).

Materi Civics hendaknya memasukan unsur :


h. Lingkungan Fisik;
i. Sosial, pendidikan, kesehatan;
j. Ekonomi keuangan;
k. Politik, Hukum, Pemerintahan;
l. Etika, Agama;
m. Pengetahuan teknologi.

Anda mungkin juga menyukai