oleh :
Usvitawati
Syarifuddin
Fitri Octaviany
Rakhmat Kurniawan
Carcinoma Nasopharynx merupakan tumor ganas
yang berasal dari Epitel Mukosa atau Limfoepitel
pada Nasopharynx.
Sistem klasifikasi stadium menurut AJCC 1997 :
Stadium T (Ukuran luas tumor)
T0 Tak ada kanker di lokasi primer
T1 Tumor terletak atau terbatas di daerah nasofaring
T2 Tumor meluas ke jaringan lunak orofaring dan atau ke kavum nasi.
T2a Tanpa perluasan ke ruang parafaring
T2b Dengan perluasan ke parafaring
T3 Tumor menyeberang struktur tulang dan atau sinus paranasal
T4 Tumor meluas ke intrakranial dan atau melibatkan syaraf kranial, hipofaring,
Penyinaran Treatment
Linac Planning Mould Room
Penentuan Dosis,
System Luas Lapangan, dll.
SITUASI KLINIS PASIEN
Pasien melakukan pendaftaran dengan membawa surat rujukan ke
poliklinik onkologi.
Pasien menyerahkan hasil Patologi Anatomi (PA), hasil laboratorium
terbaru, dan foto thorax.
Pasien dan keluarga menandatangani informed consent (surat
pernyataan tindakan medis) dan dilanjutkan dengan penjadwalan radiasi.
Pasien melakukan penyinaran sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan oleh dokter.
Proses Akuisisi Data Pasien dan Simulasi
SOP tentang Prosedur Simulator Pada Pasien KNF :
Pasien datang ke ruang simulator telah memakai
baju pasien.
Radiografer menerima status pasien dari ruang
poli radioterapi dan meneliti permintaan simulator
lalu mencatat : nomor, nama, jenis pemeriksaan,
diagnosa klinis, dan film yang digunakan pada
buku kegiatan harian simulator.
Simulator
Simulasi penyinaran radioterapi pada dasarnya adalah proses
pencitraan sinar-x secara fluoroskopi yang seolah-olah melakukan
teknik penyinaran seperti dengan pesawat treatment radioterapi yang
sesungguhnya yang memiliki penunjuk jarak Source Axis Distance
(SAD). Terapi radiasi KNF harus mencakup :
1. Clinical Target Volume (CTV) daerah yang berpotensi terjadi
infiltrasi local 1-2 cm.
2. Gross Tumor Volume (GTV) tumor itu sendiri dan semua perluasan
tumor di sekitar yang membesar.
3. Planning Treatment Volume (PTV) ditentukan kurang lebih 1 cm
diluar CTV.
Secara garis besar, batas-batas lapangan penyinaran adalah :
1. Batas atas mencakup seluruh dasar tengkorak.
2. Batas anterior berada di pertengahan palatum durum, mencakup
koane.
3. Batas belakang harus mengikutsertakan rantai kelenjar getah
bening servikalis posterior dan seluruh jaringan lunak leher.
4. Batas bawah mencakup seluruh mandibula, kira-kira setinggi
C1,C2 dan C3.
5. Untuk mengurangi lapangan radiasi diperlukan blok pada jaringan
sehat sebagian mukosa mulut serta sebagian gigi geligi.
Proses Simulator
Pasien tidur terlentang diatas meja
simulator dengan tatakan dan bantal E
(Full Ekstension).