Anda di halaman 1dari 35

PERKEMBANGAN

POLITIK DAN EKONOMI


SERTA
PERUBAHAN MASYARAKAT
INDONESIA

PADA MASA REFORMASI


• Menjelaskan perkembangan politik
setelah 21 Mei 1998.

• Menjelaskan kondisi sosial dan


ekonomi masyarakat di berbagai
daerah sejak reformasi.
adalah :
• suatu proses berlangsungnya pergeseran
danperubahan dari sistem yang dinilai
kurang demokratis menuju kearah sistem
yang lebih demokratis.
• Oleh sebab itu pergeseran dan perubahan
itu merupakan implementasi dan merupakan
bagian dari peristiwa di dalam proses
demokratisasi yang cakupannya
mengandung hal-hal yang berkaitan dengan
persamaan politik, ekonomi, dan sosial yang
lebih merata.
Agenda utama presiden b.j. habibie

21 Mei 1998
•Awal berlakunya era reformasi di
Indonesia.
•Naiknya B.J. Habibie ke kursi
kepresidenan menggantikan Soeharto
•merupakan momentum awal dari
adanya perkembangan
politik,ekonomi,dan sosial pasca-21
Mei 1998
Agenda utama presiden b.j. habibie

22 Mei 1998
• Presiden B.J Habibie membentuk
susunan kabinet yang di namakan
Kabinet Reformasi Pembangunan.
Pemberian Amnesti dan munculnya
Kebebasan berpendapat

• Pada masa pemerintahan Presiden


Habibie,kebebasan pers di kembalikan ke
tempatnya semula.
• Tahanan-tahanan politik orde baru di berikan
amnesti dan dibebaskan.
• Dikeluarkannya kebijakan untuk membentuk
Tim Gabungan Pencari Fakta(TGPF).
• Pencabutan UU No.11/PNPS/1963 tentang
pemberantasan aksi subversi dengan
mengeluarkan UU No.26 tahun 1999.
Permasalahan Dwi Fungsi ABRI

• kemunculannya merupakan konsep yg


diajukan oleh Jendral A.H Nasution pada
11 november 1998.

• Dalam pidatonya yang berjudul ‘Jalan


Tengah’, Jenderal Nasution menyatakan
bahwa tentara juga merupakan kekuatan
sosial politik yang berperan di dalam
kegiatan social kemasyarakatan.
Permasalahan Dwi Fungsi ABRI

• Kebijakan yang diterapkan oleh presiden Habibie


antara lain adalah :

• memisahkan Kepolisian Republik Indonesia dari


tubuh Angkatan Bersenjata Republik
Indonesia(ABRI).

• Kebijkan mulai diterapkan tanggal 5 Mei 1999.

• Pembenahan dwi fungsi ABRI di dalam tubuh


pemerintahan dilaksanakan dengan mereduksi
keberadaan ABRI di dalam DPR.
Reformasi Hukum Dan
Perundang-undangan

• Fokus pembenahan sektor hukum dan


perundang-undangan mengacu pada
12 ketetapan.
• Adanya jaminan terhadap
pelaksanaan HAM di Indonesia.
• Era baru pada masa pemerintahan
Presiden Habibie menjadi semacam
pemecah kekakuan sistem hukum di
Indonesia selama Orde Baru.
REFORMASI HUKUM
DAN PERUNDANG-UNDANGAN

• Adapun focus pembenahan sektor hokum dan


perundang-undangan ini mengacu pada 12
ketetapan yang dibagi dalam tiga bagian besar,
yaitu:

• Bagian ketetapan yang terdiri dari enam ketetapan


MPR baru, antara lainnya sebagai berikut.

• Tap. MPR No. X/MPR/1998, yang berisi mengenai


pokok-pokok pelaksanaan reformasi pembangunan
Indonesia, sebagai karangka dasar untuk
menyelamatkan dan normalisasi kehidupan nasional
sebagai haluan negara Indonesia.
REFORMASI HUKUM
DAN PERUNDANG-UNDANGAN

• Tap. MPR No. XI/MPR/1998, yang berisi


pelaksanaan dan penyelenggaraan pemerintahan
yang bersih dari unsure korupsi, kolusi, dan
nepotisme (KKN).
• Tap. MPR No. XIII/MPR/1998, yang berisi mengenai
pembatasan masa tugas presiden dan wakil
presiden republik Indonesia.
• Tap. MPR No. XV/MPR/1998, yang berisi proses
penyelenggaraan Otonomi Daerah.
• Tap. MPR No. XVI/MPR/1998, yang berisi tentang
kehidupan politik ekonomi dalam rangka
melanggengkan konsep demokrasi ekonomi.
• Tap. MPR No. XVII/MPR/1998, yang berisi
mengenaipenegakan Hak Asasi Manusia (HAM).
REFORMASI HUKUM
DAN PERUNDANG-UNDANGAN
• Bagian ketetapan yang terdiri dari dua ketetapan
yang mengubah dan menambah ketetapan yang
lama.
• Tap. MPR No. VII/MPR/1998, yang berisi mengenai
perubahan dan penambah terhadap Tap. MPR No.
I/MPR/1983 yang membahas mengenai peraturan
tata-tertib Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik
Indonesia.
• Tap. MPR No. XIV/MPR/1998, ketetapan ini
mengubah dan menambahkan Tap. MPR No.
III/MPR/1998 yang membahas mengenai
pelaksanaan Pemilihan Umum.
• Bagian yang berisi empat ketetapan yang bersifat
mencabut ketetapan-ketetapan MPR terdahulu,
adalah sebagai berikut.
REFORMASI HUKUM
DAN PERUNDANG-UNDANGAN

• Tap. MPR No. IX/MPR/1998, Ketetapan ini mencabut


Tap. No. II/MPR/1998 yang membahas mengenai Garis-
Garis Besar Haluan Negara (GBHN).

• Tap. MPR No. XII/MPR/1998. Ketetapan ini mencabut


Tap. MPR No. V/MPR/1998 yang membahas tentang
pemberian tugas dan wewenang khusus kepada
presiden selaku Mandataris MPR untuk menyukseskan
dan mengamankan pembangunan nasional sebagai
wujud pengamalan pancasila.

• Tap. MPR No. XVIII/MPR/1998. Ketetapan ini mencabut


Tap. MPR No. 11/MPR/1978, yang berisi tentang
Pedoman Penghayatan dan Pengalaman Pancasila (P4
atau Ekaprasetia Pancakarsa). Selain itu, ketetapan ini
juga menetapkan pancasila sebagai Dasar Negara
Republik Indonesia.
• Proses Pemilu di dominasi oleh
kemenangan Golongan Karya(Golkar).
• Sejumlah 48 partai politik berpartisipasi
dalam perhelatan akbar tersebut.
• Presiden Habibie memangkas UU yang
membicarakan tentang
pemilu,susunan,kedudukan,tugas,serta
wewenang dari MPR/DPR.
PEMILIHAN UMUM 1999

Presiden Habibie memangkas undang-undang


yang membicarakan tentang pemilu,s
Susunan,kedudukan,tugas,serta wewenang
MPR/DPR.

• UU no.1 tahun 1985,mengatur tentang pemilu


• UU no.2 tahun 1985,mengatur
susunan,kedudukan,tugas,dan wewenang
MPR/DPR
• UU no.3 tahun 1985,mengatur sistem kepartaian
indonesia
• UU no.4 tahun 1985,berisi peraturan anti-
subversif
• UU no.5 tahun 1985,berisi eksistensi organisasi
massa indonesia
PEMILIHAN UMUM 1999

sebagai gantinya,ditetapkan 3 undang-


undang politik yang ditandatangani pada 1
februari 1999 isinya :
1.UU mengenai partai politik
2.proses pemilu
3.serta susunan dan kedudukan
MPR,DPR,DPRD.
• Diadakan 7 Juni 1999
• Diikuti 48 Partai
Pemenang Pemilu :
1. PDI Perjuangan
2. Golkar
3. PKB
4. PPP
5. PAN
KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI
MASYARAKAT PASCA-REFORMASI

• Indonesia menunjukkan hasil yang sangat


lamban dalam pembenahan krisis multidimensi
di bandingkan dengan negara-negara asia
lainnya.
• Tingginya tingkat intensitas konflik politik
internal dalam negeri membuat konsentrasi
penanganan masalah ekonomi dan sosial
menjadi tidak optimal.
• Kondisi sosial dan ekonomi masyarakat
Indonesia tidak menunjukkan hasil yang
membaik.
• Proteksionisme terhadap sektor perekonomian
dalam negeri dilarang.
KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI
MASYARAKAT PASCA-REFORMASI

• Tingginya tingkat intensitas konflik politik


internal dalam negeri membuat konsentrasi
penanganan masalah ekonomi dan sosial
menjadi titik optimal

• Paket kebijakan yang ditawarkan IMF tidak


bersifat on the ground Solustions

• Hanyalah melihat dari 1 sudut pandang yaitu


ketahanan ekonomi
KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI
MASYARAKAT PASCA-REFORMASI

• Ketahanan sosial masyarakat dari penerapan


kebijakan IMF hanya mengacu pada ketahanan
ekonomi tidak begitu diperhatikan

• Agenda Reformasi yang mengedepankan ekonomi


bangsa tetap menjadifokus utama setiap
pemerintahan di Indonesia

• Perwujudan lapangan pekerjaan menjadi hal yang


konkret untuk menanggulangi krisis multidimensi
KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI
MASYARAKAT PASCA-REFORMASI

• Proyek pembenahan ekonomi dan


sosial :
– Meningkatkan lapangan pekerjaan
seoptimal mungkin
– Menyediakan barang kebutuhan
pokok masyarakat
– Optimalisasi fasilitas umum bagi
masyarakat
– Mengoptimalkan sector pendidikan
– Memberikan kemudahan bagi
masyarakat untuk akses kesehatan
Kondisi Masyarakat Sejak
Reformasi
1. Kondisi sosial masyarakat di Berbagai
Daerah yang dapat terlihat pada :
a. Partisipasi masyarakat dalam Pilkada
b. Konflik sosial
c. Demoralisasi
d. Disintegrasi Masyarakat
Kondisi Masyarakat Sejak
Reformasi
2. Kondisi Perekonomian Masyarakat di
berbagai daerah dapat terlihat dengan
adanya:
a. Kemiskinan Akibat korupsi
b. Dampak listrik padam
c. Tragedi pembagian zakat
d. Dampak naik turunnya Harga BBM
e. Dampak Krisis Ekonomi Global 2008.
LATIHAN

1. Krisis ekonomi di Indonesia dimulai dengan


adanya....
a. Utang luar negri
b. Turunnya nilai rupiah
c. Maraknya demonstrasi
d. Naiknya harga barang-barang
e. Kurangnya kepercayaan pada pemerintah

KUNCI : B
LATIHAN

2. Pelaksanaan Pemilu tahun 1999 diatur


dalam undang-undang...
a. No. 3/1999
b. No. 11/1998
c. No.31/1998
d. No. 4/1999
e. No. 5/1999

KUNCI : A
LATIHAN

3. Tugas dari tim gabungan pencari fakta


adalah...
a. Mencari fakta tentang dilantiknya habibi
b. Mencari fakta tentang peristiwa kerusuhan
27 Juli
c. Mencari fakta tentang turunnya Soeharto
d. Mencari fakta tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan kerusuhan 13-14 Mei
1998
e. Mencari fakta tentang peristiwa semanggi
KUNCI : D
LATIHAN

4. Pemisahan kepolisian dan ABRI dimulai


sejak tanggal....
a. 12 Mei 1999
b. 13 Mei 1999
c. 15 Mei 1999
d. 20 Mei 1999
e. 3 Mei 1999

KUNCI : C
LATIHAN

5. Pemilihan umum yang menyertakan 48


partai politik di tahun 1999 digelar pada
tanggal....
a. 5 Juni 1999
b. 6 Juni 1999
c. 7 Juni 1999
d. 8 Juni 1999
e. 9 Juni 1999
KUNCI : C
LATIHAN

6. Kebijakan pemerintah yang mengatur


tentang sistim Pemilu 1999 adalah....
a. UU No. 1 tahun 1999
b. UU No. 2 tahun 1999
c. UU No. 3 tahun 1999
d. UU No. 4 tahun 1999
e. UU No. 5 tahun 1999

KUNCI : C
LATIHAN

7. Yang bukan merupakan Lima bidang kerja


utama kabinet Reformasi pembangunan
salah satunya adalah....
a. Memperbaiki nilai tukar rupiah
b. Melakukan amandemen UUD
c. Mengadili Soeharto
d. Pemberantasan KKN
e. Menghapus Dwi Fungsi ABRI

KUNCI : A
LATIHAN

8. Sidang Istimewa MPR digelar tanggal....


a. 1-10 Oktober 1999
b. 5-20 Oktober 1999
c. 10-15 Oktober 1999
d. 2-21 Oktober 1999
e. 1-21 Oktober 1999

KUNCI : E
LATIHAN

9. Soeharto mengumumkan pengunduran


dirinya dari posisi Presiden Republik
Indonesia tanggal...
a. 13 Mei 1998
b. 14 Mei 1998
c. 20 Mei 1998
d. 21 Mei 1998
e. 22 Mei 1998
KUNCI : D
LATIHAN

10. Judul pengunduran diri Presiden Soeharto


adalah....
a. Pernyataan Berhenti sebagai Presiden RI
b. Berhenti dari posisi Presiden RI
c. Suksesi pemerintahan
d. Agenda Reformasi
e. Pelaksanaan agenda Reformasi

KUNCI : A
REFERENSI
1.Endar Wismulyani Dan
Nur Siwi Ismawati Sejarah Nasional kelas .XII. SMA /MA
Penerbit Intan Pariwara.Jakarta

2.Drs. Wardaya.M.M,Sejarah Nasional untuk SMA


Kelas XII Penerbit Pustaka Manggala
3. Dr. Magdalia Alfiam, M.A, Dr. Nana Nurliana,M.A,
Dra. Sudarini Suhartono, M.A, Sejarah untuk SMA
dan MA, Penerbit Erlangga, Jakarta 2007

Anda mungkin juga menyukai