Pendidikan Kewarganegaraan
Dibuat Oleh :
SISKA FAMAILIZA
NPM : 190412020
Pengertian Pendidikan
Kewarganegaraan
Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan
bahwa di setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan wajib memuat terdiri dari
Pendidikan Bahasa, Pendidikan Agama, dan Pendidikan Kewarganegaraan.
Dengan penyempurnaan kurikulum tahun 2000, menurut Kep. Dirjen dikti No.
267/Dikti/2000 materi Pendidikan Kewiraan disamping membahas tentang PPBN
juga dimembahas tentang hubungan antara warga negara dengan negara. Sebutan
Pendidikan Kewiraan diganti dengan Pendidikan Kewarganegaraan. Materi pokok
Pendidikan Kewarganegaraan adalah tentang hubungan warga negara
dengan negara, dan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN).
Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan
Berdasarkan Kep. Dirjen Dikti No. 267/Dikti/2000, tujuan Pendidikan Kewarganegaraan mencakup:
2. Tujuan Khusus :
1. Tujuan Umum : 1) Agar mahasiswa dapat memahami
Untuk memberikan dan melaksanakan hak dan
pengetahuan dan kewajiban secara santun, jujur, dan
demokratis serta ikhlas sebagawai
kemampuan dasar kepada WNI terdidik dan bertanggung
mahasiswa mengenai jawab.
hubungan antara warga 2) Agar mahasiswa menguasai dan
memahami berbagai masalah dasar
negara dengan negara dalam kehidupan bermasyarakat,
serta PPBN agar menjadi berbangsa dan bernegara, serta dapat
warga negara yang mengatasinya dengan pemikiran
kritis dan bertanggung jawab yang
diandalkan oleh bangsa berlandaskan Pancasila, Wawasan
dan negara. Nusantara, dan Ketahanan Nasional
3) Agar mahasiswa memiliki sikap dan
perilaku yang sesuai dengan nilai-
nilai kejuangan, cinta tanah air, serta
rela berkorban bagi nusa dan bangsa.
Sejarah Pendidikan Kewarganegaraan
1. Pendidikan Kewiraan
Pendidikan Kewiraan dimulai tahun 1973/1974,
sebagai bagian dari kurikulum pendidikan nasional,
dengan tujuan untuk menumbuhkan kecintaan pada
tanah air dalam bentuk PPBN yang dilaksanakan
dalam dua tahap, yaitu tahap awal yang diberikan
kepada peserta didik SD sampai sekolah menengah
dan pendidikan luar sekolah dalam bentuk
pendidikan kepramukaan, sedangkan PPBN tahap
lanjut diberikan di PT dalam bentuk pendidikan
kewiraan.
2. Perkembangan kurikulum dan materi Pendidikan
Kewarganegaraan
2. Tahun 1985, diadakan penyempurnaan oleh Lemhannas dan Dirjen Dikti, terdiri atas pengantar yang
bersisikan gambaran umum tentang bahan ajar PKn dan interelasinya dengan bahan ajar mata kuliah lain,
sedangkan materi lainnya tetap ada.
3. Tahun 1995, nama mata kuliah berubah menjadi Pendidikan Kewarganegaraan yang bahan ajarnya disusun
kembali oleh Lemhannas dan Dirjen Dikti dengan materi pendahuluan, wawasan nusantara, ketahanan
nasional, politik strategi nasional, politik dan strategi pertahanan dan keamanan nasional, sistem pertahanan
dan keamanan rakyat semesta.
4. Tahun 2001, materi disusun oleh Lemhannas dengan materi pengantar dengan tambahan materi demokrasi,
HAM, lingkungan hidup, bela negara, wawasan nusantara, ketahanan nasional, politik dan strategi nasional
5. Tahun 2002, Kep. Dirjen Dikti No. 38/Dikti/Kep/2002 materi berisi pengantar sebagai kaitan dengan MKP,
demokrasi, HAM, wawasan nusantara, ketahanan nasional, politik dan strategi nasional.
Ringkasan :
Pertama muncul tahun 1957 dengan nama
Kewarganegaraan
Tahun 1959 di introdusir pelajaran civics
dengan “ Civics Manusia Indonesia Baru” dan
“Tujuh Bahan Pokok Indoktrinasi (TUBAPI)
Tahun 1962 istilah civics diganti dengan
Kewargaan Negara
Tahun 1968 Kewargaan Negara diganti dengan
Pendidikan Kewargaan Negara
Tahun 1975 Pendidikan Kewargaan Negara di
ganti dengan PMP (Pendidikan Moran
Pancasila)
Tahun 1978 sangat dominannya materi P-4
dalam PMP
Tahun 1984 masih dengan nama PMP
Tahun 1994 diganti dengan nama PPKn
Tahun 1999 materi P-5 di cabut
Era reformasi dirubah dengan Pendidikan
Kewarganegaraan