Anda di halaman 1dari 41

EMBRIOLOGI DAN

ANATOMI TUMBUH
KEMBANG
Perkembangan Prenatal

 Adalah masa dari pembuahan (konsepsi) hingga


lahirnya janin

 Terbagi menjadi 3 tahap :


 Masa germinal (3 minggu pertama)
 Terbentuk lapisan – lapisan germinal
 Masa embrionik (minggu ke 4-8)
 Sistem organ mayor mulai terbentuk
 Masa fetal (7 bulan terkahir)
 Sistem – sitem organ berkembang dan mengalami
pematangan
 Masa perkembangan awal mempengaruhi
perkembangan janin selanjutnya

 Kelainan kongenital terjadi pada masa prenatal


 Sistem Muskuloskeletal
 Sistem Kardiovaskular
 Sistem Pernafasan
 Sistem pencernaan
 Sistem urogenital
 Sistem syaraf pusat
 Sistem Sensoris
Sistem Rangka

 Berkembang dari mesoderm dan krista neuralis


 Mesoderm intra embrional → somit
Sistem Rangka

KLINIS
 Sel – sel krista neuralis dari neuroektoderm
membentuk rangka wajah dan tulang
tengkorak→populasi sel yang mudah cedera dan
menjadi sasaran teratogenik
Sistem Rangka

 Cranioschisis

Kegagalan
penutupan ujung
cranial dari
neural tube pada
minggu ke – 4 →
calvaria tidak
terbentuk → otak
terpapar amnion
→ degenerasi
otak (anensefali)
Sistem Rangka

 Ensefalokel/Meningokel
kranial

Terdapat celah pada


tulang tengkorak yang
menyebabkan jarigan
dan / selaput otak akan
mengalami herniasi
Sistem Rangka

 Craniosynostosis

Penutupan dini
satu atau lebih
sutura cranialis

 Penyebab belum
jelas, diduga
genetik

 Pria > wanita


Sistem Rangka

 Mikrosefali

Kegagalan
pertumbuhan
otak akibat
gagalnya
perkembangan
tengkorak

 Disertai retardasi
mental berat
Sistem Muskuloskeletal

 Amelia

Anggota badan
tidak ada
seluruhnya

 Meromelia

Anggota badan
sebagian tidak
ada atau tidak
lengkap
Sistem Muskuloskeletal

 Polidaktili

Terdapat jari-jari
tangan dan kaki
tambahan

 Sindaktili

Penyatuan abnormal
dari jari tangan dan
jari kaki

 Brachidaktil

Jari – jari tangan


pendek -pendek
Sistem Muskuloskeletal
Sistem Muskuloskeletal

 Lobster Claw

celah abnormal antara


tulang metakarpal
kedua dan keempat
jaringan lunak

 Tulang metakrpal dan


ruas jari III tidak ada

 Ibu jari – jari II


menyatu, dan jari IV –
V menyatu
Sistem Muskuloskeletal

 Talipes Equinovarus

Telapak kaki
memutar ke arah
dalam, kaki
aduksi serta
plantar fleksi
Sistem Muskuloskeletal

 Spina bifida

kegagalan arcus
vertebrae untuk
menyatu

 Dibagi menjadi :
 Spina bifida okulta
 Defek neurologis -
 Spina bifidda kistika
 Defek neurologis +
Sistem Muskuloskeletal
 Akondroplasia
gangguan pada penulangan endokondral pada lempeng epifisis
tulang panjang → dwarfisme
Sistem Muskuloskeletal

 Akromegali
produksi hormon
pertumbuhan yang
berlebihan sehingga
menyebabkan
pembesaran muka, kaki
dan tangan tidak serasi
→gigantisme
Sistem Otot

 Berkembang dari mesoderm


 Terbagi menjadi :
 Otot lurik
 Berkembang dari mesoderm pada regio myotom
pada somit
 Otot polos
 Berasal dari mesenkim splanknik yang mengellingi
endoderm dari usus primordial
 Otot jantung
 Berasal dari mesoderm splanknik lateral yang
berkebang di sekitar tabung jantung
Sistem Otot

 Poland syndrome

tidak terbentuknya m.
Pectoralis minor dan
sebagian pectoralis
mayor

Papila mammae dan


aerola tidak ada atau
tidak pada tempat nya

Biasanya bersamaan
dengan syndactili, tidak
terbentuk glandula
mammae
Sistem Muskuloskeletal

 Sindrom Prune Belly

Sindrom
defisiensi otot
abdomen

Biasanya disertai
malformasi
saluran kandung
kemih

>> laki – laki


Sistem Kardiovaskular

 Kelainan yang sering dijumpai


 Ventricular septal defect (VSD) 28%
 Atrial septal defect (ASD) 11%
 Pulmonary stenosis 9%
 Persisting ductus arterious (PDA) 9%
Sistem Kardiovaskular

 Ventricel septal
defect

Terjadi bila
septum ventrikel
tidak terbentuk
sempurna,
akibatnya darah
dari bilik kiri
mengalir ke bilik
kanan pada sistol
Sistem Kardiovaskular

 Atrial septal defect


(ASD)

kelainan jantung
bawaan yang
ditandai dengan
adanya lubang
besar di antara
septum atrium
kiri dan kanan
Sistem Kardiovaskular

 Stenosis pulmonal

penyempitan pada
katup pulmonalis /
penyakit jantung
katup yang keluar
darah dari ventrikel
kanan jantung
yang menyebabkan
penurunanan aliran
darah ke paru -
paru
Sistem Kardiovaskular

 Patent ductus
arteriosus (PDA)

Tetap terbukanya
duktus
arteriousus
setelah lahir
→dialirkannya
darah secara
langsung dari
aorta ke arteri
pulmonal
Sistem Kardiovaskular
 Tetralogi Fallot

kelainan jantung
dengan gangguan
sianosis yang ditandai
dengan kombinasi 4
hal, yaitu
 septum ventrikel,
 stenosis pulmonal,
 overriding aorta, dan
 hipertrofi ventrikel
kanan
Sistem Respirasi
 Fistula trakeoesofagealis

segmen bawah
esofagus membentuk
fistula dengan trakea
(bisa disertai dengan
atresia esofagus)
Sistem Pencernaan

 Berasaldari perkembangan
lapisan endoderm :
 Foregut
 Terdapat membrana bukofaringealis
 Hindgut
 Terdapat membrana kloakalis yang nantiny akan
membentuk anus
 Midgut
 Midgut berhubungan dengan yolk sac melalui duktus
vitelinus
Sistem Pencernaan

 Omfalokel

herniasi organ
visera abdomen
melalui sebuah
cincin umbilikus
yang membesar
Sistem Pencernaan

 Gastroskizis
 lengkung usus
terletak diluar
dinding tubuh
Sistem Urogenitalia

 Ginjal polikistik
kongenital

terbentukanya
banyak kista
pada ginjal
sehingga
menyebabkan
insufisiensi pada
ginjal dan
kematian
Sistem Urogenitalia

 Duplikasi ureter
partial/lengkap
 Ureter digandakan
 Tunas ureter, asal
embriologis ureter,
membagi(muncul 2x)
Sistem Urogenitalia

 Ginjal tapal kuda


 Penyatuan kutub-kutub
ginjal
 Saling berhubungan
melalui istmus yang
berupa parenkim ginjal
 Letaknya lebih rendah
dari posisi yang normal
 Istmus letaknya
setinggi vertebra
lumbal 4-5
Sistem Urogenitalia

 Duplikasi uterus
Terjadi karena duktus
paramesonefros tidak
bersatu di daerah
tertentu atau di
sepanjang duktus
tersebut
Sistem Urogenitalia

 Hipospadia
Merupakan kelainan
kongenital saluran
kemih
• Gangguan
perkembangan uretra
• Kelainan anatomis pada
meatus uretra terletak
di ventral, terdapat
korde, distribusi kulit
penis di ventral <
sedikit bandingkan di
distal
Sistem Urogenitalia

 Undesensus
testis/kriptokismus
 Terhentinya proses
penurunan testis antara
rongga abdomen dan
skrotum
 Mengganggu
spermatogenesis
infertil
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai