Anda di halaman 1dari 32

TEKNIK JAHITAN

OPERASI
dr. Mikko U Ludjen, Sp.OG
Jenis Jarum Jahit
Benang Jahit
• Bahan Benang ada 2 sifat:
1. Natural Substansi (silk, linen atau cutgut)
2. Sintetik Polimer (polypropylene, polyester atau polyamide)

• Produksi Bahan Benang: singel, solid monofilamen (nylon,


polydioxanone atau polypropylene) atau multifilamen
strand (catgut) atau braided (polyester/silk).

• Bahan Benang terabsorbsi (catgut, polydioxone atau


polyglycolicid) ; non-terabsorbsi (nylon, polyyester atau
stailess steel).
Benang jahit
Simpul
• Proses hemostasis, penyambungan jaringan, jahitan akan
bertahan jika dilakukan penyimpulan dengan teknik yang
benar
• Tiap jaringan yang dijahit mempunyai karakter yang
berbeda  diperlukan teknik penyimpulan yang berbeda
pula
Prinsip – Prinsip Dalam Membuat Simpul
• Kuat dan tidak mudah lepas
• Sederhana
• Ikatan sekecil mungkin, ujung dipotong secukupnya.
• Tidak boleh ada gesekan antara untaian benang yang
akan melemahkan jahitan
• Tidak boleh ada kerusakan materi jahitan (tidak boleh
menjepit benang dengan instrumen)
• Tidak boleh terdapat tarikan yang berlebihan
• Pertahankan tarikan pada satu ujung benang setelah
ikatan pertama supaya lilitan tidak longgar pada jahitan
kontin
Macam Simpul
Reef knot
• Dilakukan tiga kali simpul dengan gerakan 1 dan 3 sama.
Semua simpul memakai reef knot.
Dapat dikerjakan dengan :Satu tangan, Dua tangan,
Instrumen,

Surgeon’s knot
• Simpul pertama dilakukan 2 kali lilitan selanjut nya simpul
1 kali lilitan dengan arah/gerakan yang berbeda dengan
sebelumnya.
Dipakai jika regangan tinggi
• Deep Tying
Dilakukan pada area yang dalam (misalnya simpul di intra
abdomen) dilakukan beberapa simpul yang sama (sleep knot
dan diakhiri dengan reef knot. Sebaiknya menggunakan
tangan(bukan instrument)
• Slip Knot
Dua simpul yang sama kemudian didorong dengan jari,
kemudian simpul ketiga berlawanan dengan simpul 1 dan 2.
Prinsip gerakan dalam simpul
• Terdiri dari 2 macam gerakan:
Gerakan simpul ke 1 harus sama dengan 3, 5, 7 dst.
Gerakan simpul ke 2 harus sama dengan 4, 6, 8 dst
Hasilnya
Kemudian dilanjutkan sekali lagi dengan arah yang
berlawanan dari simpul terakhir
• Deep Tying
Perbedaan dengan reef knot:
Pada pengencangan simpul benang tidak boleh ditarik ke
atas melainkan harus didorong ke bawah menggunakan
jari telunjuk
Jahitan
Slip knot
Terdiri atas :
• Dua kali gerakan yang
sama (dengan telunjuk
atau jari tengah) atau
• Gerakan reef knot yang
ditarik ke arah yang
sama (tanpa
penyilangan)
• Harus diakhiri dengan
reef knot. Jadi terdapat 4
gerakan
Reef knot dengan menggunakan instrumen
JAHITAN
Tujuan penjahitan: Teknik penjahitan
• Menutup defek tergantung kepada:
• Mendekatkan tepi luka • Tipe luka
yang mempunyai • Lokasi anatomi luka.
tegangan • Ketebalan kulit
• Mendekatkan tepi kulit • Derajat ketegangan
• Meminimalkan • Hasil kosmetik yang
perdarahan dan infeksi diharapkan
Untuk mengoptimalkan hasil
secara fungsi dan kosmetik,
perlu diperhatikan:
• Meminimalkan dead space
• Mengembalikan kepada
kontur anatomis bagian
yang dijahit
• Meminimalkan bekas
jahitan dengan cara
memilih benang yang tepat
dan tension yang minimal.
Klasifikasi Jahitan
• Menurut waktu Tujuan jahitan sekunder
penjahitannya, jahitan dibagi adalah untuk:
menjadi: • Memperkuat jahitan primer
Jahitan Primer • Menghilangkan dead space
 jahitan yang dilakukan • Mencegah akumulasi cairan
segera setalah luka terbentuk pada luka abdominal selama
proses penyembuhan.
Jahitan Sekunder • Untuk penutupan luka
Dilakukan setalah jahitan sekunder karena kerusakan
pertama (primer) terlepas atau jahitan pada masa
longgar atau dilakukan penyembuhan.
mengoreksi dead space. • Umumnya digunakan
benang tidak diserap
Menurut kontinuitasnya, jahitan • Interrupted Suture
dibagi menjadi: Teknik ini menjahit tepi luka
dengan satu jahitan, disimpulkan
1. Jahitan interrupted, yaitu: kemudian dipotong.
jahitan satu tidak ada Keuntungan:
hubungan dengan jahitan yang • Mudah
lainnya, • Kekuatan jahitan besar
• Kecil kemungkinan menjerat
2. Jahitan kontinyu/continous sistem sirkulasi sehingga
running suture, antara jahitan mengurangi edema
sebelum dan sesudah, terdapat • Mudah untuk mengatur tepi-tepi
hubungan berupa benang yang luka
tidak dipotong.
Kerugian:
• Lama
• Bekas jahitan lebih terlihat
Continuous Suture / Kerugian:
Running Stitches  • Jahitan menjadi mudah
suatu serial jahitan yang longgar jika satu jahitan
dibuat dengan saja tidak kuat
menggunakan benang • Sulit mengoreksi jika
tanpa putus antara jahitan terjadi infeksi
sebelum dan
• Pengangkatan harus
sesudahnya.
sekaligus, tidak bisa per
Keuntungan: area(misalnya jika di
• Cepat area tertentu ada pus)
• Sedikit simpul
1. Interrupted Vertical Mattress
Suture
Indikasi
utama penggunaan vertical
matress suture adalah untuk
mengangkat permukaan pinggir
luka, yaitu bila tepi luka tidak
sama tinggi sehingga jika dengan
jahitan simple interrupted tepi
luka (epitel dengan epitel) tidak
bertemu (inversi). Vertical
mattress suture sering digunakan
pada bagian tubuh yang memiliki
kecenderungan untuk inverted,
seperti posterior neck atau luka
yang terdapat pada permukaan
yang concave.
• Horizontal Mattress
Suture
Teknik ini bertujuan
untuk membuat pinggir
luka menjadi eversi
(menjorok keluar) dan
membagi rata tekanan
pada seluruh pinggir
permukaan luka,
• Smead-Jones/Far-
and-Near
Jahitan ini digunakan
pada jaringan dengan
regangan yang kuat,
misalnya penjahitan
fascia.
Corner Stitch
• Variasi dari
teknik horizontal mattress
suture dan half-buried
horizontal mattress suture,
atau disebut juga corner
stitch. Teknik suture
corner
stitch dipergunakan untuk
mendekatkan pinggir luka
yang membentuk sudut
tanpa menghilangkan atau
mengurangi suplai darah
ke permukaan kulit
tersebut.
• Jahitan pure-string
Merupakan jahitan tidak
terputus pada sekeliling
lumen atau area
tertentu yang
dikencangkan seperti
tali celana. Contohnya
seperti pada
apendektomi.
• Jahitan yang dikubur (burried)
Seluruh jahitan berada dibawah
lapisan epidermal. Bisa dilakukan
dengan menggunakan
jahitan continuous atauinterrupted
dan tidak diangkat setelah
operasi. Jalurnya searah atau
paralel dengan luka. Jahitan
dilakukan pendek-pendek,
dibagian lateral sepanjang luka.
Setelah jahitan selesai dilakukan,
kedua ujung tali diikat.
Keuntungannya adalah baik
secara kosmetik karena
penyatuan kulit dilakukan dari
bawah, hingga kulit tidak terlukai
oleh bekas jahitan
Dilakukan untuk tujuan kosmetik, sehingga harus
dilaksanakan dengan benar :
• Simpul pertama di subkutis (absorbable).
• Pengambilan subkutis harus sama dalam dari permukaan
kulit.
• Keluar masuknya jarum harus sejajar dari sisi luka
berseberangan.
• Diselesaikan tanpa simpul (dengan penjahitan bentuk Z
dimana jarum dimasukkan kembali pada lubang yang
sama)

Anda mungkin juga menyukai