Anda di halaman 1dari 11

KONSEP

MASYARAKAT
MADANI
DALAM
ISLAM

Rizky Pratama Putra (14513069)


Alfina Nabila (18513129)

Ardiani Seviana Putri (18513136)


PENGERTIAN
MASYARAKAT MADANI
MASYARAKAT MADANI
Adalah masyarakat yang beradap, menjunjung tinggi nilai - nilai
kemanusiaan, yang maju dalam ilmu pengetahuan, dan teknologi. Allah SWT
memberikan gambaran dari masyarakat madani dengan firman-Nya dalam
Q.S. Saba’ ayat 15.
Yang artinya,
“Sesunguhnya bagi kaum Saba’ ada tanda (kekuasaan Tuhan) ditempat
kediaman mereka yaitu dua buah kebun disebelah kanan dan kiri. (Kepada
mereka dikatakan): “Makanlah olehmu dari rezeki yang (dianugerahkan)
Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri
yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan yang maha pengampun.”
PRINSIP – PRINSIP
DASAR
Prinsip dasar masyarakat madani dalam konsep politik Islam
sebenarnya didasarkan pada prinsip kenegaraan yang
dijalankan pada masyarakat Madinah di bawah
kepemimpinan Nabi Muhammad Saw. Masyarakat Madinah
adalah masyarakat plural yang terdiri dari berbagai suku,
golongan, dan agama. Islam datang ke Madinah dengan
bangunan konsep ketatanegaraan yang mengikat aneka ragam
suku, konflik, dan perpecahan. Negara Madinah secara
totalistik dibangun di atas dasar ideologi yang mampu
menyatukan Jazirah Arab di bawah bendera Islam. Ini adalah
babak baru dalam sejarah politik di Jazirah Arab. Islam
membawa perubahan radikal dalam kehidupan individual dan
sosial Madinah karena kemampuannya mempengaruhi
kualitas seluruh aspek kehidupan.
Untuk menunjang sebuah masyarakat yang
madani, maka masyarakat tersebut harus memiliki
beberapa unsur pokok yang harus dipegang teguh,
yaitu:
– Free public sphere (ruang publik yang bebas)
– Demokratisasi
– Toleransi
– Pluralisme
– Keadilan sosial (social justice
– Partisipasi sosial
– Supremasi hukum
MEWUJUDKAN
MASYARAKAT MADANI
DI INDONESIA
M. Dawam Raharjo dalam bukunya Masyarakat Madani:
Agama, Kelas Menengah dan Perubahan Sosial berasumsi bahwa
sistem demokrasi tidak mungkin berlangsung atas dasar
masayarakat yang belum memiliki kesadaran berbangsa dan
bernegara yang kuat dengan mengutamakan persatuan dan
kesatuan dari demokrasi. Mengutamakan pendidikan politik dan
penyadaran, terutama terhadap golongan menengah yang makin
meluas.
Landasan dan motivasi utama dalam masyarakat madani
adalah Alquran. Meski Alquran tidak menyebutkan secara langsung
bentuk masyarakat yang ideal namun al-Qur’an tetap memberikan
arahan atau petunjuk mengenai prinsip-prinsip dasar dan pilar-pilar
yang terkandung dalam sebuah masyarakat yang baik. Secara
faktual, sebagai cerminan masyarakat yang ideal kita dapat
meneladani perjuangan Rasulullah mendirikan dan menumbuh
kembangkan konsep masyarakat madani di Madinah.
Dalam upaya untuk membangun masyarakat madani di Indonesia,
tentu tidak mudah dicapai begitu saja. Dibutuhkan beberapa
persyaratan agar gagasan tersebut dapat diimplementasikan dengan
baik. Beberapa persyaratan yang diperlukan untuk mewujudkan
masyarakat madani, yaitu:

– Pemahaman yang sama (One Standard) dikalangan masyarakat,


tentang apa dan bagaimana karakteristik masyarakat madani.
Masyarakat harus memahami terlebih dahulu bagaimana mekanisme
sistem yang terdapat dalam masyarakat madani itu dalam dinamika
kehidupan masyarakat. Dengan pemahaman konsep, relatif akan
menjadi lebih mudah bagi masyarakat untuk melangkah menuju
masyarakat madani.
– Keyakinan (Confidence) dan saling percaya (Social trust) perlu
ditumbuhkan dikalangan masyarakat bahwa masyarakat madani
adalah bentuk masyarakat yang ideal, masyarakat pilihan yang terbaik
dalam mewujudkan suatu sistem sosial yang dicita-citakan.
– Satu hati dan saling tergantung. Apabila telah terbentuk rasa saling percaya di
kalangan masyarakat luas, selanjutnya diperlukan juga kondisi kesepakatan, satu
hati dan kebersamaan dalam menentukan arah kehidupan yang dicita-citakan.
Dengan demikian, tingkat saling membutuhkan antara berbagai segmen
masyarakat akan menjadi bagian terpenting dari moral kehidupan masyarakat
dan akan menjamin keseimbangan antara kebebasan individu dan masyarakat.
– Kesamaan pandangan tentang tujuan dan misi. Perbedaan pandangan yang ada
dalam kehidupan masyarakat tentu tidak dapat dinafikan begitu saja, perbedaaan
itu bukan untuk diarahkan menjadi suatu yang bersifat menyeragamkan atau
kesamaan, tetapi dalam wujud kesatuan dan satu kesamaan.

Jika keempat persyaratan tersebut dapat terpenuhi, maka relatif akan lebih mudah untuk merumuskan
berbagai kebijakan dan strategi untuk mewujudkan masyarakat madani yang dicita-citakan. Kunci utama
dari keberhasilan mewujudkan masyarakat madani yang dicita-citakan itu, secara kultural antara lain
memang terletak pada prasyarat-prasyarat yang disebutkan di atas. Selain keempat persyaratan tersebut,
yang harus diperhatikan adalah tantangan yang dihadapi dewasa ini untuk menuju masyarakat yang dicita-
citakan tersebut.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai