Anda di halaman 1dari 54

ASISTENSI PRAKTIKUM

MEKANISME DASAR PENYAKIT


DEPARTEMEN ILMU GIZI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
Tata Tertib
1. Mahasiswa peserta praktikum diwajibkan mempunyai Penuntun Praktikum Gizi dan harus
membawanya pada setiap kegiatan Praktikum.
2. Mahasiswa harus sudah ada dalam ruangan Praktikum (sesuai dengan pembagian Kelas dan
Kelompoknya) paling lambat 5 menit sebelum praktikum dimulai. Bagi yang terlambat harus
melapor terlebih dahulu ke Koordinator Praktikum.
3. Mahasiswa peserta praktikum (Praktikan) di wajibkan :
a. Mengenakan jas praktikum dilengkapi dengan papan nama.
b. Membawa perlengkapan Praktikum lainnya yang telah ditentukan oleh instruktur sesuai dengan
jenis praktikum.
4. Setiap Praktikan harus mengetahui terlebih dahulu hal yang berhubungan dengan praktikum yang
akan dilaksanakannya.
5. Setiap Praktikan, wajib melakukan seluruh Praktikum yang dijadwalkan. Bagi yang berhalangan
segera melaporkan diri kepada asisten yang bersangkutan atau kepada Ketua Lab. Ilmu Gizi
dengan membawa bukti / surat keterangan yang sah (surat keterangan sakit dsb.) Pelaporan ini
paling lambat sehari sesudah Praktikum.
Tata Tertib

6. Mahasiswa telah dianggap sah menyelesaikan suatu Praktikum bila telah mendapat pengesahan
(tanda tangan/paraf) oleh Asisten / instruktur ybs. pada tempat yang disediakan pada Penuntun
Praktikum Gizi ini.
7. Di ruang Praktikum, praktikan tidak diperbolehkan merokok, membuat keributan dan hal lain yang
mengganggu jalannya Praktikum.
8. Laporan Praktikum selambat - lambatnya dimasukkan 3 (tiga) hari sesudah melakukan
Praktikum.
9. Asisten / instruktur Lab.dan petugas lain yang ditunjuk oleh Ketua Laboratorium Ilmu Gizi FK-
UNHAS berhak melakukan tindakan yang sesuai demi untuk menegakkan tata tertib ini.
10. Hal - hal lain yang belum tercantum dalam tata tertib ini bisa diputuskan oleh Ketua Lab. Ilmu Gizi
FK-UNHAS.
Tujuan
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa akan dapat
mengetahui dan memahami ilmu dasar gizi serta
mengaplikasikannya
Makronutrien dan
01
Mikronutrien
DABM dan Bahan Makanan
02 Penukar

Sub 03 Penilaian Status Gizi

Pokok 04 Konsistensi Makanan

05 Menyusun Menu

06 Nutrisurvey
Bagian 1

Makro dan Mikro Nutrien


Karbohidrat

Karbohidrat Simpleks Karbohidrat kompleks

Mengandung gula monosakarida Terdiri dari polisakarida.


dan disakarida contoh : Nasi merah, Roti gandum
contoh : gula pasir, gula jagung, dan Biji gandum
apel
Protein

Protein Hewani Protein Nabati

Bersumber dari hewan.


contoh : telur, daging sapi Bersumber dari tumbuhan
merah, daging ayam contoh : tahu, tempe, oncom
Lemak

Lemak jenuh (Saturated Lemak tidak jenuh


Fatty Acid) (Unsaturated Fatty Acid)

• Lemak tak-jenuh tunggal (Monounsaturated


Contoh : asam palmitat
Fatty Acid/MUFA)
dan asam stearat
memiliki satu ikatan rangkap.
Contoh : Asam oleat dan minyak zaitun

• Lemak tak-jenuh ganda (Polyunsaturated


Fatty Acid/PUFA )
memiliki lebih dari satu ikatan rangkap.
Contoh : minyak kedelai dan minyak
jagung.
Vitamin
Vit. B dan C Vit. A, D, E dan K
•Diserap langsung ke dalam •Membutuhkan lemak untuk
darah Larut Air Larut diserap ke dalam darah
•Tidak mempunyai cadangan Lemak •Disimpan di dalam tubuh
•Vit B terbagi menjadi Vit B1, dalam bentuk cadangan
B2, B6, B12 dsb yang •Vit. A berfungsi penting
memiliki fungsi spesifik dalam proses penglihatan,
sendiri, dibuthkan dalam sebagai antioksidan
proses metabolisme •Vit D : regulasi level
•Vit C mudah ditemukan kalsium dalam darah,
dalam sayur dan buah sangat terlibat dalam proses
dibutuhkan dalam hematopoetik
pembentukan kolagen, •Vit E : sebagai antioksidan
sebagai antioksidan dan •Vit K berperan dalam
proses absorbsi Fe proses pembekuan darah
Mineral

Fungsi :
- memelihara fungsi otot agar dapat bekerja
optimal
-memelihara tulang, membantu transpor
oksigen dan berperan dalam proses kontraksi
otot
contoh : Mg, Ca, PO4, K, Fe dll

Muchtadi, Dedy. Pengantar Ilmu Gizi. 2009. Bandung : Alfabeta


Bagian II

DABM dan Bahan


Makanan Penukar
Daftar Analisis Bahan Makanan
DABM (Daftar Analisis BYDD (Berat yang Dapat
Bahan Makanan) Ditimbang)

Berbagai jenis bahan makanan yang Bagian dari bahan makanan yang masuk
penting untuk menyusun hidangan, yang ke dalam mulut atau yang dapat
telah dianalisis kandungan zat gizinya dimakan oleh seseorang dan bagian
dan disusun dalam suatu daftar yang tidak dimakan akan dibuang

Sediaoetomo AD,.1990. Nutrition: ilmu gizi menurut pandangan islam. 143 pages.
Sandjaja, Atmarita, 2009. Kamus Gizi Pelengkap Kesehatan Keluarga. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Menghitung Nilai Gizi
Berat Bersih Nilai Gizi

Berat Bahan Netto


NG = DABM
Netto = BYDD 100
100

• BYDD yang dimaksud adalah nilai yang • DABM yang dimaksud adalah nilai zat gizi
tercantum pada kolom BYDD pada DABM. yang tercantum pada daftar DABM

Slamet Dewi Sabita, Tarwodjo Ignatius,.1980. Penelitian Gizi dan Makanan : Komposisi Zat Gizi Makanan Indonesia. Jilid 4
Contoh Soal
Biskuit 300 gram dengan DABM Protein = 6,9 gram dan BYDD = 100

Penyelesaian :
Berat Bahan Netto
Netto = BYDD NG = DABM
100
100
300
300 NG = 6,9
Netto = 100 = 300 100
100
NG = 20,7 gram

Jadi, protein yang dikandung oleh 300 gram biskuit adalah 20,7 gram
Bahan Makanan Penukar
Satuan Penukar URT (Ukuran Rumah Tangga

• Bahan makanan yang dapat dipilah ke • URT adalah ukuran takaran makanan
dalam tujuh golongan. Bahan makanan yang biasa digunakan dalam rumah
pada setiap golongan dengan jumlah tangga.
yang dinyatakan dalam daftar memiliki
nilai kalori, karbohidrat, dan protein yang
sama. Sehingga makanan pada
golongan yang sama dapat saling
ditukarkan.

Andry H,. 2004. Terapi Gizi dan Diet. Jakarta : EGC


Daftar Bahan Makanan Penukar

Untuk memudahkan penyusunan Daftar bahan makanan penukar I terdiri dari


makanan sehari-hari yang bervariasi delapan golongan makanan, sedangkan
tetapi masih dengan gizi yang cukup daftar bahan makanan penukar II ditambah
dapat digunakan Daftar Bahan Makanan golongan makanan yang ke-9, dan golongan
Penukar. Terdapat dua jenis daftar bahan makanan II, IV, VI, VII dibagi ke dalam
makanan penukar yaitu daftar bahan beberapa kelompok yang lebih spesifik yang
makanan penukar I dan daftar bahan ditujukan untuk penyusunan diet yang
makanan penukar II. memerlukan perhitungan yang lebih teliti.

Almatsier Sunita ed. Penuntun Diet. Ed baru. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Daftar Bahan Makanan Penukar
Golongan dan Acuan Bahan Energi Karbohidrat (g) Lemak (g) Protein (g)
Makanan (kkal)

I. Sumber Karbohidrat 175 40 - 4


II. Sumber Protein Hewani 95 - 6 10
III. Sumber Protein Nabati 80 8 3 6
IV. Sayuran 50 10 - 3
V. Buah-buahan 40 10 - -
VI. Susu 130 9 7 7
VII. Minyak 45 - 5 -
VIII. Gula 40 10 - -
Bahan Makanan Penukar
Bahan makanan yang diukur
Satuan Penukar = Standar bahan makanan penukar
Standar bahan makanan yang diukur

Berat Bahan Makanan


URT = URT Standar
Standar bahan makanan

Berat bahan
Nilai Gizi = Nilai gizi URT
Berat URT

Slamet Dewi Sabita, Tarwodjo Ignatius,.1980. Penelitian Gizi dan Makanan : Komposisi Zat Gizi Makanan Indonesia. Jilid
4
Contoh Soal
Berapa Satuan Penukar Nasi untuk 300 gr kentang ?
(100 gr nasi= 200 gr kentang)
Penyelesaian :
- Bahan makanan penukar untuk sumber karbohidrat adalah 175 kkal, 40 gr
karbohidrat, 4 gr protein

SP = 300/200 x 100 = 150 gr


- Ubah ke dalam bentuk URT, 100 gr nasi = ¾ gelas
150/100 x ¾ = 9/8 gelas
- Nilai Gizi
Energi = 150/100 x 175 = 262,5 kkal
Karbohidrat = 150/100 x 40 = 60 gr
Protein = 150/100 x 4 = 6 gr
Bagian 3

Penilaian Status Gizi


Metode Penilaian Status Gizi
Lingkar
Lengan Atas

1
Indeks Massa
Tebal 2 3 Tubuh
Lipatan 1
Kulit
1. Lingkar Lengan Atas (LLA)
Insertion tape
Interpretasi :

•LLA < 23,5 =


Underweight
•LLA > 32 =
Obesitas

A Critical approach to nutritional assessment in critically ill patients.” Ravasco etal Clinical Nutrition (2002)21(1):73-77
1. Lingkar Lengan Atas (LLA)
Syarat Pengukuran Cara Pengukuran

1. Lengan yang diukur adalah lengan 1. Tetapkan posisi acromion dan olecranon
yang tidak aktif 2. Letakkan pengukur anatara acromion dan
2. Lengan dalam keadaan bergantung olecranon
bebas, tidak tertutupi kain, atau 3. Tentukan titik tengah
pakaian 4. Lingkarkan pita LLA pada tengah lengan
3. Lengan baju dan otot dalam keadaan sampai cukup terukur lingkar lengan
tidak tegang atau kencang 5. Pita jangan terlalu kuat ditarik atau terlalu
4. Alat ukur dalam keadaan baik (tidak longgar
kusut atau sudah dilipat-lipat sehingga 6. Cara pembaca skala yang benar
permukaannya tidak rata)

A Critical approach to nutritional assessment in critically ill patients.” Ravasco etal Clinical Nutrition (2002)21(1):73-77
1. Lingkar Lengan Atas (LLA)
KELEBIHAN KEKURANGAN

Dapat digunakan pada ibu hamil Tidak terlalu ideal untuk pengukuran status
gizi.

Biaya yang diperlukan relatif murah Tidak digunakan untuk memantau


perubahan status gizi jangka pendek.

Perhitungan lebih sederhana Kesalahan pengukuran relatif lebih besar.

Sumber : CDC. 2009. Overweight and Obesity. Available from: hXp://www.cdc.gov


2. Tebal Lipatan Kulit (TLK)
Interpretasi :

< 12 mm = UNDERNUTRITION
> 20 mm = OVERNUTRITION

< 16.5 mm = UNDERNUTRITION


> 25 mm = OVERNUTRITION

Skinfold Caliper Vishwanath, Sardesai. Introduction to Clinical Nutrition 3rd Edition


2. Tebal Lipatan Kulit (TLK)

Syarat Pengukuran :
• Alat ukur dalam keadaan baik.

Cara Pengukuran :
1. Tentukan lokasi penukuran yang akan diukur
2. Biarkan bagian yang akan diukur dalam kondisi
rileks
3. Cubit lipatan kulit dengan menggunakan jari-jari dan
ibu jari tangan serta otot dibawahnya diperhatikan
agar tidak terukur
4. Letakkan caliper pada daerah yang telah ditentukan
tadi
5. Baca hasil pengukuran dalam satuan mm
2. Tebal Lipatan Kulit (TLK)
KELEBIHAN KEKURANGAN
Pengukuran yang paling ideal dan akurat. Dibutuhkan seseorang yang memahami
prosedur pengukuran TLK.

Biaya yang diperlukan relatif murah Tingkat akurasinya rendah.

Perhitungan lebih sederhana

Vishwanath, Sardesai. Introduction to Clinical Nutrition 3rd Edition


3. Indeks Massa Tubuh (IMT)
Platform balance
scale /Spring balance
scale
IMT = BB (kg)/ 𝑇𝐵 2 (m) 2

WHO (1998) Asia Pacific (2000)

IMT (kg/m2) RISIKO IMT RISIKO


KOMORBIDITAS (kg/m2) KOMORBIDITAS
Under weight <18.5 Low Underweight <18.5 Low
Microtoice Normal 18.5-24.9 Normal Normal 18.5-22.9 Normal
Over weight 25.0-29.9 Increased Overweight >23
Obes I 30.0-34.9 Moderate Risk 23-24.9 Increased
Obes II 35.0-39.9 Severe Obes I 25-29.9 Moderate
Obes III ≥40.0 Most Severe Obes II >30 Severe

-Mulyadi,dkk. Hubungan Anttropometri, Aktifitas fisik, dan pengetahuan gizi dengan Asupan Energi dan komposisi makronutrien.FKUI
-Sugiritama.2015.Gambaran IMT kategori Berat Badan lebih dan obesitas pada masyarakat Banjar.FKUDAYANA
- KEMENKES 2013. htttp://www.depkes.go.id/resources/hasil%Riskesdas%2013.pdf diakses 16 mei 2017
-Luisito O, Roberto. Comparison of Body Mass Index based nutritional status using WHO criteria versus “Asian” criteria: report from the Philippines. POJ_0005. 2012
3. Indeks Massa Tubuh (IMT)
KELEBIHAN KEKURANGAN
Pengukuran yang paling ideal dan akurat. Tidak boleh pada bayi, anak, dan remaja
(<18 tahun).

Biaya yang diperlukan relatif lebih murah. Tidak bisa digunakan pada ibu hamil.

Perhitungan relatif lebih mudah. Tidak akurat pada olahragawan dan bangsa
tertentu.

Mudah dikerjakan dan hasil bacaan adalah Tidak bisa digunakan pada penyakit tertentu
sesuai standar yang telah dinyatakan dalam (misalnya asites, edema, dan hepatomegali)
tabel IMT.

Sugiritama.2015.Gambaran IMT kategori Berat Badan lebih dan obesitas pada masyarakat Banjar.FKUDAYANA
Bagian 4

Konsistensi Makanan
Konsistensi Makanan
Makanan Cair

Makanan Biasa Makanan Saring

Makanan Lunak
1. Makanan Cair
• Mengandung cukup energi, protein, vitamin, dan mineral.
• Tidak merangsang traktus GI.
• Diberikan secara oral dan parenteral sesuai dengan kebutuhan.
• Suhu makanan perlu diperhatikan.
• Terbagi menjadi 2 yaitu cair jernih dan cair penuh.

Suandi.1999.Diit Pada Anak Sakit.Jakarta:EGC


1.1 Makanan Cair Jernih
Makanan yang disajikan dalam bentuk cairan jernih pada suhu ruangan dengan
kandungan sisa (residu) minimal dan tembus pandang bila diletakkan dalam
wadah bening.

Syarat :
- Makanan diberikan dalam bentuk cair jernih.
- Bahan makanan hanya terdiri dari sumber karbohidrat.
- Sangat rendah serat dan tidak merangsang, juga mudah diserap.
- Hanya diberikan selama 1-2 hari.
- Porsi kecil dan sering.
Almatsier Sunita ed. Penuntun Diet. Ed baru. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
1.2 Makanan Cair Penuh
Makanan yang disajikan dalam bentuk cairan jernih pada suhu ruangan dengan
kandungan sisa (residu) minimal dan tidak tembus pandang bila diletakkan dalam
wadah bening.

Syarat :
- Tidak merangsang saluran cerna.
- Bila diberikan >3 hari harus dapat memenuhi kebutuhan energi dan protein.
- Energi minimal 1 kkal/ml.

Lestariwati,B.2012. Bentuk Makanan Standar Rumah Sakit. Htttp:// staffnew.uny.ac.id


2. Makanan Saring
Makanan transisi dari makanan cair ke makanan lunak, yang diberikan dalam
waktu yang tidak lama karena tidak memenuhi kebutuhan gizi terutama energi
dan vitamin. Standar makanan saring adalah 900-1700 kkal sehari, diberikan
kepada penderita sesuai dengan kebutuhan gizinya.

Syarat :
- Makanan mudah dicerna dan rendah serat.
- Tidak merangsang.
- Hanya diberikan selama 1-2 hari.
- Porsi kecil dan sering (6-8 kali sehari).
- Makanan yang dihidangkan tidak terlalu panas atau tidak terlalu dngin.
Suandi.1999.Diit Pada Anak Sakit.Jakarta:EGC
Almatsier Sunita ed. Penuntun Diet. Ed baru. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
3. Makanan Lunak
Makanan yang memiliki tekstur yang mudah dikunyah, ditelan, dan dicerna
dibandingkan makanan biasa. Makanan ini mengandung cukup zat-zat gizi, asalkan
pasien mampu mengonsumsi makanan dalam jumlah cukup. Dapat diberikan
langsung kepada pasien atau sebagai perpindahan dari makanan saring ke makanan
biasa.

Syarat :
- Energi, protein, dan zat gizi lain cukup.
- Makanan diberikan dalam bentuk cincang atau lunak
- Makanan diberikan dalam porsi sedang, 3 kali makan lengkap dan 2 kali makan
selingan.
- Mudah dicerna, rendah serat, dan tidak mengandung bumbu yang tajam.

Almatsier Sunita ed. Penuntun Diet. Ed baru. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
4. Makanan Biasa
Makanan yang memiliki tekstur yang mudah dikunyah, ditelan, dan dicerna
dibandingkan makanan biasa. Makanan sama dengan makanan orang sehatdi rumah.
Mengandung semua golongan zat gizi.mengandung serat yang cukup.

Syarat :
- Energi sesuai kebutuhan.
- Protein 10-15%
- Lemak 10-25%
- Karbohidrat 60-75%
- Cukup mineral dan vitamin.
- Tidak merangsang saluran cerna.
- Makanan harian, bervariasi.
Lestariwati,B.2012. Bentuk Makanan Standar Rumah Sakit. Htttp:// staffnew.uny.ac.id
Bagian 5

Menyusun Menu
Menyusun Menu

06
05
Menghitung Kadar
04 Mikronutrien
03 Menghitung Kadar
Makronutrien
02 Menghitung Energi Total
01 Menentukan Jenis Aktivitas
Menghitung BBI
Menghitung IMT
Almatsier Sunita ed. Penuntun Diet. Ed baru. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Langkah Menyusun Menu
1. Menghitung IMT
IMT = BB (kg)/𝑇𝐵 2 (m 2)

2. Menghitung BB
BBI = (TB-100) X 10% (TB-100)
= 90% (TB-100)
Langkah Menyusun Menu
Menentukan Jenis Aktivitas
= 1,65 = 2,1

= 1,55 =2

Sangat Ringan Ringan Sedang Berat

= 1,3 = 1,76

= 1,3 = 1,7

Almatsier Sunita ed. Penuntun Diet. Ed baru. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Langkah Menyusun Menu
Jenis Aktivitas

01 02 03 04
Aktivitas Aktivitas Aktivitas Aktivitas Sangat
Ringan Sedang Berat Berat
30-35 kkal/kg 35 - 40 kkal/kg 40- 45 kkal/kg 60 kkal/kg
BB/hari BB/hari BB/hari BB/hari
Kuli Bangunan,
Tukang Kayu,
IRT, Mahasiswa Petani, Militer Tukang Batu
Tukang Besi
Bara
Langkah Menyusun Menu
4. Menghitung Kebutuhan Energi Total
Kebutuhan Energi (kkal/hari) = BBI X P kkal

5. Menghitung Kadar Makronutrien


Karbohidrat = 60-75% (65%) dari E. total Konversi Zat Gizi:
Protein = 10-15% dari E.total 1 gr KH = 4 kkal
1 gr protein = 4 kkal
Protein Nabati 2/3 protein total 1 gr lemak = 9 kkal
Protein Hewani 1/3 protein total
Lemak = 10-25% (20%) dari E. Total

Almatsier Sunita ed. Penuntun Diet. Ed baru. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Contoh Soal
Rama tukang kayu (aktivitas sedang) umur 25 tahun, BB 56 kg, TB 165 cm
(P=40)

Tentukan kebutuhan zat gizi harian rama!

PENYELESAIAN :

1. IMT = 56/(1,65)2 = 20,56 = IMT Normal resiko komorbiditas normal 2.

2. BBI = 90% x (165-100) = 58,5 kg


3. E. Tot Harian = 58,5 x 40= 2340 kkal
Contoh Soal
HA = 65% x Keb. Energi
= 65% x 2340 = 1521 kkal/4 = 380,25 gr

Protein = 15% x Keb. Energi

= 15% x 2340 = 351 kkal/4 = 87,75 gr

Lemak = 20% x Keb. Energi

= 20% x 2340 = 468 kkal/9 = 52 gr


Menentukan Batas Ade Kuat

 Energi = ± 10% x 2340 = 234 kkal  Protein = ± 10% x 87,75 = 8,775 gr


= 2340 – 234 = 2106 kkal
= 87,75 – 8,775 = 78,975
= 2340 + 234= 2574 kkal

= 87,75 + 8,775 = 96,525

 HA = ± 10% x 380,25 = 38,025 gr


 Lemak = ± 10% x 52 = 5,2 gr
= 380,25– 38,025 = 342,225 gr
= 52 – 5,2 = 46,8 gr
= 380,25 + 38,025 = 418,275 gr
= 52 + 5,2 = 57,2 gr
Bagian 6

Nutrisurvey
Pengertian

Nutrisurvey adalah suatu program yang memungkinkan seseorang


untuk menganalisis kandungan zat gizi bahan makanan dan atau resep
makanan; menentukan kebutuhan zat gizi bedasarkan umur, jenis kelamin
dan aktivitas fisik; menentukan status gizi bedasarkan umur dan jenis
kelamin; serta menyajikan data-data tersebut dengan beragam format.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai