MODUL 3 MAKANAN
DI SUSUN OLEH :
IDA KUMALASARI
858711947
UPBJJ UT SURABAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA
DATA TUTOR/INSTRUKTUR
IDA KUMALASARI
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA DI SD
MODUL 3 MAKANAN
Kegiatan Praktikum 1
Jenis Zat Dalam Makanan
A. JUDUL PERCOBAAN : Pengelompokan bahan makanan
B. TUJUAN PRAKTIKUM
Dapat mengelompokkan bahan makanan berdasarkan kandungan zat gizinya.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Tempat plastik
2. Telur
3. Singkong
4. Kentang
5. Jagung
6. Seledri
7. Terong
8. Cabe
9. Wortel
10. Tomat
11. Tepung Terigu
12. Labu siam
13. Daging ayam
14. Daging sapi
15. Tahu
16. Tempe
17. Susu
18. Margarine
19. Kemiri
20. Kacang Tanah
21. Santan
22. Minyak
D. LANDASAN TEORI
1. Karbohidrat
Karbohidrat adalah senyawa kimia yang terdiri dari karbon, hidrogen,
dan oksigen. Mereka adalah sumber utama energi dalam makanan dan
dapat ditemukan dalam tiga bentuk utama: monosakarida (gula
sederhana), disakarida (gula ganda), dan polisakarida (rantai panjang
gula). Tubuh manusia menggunakan karbohidrat sebagai bahan bakar
utama untuk otak dan otot. Namun, konsumsi yang berlebihan dapat
menyebabkan penumpukan lemak, jadi penting untuk memilih karbohidrat
yang sehat seperti biji-bijian, sayuran, dan buah-buahan.
2. Protein
Protein adalah makromolekul biologis yang terdiri dari rantai asam
amino. Ini berperan dalam pembangunan dan perbaikan jaringan tubuh,
fungsi biologis seperti enzim dan hormon, transportasi zat seperti oksigen,
dan juga bisa menjadi sumber energi. Protein dapat ditemukan dalam
berbagai jenis makanan, termasuk daging, ikan, telur, susu, kacang-
kacangan, dan biji-bijian. Tubuh memerlukan berbagai asam amino yang
ada dalam makanan untuk memenuhi kebutuhan proteinnya.
3. Lemak
Lemak adalah makronutrien dalam makanan yang terdiri dari asam
lemak. Fungsinya meliputi penyediaan energi, isolasi dan perlindungan,
transportasi vitamin, serta peran struktural dalam sel. Lemak ditemukan
dalam makanan seperti daging, susu, minyak nabati, dan kacang-
kacangan. Keseimbangan konsumsi lemak penting, dan lemak sehat
seperti lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda dari sumber seperti
minyak zaitun dan ikan disarankan.
4. Vitamin
Vitamin adalah senyawa organik yang diperlukan dalam jumlah kecil
oleh tubuh manusia untuk menjalankan berbagai fungsi penting. Vitamin
tidak dihasilkan oleh tubuh dalam jumlah cukup, sehingga harus dipasok
melalui makanan yang kita konsumsi. Vitamin berperan dalam berbagai
proses biokimia tubuh, termasuk metabolisme, pertumbuhan,
perkembangan, dan pemeliharaan kesehatan.
Terdapat beberapa jenis vitamin yang berbeda, dan masing-masing
memiliki peran khusus dalam tubuh. Vitamin-vitamin umum termasuk
vitamin A, vitamin B (yang memiliki beberapa varian seperti B1, B2, B3,
dan seterusnya), vitamin C, vitamin D, vitamin E, dan vitamin K. Vitamin
yang cukup penting untuk mencegah defisiensi dan masalah kesehatan
terkait. Kekurangan vitamin dapat mengakibatkan berbagai penyakit,
sementara kelebihan vitamin tertentu juga dapat berdampak buruk pada
kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan asupan
vitamin melalui diet seimbang atau suplemen jika diperlukan.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Kumpulkan bahan makanan sebanyak 20 macam
2) Kelompokkan masing-masing bahan makanan tersebut ke dalam kelompok
karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin
3) Catat semua dan masing-masing kelompok itu dalam kolom yang sudah
disediakan.
F. HASIL PENGAMATAN
Pengelompokkan bahan makanan berdasarkan zat gizi
No. Jenis Makanan Karbohidrat Protein Lemak Vitamin
1. Telur √
2. Singkong √
3. Kentang √
4. Nasi √
5. Jagung √
6. Seledri √
7. Terong √
8. Cabe √
9. Wortel √
10. Tomat √
11. Tepung Terigu √
12. Labu siam √
13. Daging ayam √
14. Daging sapi √
15. Tahu √
16. Tempe √
17. Susu √
18. Margarine √
19. Kemiri √
20 Kacang Tanah √
21. Santan √
22. Minyak √
G. PERTANYAAN
1. Zat makan (zat gizi) apakah yang sangat diperlukan oleh balita ?
Balita sangat membutuhkan berbagai zat gizi penting untuk mendukung pertumbuhan
dan perkembangan mereka. Ini termasuk protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral,
serat, air, dan asam lemak omega-3. Protein adalah dasar pertumbuhan jaringan tubuh,
sementara karbohidrat memberikan energi untuk aktivitas dan pertumbuhan. Lemak penting
untuk perkembangan otak, dan vitamin serta mineral mendukung berbagai aspek kesehatan.
Serat menjaga pencernaan sehat, dan air adalah elemen penting untuk hidrasi. Kekurangan
zat gizi dapat berdampak negatif pada pertumbuhan dan perkembangan balita. Oleh karena
itu, penting untuk memberikan makanan yang mencakup semua komponen gizi ini agar
balita dapat tumbuh sehat dan optimal.
2. Zat makanan apakah yang terutama diperlukan untuk orang yang bekerja?
Pada orang yang sedang bekerja memerlukan berbagai zat makanan untuk menjaga
energi, fokus, dan kesehatan selama pekerjaan mereka. Ini termasuk karbohidrat sebagai
sumber energi utama, protein untuk pemeliharaan dan pertumbuhan otot, lemak sehat untuk
otak dan sistem saraf, vitamin dan mineral untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan, serat
untuk pencernaan yang baik, air untuk menjaga hidrasi, dan makanan ringan sehat untuk
memberikan energi tambahan.
3. Pada usia lanjut zat makanan apakah yang sangat diperlukan?
Pada usia lanjut, penting untuk memperhatikan beberapa zat gizi karena kebutuhan tubuh
bisa berubah. Lansia memerlukan:
a. Kalsium dan Vitamin D untuk kesehatan tulang
b. Kalium untuk menjaga tekanan darah dan keseimbangan natrium
c. Vitamin B12 yang sering sulit diserap dari makanan
d. Serat untuk pencernaan dan mengendalikan berat badan
e. Lemak sehat untuk kesehatan jantung
H. PEMBAHASAN
a. Karbohidrat
Pada uji coba pengelompokkan bahan makanan yang mengandung karbohidrat,
terdapat beberapa bahan makanan yang mengandung karbohidrat, yaitu singkong, nasi,
kentang jagung, dan tepung terigu.
b. Protein
Pada uji coba pengelompokkan bahan makanan yang mengandung protein, terdapat
beberapa bahan makanan yang mengandung protein, yaitu telur, daging ayam, daging sapi,
tahu, tempe, dan susu.
I. KESIMPULAN
Pada setiap bahan makanan mengandung gizi yang berbeda-beda, yaitu ada yang
mengandung karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, maman. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka https://hellosehat.com/lansia/gizi-lansia/kebutuhan-gizi-
untuk-usia-lanjut/
K. KESULITAN YANG DIALAMI
Alhamdulillah, tidak ada kesulitan yang dialami selama melakukan praktikum ini.
L. FOTO DAN VIDEO PRAKTIKUM
Dokumentasi Deskripsi
Bahan yang mengandung protein
Link video:
https://drive.google.com/file/d/1j3VznR3JX3brb
rZg2R6X cLG1RcW6bnqy/view?usp=drivesdk
Bahan yang mengandung vitamin
Link video:
https://drive.google.com/file/d/17e_6pBkMuiwa
d_PzGj_e bNWvfN2cHNVR/view?usp=drivesdk
Bahan yang mengandung karbohidrat
Link video:
https://drive.google.com/file/d/1W8k-Ee14-G-
cwvl2aYl8Mdqkt5dBpp9f/view?usp=drivesdk
Bahan yang mengandung lemak
Link video:
https://drive.google.com/file/d/1W8k-Ee14-G-
cwvl2aYl8Mdqkt5dBpp9f/view?usp=drivesdk
A. JUDUL PERCOBAAN : Praktikum Membuat Menu Makanan Berdasarkan 4
Sehat 5 Sempurna
B. TUJUAN PRAKTIKUM
Dapat membuat menu makanan dari bahan makanan sederhana sesuai dengan slogan 4 sehat
5 sempurna.
F. HASIL PENGAMATAN
H. PEMBAHASAN
Menu makanan dari bahan makanan sederhana yang sesuai dengan prinsip "4 Sehat
5 Sempurna" adalah konsep gizi yang digunakan oleh pemerintah Indonesia untuk
mempromosikan pola makan seimbang dan sehat. Prinsip ini mengacu pada empat kelompok
makanan utama (4 sehat) dan lima unsur makanan pendukung (5 sempurna). Berikut adalah
contoh menu makanan yang sesuai dengan prinsip "4 Sehat 5 Sempurna":
Menu Sarapan:
1. Nasi atau roti gandum (sumber karbohidrat sehat): Nasi merah atau roti gandum
mengandung serat yang baik untuk pencernaan.
2. Telur rebus (sumber protein): Telur adalah sumber protein berkualitas tinggi.
Sayuran hijau (sayuran): Brokoli atau bayam adalah contoh sayuran hijau yang
mengandung banyak nutrisi.
3. Buah segar (sumber vitamin): Potong potongan buah seperti jeruk, apel, atau pisang.
Menu Makan Siang:
1. Ayam panggang atau ikan (sumber protein): Ayam atau ikan merupakan sumber
protein hewani.
2. Nasi merah (sumber karbohidrat sehat): Nasi merah lebih kaya serat dan nutrisi
daripada nasi putih.
3. Sayuran kukus (sayuran): Wortel, brokoli, dan kacang panjang, misalnya.
4. Tempe (sumber protein nabati): Tempe adalah alternatif sumber protein nabati yang
sehat.
5. Sambal tomat (buah dan sumber vitamin): Sambal tomat dapat memberikan rasa pada
makanan dan menyediakan vitamin C.
Menu Makan Malam:
1. Tumis tahu (sumber protein nabati): Tahu adalah sumber protein nabati yang baik.
2. Kentang rebus (sumber karbohidrat sehat): Kentang mengandung karbohidrat
kompleks dan serat.
3. Sayuran hijau (sayuran): Kangkung atau bayam.
4. Lodeh (sayuran dan sumber lemak sehat): Lodeh dengan santan kelapa dapat
menyediakan sayuran dan lemak sehat.
5. Nanas (buah dan sumber vitamin): Sebagai pencuci mulut, potong potongan nanas
menyediakan rasa manis dan vitamin C.
Camilan Sehat:
1. Alpukat (sumber lemak sehat): Potong alpukat segar.
2. Wortel dan mentega kacang (sayuran dan sumber lemak sehat)
3. Yogurt (produk susu): Pilih yogurt rendah lemak dengan potongan buah.
Menu di atas mencakup sumber karbohidrat sehat, protein, sayuran, dan buah-
buahan yang mencerminkan prinsip "4 Sehat 5 Sempurna." Pastikan untuk mengatur porsi
makanan sesuai dengan kebutuhan individu dan menjaga pola makan yang seimbang
untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan.
I. KESIMPULAN
"Slogan 4 Sehat 5 Sempurna" adalah sebuah pedoman gizi yang diperkenalkan oleh
Departemen Kesehatan Republik Indonesia untuk mendorong pola makan yang seimbang dan
sehat. Pedoman ini mencakup empat komponen makanan yang sehat (4 Sehat) dan lima unsur
makanan yang harus hadir dalam pola makan sehari-hari (5 Sempurna). Kesimpulan yang
dapat diambil dalam konteks "Slogan 4 Sehat 5 Sempurna" adalah bahwa makanan yang
terbuat dari bahan makanan sederhana dan memenuhi pedoman ini dapat menyediakan nutrisi
yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan dan keseimbangan tubuh. Makanan yang
mengikuti pedoman ini adalah yang terbaik untuk memastikan asupan nutrisi yang cukup dan
sehat.
Berikut adalah pedoman "4 Sehat 5 Sempurna":
Pedoman 4 Sehat:
1. Nasi atau panganan pokok: Makanan pokok seperti nasi, roti, atau sumber karbohidrat
lainnya yang menyediakan energi.
2. Lauk Pauk: Makanan sumber protein, seperti daging, ikan, ayam, atau alternatif nabati
seperti tahu dan tempe.
3. Sayuran: Memasukkan berbagai jenis sayuran hijau dan berwarna untuk memenuhi
kebutuhan serat, vitamin, dan mineral.
4. Buah-buahan: Mengonsumsi berbagai jenis buah-buahan yang kaya akan vitamin dan
serat.
Pedoman 5 Sempurna:
1. Kebutuhan Gizi: Memastikan bahwa makanan sehari-hari mencakup semua kelompok
makanan dan memberikan asupan gizi yang seimbang.
2. Kebersihan: Menjaga kebersihan makanan dan lingkungan tempat makanan disiapkan dan
disajikan.
3. Keamanan: Menjamin bahwa makanan aman untuk dikonsumsi dan terbebas dari
kontaminasi.
4. Porsi dan Waktu Makan: Mengatur porsi makanan dan waktu makan dengan seimbang,
termasuk makan dalam porsi yang cukup, teratur, dan tidak berlebihan.
5. Minuman: Memasukkan minuman yang sehat dan cukup, seperti air putih, susu, atau jus
buah yang tidak berlebihan gula.
Makanan yang dibuat dari bahan makanan sederhana seperti nasi, lauk pauk,
sayuran, dan buah-buahan yang sesuai dengan pedoman "4 Sehat 5 Sempurna" dapat
membantu menjaga kesehatan dan keseimbangan tubuh sesuai dengan pedoman gizi yang
dianjurkan.
J. DAFTAR PUSTAKA
Satriawan, Mirza. (2012). Fisika Dasar. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada
Karim, Saeful, dkk, (2008). Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar, Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
Sutrisno. (1979). Fisika Dasar: Gelombang dan Optik. Bandung: Penerbit ITB.
K. KESULITAN YANG DIALAMI
Alhamdulillah tidak ada kesulitan yang dialami saat melakukan praktikum ini.
L. FOTO DAN VIDEO PRAKTIKUM
Menyediakan
Buah-buahan
(Vitamin)
KEGIATAN PRAKTIKUM 2 : UJI MAKANAN (UJI KARBOHIDRAT, LEMAK DAN
PROTEIN )
A. JUDUL PERCOBAAN : Uji Karbohidrat
B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung karbohidrat
C. ALAT DAN BAHAN
D. LANDASAN TEORI
Landasan teori uji karbohidrat adalah senyawa organik yang terdiri dari karbon (C), hidrogen
(H), dan oksigen (O) dalam perbandingan atom 1:2:1. Karbohidrat merupakan salah satu kelompok
nutrisi yang penting bagi tubuh manusia dan banyak organisme lain. Uji karbohidrat digunakan
untuk mendeteksi dan mengidentifikasi keberadaan karbohidrat dalam berbagai materi, seperti
makanan, larutan biologis, atau sampel lainnya. Beberapa uji karbohidrat yang umum dilakukan
adalah uji Benedict, uji Molisch, uji Biuret, uji Barfoed, dan uji Seliwanoff, antara lain. Masing-
masing uji ini didasarkan pada reaksi kimiawi yang spesifik dengan karbohidrat atau senyawa yang
dapat diubah menjadi karbohidrat. Selain itu, uji karbohidrat juga berguna dalam bidang biokimia,
mikrobiologi, dan ilmu lainnya untuk mengidentifikasi dan mengkarakterisasi karbohidrat dalam
berbagai konteks, seperti dalam pemahaman metabolisme, penelitian nutrisi, dan pengembangan
obat-obatan. Landasan teori juga dapat membantu peneliti atau analis laboratorium untuk
mengidentifikasi dan mengukur karbohidrat dalam sampel yang mereka uji. Sebagai contoh,
pengujian karbohidrat sangat penting dalam analisis makanan, pemantauan kadar gula darah dalam
pemeriksaan kesehatan, dan dalam berbagai aplikasi ilmiah dan industri lainnya
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Semua pengamatan harus dicatatdan atau digambar langsung dalam lembar kerja
yang diperuntukkan bagi percobaab ini.
2. Susun semua makanan dan beri nama bahan-bahan makanan yang akan diuji di atas piring
plastik seperti gambar berikut.
3. Tetesi satu persatu bahan makanan dengan dua sampai tiga tetes larutan yodium
dalam KI/Lugol. Perhatikan dan catat perubahan warna pada bagian makanan
yang ditetesi larutan yodium. Catatlah bahan yang diuji manakah yang
menunjukkan warna unggu-biru setelah ditetesi larutan yodium.
4. Catat semua hasil pengamatan ke dalam lembar kerja dan buatlah kesimpulan
tentang zat-zat manakah yang mengandung amilum.
F. HASIL PENGAMATAN
No. Bahan Makanan Warna Keterangan
Sebelum diberi Sesudah diberi
yodium yodium
1. Pisang Kuning Biru-kehitaman Mengandung
karbohidrat amilum
2. Apel Kuning Biru-kehitaman Mengandung
karbohidrat amilum
3. Nasi Putih Biru-kehitaman Mengandung
karbohidrat amilum
4. Telur rebus (bagian putih Putih Mengandung
putih) Protein
5. Tahu putih putih Putih Mengandung
protein nabati
6. Margarin kuning Kuning Mengandung
Lemak
7. Biskuit kuning Biru-kehitaman Mengandung
karbohidrat tidak
amilum
8. Tepung terigu putih Biru-kehitaman Mengandung
karbohidrat amilum
9. Gula pasir putih Putih Mengandung
karbohidrat sukrosa
10. Kentang Kuning Biru-kehitaman Mengandung
karbohidrat amilum
G. JAWABAN DAN PERTANYAAN
1. Perhatikan bahan makanan nasi, tepung, kentang dan gula pasir. Setelah diberi larutan,
yodium, apakah semuanya menunjukkan warna biru unggu? Jika tidak, mengapa.
Bukankah semua bahan makanan tersebut termasuk golongan karbohidrat? Jika ya,
Jelaskan mengapa?
Tidak, karena tidak semua bahan makanan yang disebutkan akan menunjukkan
warna biru atau ungu saat diberi larutan yodium. Meskipun semuanya termasuk
dalam golongan karbohidrat, ada perbedaan dalam jenis karbohidrat yang ada dalam
setiap bahan makanan tersebut. Reaksi dengan larutan yodium berkaitan dengan jenis
karbohidrat yang ada dalam sampel. Berikut penjelasannya:
Nasi: Nasi mengandung amilum, yang merupakan jenis karbohidrat kompleks atau
polisakarida. Saat larutan yodium ditambahkan ke nasi, amilum dalam nasi akan
membentuk senyawa kompleks dengan yodium, menghasilkan warna biru atau
ungu.
Tepung: Tepung juga mengandung amilum, sehingga ketika larutan yodium
ditambahkan ke tepung, akan terjadi reaksi dan menghasilkan warna biru atau ungu
serupa dengan nasi.
Kentang: Kentang juga mengandung amilum, sehingga larutan yodium akan
menghasilkan warna biru atau ungu saat ditambahkan ke kentang.
Gula Pasir (Sukrosa): Gula pasir, yang merupakan gula meja atau sukrosa, bukan
termasuk dalam kelompok karbohidrat kompleks. Sukrosa adalah disakarida, yang
terdiri dari dua molekul gula sederhana (glukosa dan fruktosa) yang terikat
bersama. Larutan yodium tidak akan menghasilkan perubahan warna saat
ditambahkan ke gula pasir karena struktur kimia sukrosa berbeda dari amilum, dan
sukrosa tidak mengandung unit amilum yang dapat bereaksi dengan yodium.
Jadi, meskipun semua bahan makanan yang disebutkan termasuk dalam kelompok
karbohidrat, hanya amilum (yang terdapat dalam nasi, tepung, dan kentang) yang
akan merespons dengan larutan yodium dan menghasilkan warna biru atau ungu.
Gula pasir, yang adalah sukrosa, tidak akan menunjukkan perubahan warna dalam uji
ini.
2. Mengapa ada bahan yang berwarna unggu biru dan ada pula yang tidak setelah ditetesi
larutan yodium?
Perbedaan dalam warna biru atau ungu setelah diteteskan larutan yodium ke berbagai
bahan makanan berkaitan dengan komposisi karbohidrat yang ada dalam masing-
masing bahan. Karbohidrat dapat dibagi menjadi dua kelompok utama, yaitu:
Polisakarida (Karbohidrat Kompleks): Polisakarida adalah karbohidrat yang
terdiri dari rantai panjang unit gula yang terhubung bersama. Amilum, yang
ditemukan dalam nasi, tepung, dan kentang, adalah salah satu contoh
polisakarida. Amilum mengandung banyak unit gula yang dapat membentuk
senyawa kompleks dengan yodium, menghasilkan warna biru atau ungu.
Disakarida dan Monosakarida (Karbohidrat Sederhana): Disakarida terdiri dari
dua unit gula yang terikat bersama, sedangkan monosakarida adalah gula
tunggal. Gula pasir, yang merupakan sukrosa, adalah contoh disakarida.
Sukrosa terdiri dari dua monosakarida, yaitu glukosa dan fruktosa, yang terikat
bersama. Sukrosa dan monosakarida lainnya tidak memiliki struktur kimia
yang memungkinkan mereka membentuk senyawa kompleks dengan yodium,
sehingga tidak menghasilkan perubahan warna saat terkena larutan yodium.
Jadi, perbedaan dalam warna biru atau ungu setelah penambahan larutan yodium ke
berbagai bahan makanan terkait dengan komposisi karbohidrat yang ada dalam
bahan tersebut. Karbohidrat kompleks, seperti amilum, cenderung menghasilkan
warna biru atau ungu dalam reaksi dengan yodium, sementara karbohidrat sederhana,
seperti sukrosa, tidak mengalami perubahan warna dalam reaksi ini.
3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan bahan makanan manakah yang termasuk sumber
karbohidrat.
Berdasarkan uji dengan larutan yodium, bahan makanan yang termasuk
sumber karbohidrat adalah nasi, tepung, dan kentang. Ketiga bahan makanan ini
menghasilkan warna biru atau ungu setelah diteteskan larutan yodium, yang
menunjukkan keberadaan amilum, yang merupakan bentuk karbohidrat kompleks,
dalam bahan-bahan ini.
Sebaliknya, gula pasir (sukrosa) tidak menghasilkan perubahan warna ketika
terkena larutan yodium, menunjukkan bahwa gula pasir bukanlah sumber karbohidrat
yang dapat dideteksi dengan uji ini. Sukrosa adalah karbohidrat sederhana yang
terdiri dari dua monosakarida, yaitu glukosa dan fruktosa, yang tidak dapat
membentuk senyawa kompleks dengan yodium.
4. Simpulan apa yang dapat dibuat dari hasil percobaan ?
Bahan makanan yang setelah ditetesi larutan iodium berubah warna menjadi ungu
biru maka mengandung karbohidrat.
H. PEMBAHASAN
Uji iodida adalah salah satu metode yang digunakan untuk mengidentifikasi keberadaan
amilum (pati), yang merupakan salah satu jenis polisakarida (karbohidrat kompleks), dalam
suatu sampel. Iodida adalah senyawa kimia yang berubah warna saat bereaksi dengan
amilum, sehingga uji ini dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan pati. Berikut
pembahasan tentang uji iodida:
Prinsip Uji Iodida:
Iodida (biasanya dalam bentuk lugol's solution) digunakan sebagai reagen. Iodida ini
adalah campuran dari I2 (iodin) dan KI (kalium iodida).
Iodin (I2) bereaksi dengan pati, membentuk senyawa berwarna biru yang disebut iodin-
pati. Reaksi ini disebut sebagai reaksi iodin-pati.
Jika pati hadir dalam sampel, maka larutan iodin-pati yang dihasilkan akan berwarna
biru tua.
Jika pati tidak hadir dalam sampel, larutan iodin akan tetap berwarna coklat.
Langkah-Langkah Uji Iodida:
1. Ambil sampel yang ingin diuji dan letakkan dalam tabung reaksi atau wadah lainnya.
2. Tambahkan beberapa tetes larutan iodin (Lugol's solution) ke dalam sampel.
3. Amati perubahan warna yang terjadi dalam sampel setelah beberapa saat. Jika sampel
berubah warna menjadi biru tua, itu menunjukkan adanya pati.
Contoh Aplikasi Uji Iodida:
1. Uji iodida sering digunakan dalam pengujian makanan untuk mendeteksi keberadaan
pati. Ini penting karena beberapa makanan mungkin mengandung pati, sementara yang
lain tidak. Misalnya, uji ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi adanya pati dalam
saus tomat, bubur, atau berbagai produk makanan olahan.
2. Uji iodida juga dapat digunakan dalam percobaan kimia di laboratorium untuk
mengidentifikasi pati dalam sampel yang tidak diketahui.
Catatan Penting:
Uji iodida merupakan metode yang sederhana dan cepat untuk mendeteksi keberadaan
pati dalam sampel. Namun, ini hanya dapat memberikan hasil positif atau negatif terkait
dengan keberadaan pati, dan tidak memberikan informasi kuantitatif tentang jumlah pati
dalam sampel.
Penting untuk memahami bahwa uji iodida khusus untuk mendeteksi pati. Untuk analisis
lebih rinci tentang jenis dan jumlah karbohidrat tertentu dalam sampel, metode analisis
lain yang lebih spesifik mungkin diperlukan.
I. KESIMPULAN
Pengujian karbohidrat yang menggunakan larutan iodida, seperti larutan iodin atau
larutan iodin-iodida (Lugol's solution), bertujuan untuk mengidentifikasi keberadaan
amilum (pati) dalam sampel. Kesimpulan dari pengujian ini akan bergantung pada
perubahan warna yang terjadi pada sampel setelah pemberian larutan iodida.
Jika larutan iodida diteteskan ke dalam sampel dan terjadi perubahan warna menjadi
biru atau ungu, ini menunjukkan adanya amilum dalam sampel. Amilum akan membentuk
senyawa kompleks dengan iodin yang berwarna biru atau ungu. Jadi, kesimpulannya
adalah:
Jika terjadi perubahan warna sampel menjadi biru atau ungu setelah pemberian
larutan iodida, maka sampel mengandung amilum (pati). Sebaliknya, jika tidak ada
perubahan warna, ini menunjukkan bahwa amilum tidak hadir dalam sampel tersebut.
kesimpulan yang dapat diambil dari uji karbohidrat yang menggunakan larutan
iodida, terutama dalam konteks identifikasi amilum dalam sampel. Perubahan warna
biru atau ungu adalah indikator keberadaan amilum
J. DAFTAR PUSTAKA
Dalam praktikum ini tentu masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran
diperlukan agar penelitian selanjutnya lebih baik.
L. FOTO & VIDEO PRAKTIKUM
F. HASIL PENGAMATAN
Tabel hasil pengamatan uji lemak
No Bahan yang diuji Meninggalkan bekas Keterangan
noda minyak
YA TIDAK
1. Kemiri √ Mengandung lemak
G. PERTANYAAN
1. Rabalah/usaplah tetesan bahan kemiri,seledri dan pepaya. Bagaimanakah terasanya bekas
usapan/tetesan tersebut di tangan anda.
2. Ketika bekas usapan / tetesan tersebut diterangi atau di sorot dengan lampu/senter, bagaimana
terlihatnya?
3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makanan sumber lemak?
JAWABAN :
1. Bekas usapan kemiri di kertas coklat terasa licin dan bekas usapan seledri dan pepaya tidak
terdapat noda seperti minyak tetap kering seperti kertas coklat biasa.
2. Setelah 10 menit di diamkan bekas kemiri terlihat transparan, sedangkan bekas seledri dan
pepaya tidak terlihat transparan.
3. Bahan yang mengandung lemak : kemiri, margarin, kacang tanah kering, santan, minyak
goreng dan susu.
Bahan yang tidak mengandung lemak : wortel, seledri, biji jagung kering, singkong kering,
pepaya.
H. PEMBAHASAN
1. Kemiri
Pada uji lemak kemiri di haluskan terlebih dahulu, lalu diusap-usapan sebanyak sepuluh
kali pada kertas coklat. Lalu di diamkan selama sepuluh menit. Setelah sepuluh menit
kertas coklat diterangi menggunakan senter. Ternyata meninggalkan bekas usapan pada
kertas coklat. Hal ini menunjukkan bahwa kemiri mengandung lemak.
2. Margarin
Pada uji lemak, margarin di panaskan terlebih dahulu menggunakan sendok dan api dari
lilin. Lalu diteteskan pada kertas coklat dan di diamkan selama sepuluh menit. Setelah
sepuluh menit kertas coklat yang telah diberi tetesan margarin di terangi menggunakan
senter. Hasilnya adalah terlihat noda/bekas tetesan dari margarin. Hal ini menunjukkan
bahwa margarin mengandung lemak.
3. Seledri
Pada uji lemak, seledri di remas-remas sambil di usap-usap pada kertas coklat sebanyak
sepuluh kali. Lalu diamkan selama sepuluh menit. Setelah didiamkan kertas coklat
diterangi senter, dan hasilnya pada kertas tidak nampak noda/bekas usapan dari seledri. Hal
ini menunjukkan bahwa seledri tidak mengandung lemak.
4. Biji jagung kering
Pada uji lemak, biji jagung kering di usap-usapkan pada kertas coklat sebanyak sepuluh
kali. Lalu didiamkan selama sepuluh menit. Setelah didiamkan kertas coklat tersebut
diterangi dengan menggunakan senter. Hasil nya adalah pada kertas coklat tidak terlihat
noda/bekas usapan dari biji jagung. Hal ini menunjukkan bahwa jagung kering tidak
mengandung lemak.
5. Singkong kering
Pada uji lemak, singkong kering di usap-usap pada kertas coklat sebanyak sepuluh kali dan
didiamkan selama sepuluh menit. Setelah didiamkan kertas coklat tersebut diterangi
dengan menggunakan senter. Hasilnya adalah pada kertas coklat tdak terlihat noda/bekas
usapan singkong kering. Hal ini menunjukkan bahwa singkong kering tidak mengandung
lemak.
6. Wortel
Pada uji lemak, wortel diusap-usapkan pada kertas sebanyak sepuluh kali dan diamakan
selama sepuluh menit. Setelah didiamkan kertas coklat tersebut diterangi menggunakan
senter. Hasilnya adalah pada kertas coklat tidak terlihat noda/bekas usapan wortel. Hal ini
menunjukkan bahwa worel tidak mengandung lemak.
7. Kacang tanah
Pada uji lemak, kacang tanah diusap-usapkan pada kertas coklat sebanyak sepuluh kali dan
didiamkan selama sepuluh menit. Setelah didiamkan kertas coklat tersebut diterangi
menggunakan senter. Hasilnya adalah pada kertas coklat tidak terlihat noda/bekas usapan
kacang tanah. Hal ini menunjukkan bahwa kacang tanah tidak mengandung lemak.
8. Pepaya
Pada uji lemak, pepaya diiris kecil dan di usap-usapkan pada kertas coklat. Setelah itu
diamkan selama sepuluh menit. Lalu terangi kertas coklat dengan menggunakan senter,
hasilnya tidak terlihat noda/bekas usapan dari pepapya. Hal ini menunjukkan bahwa
pepaya tidak mengandung lemak.
9. Santan
Pada uji lemak, santan diteteskan pada kertas coklat menggunakan pipet. Lalu diamkan
kertas coklat selama sepuluh menit. Lalu terangi kertas coklat menggunakan senter.
Hasilnya adalah tetesan santan masih terlihat jelas meninggalkan noda pada kertas coklat.
Hal ini menunjukkan bahwa santan mengandung lemak.
10. Susu
Pada uji lemak, susu diteteskan pada kertas coklat menggunakan pipet. Lalu diamkan
kertas coklat selama sepuluh menit. Lalu terangi kertas coklat menggunakan senter.
Hasilnya adalah tetesan susu terlihat jelas meninggalkan noda pada kertas coklat . hal ini
menunjukkan bahwa susu mengandung lemak.
11. Minyak Goreng
Pada uji lemak, minyak goreng diteteskan pada kertas coklat menggunakan pipet. Lalu
diamkan kertas coklat selama sepuluh menit. Terangi kertas coklat menggunakan senter.
Hasilnya adalah tetesan minyak goreng masih terlihat dan meninggalkan noda pada kertas
coklat. Hal ini menunjukkan bahwa minyak goreng mengandung lemak.
I. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan dan pengamatan bahan makanan yang memiliki kandungan lemak
yaitu kemiri, margarin, kacang tanah kering, santan, susu dan minyak goreng.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka
Kateren. 1987. Pengantar Teknologi dan Lemak Pangan Edisi 1. Jakarta: Universitas Indonesia
Press.
https://hellosehat.com/nutrisi/tips-makan-sehat/perbedaan-lemak-dan-minyak/
https://www.halodoc.com/artikel/ini-perbedaan-lemak-dan-minyak-yang-jarang-diketahui
Foto/dokumentasi Deskripsi
Menyiapkan alat dan bahan yang
digunakan dalam praktikum uji
lemak
Link video :
https://drive.google.com/file/d/19OZl
nqQEIe3w4Lq-
GdYyChsl6KVt1utM/view?usp=shari
ng
Link video :
https://drive.google.com/file/d/19OZl
nqQEIe3w4Lq-
GdYyChsl6KVt1utM/view?usp=shari
ng
Pengamatan bahan makanan
mengandung lemak
Link video :
https://drive.google.com/file/d/19OZl
nqQEIe3w4Lq-
GdYyChsl6KVt1utM/view?usp=shari
ng
Link video :
https://drive.google.com/file/d/19OZl
nqQEIe3w4Lq-
GdYyChsl6KVt1utM/view?usp=shari
ng
KEGIATAN PRAKTIKUM 2 : UJI MAKANAN (UJI KARBOHIDRAT, LEMAK DAN
PROTEIN )
A. JUDUL PERCOBAAN : Uji Protein
B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung protein.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Piring plastik (1) 12. Gula pasir (1 sendok)
2. Pipet (2) 13. Putih telur rebus ( 1 rebus)
3. Lili (1) 14. Roti (1 iris kecil)
4. Alas lilin (1) 15. Tempe (1 iris kecil)
5. Cangkir plastik (1) 16. Daging ayam (1 iris kecil)
6. Sendok makanan (1) 17. Tepung terigu (1 sendok makan)
7. Korek api (1) 18. Tembaga sulfat (2 sendok makan)
8. Penjepit (1) 19. Bulu ayam (1 helai)
9. Kertas label secukupnya 20. Seledri (1 batang)
10. Air kapur (10 ml) 21. Kangkung (1 batang)
11. Air (10 ml)
D. LANDASAN TEORI
Protein merupakan satu makromolekul yang terbentuk dari asam amino yang tersusun
dari atom nitrogen, karbon dan oksigen. Protein adalah salah satu zat pembangun yang penting
dalam siklus kehidupan manusia. Protein berhubungan dengan hampir segala aktivitas yang
dilakukan oleh seseorang setiap harinya. Protein berfungsi sebagai sumber energi manusia agar
terus bergerak dan beraktivitas, serta meningkatkan system kekebalan tubuh. Sehingga ketika
manusia kekurangan kadar protein dalam tubuhnya akan rentan terserang penyakit dan infeksi,
mudah lelah, dan kerontokan pada rambut.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Nyalakan lilin, dirikan di atas alas gelas (piring kecil atau alas lainnya).
2. Menjepit bulu ayam dengan penjepit dan membakarnya pada lilin yang sudah dinyalakan.
Mengamati baunya dan menjadikannya sebagai kontrol.
3. Menjepit secara satu per satu bahan yang sudah dipersiapkan dan membakarnya serta
mengamati baunya. Bahan yang diuji adalah seledri, kangkung, putih telur, roti, tempe, dan
daging ayam. Amati satu persatu bau yang ditmbulkan. Manakah dari bahan yang dibakar
baunya sama seperti bau bulu ayam yang terbakar.
4. Melarutkan tembaga sulfat kedalam satu cangkir air.
5. Menyusun bahan makanan seperti bahan makanan yang dibakar tadi diatas piring dan
memberikan dua tetesan air kapur dengan pipet pertama.
6. Memberikan dua tetesan tembaga sulfat pada bagian bahan makanan yang sudah ditetesi air
kapur.
7. Mengamati perubahan warna yang terjadi dan mencatatnya.
F. HASIL PENGAMATAN
1. Hasil Pengamatan Uji Protein
Mengandung Protein
No. Jenis Bahan Ya Tidak Keterangan
Makanan
1. Bulu ayam √ Mengandung protein
Sebelum Sesudah
G. PERTANYAAN
1. Apakah semua bahan makanan yang diuji menunjukkan warna yang sama ?
2. Perhatikan putih telur rebus, roti, dan tempe waktu dibakar. Identifikasi bau yang
ditimbulkannya, jelaskan kira-kira bau apa dan masing-masing bahan makanan yang dibakar
tersebut ?
3. Pada saat diberi air kapur dan larutan tembaga sulfat terhadap putih telur rebus, tempe, dan
daging ayam, manakah yang menunjukkan warna ungu ? Apakah keunggulannya sama ?
Manakah yang ungunya lebih muda dan yang paling tua ? Mengapa demikian ?
4. Berdasarkan uji yang telah dilakukan menakah bahan makanan sumber protein ?
JAWABAN :
1. Tidak
2. Setelah dibakar bau putih telur yang direbus sama seperti bau yang ditimbulkan oleh bau bulu
ayam yang dibakar. Sedangkan roti dan tempe yang sudah dibakar baunya tidak sama seperti
bau bulu ayam yang dibaakar.
3. Tempe, daging ayam maupun putih telur menunjukkan warna yang sama yaitu ungu. Warna
ungu pada daging ayam lebih muda ini menunjukkan protein pada daging lebih rendah
daripada kandungan protein pada tempe dan putih telur.
4. Bahan makanan yang mengandung protein yaitu putih, daging ayam, tempe seledri.
H. PEMBAHASAN
Pada percobaan ini bulu ayam yang dibakar, larutan air kapur dan tetesan tembaga sulfat
dapat dijadikan kontrol untuk mengidentifikasi adanya kandungan protein dalam suatu bahan
makanan. Jenis makanan yang mengandung protein jika ditetesi dengan tembaga sulfat dan air
kapur akan berubah menjadi ungu dan semua jenis makanan yang tidak mengandung protein
tidak akan berubah menjadi ungu jika ditetesi air kapur dan tembaga sulfat.
I. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan diatas dan melalui pengamatan yang telah dilakukan pada
bahan-bahan makanan dan bulu ayam yang dibakar sebagai indikatornya, bahan makanan yang
dibakar baunya sama seperti bulu ayam terbakar adalah bahan makanan yang mengandung
protein. Bahan makanan yang mengandung protein yaitu: putih telur, dam daging ayam.
Sedangkan bahan makanan yang mengandung protein adalah makanan yang berubah menjadi
warna ungu ketika ditetesi dengan air kapur dan tembaga sulfat. Bahan makanan yang
mengandung protein yaitu: daging ayam, putih telur, dan tempe.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman, (2014). Pratikum IPA di SD. Tangerang Selatan : Universitas Terbuka.
http://repository.unimus.ac.id/1710/4/12%20BAB%20II.pdf
https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/mengenal-fungsi-protein
K. KESULITAN YANG DIALAMI
Saat melakukan uji ini, usahakan bahan makanan yang akan diuji dihaluskan dan dilarutkan
dalam air. Usahakan tidak tercemar bahan makanan lainnya agar hasil percobaan tidak tercemar.
L. FOTO / VIDEO PRAKTIKUM
Foto/dokumentasi Deskripsi
Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan
dalam praktikum uji protein
Link video :
https://drive.google.com/file/d/19P1WsYQ-
HG_uOLJyB9s-oBGqhpO-
2Esp/view?usp=sharing
Hail akhir
Link video :
https://drive.google.com/file/d/19P1WsYQ
-HG_uOLJyB9s-oBGqhpO-
2Esp/view?usp=sharing
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA DI SD
MODUL 4 MEKANIKA
DI SUSUN OLEH :
IDA KUMALASARI
858711947
UPBJJ UT SURABAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA
DATA TUTOR/INSTRUKTUR
IDA KUMALASARI
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA DI SD
MODUL 4 MEKANIKA
A. Judul Percobaan
Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan Gerak Lurus Berubah Beraturan
(GLBB).
B. Tujuan Percobaan
Mengetahui gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan.
D. Landasan Teori
1. Pengertian Gerak
Secara umum, gerak merupakan suatu perubahan. Dalam arti klasik,
gerakan (kinesis), mencakup semua bentuk perubahan dalam kualitas,
kuantitas, posisi, bentuk, dan potensi. Sedangkan secara khusus, gerakan
adalah perubahan lokasi spasial dari benda-benda yang
berhubungan satu sama lain. Proses (tindakan atau keadaan)
perubahan tempat (Bagus, 2005).
Pada gerak lurus beraturan, benda menempuh jarak yang sama dalam
selang waktu yang sama pula. Sebagai contoh, sebuah sepeda motor
yang sedang melaju, dalam waktu satu detik dapat menempuh jarak
dua meter, maka pada satu detik berikutnya motor tersebut menempuh
jarak dua meter lagi, begitu seterusnya. Dengan kata lain
perbandingan jarak dengan selang waktu selalu konstan atau tetap.
Jadi benda yang bergerak lurus beraturan mempunyai kecepatan gerak
yang besarnya selalu tetap.
E. Prosedur Percobaan
1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
a. Rakitlah alat dan bahan.
b. Usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas
bila M1 turun dan M2 naik.
c. Tandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi
dengan titik A.
d. Ukur panjang BC.
e. Biarkan sistem bergerak m + M1 turun dan M2 naik. Catat
waktu yang diperlukan M1 untuk bergerak dari B ke C
f. Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda-
beda (tinggi A tetap, B tetap, C berubah)
g. Catat datanya pada Tabel 1.1.
F. Hasil Pengamatan
1. Hasil Pengamatan Gerak Lurus Beraturan (GLB)
G. Pertanyaan-Pertanyaan
1. Buatlah grafik hubungn antara jarak (s) sebagai fungsi waktu (t)
berdasarkan data percobaan GLB (S sumbu vertikal dan t sumbu
horizontal)!
2. Hitunglah kecepatan benda berdasarkan grafik di atas!
3. Buatlah kesimpulannya!
4. Buatlah grafik hubungan antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi waktu
(tAB) pada percobaan GLBB!
5. Hitunglah percepatan benda berdasarkan grafik di atas!
6. Buatlah kesimpulannya!
7. Jelaskan perbedaan grafik itu dengan grafik percobaan GLBB (S
fungsi t)!
Jawab:
1. Grafik hubungan antar jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan
data percobaan GLB (S sumbu vertikal dan sumbu horizontal).
Grafik 1.1.
Grafik Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Grafik 1.2.
Grafik Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Percobaan 2:
V =0,412 m
1
s
t 1=0,412 s
V 2 = S = 0,19 m =0,436 m
t 0,436 s s
V 2−V 1 0,436−0,412
a= = =1 m
t −t 0,436−0,412
2 1 s2
Percobaan 3:
m
V =0,436
2
s
t 2=0,436 s
V 3= S = 0,21m =0,458 m
t 0,458 s s
V 3−V 2 0,458−0,436
a= = =1 m
t −t 0,458−0,436
3 2 s2
Percobaan 4:
m
V =0,458
3
s
t 3=0,458 s
S 0,23 m m
V= = =0,48
4
t 0,48 s s
V 4−V 3 0,48−0,458
a= = =1 m
t −t 0,48−0,458
4 3 s2
Percobaan 5:
m
V =0,48
4
s
t 4=0,48 s
S 25 m m
V = = =0,5
5
t 0,5 s s
V 4−V 3
a= = 0,5−0,48 =1 m
t −t 0,5−0,48
4 3
6. Kesimpulan : Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak
lurus pada arah mendatar dengan kecepatan yang berubah setiap saat,
ini dikarenakan adanya percepatan yang tetap. Dengan kata lain benda
yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan
kecepatan awal akan berubah kecepatannya karena ada percepatan (a
= +) atau perlambatan (a = -).
Jadi, ciri GLBB adalah dari waktu ke waktu kecepatan benda berubah,
semakin lama semakin cepat/lambat. Sehingga gerakan benda dari
waktu ke waktu mengalami percepatan/perlambatan. Untuk nilai
percepatan positif (+) maka dikatakan dengan gerakan mengalami
percepatan.
H. Pembahasan
1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, dari kelima
percobaan dapat dilihat bahwa kecepatan yang diperoleh memiliki
nilai yang sama yaitu 0,5 m/s. Hal tersebut membuktikan bahwa gerak
lurus beraturan merupakan gerak benda yang lintasannya berupa garis
lurus dan kecepatanya tetap (untuk setiap selang waktu yang sama benda
menempuh jarak yang sama).
Selain itu, terlihat bahwa semakin besar jaraknya, maka semakin besar
waktu yang diperlukan. Kemudian, dapat dilihat bahwa grafik hubungan
antara jarak sebagai fungsi waktu pada percobaan GLB merupakan
grafik linier.
I. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa:
1. Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang
lintasannya berupa garis lurus dengan kecepatan tetap.
2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak yang
lintasannya berupa garis lurus dan kecepatannya selalu berubah secara
tetap (beraturan) serta mempunyai percepatan tetap.
J. Daftar Pustaka
NO GAMBAR KETERANGAN
1
Proses merakit alat dan
bahan pada percobaan
GLB.
No Gambar Keterangan
https://youtu.be/0beQQXAlhME?feature=shared
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA DI SD
MODUL 5 KALOR PERUBAHAN WUJUD ZAT DAN
PERPINDAHAN PADA SUATU ZAT
DI SUSUN OLEH :
IDA KUMALASARI
858711947
UPBJJ UT SURABAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA
DATA TUTOR/INSTRUKTUR
IDA KUMALASARI
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA DI SD
MODUL 5
KALOR, PERUBAHAN WUJUD ZAT DAN PERPINDAHAN PADA
SUATU ZAT
Kegiatan Praktikum 1
Perubahan Wujud Zat
1. Perubahan Wujud Zat
A. Judul Percobaan : Titik Lebur Es
B. Tujuan Percobaan :
1. Menguji bahwa titik lebur es adalah 0o C
2. Menguji bahwa titik didih air adalah 100 o C
D. Landasan Teori
Perubahan wujud zat dalam fisika adalah berubahnya fisik suatu zat dari
kondisi padat menjadi cair, dari cair menjadi uap, dan sebaliknya. Perubahan
ini tentunya tidak begitu saja tanpa ada yang mempengaruhinya, yaitu kalor
(panas). Gambar dibawah ini menunjukkan perubahan wujud suatu zat cair,
padat dan gas.
Peristiwa berubah wujudnya dari padat sampai mencair semuanya disebut
melebur atau mencair. Suatu zat melebur pasti memerlukan kalor.
Banyaknya kalor tampak pada perubahan suhu yang terus meningkat. Ketika
es melebur suhunya tidak mengalami perubahan. Suhu tetap ketika melebur
disebut titik lebur. Titik lebur es terjadi pada suhu 0°C. Suhu titik lebur
merupakan suhu dari membekunya air menjadi es, maka titik lebur sama
besarnya dengan titik beku. Perbedaan titik lebur dengan titik beku hanya
pada prosesnya. Titik lebur terjadi pada saat zat berubah dari padat ke cair,
sedangkan titik beku terjadi pada saat zat berubah dari cair menjadi padat.
E. Prosedur Percobaan
1. Isilah bejana dengan bongkahan es yang telah dihancurkan.
2. Panaskan bejana dengan nyala api yang kecil dan aduklah pelan- pelan
secara terus menerus sampai mencapai suhu 100°C.
3. Perhatikan perubahan bongkahan es dalam bejana dan perhatikan juga
perubahan suhu yang tertera pada termometer.
4. Catat setiap ada perubahan suhu dan perubahan wujud pada kertas kerja.
F. Hasil Pengamatan
1. Suhu es dalam bejana sebelum dipanaskan adalah 1°C
2. Table kenaikan suhu setiap 2 menit Tabel
G. Pembahasan :
Berdasarkan hasil pengamatan, kami mengisi bejana dengan bongkahan
es yang telah dihancurkan kemudian bejana tersebut dipanaskan dengan nyala
api dari Kompor. Setelah itu diamati setiap perubahan suhu. pada bongkahan
es dalam bejana tersebut tiap 2 menit sekali. Dan hasil pengamatan dapat
diketahui bahwa pada awal percobaan kenaikan suhu menjadi 20 °C
mengakibatkan es melebur, pada kenaikan suhu 36 C es mulai mencair dan
memanas, pada kenaikan suhu 55 °C suhu mulai meningkat dan adanya
gelombang pada permukaan air, pada kenaikan suhu 82 °C air mulai
mendidih, pada kenaikan suhu 100 °C merupakan titidk didih maksimum.
H. Kesimpulan
Titik lebur adalah suhu di mana zat padat mengalami perubahan
menjadi cair. Pada titik lebur, getaran pada partikel zat padat dapat mengatasi
kekuatan gaya tarik menarik yang beroperasi pada zat padat. Pada percobaan
yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa es dengan suhu 1°C yang
dipanaskan akan mencair pada menit kelima dengan 53°C itu membuktikan
bahwa titik lebur es ada diatas 50°C.
D. Landasan Teori
Zat adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang, setiap zat
mempunyai sifat yang berbeda, zat dapat dikelompokkan atau dibedakan
menjadi 3 jenis yaitu zat padat, zat cair dan zat gas. Perubahan wujud zat
adalah perubahan termodinamika dari satu fase benda ke keadaan wujud zat
yang lain. Perubahan wujud zat ini bisa terjadi karena peristiwa pelepasan dan
penyerapan kalor. Perubahan wujud zat terjadi ketika titik tertentu tercapai
oleh senyawa zat yang biasanya dikuantitaskan dalam angka suhu. Perubahan
wujud dari padat menjadi gas atau sebaliknya disebut menyublim atau
penyubliman. Teori dasar menyatakan bahwa benda cair akan menjadi gas
bila dipanaskan sampai mencapai lebih dari titik didih, sedangkan gas akan
menjadi cair apabila didingin. Perubahan wujud zat terbagi atas perubahan
fisika dan perubahan kimia. Perubahan fisika adalah perubahan suatu zat
tanpa menghasilkan zat baru. Perubahan fisika dibagi beberapa kategori
antara lain penguapan yaitu perubahan wujud dari cair menjadi gas,
pengembunan yaitu perubahan wujud dari gas menjadi cair, pembekuan yaitu
perubahan wujud cair menjadi padat, pencairan yaitu perubahan wujud padat
menjadi cair, penyubliman yaitu perubahan wujud padat menjadi gas, dan
penghabluran yaitu perubahan wujud dari gas menjadi padat
E. Prosedur Percobaan
1. Masukkan beberapa butir yang telah disediakan
2. Panasi tabung reaksi tersebut dengan Busen atau lampu tembok
3. Amati apa yang terjadi dengan kapur barus yang ada didasar tabung.
F. Hasil Pengamatan
Data Pengamatan
Table 5.2 Pengamatan Kabur Barus, Yodium dan Parafi yang dipanaskan
Langsung
Mencair Dulu Keterangan
No Kristal Menguap
Ya Tidak Ya Tidak
Yodium Mengkristal -
1. Tidak Ya mencair
Kapur Mencair - menguap
2. Ya Ya
barus
3. Parafin Ya Tidak Mencair - menguap
G. Pembahasan :
Data hasil pengamatan menunjukkan bahwa :
1. Kapur Barus : ketika dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan lilin
dinyalakan kapur barus akan mencair terlebih dahulu, setelah beberapa
detik dipanaska kapur barus mengalami penguapan (adanya perubahan
wujud padat menjadi cair kemudian menguap)
2. Yodium : ketika dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan lilin
dinyalakan yodium akan menguap terlebih dahulu, setelah beberapa
detik dipanaskan yodium akan mencair (perubahan padat menjadi gas
kemudian menjadi cair)
3. Parafin : ketika dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan lilin dinyalakan
parafin akan mengkristal terlebih dahulu, setelah beberapa detik
dipanaskan parafin akan menguap (perubahan padat menjadi kristal
kemudian menjadi uap)
H. Kesimpulan :
1. Yodium, kapur barus, dan paraffin termasuk benda padat.
2. Yodium bila dipanasi akan mengkristal lalu menguap.
3. Kapur barus bila dipanasi akan mencair dulu baru kemudian menguap.
4. Parafin jika dipanasi akan mengkristal timbul bau menyengat lalu
menguap.
5. Benda dapat langsung berubah menjadi gas pada suhu kamar tanpa
melalui proses mencair dulu.
D. Landasan Teori
Benda cair akan menjadi gas bila dipanaskan sampai mencapai lebih dan
titik didih. Sebaliknya, gas akan menjadi cair apabila didinginkan. Untuk
memahami perubahan wujud cair menjadi gas dan sebaliknya daps dilakukan
percobaan penguapan dan pendinginan.
E. Prosedur Percobaan
1. Ambil air secukupnya ke dalam ketel uap atau teko, kemudian tutup rapat
dengan gabus yang telah dilengkapi pipa plastik dan termometer.
2. Hubungkan pipa plastik dengan tabung reaksi sebagai penampung uap air.
3. Masukkan tabung reaksi ke dalam bejana yang telah diisi dengan air dingin.
4. Panasi air dalam ketel uap sampai mendidih.
5. Amati pergerakan uap air melalui pipa yang mengalir ke tabung reaksi.
6. Perhatikan gambar rangkaian di bawah ini.
F. Hasil Pengamatan
G. Pembahasan :
Bahan dan alat distel sedemikian rupa, lalu air dingin dimasukkan
dalam ketel, ditutup rapat dengan gabus yang telah diberi lubang pipa plastic
kemudian diberi plastisin agar tidak ada udara yang masuk dalam ketel. Pipa
plastic dihubungkan ke tabung reaksi dalam bejana kaca yang berisi air
dingin. Nyalakan Bunsen untuk memanaskan ketel kemudian diamati
pergerakan uap air melalui pipa plastic yang mengalir ketabung reaksi serta
perubahan suhunya dicatat seperti pada hasil pengamatan diatas.
H. Kesimpulan :
Benda cair yang dipanaskan akan berubah menjadi gas sampai lebih
dari titik didih. Dan benda akan berubah menjadi cair jika didinginkan.
I. Pertanyaan dan Jawaban :
1. Pada suhu berapa ditunjukkan oleh termotere air dalam ketel
mengeluarkan uap?
Jawaban : Pada suhu lebih kurang 90°C ketel mulai mengeluarkan
uap air.
2. Jelaskan mengapa uap/gas yang mengalir memasuki tabung reaksi
berubah menjadi air?
Jawaban : Uap/gas yang mengalir melalui pipa dan masuk ke tabung
reaksi berubah menjadi air karena terjadi perubahan suhu. Suhu
diketel lebih panas dibanding suhu pipa plastik (terjadi proses
pengembunan).
J. Daftar Pustaka
Rumanta, Maman. Dkk (2021) Praktikum IPA di SD : Jakarta
Universitas Terbuka
Rumanta, Maman. Dkk (2021) Konsep Dasar IPA di SD : Jakarta
Universitas Terbuka
Rumanta, Maman. Dkk (2021) Konsep Dasar IPA di SD : Jakarta
Universitas Terbuka
K. Link Video
https://youtu.be/B4Bi7-j1Yow?si=Hwbdxx8rtmW7QH_l
(PRAKTIKUM 1)
https://youtu.be/go2cHA8dWog?si=5SnWkba75cUlGs2i
(PRAKTIKUM 2)
https://youtu.be/pOiAYardWHY?si=BCIAaV9a6ZEPp-25
(PRAKTIKUM 3)
KEGIATAN PRAKTIKUM 2
A. Percobaan 1 : Konduksi
B. Tujuan
1. Membuktikan bahwa kalor/panas dapat berpindah melalui cara
konduksi.
2. Mengetahui beberapa bahan sebagai konduktor panas yang baik.
C. Alat dan Bahan .;
1. Tripot 1 buah.
2. Bunsen/lampu spiritus 1 buah.
3. Cakram konduksi 1 buah.
4. Lilin warna/malam secukupnya.
D. LANDASAN TEORI
Konduksi merupakan perpindahan panas melalui zat perantara tanpa diikuti
oleh perpindahan zat perantara tersebut. Konduksi biasanya terjadi pada
benda berbahan logam atau benda-benda padat. Misalnya, ujung sendok yang
dipanaskan, jika ujung yang lainnya dipegang maka tangan kita akan
merasakan panas.
E. Tahapan Kegiatan
1. Ambil empat bagian Jilin /malam dan letakkan masing-masing di ujuag
logam pada cakram konduksi.
2. Letakkan cakram konduksi di atas tripot.
3. Panasi cakram konduksi tepat di antara sambungan keempat logam.
4. Perhatikan susunan alat dan bahan pada Gambar 5.9
F. Hasil Pengamatan
Tabel 5.3
Pengamatan terhadap lilin
I. KESIMPULAN
Konduksi merupakan perpindahan panas melalui zat padat yang tidak ikut mmengalami
perpindahan, contonyaDari hasil percobaan, bahwa tembaga lebih cepat
menghantarkan panas, sehingga lilin cepat meleleh. Disusul kemudian
aluminium kuningan dan terakhir besi.Lilin mudah meleleh karena terkena
panas yang dihantarkan oleh logam – logam tersebut. Peristiwa ini disebut
konduksi yaitu perpindahan panas melalui zat perantara (konduktor).
Peristiwa ini yang paling baik yaitu tembaga
F. Daftar pustaka
Google Media education contoh praktikum, modul
https://youtu.be/CqYvC_D4aW4?si=VzBSBZp_ltMXIJ5S
B. Tujuan
1. Menguji bahwa udara dapat mengalirkan panas.
2. Menguji peristiwa aliran panas dalam zat cair.
C. Alat dan bahan Jumlah
1. Kotak konveksi 1 buah.
2. Lilin 2 buah.
3. Kertas karton 2 lembar.
D, landasan Teori
Pengertian Konveksi adalah istilah yang berkaitan dengan fisika atau lebih tepatnya mekanika
fluida. Pengertian konveksi sendiri juga memiliki arti harfiahnya yaitu transfer kalor melalui sebuah
fluida, baik itu dalam bentuk cair dan gas yang disebabkan oleh gerakan molekul. Gerakan molekul
yang mentransfer panas bisa dari dua jenis, yakni dalam jumlah yang besar atau dalam partikel
individual.
Kalor atau panas dapat berpindah melalui suatu zat yang disertai perpindahan partikel zat
tersebut. Perpindahan kalor atau panas yang demikian ini dinamakan konveksi. Konveksi
ini terjadi karena pemanasan yang mengakibatkan perbedaan massa jenis antara bagian
zat yang panas dan bagian zat yang dingin
C. Tahapan Kegiatan
1. Siapkan sebuah kotak karton persegi panjang dengan ukuran panjang 20 cm, lebar 6 cm, tinggi
15 cm.
2. Buatlah cerobong dari karton dengan diameter 3 cm 2 buah.
3. Usahakan salah satu sisi kotak dibuat dari kaca atau plastik tebal.
4. Perhatikan bentuk kotak konduksi di bawah ini.
5. Buatlah asap dari kertas atau kayu yang dibakar kemudian dimatikan sehingga ke luar asap.
6. Dekatkan asap tersebut pada lubang tabung 1.
7. Perhatikan gambar di bawah ini.
E. Jawaban Pertanyaan
1. Pada cerobong 1 dan cerobong 2, terjadi peristiwa konveksi karena proses
pembakaran yang terjadi didalam ruangan menyebabkan udara
bertekanan tinggi sehingga mendorong asap keluar melalui cerobong. Hal
ini prosesnya sama seperti percobaan yang yang telah dilakukan yakni
ketika asap dimasukkan melalui cerobong 1, kemudian suhu dalam kotak
konveksi menjadi panas karena nyala lilin sehingga udaranya bertekanan
tinggi, maka akan mendorong /mengalirkan asap keluar melalui cerobong
2.
2. Fungsi lilin dalam kotak konveksi adalah sebagai sumber kalor/panas
yang berguna untuk meningkatkan suhu udara sehingga udara nenjadi
bertekanan tinggi yang mampu mendorong keluar udara yang bertekanan
rendah
F. Kesimpulan
Konveksi adalah perpindahan panas tanpa melalui zat perantara namun hanya karena
perbedaan massa jenis antara zat yang panas dan zat yang dingin yang diikuti perpindahan
molekul/partikel zat tersebut. Perpindahan panas juga bisa menjadi tekanan tinggi yang
mampu mendorong keluar udara yang bertekanan rendah.
G. DAFTAR PUSTAKA
Google Google Media education contoh praktikum, modul
D. landasan Teori
Pengertian Konveksi adalah istilah yang berkaitan dengan fisika atau lebih tepatnya mekanika
fluida. Pengertian konveksi sendiri juga memiliki arti harfiahnya yaitu transfer kalor melalui
sebuah fluida, baik itu dalam bentuk cair dan gas yang disebabkan oleh gerakan molekul.
Gerakan molekul yang mentransfer panas bisa dari dua jenis, yakni dalam jumlah yang besar
atau dalam partikel individual
.E. Cara Kerja
1. Mengisi bejana dengan air sampai hampir penuh
2. Mencampurkan sedikit serbuk gergaji kedalam bejana air dan diaduk
sampai merata
3. Panaskan bejana dan selanjutnya amati serbuk gergaji yang ada dalam air
4. Amati serbuk – serbuk dalam bejana saat mulai dipanaskan dan
seterusnya. Mencatat perubahan apa saja dan pergergerakan apa saja
yang terjadi dalam bejana.
5. Mencatat hasil pengamatan
F. Hasil Pengamatan
H. Pertanyaan
1. Tak lama setelah bejana dipanasi, apa yang terjadi dengan serbuk –
serbuk tersebut!
Jawab : Yang terjadi adalah serbuk – serbuk gergaji didalamnya akan
bergerak naik turun mengikuti aliran air yaitu dari bawah keatas berputar
terus
2. Mengapa serbuk pada posisi di atas gerak turun dan sebaliknya? Beri
penjelasan dengan menggunakan hubungan volume, massa jenis,dan
kaitannya dengan suhu T
Jawab : serbuk gergaji bergerak karena pengaruh perubahan suhu dan
massa jenis. Suhu air yang semakin naik membuat partikel air bergerak
dan karena itu serbuk gergaji ikut bergerak bersama bergeraknya partikel
air. Besarnya energi konveksi (laju konveksi) ditentukan oleh persamaan
berikut.
Q = hxAx T
t
Keterangan :
Q = Kalor
h = Koefisien konveksi
t = Waktu
A = Luas penampang
T = Suhu ( Kelvin )
I. Pembahasan
Bejana kaca diisi air sampai hamper penuh, kemudian dicampur dangan sedikit
serbuk gergaji, diaduk sampai merata. Bejana dipanaskan dan diamati pergerakan
serbuk gergajinya:
1. Saat bejana belum panas serbuk gergaji yang ada di dasar ada pula yang
berada dipermukaan air.
2. Saat bejana mulai memanas hingga air didalamnya mendidih, serbuk-serbuk
gergaji tersebut bergerak berputar-putar mengitari aliran air, yang semula
berada diatas berputar kebawah, begitupun sebaliknya secara acak.
3. Massa jenis air yang berada di bawah setelah dipanaskan menjadi lebih kecil
dibandingkan dengan massa jenis air yang ada di atas sehingga moleku-
molekul air yang tadinya di bawah (dekat dengan api) akan naik ke atas, ini
dapat dilihat dari pergerakan serbuk gergajinya.
J. Kesimpulan
Dari percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa pada air yang mendidih
terjadi peristiwa konveksi yaitu perpindahan panas karena perbedaan massa
jenis antara bagian zat yang panas bagian zat yang dingin. Hal ini
diperlihatkan oleh serbuk gergaji dari bawah keatas begitupun sebaliknya
mengikuti aliran air secara acak
K. DAFTAR PUSTAKA
C. LANDASAN TEORI
Sebagaimana ringkasan teori di atas radiasi panas terjadi sama sekal tidak
memerlukan zat perantara. Radiasi dapat terjadi dalam gas maupua ruang
hampa udara. Bila radiasi datang pada suatu benda, maka benda akan
meneruskan, memantulkan, atau menyerap kalor/panas yang
mengenainya
D. TAHAPAN KERJA
1. Catlah dua buah bola lampu dengan warna hitam dan putih. Namun terlebih dulu
lubangi bagian bawah lampu untuk memasukkan sekat plastik.
2. Masukkan cairan berwarna ke dalam selang plastik sedemikian rupa.
3. Susunlah pada papan triplek untuk membuat sebuah termoskop.
4. Perhatikan gambar di bawah ini.
DI SUSUN OLEH :
IDA KUMALASARI
858711947
UPBJJ UT SURABAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA
DATA TUTOR/INSTRUKTUR
IDA KUMALASARI
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA DI SD
MODUL 6 GELOMBANG
KEGIATAN PRAKTIKUM 1
JENIS DAN BENTUK GELOMBANG
1. Judul Percobaan 1: Jenis-Jenis Gelombang
2. Tujuan
Mengamati bentuk dan jenis gelombang transversal dan gelombang longitudinal.
3. Dasar Teori
Gelombang merupakan fenomena perambatan energi,yang dapat di kelompokkan
berdasarkan arah rambat dan medium perambatannya.Berdasarkan arah
rambatnya,gelombang di bedakan menjadi gelombang longitudinal dan
gelombang transversal.Sedangkan medium perambatannya gelombang di bedakan
menjadi gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik.Selain itu sifat-sifat
umum gelombang dapat di bedakan menjadi 5 yaitu dapat di biaskan,dapat di
pantulkan,dapat di lenturkan,dapat di padukan dan dapat di kutubkan.sedangkan
karakteristik gelombang dapat di badakan yaitu periodik,terjadi karena
getaran,merambat dan dapat di nyatakan dalam bentuk persamaan.
4. Alat dan Bahan
1. Slinki
2. Kabel listrik, panjang 5 m ¢= 0,5cm
3. Benang kasur panjang 3 cm
4. Karet gelang
5. Cara Kerja
1. Percobaan bentuk dan jenis gelombang
a. Ambil slinki, merentangkan diatas lantai yang licin. Kemudian mengikat
salah satu ujung slinki pada tiang yang cukup kokoh untuk menahannya atau
dipegang oleh salah satu teman atau anggota kelompok. Ujung yang lainnya
di pegang sendiri.
b. Usikan ujung slinki yang sedang di pegang dengan cara menggerakan ujung
slinki dengan cepat kekiri dan kekanan seperti gambar.
c. Amati gelombang yang terjadi pada slinki. Menyelidiki apa yang terjadi
pada slink dan apa gelombang itu? Usikan lagi ujung slinki berulang-ulang
seperti langkah (b). Mengamati arah getar (arah usikan) dan arah rambat
gelombang. Gelombang yang terjadi ini disebut gelombang
tranversal. Kemudian mengamati bagaimana arah getar dan arah rambat
gelombang tranversal tersebut.
d. Ikatkan karet gelang ditengah-tengah slinki. Lalu mengusikkan lagi ujung
slinki yang sedang dipegang secara berulang-ulang. Kemudian mengamati
karet gelang tersebut ketika gelombang berjalan, apakah ikut berindah karet
gelang tersebut? Adakah energy yang merambat melalui pegas? Dan
darimana asalnya?
e. Lakukan percobaan dari langkah (a) sampai dengan langkah (e) sekali lagi.
Kemudian slinki diganti kabel listrik. Menyamakan hasilnya dengan
menggunakan slinki. Menyebutkan perbedaannya jika ada.
f. Ambil slinki, merentangkan diatas lantai yang licin serta mengikatkan salah
satu ujungnya pada tiang yang kokoh dan ujung yang lain dipegang sendiri.
Kemudian mengusikan ujung slinki yang sedang dipegang secara berulang-
ulang dengan cara menggerakan ujung slinki dengan cepat kebelakang dan
kedepan. Amati arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang-
gelombang yang terjadi adalah gelombang longitudinal.
g. Apa perbedaan antara gelombang transversal dan gelombang longitudinal?
6. Data Hasil Pengamatan dan Pembahasan
https://youtu.be/OJA9Q_SjgIE?feature=shared