Anda di halaman 1dari 12

ELEMEN DAN STRUKTUR

TEORI AKUNTANSI
PEMIKIRAN MENGENAI TEORI

• Jenis Struktur Teoritis


Unsur-unsur yang terkandung dalam teori adalah konsep, dalil, dan
hipotesis yang saling berhubungan dalam suatu struktur sistematis
yang memungkinkan diberikannya penjelasan dan prediksi.
Hubungan yang sistematis dari hipotesis yang saling berhubungan
ini diperoleh melalui formalisasi suatu teori, yaitu, dengan
menggunakan sebuah sistem bahasa formal yang telah diaksiomasi
dan diartikan dengan tepat. Aksiomasi itu sendiri terdiri atas aturan-
aturan transformasi yang mengindikasikan bagaimana pernyataan-
pernyataan dikombinasikan untuk mendeduksi pernyataan-
pernyataan lain dalam teori ini. Tingkatan formalisasi dari suatu teori
menghasilkan enam jenis utama struktur teoritis, yaitu:
PEMIKIRAN MENGENAI TEORI

1. Teori deduktif lengkap


Teori deduktif lengkap memiliki sebuah struktur formal yang lengkap dengan
aksioma-aksioma yang telah dijelaskan secara penuh dan seluruh langkah-
langkah dalam perluasan deduktifnya dinyatakan dengan lengkap.

2. Prapengandaian sistematis
Berisi formulasi-formulasi yang mengandaikan sebelumnya suatu isi teori
lengkap atau lengkap sebagian.

3. Teori kuasi-deduktif
Merupakan teori dengan deduktif kuasi (seolah-olah) karena menggunakan
logika induktif, penggunaan proses deduktif yang tidak lengkap, atau
mengandalkan pada primitif-primitif relatif.
PEMIKIRAN MENGENAI TEORI

4. Percobaan-percobaan teoritis
Merupakan sistem-sistem yang dapat, tanpa modifikasi yang signifikan
pada konsep atau manipulasi, dapat dibuat paling tidak sebagian menjadi
struktur formal.

5. Teori yang saling berhubungan


Merupakan teori yang hukum-hukum komponennya bekerja dalam jaringan
hubungan sehingga membentuk suatu pola yang dapat diindentifikasi.

6. Teori hierarki
Teori di mana hukum-hukum komponennya disajikan sebagai deduksi-
deduksi dari satu kumpulan kecil prinsip-prinsip dasar.
FUNGSI DAN STRUKTUR TEORI

Struktur dan fungsi dari suatu teori akan membantu memenuhi kebutuhan dari
disiplin tertentu. John Harvard dan Sheth Jagdish mengklasifikasikan fungsi
menjadi empat kategori , yaitu:

1. Fungsi deskriptif
Mencakup penggunaan gagasan atau konsep dan hubungan yang
mereka  miliki untuk memberikan penjelasan terbaik atas fenomena dan
kekuatan-kekuatan yang mendasarinya.

2. Fungsi pembatasan
Mencakup pemilihan suatu  kumpulan peristiwa favorit yang harus dijelaskan
dan memberikan suatu arti atas abstraksi yang diformulasikan dari tahapan
deskriptif tertentu.
FUNGSI DAN STRUKTUR TEORI

3. Fungsi generatif
Kemampuan untuk menghasilkan suatu hipotesis yang dapat
diuji, yang merupakan tuajuan utama dari suatu teori,atau untuk
memberikan prasangka, pemikiran, dan ide-ide yang menjadi
dasar pengembangan suatu hipotesis.

4. Fungsi integratif
Kemampuan untuk menyajikan secara koheren dan konsisten,
integrasi dari berbagai konsep dan hubungan dalam suatu teori.
Struktur suatu teori adalah sama pentingnya karena menentukan
fungsi dari teori tersebut.
EVALUASI TEORI

• Meskipun pengembangan suatu teori adalah sebuah proyek yang


layak untuk dilakukan, keberhasilannya akan bergantung pada
kebenaran yang ia miliki dan sampai sejauh mana ia memiliki
kesesuaian dengan kenyataan. Dari 70 kriteria teori-teori  yang
“baik”, S.C. Dodd memilih 24 kriteria evaluasi yang paling
relevan yang disusun dengan urutan dari yang paling penting :  
Dapat diverivikasi, Dapat diprediksi, Konsisten, Andal, Akurat,
Umum, Utilitas, Penting, Multi penerapan, Memiliki satu arti,
Dapat dikendalikan, Dapat distandarkan, Sinergi, Kehematan,
Kesederhanaan, Stabilitas, Keseringan, Kemampuan untuk di
terjemahkan, Kelangsungan, Ketahanan, Pengenalan,
Kepopuleran, Kemanjuran, dan Densitas.
TEORI UMUM VERSUS TEORI MENENGAH
TENTANG AKUNTANSI
Suatu teori didefinisikan sebagai suatu gagasan (konsep), definisi, dan
usulan yg saling bergantung satu sama lain, yang menyajikan suatu
pandangan yang matematis dari suatu fenomena  dengan menyatakan
hubungan-hubungan yang ada diantara berbagai variabel dengan maksud
untuk menjelaskan dan  meramalkan fenomena tersebut. Teori
menengah didefinisikan Robert Merton
sebagai “teori yang berada diantara hipotesis – hipotesis minor namun
sangat banyak dikembangkan selama riset dari hari ke hari dan usaha-
usaha sistematis yang lengkap untuk mengembangkan suatu teori yang
menyatukan.Teori akuntansi menengah diakibatkan oleh adanya
perbedaan-perbedaan yang terjadi dalam cara peneliti mengartikan
baik”pengguna” dari data akuntansi maupun “lingkungan” dimana para
pangguna dan pembuat data akuntansi seharusnya bertingkah laku.
PEMIKIRAN MENGENAI
KONSEP
HAKIKAT DAN PENTINGNYA KONSEP

Konsep secara fundamental adalah sesuatu yang penting, baik dalam akuntansi maupun
dalam ilmu-ilmu yang lain. Pengetahuan ilmiah adalah sepenuhnya konseptual : terdiri
atas sistem-sistem konsep yang saling berhubungan dengan cara-cara yang berbeda.
Konsep adalah unit-unit utama dari suatu teori, dan pembuatan teori yang baik
mengandung artian pembentukan konsep yang baik. Jenis-jenis konsep meliputi:
a) Konsep observasional adalah konsep yang memiliki “karakteristik objek tertentu
yang dapat diobservasi secara langsung, yaitu sifat atau hubungan yang kehadiran
maupun ketidakhadirannya di suatu kasus tertentu dapat dipastikan secara
intersubjektif, dalam kondisi-kondisi yang sesuai oleh observasi langsung”.
b) Konsep teoritis adalah konsep yang memainkan peranan khusus dan terkandung
dalam suatu teori tertentu.
c) Konsep disposisi mengacu kepada suatu kecenderungan “untuk menunjukkan
reaksi – reaksi yang spesifik menurut kondisi-kondisi tertentu yang dapat
ditetapkan
VALIDITAS KONSEP
• Meskipun kebanyakan konsep keuangan dalam akuntansi telah didefinisikan dengan cukup
memadai, hanya sedikit diantaranya yang telah divalidasi. Validasi dari suatu konsep pada
kenyataannya penting untuk penerimaannya sebagai suatu konsep yang bermanfaat yang dapat
dimasukkan ke dalam suatu teori tertentu. Digunakan dua pendekatan untuk melakukan
validasi yaitu operasionisme dan pengembangan pengukuran validitas konsep. Jenis-jenis
validitas konsep yang terdapat dalam literatur-literatur riset adalah:
1) Validitas observasional, Tingkat sampai dimana suatu konsep dapat disederhanakan oleh
observasi.
2) Validitas isi, Tingkat sampai dimana suatu operasionalisasi mencerminkan konsep yang
hendak dibuat generalisasinya.
3) Validitas yang berhubungan dengan kriteria, Tingkat dimana konsep yang sedang dinilai
memungkinkan seseorang untuk meramalkan nilai dari beberapa konsep yang lain hyang
membentuk kriteria. Terdiri dari dua:
• Validitas prediktif
Subjenis dari validitas yang berhubungan dengan kriteria dimana kriteria yang diukur dalam
waktu yang terpisah dari konsep si prediktor.
• Validitas konkuren (bersamaan)
Subjenis dari validitas yang berhubungan dengan kriteria dimana konsep – konsep kriteria dan
prediktor diukur pada waktu yang sama.
VALIDITAS KONSEP

4) Validitas gagasan, terdiri dari :


• Validitas konvergen
Tingkat sampai dimana dua usaha percobaan untuk mengukur konsep yang sama melalui
metode – metode yang berbeda secara maksimal adalah konvergen. Ia biasanya dinyatakan oleh
korelasi yang terjadi diantara dua usaha percobaan tersebut.
• Validitas diskriminan
Sampai sejauh mana suatu konsep berbeda dengan konsep yang lainnya.
• Validitas nomologi
Sampai sejauh mana suatu prediksi yang didasarkan atas konsep yang dimaksudkan untuk
diukur oleh suatu instrumen dapat dikonfirmasikan.
5) Validitas sistemik
Tingkat sampai dimana suatu konsep memungkinkan adanya integrasi dari konsep – konsep
sebelumnya tidak saling berhubungan dan / atau pembuatan suatu sistem konseptual yang baru.
6) Validitas semantik
Tingkat sampai dimana suatu konsep memiliki penggunaan semantik yang seragam.
7) Validitas pengendalian
Tingkat sampai dimana suatu konsep dapat dimanipulasi dan mampu mempengaruhi variabel –
variabel lain yang berpengaruh.

Anda mungkin juga menyukai