HIDROLISIS
HIDROLISIS
Zat-zat penghidrolisis :
1.AIR
tidak dapat bekerja sempurna, terbatas pada zat yang reaktif
misal :- Anhidrida asam
- etilen oksida
4. AIR + ENZYM
misal : hidrolisis tetes
tetes + air + enzim Alkohol
(mikro organisme)
Zat-zat yang di Hidrolisis
• HIDROKARBON
Hidrokarbon : - jenuh tidak dapat di hidrolisis
- tak jenuh dapat dihidrolisis
H2C = CH2 + H2O H +
CH3 CH2OH
• KARBOHIDRAT
H+
a. Pati glukosa
H2O
H+
b. Selulosa glukosa
H2O
H+
c. Pentosa fulfural
H2O
d. Selulosa basa
asam oksalat
Usaha untuk memperbesar hasil
1. Suhu (T)
pengaruh T kecil sekali karena panas reaksi kecil sehingga
terhadap K hampir tak berpengaruh.
2. H2O dibuat berlebihan
tetapi dibatasi jumlahnya karena akan mempersulit pemurnian hasil /
pemisahan hasil.
3. Salah satu hasil segera diusir.
4. P (tekanan)
pengaruh tekanan untuk reaksi fase cair hanya untuk menaikkan
suhu.
untuk fase gas :
- jika ada perubahan jumlah mol berpengaruh
- jika tak ada perubahan jumlah mol tak berpengaruh
Mempercepat reaksi
1. Memperbesar A dengan:
- diaduk
- memperluas permukaan pereaksi
2. T >>
dengan naiknya suhu maka k >
3. [H2O] diperbesar lebih pekat
4. Katalisator : asam/basa
a. Asam : HCl, H2SO4, HNO2, H2PO4
Makin tinggi [H+] maka r makin besar, tetapi jika [H+] terlalu
tinggi akan terjadi pengarangan dan dekomposisi.
Dalam industri dipakai H2SO4 karena sifat korosif dapat
dibatasi.
HNO3 : oksidator kuat, tidak banyak dipakai
HCl : dipakai untuk skala laboratorium
b. Basa
sifat katalisator basa lebih banyak untuk mengikat asam yang
timbul, misal pada hidrolisis minyak
selain memperbesar kecepatan reaksi (r) juga memperbesar
konversi
HIDROLISIS DALAM INDUSTRI
1. Hidrolisis minyak
H+
minyak + H2O gliserol + asam lemak
basa
minyak + H2O sabun + gliserol
2. Hidrolisis Karbohidrat
a. Pentosan
Pentosan + H2O H +
pentosa fulfural
b. Pati
Pati dekstrin sirup glukosa
Dekstrin : untuk pencampur pil, karena mudah larut dalam air