Anda di halaman 1dari 10

Kain Non

Tenun
Sulawesi
Tengah Alfisa
Fadlika (193233077)
Lucky isya maulana (193233079)
Pakaian kulit kayu

Pakaian ini adalah pakaian yang terkenal di daerah Sulawesi selatan


dan tengah berasal dari daerah kulawi yang letaknya tepat sebelah
kota Palu dengan jarak kirakira 72km. Daerah yang masih membuat
kain kulit kayu di dataran tinggi seperti Pandere, Kulawi, Pipikoro,
Tobaku, Bada dan Besoa.

*
Pakaian kulit kayu

Pembuatan kain kulit kayu dihubungkan dengan kesuburan dan


kewanitaan. Setelah kelahiran bayi, jenis kelamin diumumkan
melalui simbol dipajang di depan rumah. Simbol bayi laki-laki terdiri
dar pedang, perisai, dan lonceng perak. Simbol bayi perempuan
yaitu atu keranjang perangkat bercocok tanam dan alat pemukul
kulit kayu.
Alasan merek membuat

Sejak dahulu masyarakat pedalaman Sulawesi Tengah memang


kurang mengenal tenik menenun sehingga mereka megolah kayu
sebagai bahan membuat pakaian. Mereka menggunakan beragam
jenis pohon untuk dijadikan bahan, namun yang umum mereka
gunakan adalah kulit kayu dari pohon beringin putih atau bisa
disebut nunu.
Pembuatan kain

Umumnya pembuatan kain ini dilakukan oleh kaum wanita, namun


ketika mengalami ke suliatan tidak jarang kaum laki-laki turut ikut
membantu. Seperti membantu memotong kayu dan mengambil
kulitnya. Setelah kayu dikuliti diletakan di atas papan yang disebut
tatua, lalu di kempa dengan posisi berdiri dan dilakukan oleh wanita.

*
Masa jaya kulit kayu

Pembuatan kulit kayu di Sulawesi Tengah pernah mengalami masa


jaya pada abad 19 hingga akhir Abad 20. Kain tempa/kulit hayu
Sulawesi Tenggara pernah dikirim ke pulau Bali sebagai kanvas
lukisan, kalender, bahan pakaian dan kertas.

*
Peraturan yang harus
diikuti

Penempaan kulit kayu tidak asal karena harus mematuhi berbagai


aturan dan pantangan berdasarkan kepercayaan. Kaum wanita tidak
diperbolehkan membuat tempa kayu di daerah yang di pergunakan
untuk bercocok tanam, berkumpul atau rumah tetua kampung. Hal
ini bertujuan untuk tidak mengganguan suara terhadap leluhur
sekaligus bentuk tolak bala.
Sebelum membuat terlebih dahulu dilakukan upacara sesaji dari
kapur sirih untuk menghindari gangguan arwah dari para leluhur.
Para gadis di
Sulawesi

Di beberapa daerah gadis yang belum menikah diharuskan


memperoleh kepandaian dalam mempersiapkan, memukul dan
menghias kulit kayu untuk membuat baju kelak di pesta pernikahan
mereka.

*
Penggunaan pakaian
kulit kayu

Pakaian kulit kayu yang dulu hanya digunakan di beberapa acara


sekarang menjadi pakaian untuk bekerja di sawah, ladang maupun di
kebun. pKain ulit kayu di Sulawesi Tengah dinamakan fuya,kunfe tau
katewu. Pakaian wanita yang terkenal disana adalah rok bawah yang
berlapis-lapis yang mirip pakaian wanita Spanyol.
Sekian
Terimakasi
wastra nusantara | antropologi 2019

Anda mungkin juga menyukai