Anda di halaman 1dari 11

TENUNAN YANG ADA DI DAERAH

SUMATERA UTARA DAN SELATAN

Oleh :
Sholahuddin Al Ayubi
Kelas VII A

MTS AISYAH MUHAMMADIYAH


TAHUN AJARAN 2022-2023
Mengenal Kain
Tradisional
(Ulos) Khas
Sumatera Utara

Medan - Sumatera Utara merupakan sebuah provinsi di Indonesia yang


terletak di bagian utara Pulau Sumatera. Provinsi ini dibagi atas Pesisir Timur,
Pegunungan Bukit Barisan, Pesisir Barat, dan Kepulauan Nias. Sumatera Utara
merupakan provinsi keempat dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia.
Suku bangsa di Sumatera Utara termasuk multietnis dengan Batak, Nias,
Siladang, dan Melayu sebagai penduduk asliwilayah ini.
Beberapa daerah di Indonesia seperti Tanimbar, Timor, Sumbawa,
Lombok, Bali, Jepara, dan Lampung mempunyai tradisi membuat kain tenun.

Tradisi tenun juga ada di daerah Tapanuli yang dalam bahasa daerah
setempat disebut ulos.

Bagi masyarakat Tapanuli atau masyarakat Batak, ulos bukan hanya kain
biasa untuk kebutuhan sehari-hari, namun juga mempunyai makna khusus dan
sakral dalam hidup bermasyarakat.

Sumatera Utara merupakan provinsi dengan keragamanan budaya yang


lengkap. Mulai dari rumah adat, tarian adat, senjata tradisional, suku, lagu daerah,
Bahasa daerah dan pakaian adat.

Membicarakan mengenai pakaian adat yang ada di Sumatera Utara, kita


disajikan dengan kain tenun yang indah dan unik. Tempat pembuatan kain
tradisiona di Sumatera Utara paling terkenal adalah di daerah Tapanuli Utara dan
tenunan tradisional ini dikenal dengan nama kain ulos.
Kain Ulos merupakan kain tenun khas suku Batak dan secara turun
temurun terus dikembangkan oleh suku ini. Kain ulos dibuat dengan
menggunakan alat tenun bukan mesin. Warna yang dominan pada kain ulos
adalah merah, hitam dan putih yang dihiasi ragam tenunan dari benang emas atau
perak.

Sebagian masyarakat Tapanuli menganggap kain ulos merupakan


perlambang ikatan kasih sayang, lambing kedudukan, dan lambing komunikasi
dalam masyarakat adat Batak. Bahkan kadang diberikan sebagai cinderamata
terhadap seorang ibu yang sedang mengandung supaya mempermudah
melaksanakan prosesi kelahiran bayi ke dunia dan untuk melindungi sang ibu dari
segala bahaya yang mengancam saat menjalani proses kelahiran.

Filosofi dibalik motif Kain Ulos


Mengulosi merupakan sebuah kegiatan adat yang sangat penting bagi
masyarakat Batak. Mengulosi dilakukan dalam setiap acara di Batak seperti
pernikahan, kelahiran, dan duka cita. Ada 3 hal yang dipercaya oleh nenek
moyang masyarakat Batak yang memberi kehidupan bagi tubuh manusia meliputi
unsur Darah,nafas, dan Kehangatan. 3 sumber kehangatan itu berasal dari
matahari, api dan Ulos. Dan inilah yang menyebabkan ulos menjadi sesuatu yang
sangat dibutuhkan masyarakat Bataj dimanapun dan kapanpun.

Kain Ulos mempunyai banyak motif yang mempunyai filosofi yang dalam
dalam masyarakat Batak. Beberapa motif Kain Ulos seperti:

1. Ulos Radigup
Ulos ini merupakan kain tenun yang mempunyai posisi atau derajat
tertinggi diantara kain tenun lainnya. Pembuatan kain tenun ini mempunyai
kesulitan yang tinggi. Kain Ulos Radigup mempunyai 3 bagian, 2 sisi ditenun
dalam waktu yang sama dan 1 sisi bagian tengah ditenun sendiri dengan motif
yang rumit. Motif pada kain tenun ini harus terlihat seperti lukisan hidup. Filosofi
dari Kain Ulos Radigup adalah melambangkan kehidupan dan doa restu untuk
kebahagiaan dalam kehidupan.

2. Ulos Antakantak
Ulos ini biasanya digunakan para orang tua sebagai selendang untu
melayat orang yang meninggal. Namun ada juga yang menggunakan jenis Kain
Ulos ini sebagai kain lilit untuk acara menari di Adat Batak.
3. Ulos Ragihotang
Ulos ini sering diberikan kepada sepasang pengantin yang sedang
melaksanakan pesta adat. Ulos ini mempunyai makna bahwa orang tua pengantin
perempuan telah merestui bahwa anak gadisnya telah disunting oleh laki-laki yang
disebut Hela (menantu).

4. Ulos Ragi Huting


Ulos jenis ini saat ini sudah jarang digunakan. Pada zaman dulu, ulos ini
sering digunakan oleh para gadis dengan dililitkan didada sebagai pertanda bahwa
gadis perawan batak Toba yang beradat.
5. Ulos Sibolang
Ulos Sibolang merupakan kain ulos sebagai tanda duka cita. Biasanya
masyarakat Batak yang menggunakan ulos ini sedang mengalamin sebuah duka
dari keluarga dekat yang telah meninggal.

Masih banyak lagi jenis Kain Ulos yang ada di masyarakat adat Batak
yang mempunyai fungi dan peranan masing-masing.

Namun ada beberapa kain ulos yang telah punah dan tidak diproduksi lagi
seperti Ulos Raja, Ulos Ragi Botik, Ulos Gobar, Ulos Saput (Kain ulos yang
digunakan untuk membungkus jenazah), dan Ulos Sibolang.

Kain ulos adalah sebuah benda sacral symbol restu, kasih saying dan
persatuang seperti yang ditorehkan dalam pepatah Batak “Ijuk pangihot ni
hodong, Ulos pangihot ni holong” yang mempunyai pengertian “Jika ijuk adalah
pengikat pelepah pada batangnya, maka Ulos adalah pengikat kasih sayang antara
sesama.”
Mengenal Kain Khas
Sumatera Selatan
Kain adalah salah satu warisan budaya Indonesia yang masih lestari
sampai saat ini. Masing-
masing provinsi di
Indonesia memiliki kain
khas yang
menggambarkan budaya
lokal setempat, tidak
terkecuali Provinsi
Sumatera Selatan. Bukan
hanya kain Songket,
namun ternyata Sumatera Selatan masih memiliki beberapa jenis kain yang tak
kalah indah dengan si kain berbenang emas tersebut. Berikut berbagai jenis kain
khas Sumatera Selatan.
Kain Songket
Siapa yang tidak kenal dengan kain yang satu ini. Kain berbahan benang
emas ini ternyata tidak semata-mata dibuat sebagai kain belaka. Songket sudah
dikenal sejak zaman Kerajaan Sriwijaya dan Kesultanan Palembang Darussalam.
Kedua kerajaan ini dikenal akan kekayaan emasnya yang berlimpah. Maka dari
itu, kain Songket berbahan dasar dari benang emas. Asal kata Songket berasal dari
kata ‘tusuk’ dan ‘cukit’ yang disingkat menjadi Suk dan Kit. Awalnya kain ini
disebut dengan Sungkit, namun kemudian mengalami perubahan kata menjadi
Songket.

Kain adalah salah satu warisan budaya Indonesia yang masih lestari
sampai saat ini. Masing-masing provinsi di Indonesia memiliki kain khas yang
menggambarkan budaya lokal setempat, tidak terkecuali Provinsi Sumatera
Selatan. Bukan hanya kain Songket, namun ternyata Sumatera Selatan masih
memiliki beberapa jenis kain yang tak kalah indah dengan si kain berbenang emas
tersebut. Berikut berbagai jenis kain khas Sumatera Selatan.

1. Kain Songket
Siapa yang tidak kenal dengan kain yang satu ini. Kain berbahan benang
emas ini ternyata tidak semata-mata dibuat sebagai kain belaka. Songket sudah
dikenal sejak zaman
Kerajaan Sriwijaya dan
Kesultanan Palembang
Darussalam. Kedua
kerajaan ini dikenal
akan kekayaan emasnya
yang berlimpah. Maka
dari itu, kain Songket
berbahan dasar dari
benang emas. Asal kata Songket berasal dari kata ‘tusuk’ dan ‘cukit’ yang
disingkat menjadi Suk dan Kit. Awalnya kain ini disebut dengan Sungkit, namun
kemudian mengalami perubahan kata menjadi Songket.

2. Sewet Tajung
Sewet Tajung adalah kain yang tidak bisa dipakai oleh sembarang orang.
Pasalnya, kain berbahan dasar sutra dengan motif garis-garis dan segitiga ini
khusus digunakan oleh laki-laki. Sebutannya adalah Gebeng atau Tajung Rumpak.
Sedangkan untuk perempuan
menggunakan kain Tajung
Blongsong.
3. Sewet Pelangi
Sedikit berbeda dengan Sewet Tajung, Sewet Pelangi memiliki motif yang
lebih beraneka ragam. Meskipun sama-sama menggunakan kain sutera, namun
Sewet Pelangi menggunakan cat khusus yang membuatnya tidak mudah luntur.
Kain ini juga sangat halus dan dapat dikepal menggunakan satu tangan.

4. Semage
Kain khas dari Sumatera Selatan yang terakhir adalah Semage. Kain ini
merupakan kain yang berasal dari akulturasi budaya Siam dan Kamboja yang
masuk ke Sumatera Selatan. Kain ini biasa digunakan dalam ritual perkawinan,
kematian, dan upacara adat lainnya.
Daftar pustaka
https://www.google.com/search?
q=Ulos+Ragi+Huting&tbm=isch&ved=2ahUKEwjC-
KPP0Iz6AhVy_jgGHabMBz8Q2-
cCegQIABAA&oq=Ulos+Ragi+Huting&gs_lcp=CgNpbWcQAzIFCAAQgAQ6B
AgjECdQmwdYmwdg7wloAHAAeACAAbkBiAH0AZIBAzEuMZgBAKABAao
BC2d3cy13aXotaW1nwAEB&sclient=img&ei=s8UdY4LTCfL84-EPppmf-
AM&bih=706&biw=741#imgrc=m__N9zSg0m6xxM

https://www.google.com/search?
q=Ulos+Ragihotang&tbm=isch&ved=2ahUKEwiM4-
3wz4z6AhVWk9gFHWVXCvoQ2-
cCegQIABAA&oq=Ulos+Ragihotang&gs_lcp=CgNpbWcQAzoECCMQJ1D7D1
iIMGCpM2gAcAB4AIABSIgBtgGSAQEzmAEAoAEBqgELZ3dzLXdpei1pbWf
AAQE&sclient=img&ei=7cQdY8y4CNam4t4P5a6p0A8&bih=706&biw=741#im
grc=jxvnIo0-TFWoUM

https://www.google.com/search?
q=tenunan+yang+ada+di+daerah+sumatra+utara&sxsrf=ALiCzsYd9h6SEIdh4Sl9
ZL55YU_0ijqe_w%3A1662894488402&ei=mMEdY7SZGMuL3LUPlMi4-
Ak&oq=tenunan+yang+ada+di+daerah+sumatra+u&gs_lcp=Cgdnd3Mtd2l6EAE
YADIHCCEQoAEQCjIHCCEQoAEQCjoKCAAQRxDWBBCwA0oECEEYAEo
ECEYYAFCYA1iYA2D_CWgBcAF4AIABrAGIAawBkgEDMC4xmAEAoAEB
yAEIwAEB&sclient=gws-wiz

https://www.google.com/search?
q=tenunan+yang+ada+di+daerah+sumatra+selatan&sxsrf=ALiCzsZojTHlvn9Em
MwO8kVlBZqo-Yy9Iw%3A1662894273111&ei=wcAdY86-Btre4-
EPu5iJgAk&oq=tenunan+yang+ada+di+daerah+sumatra+sel&gs_lcp=Cgdnd3Mt
d2l6EAEYADIHCCEQoAEQCjoKCAAQRxDWBBCwAzoICCEQHhAWEB06
BQghEKABSgQIQRgASgQIRhgAULMIWOATYIQfaAFwAXgAgAGRA4gB-
gWSAQcwLjMuNC0xmAEAoAEByAEIwAEB&sclient=gws-wiz

Anda mungkin juga menyukai