UNSUR – UNSUR POKOK

PERENCANAAN PEMBANGUNAN

a. KONDISI UMUM DAERAH

b. VISI DAN MISI PEMBANGUNAN
c. SASARAN DAN TARGET PEMBANGUNAN
d. STRATEGI PEMBAGUNAN
e. PRIORITAS PEMBANGUNAN
f. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
g. PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN
KONDISI UMUM (EXISTING CONDITION)
DAERAH

PENTING UNTUK MENGETAHUI KONDISI

OBYEKTIF, SEBAGAI LANDASAN MENYUSUN
RENCANA KEDEPAN SECARA REALISTIK
ANALISIS DILAKUKAN DENGAN INDIKATOR
PEMBANGUNAN SECARA TERUKUR
INDIKATOR MENGGUNAKAN INDEKS ATAU
KOEFISIEN YANG MUDAH DIPAHAMI UMUM DAN
DIKELOMPOKKAN MENURUT SEKTOR ATAU
BIDANG.
MISAL BIDANG EKONOMI, KONDISI UMUM
DAERAH DIKETAHUI DENGAN MENGGUNA KAN
INDEKS : STRUKTUR PEREKONOMIAN,
PERTUMBUHAN EKONOMI, POTENSI
EKONOMI. STRUKTUR PEREKONOMIAN
NILAI PDRB HARGA BERLAKU, PERTUMBUH
AN EKONOMI PDRB HARGA KONSTAN,
POTENSI EKONOMI LQ
ANALISIS PERKEMBANGAN INDIKATOR
PEMBANGUNAN MENGGUNAKAN DATA 5 –
10 TAHUN YANG LALU
ANALISIS DILAKUKAN MENYELURUH :
SOSIAL, EKONOMI, DSB
ANALISIS KONDISI UMUM DAERAH
ANALISIS SWOT (SELF EVALUATION)
 VISI DAN MISI PEMBANGUNAN

DIJARING DARI ASPIRASI DAN KEINGINAN

MASYARAKAT SETEMPAT
VISI : KONDISI OBYEKTIF YANG DIINGINKAN
DAN DICITA-CITAKAN DIMASA DEPAN UNTUK
DIWUJUDKAN OLEH STAKEHOLDERS PADA
PERIODE WAKTU TERTENTU.
BRYSON (1995), VISI : KONDISI YANG INGIN
DICAPAI DIMASA MENDATANG SETELAH
MENGIMPLEMENTASIKAN STRATEGI DAN
KEGIATAN PEMBANGUNAN.
UNSUR – UNSUR YANG DIPERHATIKAN
DALAM MERUMUSKAN VISI :
o MENYANGKUT KEBUTUHAN POKOK/MEN
DASAR MASYARAKAT;
o DIRUMUSKAN SECARA KONKRIT, JELAS,
DAN DAPAT DIWUJUDKAN DALAM
KENYATAANNYA;
o TIDAK MERUPAKAN HAL – HAL MULUK
YANG SULIT DIREALISASIKAN DALAM
KENYATAANNYA;
o DIRUMUSKAN SECARA SINGKAT DAN
PADAT DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA
SEDERHANA SEHINGGA MUDAH DIPAHAMI;
o JELAS WAKTU DAN TEMPAT DIMANA VISI
TERSEBUT AKAN DIWUJUDKAN;
o DAPAT DIUKUR PERUMUSAN
SASARAN YANG INGIN DICAPAI MENJADI
LEBIH KONKRIT, MEMUDAHKAN MONEV.
o UKURAN YANG DIPERLUKAN : INDIKATOR
MAKRO. UKURAN KEMAJUAN EKONOMI :
PENDAPATAN PERKAPITA, UKURAN
PEMBANGUNAN MANUSIA : IPM, TINGKAT
KEMISKINAN DAN PENGANGGURAN
MISI : CARA DAN UPAYA UMUM SERTA BER
SIFAT POKOK YANG AKAN DILAKUKAN
DALAM MEWUJUDKAN/MEREALISASIKAN
VISI YANG TELAH DITETAPKAN.
MISI DIRUMUSKAN DENGAN MEMPERHATI
KAN PERMASALAHAN DAN KENDALA YANG
DIHADAPI DIMASA LALU SERTA SASARAN
PEMBANGUNAN YANG INGIN DICAPAI
DIMASA MENDATANG.
MISI DIJABARKAN MENJADI ARAH,
STRATEGI, KEBIJAKAN, DAN PROGRAM
PEMBANGUNAN
 SASARAN DAN TARGET
PEMBANGUNAN
MEMPUNYAI PERIODE WAKTU TERTENTU.
SASARAN : BENTUK KONKRIT DARI TUJUAN
YANG INGIN DICAPAI.
TARGET : SASARAN YANG LEBIH KONKRIT DAN
SPESIFIK DALAM BENTUK KUANTITATIF YANG
HARUS DICAPAI PADA WAKTU TERTENTU.
PENTING UNTUK MEMUDAHKAN PELAKSANA
AN PEMBANGUNAN DAN MONEV.
MEMERLUKAN TEKNIK PERAMALAN KARENA
MENYANGKUT KONDISI MASA DATANG.
PERAMALAN DILAKUKAN DENGAN CARA :
KECENDERUNGAN (TREND) DIMASA LALU
SESUAI FAKTA DAN DATA;
MEMPERKIRAKAN KEMAMPUAN DAERAH
DALAM MELAKUKAN INVESTASI (PEMDA,
SWASTA, MASYARAKAT);
KOMBINASI DARI KEDUA DI ATAS.
TERJADI PERDEBATAN PERLU ATAU
TIDAKNYA, SASARAN DAN TARGET SECARA
KUANTITATIF
 STRATEGI PEMBANGUNAN

MERUPAKAN CARA ATAU JALAN TERBAIK UNTUK

DAPAT MENCAPAI TUJUAN YANG TELAH
DITENTUKAN SEBELUMNYA.
DIRUMUSKAN DENGAN MEMPERHATIKAN
KONDISI UMUM, POTENSI YANG DIMILIKI,
PERMASALAHAN POKOK, DAN KENDALA YANG
DIHADAPI MASYARAKAT.
PERUBAHAN STRATEGI PENYESUAIAN
PRIORITAS PEMBANGUNAN

a. PILIHAN STRATEGI PEMBANGUNAN

4 (EMPAT) JENIS STRATEGI YANG
DIGUNAKAN DIKAITKAN DENGAN KEADAAN
DAN KEBUTUHAN :
• STRATEGI KLASIK DAN SISTEMIK
• STRATEGI EVOLUSI DAN STRATEGI PROSES
NO STRATEGI PENGGUNA TUJUAN JANGKA
AN WAKTU
1. KLASIK NORMAL KEUNTUNGAN MENENGAH
MAKSIMUM DAN
PANJANG
2. EVOLUSI KRISIS KEUNTUNGAN PENDEK
MAKSIMUM
3. PROSES KRISIS KEUNTUNGAN PENDEK
OPTIMUM
4. SISTEMIK NORMAL KEUNTUNGAN MENENGAH
OPTIMUM DAN
PANJANG
 BERDASARKAN PELAKSANAAN, TERBAGI
4 (EMPAT) :
STRATEGI KEPEMIMPINAN
STRATEGI PILIHAN
STRATEGI PERTUMBUHAN
STRATEGI PENGELOLAAN
b. STRATEGI MENYELURUH DAN STRATEGI
PARSIAL
STRATEGI MENYELURUH :
BERKAITAN DENGAN PENINGKATAN PER
TUMBUHAN EKONOMI MELALUI PE
NINGKATAN TABUNGAN DAN INVESTASI
 RENCANA JANGKA PANJANG DAN
MENENGAH
STRATEGI PARSIAL :
BERKAITAN DENGAN ALOKASI DAN
DISTRIBUSI ANGGARAN PENDAPATAN
DAN BELANJA
RENCANA JANGKA PENDEK
c. STRATEGI FOKUS DAN STRATEGI
CAMPURAN
 PRIORITAS PEMBANGUNAN

PRIORITAS PEMBANGUNAN SUMBER

DAYA TERBATAS.
DIPERLUKAN UNTUK MENGOPTIMALKAN
PENCAPAIAN SASARAN PEMBANGUNAN
SUMBER DAYA TERBATAS.
PERTIMBANGAN DALAM PENENTUAN PRIORITAS
PEMBANGUNAN :
PROGRAM DAN SEKTOR BERKAITAN DENGAN
PENCAPAIAN VISI DAN MISI.
PROGRAM DAN SEKTOR MENCAKUP SEBAGI
AN BESAR KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI.
MASYARAKAT.
PROGRAM DAN SEKTOR MERUPAKAN
UNGGULAN DAN MEMPUNYAI KEUNTUNG
AN KOMPARATIF.
PROGRAM DAN SEKTOR DAPAT SALING
BERSINERGI.
PROGRAM DAN SEKTOR SESUAI DENGAN
KONDISI SOSEK DAERAH SEHINGGA
TIDAK MENDAPATKAN REAKSI NEGATIF
DARI MASYARAKAT.
 KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
MERUPAKAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
UNTUK MEWUJUDKAN KONDISI YANG
DAPAT MENDORONG DAN MENDUKUNG
PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN
PEMBANGUNAN.
DIPERLUKAN AGAR PROGRAM DAN
KEGIATAN PEMBANGUNAN DAPAT TERARAH
DAN DIWUJUDKAN SESUAI KEBIJAKAN.
BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM PERUMUSAN KEBIJAKAN :
BERDASAR PADA VISI DAN MISI.
KONDISI DAN POTENSI DAERAH.
PERMASALAHAN POKOK PEMBANGUNAN
DAN PERAMALAN PEMBANGUNAN KE
DEPAN
SESUAI DENGAN KONDISI SOSIAL DAN
BUDAYA SETEMPAT.
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PADA
JENJANG YANG LEBIH TINGGI.
 PROGRAM DAN KEGIATAN
PEMBANGUNAN

MERUPAKAN UPAYA KONKRIT DALAM BENTUK

INTERVENSI PEMERINTAH DENGAN MENG
GUNAKAN SEJUMLAH SUMBERDAYA, TER
MASUK DANA DAN TENAGA, YANG DILAKUKAN
UNTUK MELAKSANAKAN KEBIJAKAN.
MERUPAKAN JABARAN KONKRIT DARI
STRATEGI DAN KEBIJAKAN YANG MEMPUNYAI
TUJUAN DAN SASARAN TERTENTU DALAM
RANGKA MENDORONG PROSES PEMBANGUN
AN.
DAPAT BERBENTUK FISIK DAN NON FISIK.
DAPAT DILAKUKAN OLEH PEMERINTAH,
SWASTA, DAN MASYARAKAT.
MEMERLUKAN INDIKATOR DAN TARGET
KINERJA UNTUK MEMUDAHKAN MONEV.
INDIKATOR KINERJA : INPUT, OUTPUT,
OUTCOME, BENEFIT, IMPACT.
TARGET KINERJA, SECARA KUANTITATIF
DAN KUALITATIF.
DAPAT DIRINCI MENJADI SATU ATAU
BEBERAPA KEGIATAN KONKRIT, BERSIFAT
SPESIFIK, DAN SALING BERKAITAN.
KEGIATAN DAPAT BERBENTUK FISIK DAN
NON FISIK.
CIRI KEGIATAN YANG BAIK :
MEMPUNYAI DESKRIPSI YANG JELAS DAN
KONKRIT BAIK LATAR BELAKANG, RUANG
LINGKUP KEGIATAN, TUJUAN, DAN
SASARAN;
MEMPUNYAI UMUR TERTENTU.
DALAM PELAKSANAANNYA DIALOKASIKAN
DANA OLEH PEMERINTAH.