Anda di halaman 1dari 18

DS 2 Dermatitis

Nurul Falahiyyah Bahri


1406527955
Kelompok 1
KASUS
Anak, ♀, 13 tahun,
datang dengan
keluhan gatal pada
kedua lipat lutut dan
lipat siku, hilang
timbul sejak 5 tahun
yang lalu.
INSTRUKSI

1. Lengkapi anamnesis yang diperlukan !


2. Deskripsikan status dermatologikus !
3. Pemeriksaan penunjang apa yang diperlukan?
4. Sebutkan diagnosis kerja dan diagnosis banding kasus
ini !
5. Sebutkan tata laksana non medikamentosa dan
medikamentosa untuk pasien!
6. Sebutkan prognosis kasus ini!
Anamnesis
• Riwayat Penyakit Sekarang
• Awitan atau onset sakit, riwayat rekurensi maupun remisi.1,2
• Derajat sakit, misalnya pada gatal perlu ditanyakan seberapa
mengganggu, bisa dengan skala VAS.1,2
• Durasi penyakit : apakah konstan, intermiten, memburuk di malam
hari, memburuk di pagi hari (saat dingin).1,2
• Progresivitas ditanyakan bagiamana perubahan atau progresivits
penyakit.1,2
• Lokasi: dimana lesi pertama kali ditemukan, apkah di daerah yang
tertekan benda tertentu, terbuka atau tertutup, dan apakah lesi
menyebar.1,2
• Gejala penyerta yang dialami gatal, nyeri, perdarahan, nyeri sendi,
lesi yang membrat dari lesi sebelumnya, serta gejala sistemik
mislanya demam.1,2
Anamnesis
Riwayat Penyakit Sekarang
• Faktor yang mempengaruhi (yang memperburuk dan
yang meperingan): misalnya cahaya matahri, panas,
dingin, trauma, paparan bahan kimia (radiasi bahan
obat, kosmetik, parfum, besi dan lain-lain) serta apakah
sakit terkait kehamilan dan menstruasi.1,2
• Riwayat penyakit sebelumnya, riwayat pengobatan yang
sudah dipakai serta pengaruhnya.1,2
• Pemeriksaan yang telah dilakukan jika ada.1,2
Anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat penyakit kronis terutama yang
mungkin memunculkan gejala di kulit
misalnya diabtes, penyakit ginjal, HIV,
PCOS, SLE, penyakit tiroid) serta riwayat
atopi misalnya asma dan alergi.1,2
• Riwayat operasi maupun transplantasi.2
• Riwayat imunosupresi baik iatrogenic,
infeksi maupun genetic.1,2
Anamnesis
Riwayat Sosial Ekonomi
• Pekerjaan, hobi dan kegiatan harian.2
• Penggunaan alcohol, rokok dan obat-obatan tertentu.2
• Riwayat seksual terkait kemungkinan infeksi menular
seksual.2
• Kebiasaan makan, mandi, apakah memiliki binatang
peliharaan, serta kondisi rumah misalnya apakah pasien
tinggal sendiri atau dengan keluarga serta apakah
tinggal di tempat padat penduduk.2
• Riwayat berpergian terutama ke daerah endemis
penyakit tertentu.2
Status Dermatologi
• Identitas pasien : anak perempuan usia 13
tahun.
• Keluhan utama : gatal pada kedua lipat lutut
dan lipat siku, hilang timbul sejak 5 tahun yang
lalu. 
• Deskripsi lesi :
Regia fosa popliteal bilateral simetris, tampak
papul eritemaosa irregular plakat batas tidak
tegas, sebagian konfluens dan sebagian diskret, di
atasnya terdapat skuama putih, halus, kering
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan darah perifer lengkap disertai
hitung jenis leukosit.2
• Pemeriksaan mikroskopik dengan KOH untuk
mengesklusi infeksi jamur.2
• Patch test untuk mengeksklusi dermatitis kontak
• Skin prick test atau IgE spesifik dan IgE RAST.2
• Pemeriksaan alergi makanan (eliminasi
makanan).3
• Biopsi mungkin dibutuhkan untuk mengesklusi
limfoma sel T kutaneus.3
Diagnosis Kerja
Dermatitis atopic (DA), atas dasar :
- Keluhan gatal  kronis dengan eksaserbasi-
remisi
- Lesi pada anak-anak : lebih kering (tidak
eksudatif), berupa papul,terdapat plak yang
berindurasi, skuama atau likenifikasi
- Lokasi lesi anak-anak :fleksor misalnya fossa
cubiti dan fossa poplitea, kelopak mata, leher
serta jarang di wajah
- Perlu ditanya riwayat atopi lain (alergi, asma,
konjungtivitis alergi dll)
Kriteria Hanifin-Rajka
Diagnosis Banding
Tata Laksana : Edukasi
• Jelaskan mengenai dermatitis atopic, perjalanan
penyakit dan faktor yang mempengaruhi
• Identifikasi iritan dan menghindarinya
• Menjaga kebersihan tubuh terutama area lipatan
 mandi dengan air hangat kuku, <10 menit,
gunakan sabun pH netral- rendah
• Menjaga kondisi psikis anak
• Jika terbukti ada alergi makanan (berdasar skin
prick atau IgE)  menunda, menghentikan atau
gunakan makanan pengganti
Medikamentosa
• Pelembab
- Kulit penderita DA cenderung kering 
kerusakan fungsi sawar 
mikroorganisme mudah masuk
- Salep petrolatum karena jika dalam
bentuk lotion akan muh menguap
- Pemakaianna : 2x sehari setelah mandi,
bahkan ketika gejala DA tidak ada
Tata Laksana
Kortikosteroid topikal
• Pada anak-anak  kortikosteroid golongan VII-IV
• DA ringan : hidrokortison krim 1-2,5%,
• DA sedang : golongan VI misalnya desonoid,
triamsinolon asetonoid, dan hidrokotison butirat
• DA berat : golongan V, misalnya flutikason meatoson
furoar (MF), atau aklometason
• Kortikosteroid bisa diberikan 2 kali sehari selama 7-14
hari sampai lesi terkontrol
• Pada fase pemeliharaan : dapat digunakan KST lemah 2
kali seminggu dan 1 kali seminggu pada area hotspot
Tata Laksana
• Inhibitor kalsineurin topical (IKT)
- Takrolimus dan pimekrolimus 
menghambat degranulasi sel mast
- Krim takrolimus 0,03% dan 1% aman
digunakan pada anak usia 2-15 tahun
dalam jangka pendek atau panjang
• Pada fase akut  IKT 2 kali sehari sampai
lesi terkontrol.1
•  
Perlukah Terapi Sistemik
• antihistamin sedative maupunn non
sedative.
• DA + infeksi sekunder : berikan antibiotik
selama 7 hari (lini pertama : amoksisilin-
asam klavunalat)
• DA berat refrakter tidak mempan terapi
topikal : siklosporin-A dengan dosis 3-5
mg/kgBB pada anak
Prognosis
• Ad vitam : bonam
• Ad functionam : bonam
• Ad sanactionam : dubia ad malam,
Karena DA merupakan kelainan yang bersifat kronis dan
berulang sehingga sangat tergantung pada
penatalaksanaan dan cara pencegahan.
pada 80% kasus akan mengalami remissi saat dewasa
setidaknya setelah 10 tahun

Anda mungkin juga menyukai