ORDE BARU KELOMPOK 3 • ARSYA HANIDA (07) • DENANDHA PUTRI (11) • IRSYAD ARIF (19) • MUHAMMAD RICHKY (23) • NILA RISTA (26) • REZA AHMAD (31) KEBIJAKAN POLITIK LUAR NEGERI MASA ORBA Kebijakan politik luar negeri masa orde baru lebih menaruh perhatian khusus terhadap stabilitas regional. Pemerintah menyadari pentingnya stabilitas regional akan dapat menjamin keberhasilan rencana pembangunan Indonesia. Kebijakan luar negeri Indonesia diantaranya : 1. mempertahankan hubungan baik dengan bangsa barat 2. memperkenalkan pintu terbuka bagi investor asing 3. bantuan pinjaman UPAYA PEMERINTAH ORDE BARU DALAM MELAKSANAKAN PEMBAHARUAN POLITIK LUAR NEGERI A. Indonesia Kembali Menjadi Anggota PBB Indonesia kembali menjadi anggota PBB pada tanggal 28 September 1966 dan tercatat sebagai anggota ke-60. Manfaat dan bantuan PBB terhadap Indonesia adalah : 1. PBB turut berperan dalam mempercepat proses pengakuan de facto ataupun de jure kemerdekaan indonesia 2. PBB turut berberan dalam proses kembalinya Irian Barat ke wilayah RI 3. PBB banyak memberikan sumbangan kepada Indonesia dalam bidang ekonomi, sosial, dan kebudayaan B. Penyelesaian Konfrontasi terhadap Malaysia Normalisasi hubungan Indonesia- Malaysia telah berhasil dicapai dengan ditandatanganinnya Jakarta Accord tanggal 11 Agustus 1966 yang merupakan hasil dari Perundingan di Bangkok (29 Mei-1 Juni 1966) yang memuat 3 pokok pembahasan yaitu : • Rakyat Sabah dan Serawak akan diberi kesempatan menegaskan lagi keputusan yang telah diambil mengenai kedudukan mereka dalam Federasi Malaysia. • Kedua pemerintah menyetujui memulihkan hubungan diplomatik. • Kedua pemerintah menghentikan segala bentuk permusuhan. dengan delegasi-delegasi : 1. Tun Abdul Razak ( Wakil Perdana Menteri/Menteri Luar Negeri Malaysia ) 2. Adam Malik ( Menteri Utama/Menteri Luar Negeri Indonesia ) C. PEMBENTUKAN ASEAN Association of Southeast Asian Nations atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau dikenal dengan nama ASEAN merupakan organisasi regional yang dibentuk atas prakarsa lima menteri luar negeri negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Penandatanga-nan naskah pembentukan ASEAN dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok sehingga naskah pembentukan ASEAN itu disebut Deklarasi Bangkok. Menteri-menteri kelima negara yang terlibat dalam pembentukan ASEAN
TUJUAN UTAMA ASEAN :
1. meletakkan dasar yang kukuh bagi usaha bersama secara regional dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan perkembangan kebudayaan; 2. meletakkan landasan bagi terwujudnya suatu masyarakat yang sejahtera dan damai di kawasan Asia Tenggara; 3. memberi sumbangan ke arah kemajuan dan kesejahteraan dunia; 4. memajukan perdamaian dan stabilitas regional dengan menghormati keadilan, hukum, serta prinsip-prinsip Piagam PBB; 5. memajukan kerja sama aktif dan tukar-menukar bantuan untuk kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, kebudayaan, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi; kerja sama yang lebih erat di antara anggota. D. Normalisasi Hubungan RI dan RCC hubungan antara Indonesia dan RRC pernah membeku sejak bulan Oktober 1967, karena RRC diyakini berada di belakang kudeta yang dilakukan oleh PKI di Indonesia pada tahun 1965. Upaya yang dilakukan adalah : 1. Indonesia membuka perdagangan dengan RRC 2. Indonesia membuka hubungan diplomati k dengan Cina E. Jakarta Informal Meeting Salah satu peran Indonesia di Asia Tenggara dalam menyelesaikan konflik-konflik negara tetangga adalah dengan mengadakan Jakarta Informal Meeting untuk membantu Kamboja dalam menyelesaikan konflik perang saudara yang berlangsung sejak tahun 1970. Jakarta Informal Meeting merupakan pertemuan yang tidak resmi yang diadakan di Jakarta pada tahun 1988, yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Ali Alatas sebagai penengah. Pertemuan ini kemudian ditindaklanjuti pada pertemuan perdamaian di Paris, Perancis pada tahun 1989 F. Terlibat dalam Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifi (APEC) Presiden Soeharto memakai Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik untuk memproyeksikan kepemimpinan Indonesia. Keberhasilan Indonesia menjadi ketua pertemuan APEC di Bogor, setidaknya memberikan pengakuan bahwa Indonesia adalah salah satu pemimpin Internasional