Anda di halaman 1dari 9

PERMASALAHAN

LINGKUNGAN
HIDUP
AFIFAHTUN NUHA (132010118034)
DIAN AGUSTIANI (132010118018)
ESI YENITA (132010118001)
NANANG EKA J (132010118016)
SITI ROHAENI (132010118021)
DEFINISI
PENCEMARAN TANAH
Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 150 tahun 2000 tentang
Pengendalian Kerusakan Tanah untuk produksi biomassa
“Tanah adalah salah atu komponen lahan berupa lapisan teratas
kerak bumi yang terdiri dari bahan mineral dan bahan organik
serta mempunyai sifat fisik, kimia, biologi dan mempunyai
kemampuan menunjang kehidupan manusia dan makhluk hidup
lainnya”.
Pencemaran tanah ialah masuknya atau dimasukannya suatu
senyawa organik atau anorganik atau makhluk hidup yang dapat
menurunkan kualitas tanah dan merusak organisme
disekitarnya. Pencemaran tanah dapat terjadi akibat terjadinya
pencemaran air dan udara.
SUMBER-SUMBER
PENCEMARAN TANAH
• Limbah domestik
Limbah domestik dapat berasal dari daerah pemukiman
penduduk, perdagangan/pasar/tempat usaha hotel dan
lain-lain, misalnya kantor-kantor pemerintahan atau
swasta dan tempat wisata yang berupa limbah padat dan
cair.
• Limbah industri
• Limbah pertanian
Limbah pertanian dapat berupa sisa-sisa pupuk sintetik
untuk menyuburkan tanah atau tanaman, misalnya pupuk
urea dan pestisida untuk pemberantas hama tanaman.
DAMPAK
PENCEMARAN TANAH
• Dampak terhadap kesehatan
Paparan benzena yang terendap di tanah mampu menyebabkan
leukemia (kanker sel darah putih) dan lain sebagainya.
• Dampak terhadap Ekosistem
Penguburan sampah-sampah padat yang tidak dapat diuraikan
oleh decomposer, tentu akan membuat kesuburan tanah
menurun. Selain itu, menggangu kehidupan organisme yang
hidup didalam tanah. Tanah yang subur mengandung berbagai
macam mineral yang dibutuhkan organisme. Tanah yang tidak
subur akan menyebabkan tumbuhan akan sulit berkembang.
Jika hal demikian terjadi pada suatu wilayah maka dapat
dipastikan akan mengalami kekeringan, tandus dan lainnya.
KERUSAKAN TANAH
Degradasi tanah atau degradasi lahan didefinisikan
sebagai lahan yang memiliki tingkat produktivitas
yang rendah atau tidak produktif sama sekali bagi
kegiatan pertanian.
Menurut Arsyad (2010) kerusakan tanah atau
degradasi tanah dapat disebabkan oleh:
• Hilangnya unsur hara dan bahan organik dari
daerah perakaran.
• Terkumpulnya garam atau senyawa racun bagi
tanaman di daerah perakaran.
• Penjenuhan tanah oleh air (water logging).
• Erosi.
PENANGANAN
PENCEMARAN TANAH
• Mengembangkan kesadaran masyarakat
• Melakukan sistem 3R (Reduce, Reuse dan Recyclce)
• Remediasi : kegiatan untuk membersihkan permukaan
tanah yang tercemar.
• Bioremediasi : proses pembersihan pencemaran tanah
dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri).
• Penghijauan
REVIEW JURNAL
 Judul : Degradasi Lahan Akibat Erosi Pada Areal Pertanian di Kecamatan
Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar
 Jurnal : Jurnal Manajemen Sumberdaya Lahan
 Volume dan Halaman : Volume 2, Nomor 3. Hal. 240-249
 Tahun : 2013
 Penulis : Rusdi, M. Rusli Alibasyah, Abu Bakar Karim
 Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui tingkat degradasi lahan akibat erosi pada lahan pertanian dan menentukan arahan
korservasiyang tepat sehingga pemanfaatan lahan dapat berkelanjutan di Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh
Besar.
 Subjek penelitian :
• Populasi
Populasi pada penelitian ini terdapat empat desa di Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar, yaitu Desa Suka
Damai, Suka Mulia, Saree Aceh, dan Paya Kereuleh.
• Sample
Sample pada penelitian ini yaitu pengambilan sampel tanah di lapangan dilakukan pada setiap TPL yang telah ditentukan dan
diamati; (1) kondisi penutupan dan penggunaan lahan, (2) pengelolaan dan penerapan metode konservasi, (3) pengambilan
contoh tanah utuh (menggunakan ring sample) untuk keperluan analisis sifat-sifat fisika tanah (permeabilitas), pengambilan
contoh tanah terganggu untuk analisis tekstur dan kandungan bahan organik untuk memperoleh nilai erodibiltas tanah (K).
Semua sampel tanah yang diambil kemudian dianalisis di laboratorium dan (4) data curah hujan yang diperoleh dari Badan
Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (Stasiun Klimatologi Indrapuri). Analisis laboratorium dilakukan terhadap sifat-sifat
fisika tanah adalah tekstur tanah (fraksi; pasir, debu, liat; metode pipet/ hydrometer), permeabilitas (permeameter) dan
kandungan bahan organik tanah (metode Walkley dan Black), sedangkan struktur tanah diamati langsung di lapangan.
 Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif berdasarkan observasi lapangan. Secara
garis besar penelitian dibagi atas lima tahap yaitu (1) persiapan, (2) pelaksanaan lapangan, (3) analisis
laboratorium, (4) analisis data hasil dan pembahasan, dan (5) penarikan kesimpulan.
 Hasil Penelitian : Hasil pengamatan lapangan bahwa di lokasi penelitian dijumpai dua jenis tanah yaitu
untisol dan unceptisol, masing-masing penggunaan lahan untuk tanaman semusim seluas 1.865,07 dan
tanaman tahunan/kebun campuran seluas 753,81 dengan kelerengan lahan berkisar 3-48 %, pada Hasil overlai
peta dasar menghasilkan delapan TPL, yaitu pada lereng 48 % sebanyak 1 TPL, pada lereng 8-15 % sebanyak
1 TPL pengamatan, pada lereng 25-40 % sebanyak 2 TPL dan pada lereng 3-8 % sebanyak 4 TPL yang
dijadikan sebagai titik pengambilan sampel dan Hasil pengamatan lapang menunjukkan bahwa penerapan
tehnologi konservasi untuk mencegah erosi telah dilakukan pada lahan yang telah digunakan untuk tanaman
musiman.
 Kelebihan Jurnal :
1. Kata yang digunakan didalam jurnal bersifat baku sesuai dengan EYD bahasa Indonesia
2. Penulisan jurnal sesuai dengan kaidah pembuatan jurnal
3. Tampilan tabel pada jurnal jelas dan dapat di pahami dengan mudah
4. Menyertakan daftar pustaka
 Kekurangan Jurnal :
1. Tidak menyediakan ruang bagi masyarakat untuk memberikan respon.
2. Tidak mendorong dilakukannya penelitian lanjutan
3. Terkadang mengandung istilah yang hanya berlaku pada bidang tertentu
4. Kurang menarik atau bentuknya terlalu statis (flat, datar) artinya tidak ada gambaran seperti animasi atau
visual untuk menstimulus pembaca.

Anda mungkin juga menyukai