0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
22 tayangan9 halaman
Dokumen tersebut membahas model luka bakar menurut Jackson yang terdiri dari 3 zona, yaitu zona nekrosis koagulatif di pusat luka yang mengalami kematian sel cepat, zona statis yang sirkulasinya terganggu sehingga dapat mengalami nekrosis, dan zona hiperemis di luar yang mengalami vasodilatasi dan inflamasi sistemik bila luas luka lebih dari 10-20% dari total permukaan tubuh.
Dokumen tersebut membahas model luka bakar menurut Jackson yang terdiri dari 3 zona, yaitu zona nekrosis koagulatif di pusat luka yang mengalami kematian sel cepat, zona statis yang sirkulasinya terganggu sehingga dapat mengalami nekrosis, dan zona hiperemis di luar yang mengalami vasodilatasi dan inflamasi sistemik bila luas luka lebih dari 10-20% dari total permukaan tubuh.
Dokumen tersebut membahas model luka bakar menurut Jackson yang terdiri dari 3 zona, yaitu zona nekrosis koagulatif di pusat luka yang mengalami kematian sel cepat, zona statis yang sirkulasinya terganggu sehingga dapat mengalami nekrosis, dan zona hiperemis di luar yang mengalami vasodilatasi dan inflamasi sistemik bila luas luka lebih dari 10-20% dari total permukaan tubuh.
RESPON LOKAL DAN SISTEMIK PADA LUKA BAKAR • Percobaan experimen yg dilakukan pd th 1950 oleh JACKSON di Birmingham, membentuk dasar untuk model luka bakar pada saat ini. Gambar Model Luka Bakar Jackson Bakar JacksonModel Luka • Dideka panas sumber panas, dimana panas atau keruskan tidak dapat diperbaiki dengan cukup cepat untuk mencegah pembekuan protein seluler, terjadi kematian sel yg cepat. • Zona sentral dari kematian jaringan ini disebut ZONA NEKROSIS KOAGULATIF atau disebut Zona Koagulasi Mengelilingi Zona Nekrosis Koagulatif adalah area dimana kerusakan jaringan yg terjadi tidak terlalu parah. Kematian sel yg segera tidak terjadi, namun sirkulasi didaerah kulit dan jaringan subkutan ini terganggu karena kerusakan mikrosirkulasi. Karena sirkulasi ke daerah ini lamban, maka daerah itu disebut ZONA STATIS Bila tidak diperbaiki zona yg relatif sempit ini akan mengalami nekrosis seiring berlangsungnya reaksi inflamasi dibawah pengaruh mediator yg dihasilkan oleh respon jaringan thd cedera. Secara klinis hal ini terlihat dr perkembangan kedalaman luka bakar. Hal ini menyebabkab adanya fenomena daerah luka bakar yg tampak Viable pd awalnya tp kemudian hr paska luka bakar menjadi nekrotik Area dimana vaskularisasinya terganggu ini dikelilingi oleh Zona dimana kerusakan pada jaringan menyebabkan produksi mediator inflamasi yg meyebabkan dilatasipembuluh darah secara luas. Zona ini disebut ZONA HYPEREMIS Setelah resolusi respon vaskular hiper dinamis terjadi, jaringan pd daerah ini kembali normal • Pada luka bakar yg melibatkanlebih dari 10% pada anak2 atau 20% pd orang dewasa dr total luas permukaantubuh ( TBSA ), Zona Hyperemis dpt melibatkan tubuh secara keseluruhan, menjadi serupa dg pd respon inflamasi sistemik. Kontribusi dr masing2 3 Zona ini