Anda di halaman 1dari 44

OLEH :

DR H HADI
SURYATNO,MKES
 manajemen strategik tidak saja diadopsi oleh
perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan,
akan tetapi juga untuk organisasi non-profit.
 Organisasi terakhir ini mulai dari Sekolah, Rumah
Sakit, mesjid, Gereja, dan Lembaga Swadaya
Masyarakat yang dikenal dengan Non
Governmental Organization (NGO). Sebelumnya
organisasi seperti ini tidak mengenal pendekatan
strategis.
pendekatan manajemen strategis untuk
 mendapat kepastian bahwa mereka akan dapat bertahan
di tengah-tengah persaingan yang ketat.
 organisasi ini menyadari pentingnya pendekatan
strategis lebih dari yang diterapkan oleh organisasi
bisnis, karena mereka kehilangan disiplin pada bahagian
bawah
 telah terjadi reformasi Indonesia dimana seluruh
organisasi pemerintah – yang dapat dikelompokkan
menjadi organisasi bukan bertujuan untuk keuntungan –
menerapkan pendekatan strategis
indikator yang mendukung pertumbuhan organisasi
bertujuan bukan keuntungan:
 Pertumbuhan pencari kerja adalah 23 %
sedangkan pertumbuhan perusahaan hanya 6,2 %.
 Pertumbuhan angkatan kerja melebihi
pertumbuhan kesempatan kerja yang
tersedia.
 Organisasi dengan ciri bukan untuk keuntungan
memiliki kekayaan sampai dengan 15 % dari
kekayaan Organisasi.
1. Private nonprofit corporations. termasuk di
dalamnya adalah Rumah Sakit, Sekolah Swasta,
dan lembaga pemberi bantuan lainnya
2. Public governmental agencies.Organisasi yang
termasuk ke dalam bentuk ini mulai dari penjara,
lembaga kesejahteraan sampai kepada Perguruan
Tinggi.
 Dua alasan mengapa publik semakin memberiperhatian
kepada organisasi nir-laba:
 Pertama : Masyarakat menginginkan agar barang dan jasa
– yang tidak dapat dihasilkan oleh organisasi bertujuan
untuk keuntungan – dapat dihasilkan oleh perusahaan yang
bertujuan bukan untuk keuntungan. Barang dan jasa
demikian dikenal sebagai barang publik atau barang
kolektif.
 Kedua : Bahwa perusahaan swasta yang bertujuan bukan
untuk keuntungan cenderung menerima benefit dari
masyarakat, sedangkan
perusahaan swasta yang bertujuan keuntungan tidak
mendapatkannya.
  Perusahaan yang menerapkan pendekatan
manajemen strategis akan melakukan tugasnya
lebih efektif dibanding dengan organisasi yang
bukan.
  Hal ini dikenal dengan institutional
advantage.
 Analisis SWOT – untuk mengetahui kekuatan
apa yang dimiliki oleh organisasi dan
kesempatan apa yang tersedia.Analisis disertai
upaya memeriksa kelemahan dan ancaman yang
sedang dan akan dihadapi oleh organisasi.
 Pernyataan Misi penting sekali untuk
kepentingan internal organisasi dan lebih dari itu
untuk kepentingan eksternal.
  Analisis stakeholder untuk menentukan lembaga
apa dan
mana yang berkepentingan terhadap pencapaian tujuan
organisasi.
  Tatalaksana pengaturan korporasi. Bagaimana
organisasi
dikelola juga harus dapat disusun dan disampaikan kepada
stakeholder sehingga didapat satu bentuk tatakelola
yang baik (good governance).
 Analisis Portofolio menjadi langkah minimal yang
harus
dilakukan oleh Organisasi NFP. Rumusan demikian
menarik perhatian lembaga donor, dan lebih dari itu juga
menariperhatian para relawan.
Dampak Terhadap Penerapan Manajemen strategis
 Jasa yang sifatnya sering intangible dan sulit diukur. Hal ini biasanya
dipersulit lagi oleh banyaknya tujuan yang ingin dicapai untuk
memuaskan sponsor.
 Pengaruh klien mungkin rendah. Keberadaaan organisasi seperti ini
di satu wilayah mungkin menjadi monopoli dan kemampuan bayar
pelanggan juga rendah.
  Komitmen karyawan yang tinggi mungkin tidak sepenuhnya dapat
digunakan oleh organisasi yang mempekerjakan mereka.
 Kontribusi donor mungkin menyusup kepada manajemen internal
perusahaan
 Sebagai akibat kendala 1) dan 3), organisasi sering tidak
menerapkan sistem hadiah dan hukuman (Reward and punishment).
Dampaknya Terhadap Penyusunan Strategis
 Konflik tujuan yang merusak perencanaan yang
rasional. Hal ini muncul sebagai akibat dari keinginan
menetapkan tujuan yang multi, sementara antara
tujuan yang satu dengan yang lain terjadi konflik.
  Fokus Perencanaan terpadu cenderung bergeser dari hasil ke
sumberdaya. Karena sulit mengukur hasil yang akan diperoleh,
maka perhatian cenderung kepada pengunaan sumberdaya.
  Sasaran operasi yang ambigu sebagai akibat munculnya
konflik antara penetapan sasaran dengan suasana politik yang
ada.
 Profesionalisme menyederhanakan perencanaan yang rinci tapi
membuat rigid. Organisasi sering tidak dapatmengubah
pendekatan yang konvensional sehingga tidak dapat meresponi
kebutuhan masyarakat yang telah berubah.
1. Memprakarsai dan menyepakati suatu proses perencanaan
strategis.
2. Mengidentifikasi mandat organisasi.
3. Memperjelas misi dan nilai-nilai organisasi.
4. Menilai lingkungan eksternal, peluang dan ancaman.
5. Menilai lingkungan internal, kekuatan dan kelemahan.
6. Mengidentifikasi isu strategis yang dihadapi organisasi.
7. Merumuskan strategi untuk mengelola isu-isu.
8. Menciptakan visi organisasi yang efektif bagi masa depan.
Identifikasi dan Analisis (Strenght)
Kekuatan, (Weakness)
Kelemahan, (Opportunity)
Peluang dan (Threatened)
Ancaman (SWOT) sebagai alat
penentuan strategi.
 Sesuatu yang sudah ada di organisasi yang
menjadikan organisasi tersebut lebih
kompetitif dari pesaing.
- SDM (jumlah, pendidikan, kualitas,
kompetensi dll).
- Peralatan (lebih modern, lebih lengkap, Lengkapi
tidak ada di pesaing, dll) dengan
- Sumber daya keuangan (lebih beragam, data-data
lebih liquid, dll)
- Manajemen (dikelola secara modern,
tidak/jarang ada like and dislike dalam
pengambilan keputusan, dll)
- Ciri khas dari organisasi yang sulit ditiru.
 Kekuatan dari organisasi pesaing
 Adanya peluang yang diambil oleh pesaing.

Lebih mudah diidentifikasi oleh organisasi yang


posisi pesaingnya lebih rendah
 Segmen pasar yang siap dijadikan target
 Kerjasama baru yang mungkin dilakukan.
 Bisnis atau usaha baru yang mungkin dapat
diakuisisi atau diambil alih

Perlu Kreatifitas untuk Mengidentifikasi


 Ciri-ciri pesaing yang potensial memasuki
segmen dan target pasar yang sama.
 Kondisi eksternal jauh maupun dekat, mikro atau
makro yang dapat menghambat pertumbuhan
organisasi.
 Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan
kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran).
 Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai
sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan
menurut kontribusinya masing-masing.
 Satu hal yang harus diingat baik-baik oleh para pengguna
analisa SWOT,….bahwa analisa SWOT adalah semata-
mata sebuah alat analisa yang ditujukan untuk
menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau yang
mungkin akan dihadapi oleh organisasi, dan bukan sebuah
alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan keluar
yang cespleng bagi masalah-masalah yang dihadapi oleh
organisasi.
1. Strength (S), adalah situasi atau kondisi yang merupakan
kekuatan dari organisasi atau program pada saat ini.
2. Weakness (W), adalah situasi atau kondisi yang
merupakan kelemahan dari organisasi atau program pada
saat ini.
3. Opportunity (O), adalah situasi atau kondisi yang
merupakan peluang diluar organisasi dan memberikan
peluang berkembang bagi organisasi dimasa depan.
4. Threat (T), adalah situasi yang merupakan ancaman bagi
organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat
mengancam eksistensi organisasi dimasa depan.
 Selain empat komponen dasar ini, analisa SWOT, dalam
proses penganalisaannya akan berkembang menjadi
beberapa Subkomponen yang jumlahnya tergantung pada
kondisi organisasi.
 Sebenarnya masing-masing subkomponen adalah
pengejawantahan dari masing-masing komponen, seperti
 Komponen Strength mungkin memiliki 12 subkomponen,
 Komponen Weakness mungkin memiliki 8 subkomponen
dan seterusnya.
1. Model Kuantitatif
Sebuah asumsi dasar dari model ini adalah kondisi yang
berpasangan antara S dan W, serta O dan T. Kondisi
berpasangan ini terjadi karena diasumsikan bahwa dalam
setiap kekuatan selalu ada kelemahan yang tersembunyi
dan dari setiap kesempatan yang terbuka selalu ada
ancaman yang harus diwaspadai.
Ini berarti setiap satu rumusan Strength (S), harus selalu
memiliki satu pasangan Weakness (W)
dan setiap satu rumusan Opportunity (O) harus memiliki
satu pasangan satu Threath (T).
 langkah selanjutnya adalah melakukan proses penilaian.
 Penilaian dilakukan dengan cara memberikan skor pada
masing -masing subkomponen, dimana satu subkomponen
dibandingkan dengan subkomponen yang lain dalam
komponen yang sama atau mengikuti lajur vertikal.
 Subkomponen yang lebih menentukan dalam jalannya
organisasi, diberikan skor yang lebih besar.
 Standar penilaian dibuat berdasarkan kesepakatan bersama
untuk mengurangi kadar subyektifitas penilaian.
Urut-urutan dalam membuat Analisa SWOT kualitatif, tidak
berbeda jauh dengan urut-urutan model kuantitatif,
perbedaan besar diantara keduanya adalah pada saat
pembuatan subkomponen dari masing-masing komponen.
Apabila pada model kuantitatif setiap subkomponen S
memiliki pasangan subkomponen W, dan satu
subkomponen O memiliki pasangan satu subkomponen T,
maka dalam model kualitatif hal ini tidak terjadi. Selain
itu, SubKomponen pada masing-masing komponen (S-W-
O-T) adalah berdiri bebas dan tidak memiliki hubungan
satu sama lain.
 model kualitatif tidak dapat dibuatkan Diagram Cartesian,
karena mungkin saja misalnya, SubKomponen S ada sebanyak
10 buah, sementara subkomponen W hanya 6 buah.
Sebagai alat analisa, analisa SWOT berfungsi sebagai panduan
pembuatan peta.
 Ketika telah berhasil membuat peta, langkah tidak boleh
berhenti karena peta tidak menunjukkan kemana harus pergi,
tetapi peta dapat menggambarkan banyak jalan yang dapat
ditempuh jika ingin mencapai tujuan tertentu.
 Peta baru akan berguna jika tujuan telah ditetapkan. Bagaimana
menetapkan tujuan adalah bahasan selanjutnya yaitu
membangun visi-misi organisasi atau program.
 Sebelum melakukan perencanaan, maka perlu
dikaji terlebih dahulu beberapa hal. Fokus
identifikasi bisa menggunakan pendekatan yang
lazim dipakai yaitu : pendekatan SWOT
(Kekuatan, Kelemahan, Kesempatan, dan
Ancaman).
 Di dalam pendekatan ini kita akan mengumpulkan
semua data tentang tenaga keperawatan, administrasi
dan bagian keuangan yang akan mempengaruhi
fungsi organisasi keperawatan secara keseluruhan.
 Setiap data akan di kelompokan apakah merupakan
kekuatan. Kelemahan, kesempatan ataukah
merupakan ancaman bagi organisasi.
Berikut ini akan diberikan contoh Pengumpulan data
dan Identifikasi masalah berdasarkan pendekatan
SWOT
• Memiliki visi, misi dan motto Keperawatan
• SDM terdiri dari : S-1/Ns (….orang), DIII (….orang), SPK (….orang), Pekarya
(….orang).
• Rumah Sakit Pemerintah Tipe …..
• Terdapat Standar Asuhan Keperawatan
• Tersedia Sarana & prasarana Untuk pasien dan tenaga perawat
• Sudah ada sistim Dokumentasi
• Terdapat Administrasi penunjang dll
Kualitas tenaga belum memenuhi kualifikasi MPKP belum dilaksanakan
• Belum ada pembagian tugas yang jelas
• Pendokumentasian proses Keperawata belum optimal, dll
• Terbukanya kesempatan melanjutkan pendidikan pada progran yang lebih baik
• Adanya program pelatihan/kursus dll
• Persaingan antar rumah sakit yang semakin kuat
• Adanya tuntutan masyarkat yang lebih tinggi untuk mendapatkan pelayanan, dll
Setelah dilakukan pengumpulan data dan analisa maka muncul permasalahan-
permasalahan yang harus di kaji untuk dilakukan perencanaan pembenahan.
 Dari data-data yang sudah dikumpulkan dan sudah dilakukan
analisa dengan pendekatan SWOT maka kita akan
menemukan apa saja permasalahan-permasalahan di dalam
sebuah organisasi Rumah Sakit khususnya pada Organisasi
Keperawatan.Permasalahan yang ditemukan ini tidak saja
hanya kekurangan-kekurangan yang akan menggangu atau
menghambat di dalam Organisasi Keperawatan tetapi juga
kemungkinan-kemungkinan peningkatan pelayanan agar dapat
menjadi lebih baik dari sekarang. Masalah-masalah yang
ditemukan akan di kumpulkan untuk selanjutnya dilakukan
perencanaan untuk mengatasi permasalahan atau
meningkatkan kualitasnya.
 Berdasarkan hasil analisa maka perlu untuk
membuat tim kerja dengan pembagian tugas dari
masing-masing personel. Sebagai contoh untuk
pengelolaan di ruang rawat inap, maka
diselenggarakan pengorganisasian dengan
pembagian peran sebagai berikut :
1. Kepala ruangan
2. Perawat Primer
3. Perawat Asosiet
 Adapun penetapan tugas perawat diatas
harus sesuai dengan visi dan misi Rumah
Sakit/keperawatan, hasil penyelenggaraan
model asuhan keperawatan sebelumnya,
bagaiman kekuatan sumber daya yang ada
dan sarana serta prasarana yang telah
diidentifikasi pada pengumpulan data
sebelumnya.
 Pada tahap ini organisasi yang sudah terbentuk
mulai merencanakan bagaimana rencana strategis
yang akan dijalankan untuk mencapai tujuan di
dalam Manajemen Keperawatan.
Organisasi mulai menentukan dan mendiskusikan
bentuk dan penerapan praktek keperawatan yang
profesional, bagaimana format dan
pendokumentasian, mengatur kebutuhan tenaga
perawat
 Mengatur tugas dan wewenang dari masing-
masing perawat di ruangan, jadual kerja dari
masing-masing perawat, bagaimana mensupervisi
perawat,bagaimana sistim kepemimpinannya,
Instalasi-instalasi yang menunjang di dalam
proses keperawatan seperti, farmasi,
radiologi,laboratorium, gizi (Jalur
opersional).Hubungan dengan bagian – bagian
lain yang turut mendukung di dalam organisasi
rumah sakit ini (anggaran, karyawan non-medis,
dll).
Pada tahap ini setelah Semua rencana strategis di
susun maka mulai dilakukan penetuan kegiatan
apa saja yang harus dilakukan dan kapan
waktunya.
Sebagai contoh kapan akan dijalankan rencana
kegiatan dalam penerapan Model Asuhan
Keperawatan Profesional yang akan dilakukan
dalam satu bulan.
CONTOH SOAL UKOM 2014
Suatu ruang rawat inap bedah mempunyai 24 perawat
dengan latar belakang ners 2 orang, D3 keperawatan 10
orang, kemudian 14 perawat lulusan SPK, Kapasitas TT
40, BOR 70%. Saudara ditunjuk oleh pimpinan RS
untuk membuat perencanaan MAKP.
Jika saudara sebagai Karu rawat bedah, apa yang tidak
perlu dilakukan oleh saudara selaku kepala ruangan
dalam perencanaan dan menghadapi situasi tersebut ?
a. Pengumpulan data
b. Analisis SWOT
c. Identifikasi masalah
d. Rencana strategis untuk kebutuhan tenaga
e. Supervisi Ruangan
 TERIMA KASIH..........selanjutnya.....???
EFISIENSI KETENAGAAN
BOR,LOS,TOI,BTO
H Hadi Suryatno,MKES
EFISIENSI adalah ;….
Efisiensi merupakan salah satu parameter kinerja
yang secara teoristis mendasari seluruh kinerja suatu
organisasi. Pada dasarnya efisiensi adalah
perhitungan rasio output terhadap input.
Efisiensi didefinisikan sebagai kesuksesan dalam
memproduksI output semaksimal mungkin dari
sejumlah input yang ada . Efisiensi sering diartikan
bagaimana suatu perusahaan dapat berproduksi
dengan biaya serendah mungkin, tetapi tidak
sekedar itu efisiensi juga menyangkut pengelolaan
hubungan input dan output yaitu bagaimana
mengalokasikan faktor-faktor produksi yang tersedia
secara optimal untuk dapat menghasilkan output
yang maksimal.
BOR : Bed Occupacion Rate

BOR : Bed Occupacion Rate (Angka


rata-rata tempat tidur terisi dalam satu
tahun)
Tempat tidur yang dimaksud adalah
tempat tidur di ruang rawat inap.
Angka BOR ideal berkisar antara :
75% – 85%
P = O X 100/A
LOS/AvLOS : Average Length of Stay
(Angka rata-rata lamanya seorang
pasien dirawat)
Angka AvLos ideal : 3 – 12 hari
L = O X 365/D
TOI : Turn Over Interval (Angka rata-
rata sebuah tempat tidur tidak terisi)
TOI ideal : 1 – 3 hari
T = (A-O) X 365/D
BTO : Bed Turn Over (Tingkat penggunaan sebuah
tempat tidur dalam satu tahun)
BTO ideal : lebih dari 30 kali
B = D/A
Keterangan :
O = rata-rata tempat tidur terisi dalam 1 tahun
D = Jumlah pasien yang keluar dalam 1 tahun
A = Jumlah tempat tidur
bagaimana memperoleh nilai O, D, dan A.
Secara umum, variabel-variabel tersebut dapat Anda
peroleh jika perawat Rumah Sakit Anda
melaksanakan Sensus Rawat Inap dengan baik dan
benar, kemudian bagian Rekam Medis merekapnya.
Cara mendapatkan nilai O :
Lakukan sensus harian dulu kemudian akan
mendapatkan angka lama dirawat per hari.
lama dirawat = pasien awal+pasien masuk+pasien
pindahan-pasien dipindahkan-pasien keluar hidup-
pasien keluar mati
jumlahkan lama dirawat tersebut selama satu tahun.
O = total lama dirawat/365
Cara mendapatkan nilai D :
D = pasien dipindahkan+pasien keluar
hidup+pasien keluar mati
Cara mendapatkan nilai A :
Masuk ke ruang-ruang rawat inap, hitung sendiri
jumlah tempat tidur yang ada!
NB : Angka 365 merupakan jumlah hari dalam
tahun tersebut.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai