Anda di halaman 1dari 13

KAJIAN KILINIS KATARAK

KONGENITAL

P E M B I M B I N G : D R . K A H E R M A S A R I S P. M
O L E H : A N D I N I H I D AYA N I D A L I M U N T H E
PENDAHULUAN

• Katarak kongenital merupakan salah satu penyebab


terbanyak kebutaan pada anak-anak, yaitu sebesar 5-20%
diseluruh dunia.
• Prevalensi katarak kongenital bervariasi dari 1,2-6,0 kasus per
10.000 bayi.
• Secara global 190.000 anak buta karena katarak.
• Pentalaksanaan katarak tepat waktu dan rehabilitasi
penglihatan yang cepat merupakan hal yang paling penting
pada anak-anak.
• Katarak kongenital adalah katarak yang muncul saat kelahiran.
• Terdapat pula katarak muncul setelah beberapa tahun
kemudian (katarak developmental).
TUJUAN STUDI

• Untuk mempelajari: penyebab katarak kongenital, manajemen


dan hasil visualnya.
BAHAN DAN METODE

• Merupakan penelitian retrospektif


• Dilakukan di Perguruan Tinggi Kedokteran Pemerintahan
• Mulai dari Januari 2014-Desember 2014.
• 20 anak dengan usia mulai dari 1 bulan – 11 tahun dalam
penelitian
KRITERIA INKLUSI

• Anak dengan usia ≤ 11 tahun


• Anak dengan penglihatan/visus tidak kurang dari pergerakan
atau lambaian tangan.
• Anak dengan keluarga yang memiliki riwayat katarak
(consanguinity) dan tidak memiliki riwayat katarak.
KRITERIA EKSKLUSI

• Anak dengan usia  11 tahun


• Anak dengan penglihatan dibawah dari gerakan lambaian
tangan
• Riwayat keturunan, riwayat kelahiran, pemeriksaan rutin
okular dengan kelainan okular telah dilakukan.
PEMERIKSAAN BERIKUT YANG TELAH
DILAKUKAN
• Rekaman ketajaman visual dan pola fiksasi dimasing-masing
mata
• Pembiasan
• Tes cover-uncover/tes hirschbergs
• Nistagmus
• Pemeriksaan slit lamp
• B-scan dalam kasus katarak padat
• Setelah operasi dilakukan pemeriksaan menyeluruh mulai dari
hari ke-1 sampai tanggal dipulangkannya dari RS (hari ke 4/5)
• Kacamata diresepkan
HASIL

 Berdasarkan jenis kelamin


Distribusi kurang lebih seimbang, yakni 45% pada laki-laki dan 55%
pada perempuan

 Berdasarka kelompok usia


Dari usia 1 bulan hingga 11 tahun,terdapat kelompok usia 1bulan-6
bulan dengan jumlah pasien paling sedikit (5%), dan paling banyak
pada kelompok usia 1 tahun-6 tahun (50%).

 Berdasarkan tingkatan riwayat katarak pada keluarga dan yang


tidak memiliki riwayat
Terdapat 16 anak dari 20 anak yang memiliki riwayat keluarga dengan
katarak dan 4 diantaranya tidak memiliki riwayat katarak.
 Ketajaman visual sebelum operasi
Ketajaman visual yang paling tinggi adalah 27,5% dimana pasien memiliki ketajaman
visual PL (perception of light).

 Tipe dari pembedahan


SICS (Small incition cataract surgery) dengan IOL pada 34 mata,
Fakoemulsifikasi dengan IOL pada 4 mata,
Scleral fixated dengan IOL pada 2 mata.

 Ketajaman visual setelah operasi


60% pasien memiliki visus mulai dari 6/60-6/18
30% pasien memiliki visus mulai dari 1/60-6/18
5% pasien memiliki ketajaman visus CFC (correcting fingers counting)
5% pasien memiliki ketajaman visus HM (hand motion)
DISKUSI

• Studi yang dilakukan fobes dkk tentang manajemen bedah pada


anaka-anak untuk operasi awal yaitu sbelum usia 6 mingggu
agar belum terjadi pengembangan binokular,hal ini sesuai
dengan penelitian ini.
• Menurut Ruth dkk, anak memiliki penglihatan baik dimata yang
dioperasi dari pada mata yang tidak, hal ini juga cocok dengan
penelitian ini dengan prognosis visual yang baik pasca operasi
• Penelitian ledoux dkk terhadap 510 anak hasil penelitian
menunjukkan bahwa 50% memiliki ketajaman visual yang lebih
baik dari 20/30 dan 50% lebih buruk dari 20/30. ini sebanding
dengan penelitian ini.
• Dalam penelitian ini, jumlah anak 20 yang memiliki katarak pada
kedua mata. Diantaranya 9 laki-laki dan 11 perempuan. Usia paling
kecil yaitu 1 bulan -11 tahun
• Ketidakseimbangan hadir pada 16 anak yang memiliki riwayat
keluarga katarak dan 4 anak yang tidak memiliki riwayat keluarga
katarak.
• Pembedahan dilakukan pada semua anak, 34 mata dengan insisi
kecil katarak dengan IOL, 4 mata Phaco dengan IOL, dan 2 mata
skleral fixated dengan IOL
• Ketajaman penglihatan sebelumh operasi berkisar dari 1/ ke 6/24,
namun setelah dioperasi 60% memiliki penglihatan 6/60 hingga
6/18.
KESIMPULAN

• Dari penelitian retrospektif ini dengan judul” studi klinis


tentang katarak kongenital” yang mengambil sampel pada 20
anak dengan katarak konenital pada kedua mata
mengungkapkan bahwa riwayat keluarga dengan katarak
merupakan faktor penyebab dimana ketajaman penglihatan
sebelum intervensi bedah sangatlah buruk.
• Setelah dilakukan operasi, ketajaman meningkat dalam kisaran
6/60 hingga 6/18.
• Kesadaran dan penatalaksanaan tepat waktu dapat
menghilangkan kebutaan pada anak.

Anda mungkin juga menyukai