Anda di halaman 1dari 27

Asuhan Keperawatan

Jiwa Psikososial:
Berduka
Kelompok 7
Salsabila Shafiyah (201805035)
Shabrina Febriyanti (201805036)
Sri Instan Lestari (201805038)
Sri Tania Mutiara (201805039)
Suci Nurul Aini (201805040)
1
Pemicu 6
Ibu C, 32 tahun dilaporkan oleh kader kesehatan jiwa tidak keluar kamar sudah dua hari yang lalu, pasien
menolak makan. Saat kunjungan rumah oleh perawat kesehatan jiwa puskesmas, ibu C tampak murung, ekspresi
datar, menangis dan mengatakan mengapa harus dirinya yang mengalami musibah ini. Menurut keluarga dua
minggu yang lalu, suami ibu C mengalami kecelakaan dan meninggal dunia setelah dirawat enam hari di ICU.

1. Apakah masalah keperawatan yang dialami Ibu C


2. Data tambahan apa yang harus didapatkan dari Ibu C dan keluarga
3. Buatlah pohon masalah keperawatan pada kasus Ibu C
4. Buat Laporan Pendahuan masalah keperawatan utama Ibu C
5. Buatlah strategi pelaksanaan komunikasi untuk mengatasi masalah keperawatan utama Ibu C
6. Roleplay kan Sp yang sudah dibuat

2
1. Apakah
masalah
keperawatan
yang dialami
Ibu C?
DATA MASALAH

Ds: BERDUKA
 Keluarga mengatakan 2 minggu
yang lalu, suami ibu C mengalami
kecelakaan dan meninggal dunia
setelah dirawat 6 hari di ICU.
 Ibu C mengatakan mengapa harus
dirinya yang mengalami musibah
ini
Do:
 Menangis

Sdki: Ds:
 Kader mengatakan ibu C sudah 2
hari tidak keluar rumah
ISOLASI SOSIAL

2016 Do:
 Ibu C tampak murung
 Ekspresi datar

Ds: RESIKO DEFISIT NUTRISI


 Ibu C menolak makan
Do:
 -

4
2. Data tambahan
apa yang harus
didapatkan dari
Ibu C dan
keluarga?
Berduka Isolasi Sosial Resiko Defisit Nutrisi

Gejala dan Tanda Mayor Gejala dan Tanda Mayor Faktor Risiko
Ds: Ds:  Ketidakmampuan
 Merasa sedih  Merasa ingin sendirian menelan makanan
 Merasa bersalah atau  Merasa tidak aman ditempat umum  Ketidakmampuan
menyalahkan orang lain Do: mencerna makanan
 Tidak menerima kehilangan  Menarik diri  Ketidakmampuan
 Merasa tidak adaharapan  Tidak merminat atau menolak mengabsorbsi nutrien
Do: berinteraksi dengan orang lain atau  Peningkatan kebutuhan
 Menangis lingkungan metabolisme
 Pola tidur berubah Gejala dan Tanda Minor  Faktor ekonomi (mis.
 Tidak mampu Ds: Finansial tidak
berkonsentrasi  Merasa berbeda dengan orang lain mencukupi)
Gejala dan Tanda Minor  Merasa asyik dengan pikiran  Faktor psikologis (mis.
Ds: sendiri Stres, keengganan untuk

Sdki:
 Mimpi buruk atau pola  Merasa tidak mempunyai tujuan makan)
mimpi berubah yang jelas
 Merasa tidak berguna Do:
 Fobia  Afek datar
Do:  Afek sedih

2016  Marah
 Tampak panik
 Fungsi imunitas terganggu
 Riwayat ditolak
 Menunjukkan permusuhan
 Tidak mampu memenuhi harapan
orang lain
 Kondisi difabel
 Tindakan tidak berarti
 Tidak ada kontak mata
 Perkembangan terlambat
 Tidak bergairah atau lesu

6
3. Pohon masalah keperaw
atan pada kasus
Ibu C
ISOLASI SOSIAL

BERDUKA

RESIKO
KEMATIAN
DEFISIT
SUAMI
NUTRISI

Gambar. Pohon Masalah Keluarga

7
4. Laporan Pendahuan masa
lah keperawatan utama
Ibu C
PENGERTIAN Menurut Sutejo (2019). Tipe kehilangan dibagi
Menurut Sutejo (2019), kehilangan (loss) menjadi dua, yaitu:
merupakan suatu keadaan individu yang  Kehilangan aktual atau nyata
mengalami kehilangan sesuatu yang sebelumnya
dimiliki. Stuart (2005), mengungkapkan bahwa Kehilangan ini sangat mudah dikenali atau diiddentifikasi
oleh orang lain, seperti hilangnya sebagian anggota tubuh,
kehilangan harta,kesehatan, orang yang dicintai
amputasi, atau kematian orang yang sangat berarti atau
dan kesempatan. Berduka adalah reaksi terhadap
kehilangan, yaitu respons emosional normal dan dicintai.
merupaan suatu proses untuk memecahkan  Kehilangan persepsi
masalah.
Kehilangan jenis ini hanya dialami oleh individu dan sulit
untuk dapat dibuktikan. Misalnya saja, seorang perempuan
yang diceraikan oleh suami yang dicintainya menyebabkan
perasaan rendah diri hingga mengasingkan diri.

8
Menurut Sutejo (2019). Terdapat beberapa macam bentuk kehilangan, antara lain:
 Kehilangan orang yang sangat berarti, misalnya orang sangat berarti tersebut meninggal atau pergi ke
suatu tempat dalam waktu yang sangat lama.
 Kehilangan kesehatan bio-psiko-sosial, misalnya menderita suatu penyakit, amputasi bagian tubuh,
kehilangan pendapatan, kehilangan perasaan tentang diri, kehilangan pekerjaan, kehilangan kedudukan
dan kehilangan kemampuan seksual.
 Kehilangan milik pribadi, misalnya benda yang berharga, uang, atau perhiasan.

Menurut Sutejo (2019). Tahapan proses kehilangan memiliki 5 tahapan:


 Tahap penyangkalan (Denial)
 Tahap kemarahan (Anger)
 Tahap penawaran (Bargaining)
 Tahap Depresi (Depression)
 Tahap Penerimaan (Acceptance)

9
Menurut
Menurut Sutejo
Sutejo (2019).
(2019). Tahapan
Tahapan proses
proses berduka,
berduka, Data
Datayang
yangperlu
perludikaji:
dikaji:
meliputi: 1.1. Faktor
FaktorPredisposisi
Predisposisi
meliputi: Genetik
 Fase akut Genetik
Fase akut Kesehatan fisik
• •Fase ini berlangung selama 4 sampai 8 minggu setelah Kesehatan fisik
Fase ini berlangung selama 4 sampai 8 minggu setelah Kesehatan mental
kematian,
kematian,yangyangterdiri
terdiriatas
atastiga
tigaproses,
proses,yaitu
yaitusyok
syokdandantidak
tidak Kesehatan mental
percaya, Pengalaman kehilangan sebelumnya
percaya,perkembangan
perkembangankesadaran,
kesadaran,serta
sertarestitusi.
restitusi. Pengalaman kehilangan sebelumnya
 Fase jangka panjang 2.2. Faktor
FaktorPresipitasi
Presipitasi
Fase jangka panjang
• •Berlangsung selama satu sampai dua tahun atau lebih 3.3. Tanda
Tanda danGejala
dan Gejala
Berlangsung selama satu sampai dua tahun atau lebih
• •Reaksi berduka yang tidak terselesaikan dapat menjadi 4.4. Dimensi
Dimensi(Respons)
(Respons)dan
danGejala
GejalaKlien
Klienyang
yangBerduka
Berduka
Reaksi berduka yang tidak terselesaikan dapat menjadi Kognitif
penyakit
penyakittersembunyi
tersembunyidan dantermanifestasikan
termanifestasikandalam
dalamberbagai
berbagai Kognitif
gejala Emosional
gejala fisik.
fisik. Pada
Pada beberapa
beberapa individu
individu reaksi
reaksi iniini menjadi
menjadi Emosional
Fisiologis
keinginan
keinginan bunuh diri, sedangkan yang lain mengabaikandiri
bunuh diri, sedangkan yang lain mengabaikan diri Fisiologis
dengan Spiritual
denganmenolak
menolakmakan
makandandanmenggunakan
menggunakanalkohol.
alkohol. Spiritual
Perilaku
Perilaku
5.5. Mekanisme
MekanismeKoping
Koping
Denail
Denail
Regresi
Regresi
Intelektualisasi/Rasionalisasi
Intelektualisasi/Rasionalisasi
Supresi
Supresi
Proyeksi
Proyeksi

10
Pohon masalah dan priorita
s diagnosa
keperawatan
HARGA DIRI HARGA DIRI
RENDAH RENDAH

KEHILANGAN
BERDUKA
DISFUNGSIONAL

KEMATIAN SUAMI KEHILANGAN

Gambar. Pohon Masalah Kehilangan Gambar. Pohon Masalah Berduka

11
Perencanaan
Diagnosa
Keperawatan Tujuan (TUK/TUM) Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional

Kehilangan dan TUM: Pasien menunjukkan tanda-tanda Bina hubungan saling percaya Kepercayaan dari
berduka Pasien secara aktif mampu dapat membina hubungan saling dengan prinsip komunikasi pasien merupakan hal
melewati proses kehilangan dan percaya dengan perawat, yaitu: terapeutik, yaitu: yang akan memudah
berduka secara tuntas. a. Ekspresi wajah 1. Sapa pasein dengan perawat dalam
TUK 1: bersahabat ramah baik verbal melakukan
Pasien dapat membina hubungan b. Pasien menurunjukkan maupun nonverbal pendekatan
saling percaya. rasa senang 2. Perkenalkan diri dengan keperawatan atau

Rencana
  c. Pasien bersedia berjabat sopan intervensi selanjutnya
tangan 3. Tanyakan nama lengkap terhadap pasien.
d. Pasien bersedia pasien dan nama

tindakan
menyebutkan nama panggilan
e. Ada kontak mata 4. Jelaskan tujuan
f. Pasien bersedia duduk pertemuan

keperawatan:
berdampingan dengan 5. Jujur dan menepati janji
perawat 6. Tunjukkan sikap empati
g. Pasien bersedia dan menerima pasien
mengutarakan masalah apa adanya
yang dihadapinya. 7. Beri perhatian pada
pemenuhan kebutuhan
dasar pasien

12
  TUK 2: Secara verbal, pasien mapu menyatakan 1. Berikan kesempatan pada pasien Diskusi terbuka dan jujur
Menjelaskan makna tahap-tahap proses berduka yang normal dan untuk mengungkapkan perasaan dapat membantu pasien dan
kehilangan. perilaku yang berhubungan dengan tiap-tiap 2. Diskusikan kehilangan secara anggota keluarga menerima
tahap. terbuka dan gali makna pribadi dari dan mengatasi situasi dan
kehilangan respons mereka terhadap
situasi tersebut.

  TUK 3: Pasien mampu mengidentifikasi posisinya 1. Dorong pasien untuk Pengungkapan secara verbal
Pasien bisa sendiri dalam proses berduka dan mengekspresikan rasa marah. Jangan perasaan pasien dalam suatu
mengungkapkan perasaan mengekspresikan perasaan-perasaannya yang menjadi defensif jika permulaan lingkungan yang tidak
yang berkaitan dengan berhubungan dengan konsep kehilangan ekspresi kemarahan dipindahkan mengancam dapat pasien
kehilangan dan perubahan. secara jujur kepada perawat tau terapis untuk sampai kepada
2. Bantu pasien untuk hubungan dengan persoalan-
mengeksplorasikan perasaan marah, persoalan yang belum
sehingga pasien dapat terpecahkan
mengungkapkan secara langsung  
kepada objek atau orang/pribadi Latihan fisik memberikan
yang dimaksud suatu metode yg aman dan
3. Bantu pasien untuk mengeluarkan efektif untuk mengeluarkan
kemarahan yang terpendam dengan kemarahan yang terpendam.
berpartisipasi dalam aktivitas-
aktivitas motorik kasar (misalnya:
joging, bola voli, dll)

13
  TUK 4: Pasien tidak terlalu lama 1. Berdiskusi dengan pasien tentang cara mengatasi berduka yang Cara mengatasi kehilangan dan
Pasien dapat mengidentifikasikan mengekspresikan emosi-emosi dan dialami, yaitu: berduka dapat membantu pasien dan
cara-cara mengatasi berduka yang perilaku-perilaku yang berlebihan yang a. Cara verbal dengan menggungkapkan perasaan respons mereka terhadapituasi
dialami. berhubungan dengan disfungsi berduka b. Cara fisik yang dilakukan dengan memberi kesempatan aktivitas tersebut.
dan mampu melaksanakan aktivitas fisik
sehari-hari secara mandiri. c. Cara sosial dengan sharing melalui self help group
d. Cara spiritual, seperti berdoa, berserah diri.

  TUK 5: Rasa berduka dan kehilangan pasien 1. Bantu pasien dalam memecahkan masalahnya sebagai usaha untuk Mekanisme koping terhadap pasien
Pasien dapat mengatasi rasa dapat berkurang. menentukan metode-metode koping yang lebih adaptif terhadap dengan kehilangan dan berduka dapat
kehilangan dan berdukanya dengan pengalaman kehilangan meminimalisasi dampak
koping yang adaptif. 2. Berikan umpan balik positif untuk identifikasi strategi dan membuat  
keputusan. Umpan balik positif meningkatkan
harga diri dan mendorong
pengulangan perilaku yang
diharapkan.

  TUK 6: Keluarga mengetahui masalah 1. Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien Keluarga sebagai support system
Meningkatkan pengetahuan dan kehilangan dan berduka anggota 2. Diskusikan tentang kehilangan dan berduka dan dampaknya (sistem pendukung) akan sangat
keiapan keluarga dalam merawat keluarganya serta mengetahui cara 3. Melatih keluarga untuk mempratikkan cara merawat pasien dengan berpengaruh dalam mempercepat
pasien dengan rasa kehilangan dan perawatan dan penanganan anggota kehilangan dab berduka proses penyembuhan pasien.
berduka. keluarga terhadap gangguan psikososial 4. Diskusikan dengan keluarga tentang sumber-sumber bantuan yang
ini. dapat dimanfaatkan pasien serta perilaku pasien yang perlu dirujuk
dan bagaimana cara merujuk pasien.

14
KEHILANGAN DAN BERDUKA
Inisial pasien : Ibu C Kelompok: Kelompok 7
No registrasi : Anggota: Salsabilla S., Shabrina F., Sri Intan
L., Sri Tania dan Suci Nurul.

A. Proses keperawatan
1. Kondisi pasien
Data Subjektif
• Kader mengatakan klien tidak keluar kamar sudah 2 hari yang lalu
• Kader mengatakan klien menolak untuk makan
• Klien mengatakan mengapa harus dirinya yang mengalami musibah ini
• Keluarga mengatakan 2 minggu yang lalu suami ibu c mengalami keelakaan dan meninggal dunia
setelah dirawat 6 hari di ICU
Data Objektif
• Klien tampak murung
• Klien tampak ekspresi datar
• Klien tampak menangis
1. Diagnosa keperawatan
Kehilangan dan Berduka
15
3. Tujuan keperawatan
-Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan kader dan dapat merasa aman dan
nyaman saat berinteraksi dengan kader.
-Klien mampu mengungkapkan pikiran dan perasaanya.
-Klien merasa lebih tenang.
4. Tindakan keperawatan
-Bina hubungan saling percaya dengan prinsip komunikasi terapeutik
-Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaan
-Dorong klien untuk mengekspresikan rasa marah
-Diskusikan tentang kehilangan dan berduka dan dampaknya
-Berdiskusi dengan klien tentang cara mengatasi berduka yang di alami, yaitu
1. Cara verbal dengan mengungkapkan perasaan
2. Cara fisik yang dilakukan dengan memberi kesempatan aktivitas fisik
3. Cara sosial dengan sharing melalui self help group
4. Cara spiritual seperti berdoa dan berserah diri 16
B.
B.Strategi
Strategikomunikasi
komunikasi Kontrak
Kontrak
1.1.Orientasi
Orientasi Topik
Topikdan
dantujuan
tujuan
Salam
Salam “Baik,
“Baik, karenatadi
karena tadiibu
ibuCCmengatakan
mengatakanmerasa
merasa
“Selamat
“Selamatpagipagibu,
bu,perkenalkan
perkenalkansaya sayasuci
suci sedih, bagaimana jika sekarang
sedih, bagaimana jika sekarang kitakita
nurul aini mahasiswa keperawatan
nurul aini mahasiswa keperawatan stikes stikes berbicara
berbicaratentang
tentangperasaan
perasaanyang
yangibu
ibuCC
mitra
mitrakeluarga,
keluarga,ibuibusenangnya
senangnyadipanggil
dipanggil rasakan
rasakandan
dankita
kitabelajar
belajarcara
cara
apa?”
apa?” mengatasinya?”
mengatasinya?”
“Oh
“Ohbaik,
baik,kalau
kalaubegitu
begitusayasayamemanggilnya
memanggilnya “Tujuannya
“Tujuannyasupaya
supayaibuibuCCmerasa
merasalebih
lebih
dengan ibu C ya”.
dengan ibu C ya”. tenang dan perasaan sedih tersebut
tenang dan perasaan sedih tersebut
Evaluasi
Evaluasi berkurang”.
berkurang”.
“Apa
“Apayang
yangibuibuCCrasakan
rasakansaatsaatini?”
ini?” “Bagaimana
“Bagaimanaapakah
apakahibuibusetuju?”
setuju?”
“Apa
“Apa yang menyebabkan ibu Cmerasa
yang menyebabkan ibu C merasa Waktu
Waktu
sedih?”
sedih?” “Baik,
“Baik,kita
kitaakan
akanberdiskusinya
berdiskusinyaselama
selama3030
“Oh
“Ohjadi
jadiibu
ibuCCmerasa
merasasedihsedihkarena
karenabaru
barusaja
saja menit ya bu”.
menit ya bu”.
kehilangan suami
kehilangan suami tercinta?”
tercinta?” Tempat
Tempat
“Sudah
“Sudah berapa lama ibu merasasedih?”
berapa lama ibu merasa sedih?” “Jika
“Jikakita
kitaberbicaranya
berbicaranyadidisini
sinisaja,
saja,apakah
apakah
Validasi
Validasi ibu sudah merasa nyaman?”
ibu sudah merasa nyaman?”
“Apa
“Apayang
yangtelah
telahibu
ibuCClakukan
lakukanuntuk
untuk
mengurangi rasa sedih
mengurangi rasa sedih ibu?” ibu?”
“Lalu,
“Lalu,bagaimana
bagaimanasetelahnya
setelahnyabu?”bu?”

17
2.2.Kerja B.B.Penjelasan
Penjelasan
Kerja “Jadi,
A. “Jadi,ibu
ibuCCsaat
saatini
inisedang
sedangmengalami
mengalamiberduka
A.Pengkajian
Pengkajian dan kehilangan, bu. Berduka itu adalah
berduka
respons
“Apa dan kehilangan, bu. Berduka itu adalah respons
“Apayang
yangmenyebabkan
menyebabkanibu ibu psikososial
psikososialyangyangditunjukkan
ditunjukkanoleholehseseorang
seseorangakibat
akibat
CCmerasa
merasasedih?”
sedih?” kehilangan. Ada beberapa cara untuk
kehilangan. Ada beberapa cara untuk mengatasi mengatasi
“Apa
“Apa yangibu
yang iburasakan
rasakansaat
saat berduka
berdukadan dankehilangan
kehilanganyaitu yaitudengan
dengancara cara
merasa sedih?” mengungkapkan perasaan yang
mengungkapkan perasaan yang ibu rasakan,ibu rasakan,
merasa sedih?” dengan
“Biasanya dengancaracaraibu
ibumelakukan
melakukanaktivitas
aktivitasfisik,
fisik,dengan
dengan
“Biasanyaapaapayang
yangterjadi
terjadi cara
cara ibu sharing, dan dengan cara ibu berdoadan
ibu sharing, dan dengan cara ibu berdoa dan
sebelum
sebelumibuibumerasa
merasasedih?”
sedih?” berserah diri kepada tuhan. Sekarang yang akan
berserah diri kepada tuhan. Sekarang yang akan
“Pada
“Padasituasi
situasiapa
apabiasanya
biasanya kita
kitalakukan
lakukanyaitu
yaitudengan
dengancaracaraibu
ibuberdoa
berdoadan dan
rasa sedih muncul?” berserah
berserah diri kepada Tuhan, mungkin dengancara
diri kepada Tuhan, mungkin dengan cara
rasa sedih muncul?” ibu beribadah untuk mengatasi berduka dan
“Seberapa
“Seberapasering
seringibu
ibuCC ibu beribadah untuk mengatasi berduka dan
kehilangan
kehilanganyang yangibuibuCCrasakan.
rasakan.Jadi,
Jadi,pertama
pertamayangyang
merasakan
merasakansedih?”
sedih?” saya ingin ibu mengatakan apa yg mau ibu lakukan?
saya ingin ibu mengatakan apa yg mau ibu lakukan?
“Apa
“Apayang
yangbiasanya
biasanyaibu
ibu Baik
Baikkalau
kalaubegitu
begituibu ibumaumautadarusan
tadarusansaja sajayayaBu.
Bu.
lakukan
lakukansaat
saatperasaan
perasaansedih
sedih
Sekarang ibu silahkan mengambil
Sekarang ibu silahkan mengambil air wudhu air wudhu
muncul?” kemudian
kemudiansilahkan
silahkanibu ibumembaca
membacaAl-Qur’an
Al-Qur’ansaya saya
muncul?” menemani disini. Ibu dapat melakukan kegiatan
“Bagaimana menemani disini. Ibu dapat melakukan kegiatan
“Bagaimanahasilnya
hasilnyadari
daricara
cara spiritual
spiritualyang
yanglain
lainya yabu.
bu.Dan
Danibu
ibujuga
jugabisa
bisa
yang ibu telah lakukan?”
yang ibu telah lakukan?” melakukan
melakukan tadarusan di setiap hari agaribu
tadarusan di setiap hari agar ibuselalu
selalu
“Menurut
“Menurutbu, bu,apa
apaakibat
akibatdari
dari merasakan nyaman, tenang dan
merasakan nyaman, tenang dan ikhlas atasikhlas atas
perilaku kepergian
kepergiansuami
suamiibu.
perilakuibu
ibusaat
saatmerasa
merasa ibu.
sedih?”
sedih?” 18
C. 3.3.Terminasi
C.Demonstrasi
Demonstrasi Terminasi
Evaluasi
“Sekarang Evaluasisubjektif
“Sekarangsaya
sayaakan
akan “Bagaimana
subjektif
“Bagaimanaperasaan
perasaanibu ibusetelah
setelahibu
ibutadarusan
tadarusanuntuk
untuk
menemani
menemanidan dan mengatasi kesedihan?
mengatasi kesedihan?
mendampingi
mendampingiibu ibu “Coba
“Cobasekarang
sekarangibu ibusebutkan
sebutkankegiatan
kegiatanapaapasaja
sajayang
yang
tadarusan ya bu”. telah kita lakukan tadi?
telah kita lakukan tadi?
tadarusan ya bu”. Evaluasi
“Nah Evaluasiobjektif
objektif
“Nahsekarang
sekarangcoba
coba “Coba
“Coba sekarangibu
sekarang ibujelaskan
jelaskandan danlakukan
lakukankembali
kembalicara
cara
ibu mulai
ibu mulai mengatasi sedih dengan cara kegiatan spiritual
mengatasi sedih dengan cara kegiatan spiritual yaitu yaitu
melakukannya”.
melakukannya”.
tadarusan”.
tadarusan”.
Rencana
Rencanatindak
tindaklanjut
lanjutpasien
D.
D.Redemonstrasi
Redemonstrasi pasien
“Mau
“Mau berapa kali ibu melakukantadarusan
berapa kali ibu melakukan tadarusandalam
dalam
“Coba
“Cobaibuibulakukan
lakukan sehari untuk mengatasi kesedihan?”
sehari untuk mengatasi kesedihan?”
sekali lagi bu”.
sekali lagi bu”. “Jangan
“Janganlupa
lupayaa
yaabu,bu,selain
selainlatihan
latihansesuai
sesuai
jadual,dilakukan
jadual,dilakukansaat saatsedihnya
sedihnyamuncul”.
muncul”.
Rencana
Rencanatindak
tindaklanjut
lanjutperawat
perawat
“Baik,
“Baik, Besok kita akan bertemulagi
Besok kita akan bertemu lagiuntuk
untukmelanjutkan
melanjutkan
cara
cara mengatasi kesedihan dengan cara sosialdengan
mengatasi kesedihan dengan cara sosial dengan
sharing
sharingmelalui
melaluiself
selfhelp
helpgroup.
group.Besok
Besokkitakitaketmu
ketmujamjam99
pagi
pagidiruang
diruangkonsultasi
konsultasiselama
selama15 15menit”.
menit”.
Salam
Salam
“Semoga
“Semogaibu ibulekas
lekassembuh”.
sembuh”.

19
1. Fase Orentasi.
a. Salam Terapeutik.
STRATEGI PELAKSANAAN
“Assalamualaikum. !!! selamat pagi bu ... perkenalkan nama saya Tania”

isolasi sosial
“Saya mahasiswa dari kampus MK. Nama ibu siapa?”
“Senangnya ibu di panggil apa?”
b. Evaluasi / Validasi.
“Bagaimana perasaan Bu hari ini?”
“Oohh, jadi ibu merasa bosan dan tidak berguna”
c. Kontrak.
(1) Topik:
“Baik bu, bagaimana jika kita berbincang-bincang tentang perasaan ibu dan
kemampuan yang dimiliki? Apakah bersedia?”
“Tujuananya agar ibu dengan saya dapat saling mengenal dan juga ibu dapat
mengetahui keuntungan berinteraksi dengan orang lain dan kerugian tidak
berinteraksi dengan orang lain”
(2) Waktu :
“Berapa lama Bu mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit?”
(3) Tempat:

“Ibu mau berbincang-bincang dimana? Bagai mana jika di ruang tamu?” 20


1. Fase Kerja
a. Dengan siapa ibu tinggal di rumah? Siapa yang paling dekat dengan ibu? apa
yang menyebabkan ibu dekat dengan orang tersebut? Siapa anggota keluarga ibu
yng dekat dengan ibu dan yang tidak dekat dengan ibu? apa yang membuat ibu
tidak dekat dengan orang lain? Apa yang ibu rasakan saat ini? Apa saja kegiatan
yang biasa dilakukan ibu saat bersama keluarga? Bagaimana dengan teman-
teman yang lain? Menurut ibu apa untungnya kita punya teman? Wah benar, kita
punya teman untuk bercakap-bercakap. Apa lagi ibu? (sampai pasien dapat
melaporkan beberapa) ya apa lagi? (sampai mengutip beberapa) jadi banyak
ruginya tidak punya teman ya. Kalau begitu ingin ibu belajar berteman dengan
orang lain? Nah untuk memulainya sekrang,ibu bisa latihan berkenalan dengan
saya sebelumnya. Begini ibu, untuk berkenalan dengan orang lain kita sebutkan
nama kita dan nama panggilan yang kita sukai. Contohnya: nama saya sri tania
mutiara, senang sipanggil tania. Selanjut ibu meminta nama orang yang diajak
berkenalan.
b. Demostrasi
“Saya berikan contohnya ya bu, seperti nama ibu siapa? senangnya dipanggil
apa? Ayo bu coba dipraktekkan! Misalnya saya belum kenal dengan ibu”
c. Redemonstrasi
21
“coba ibu lakukan sekali lagiu ya bu”
1) Terminasi
a. Evaluasi subjek
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita latihan berkenalan ?”
“ coba ibu sebutan kegiatan apa saja yang telah tadi kita lakukan bu?”
b. Evaluasi objek
“Nah, coba sekarang ibu ulangi dan peragakan kembali cara berkenalan dengan
orang lain!”
c. Rencana Tindak Lanjut Pasien
Baik ibu, dalam 1 minggu mau berapa kali latihan bercakap-cakap dengan teman
atau keluarga? 2 x ya bu? Baik, jam berapa saja ibu mau latihannya? Ini ada
jadwal kegiatan, kita isi saat jam 11.00 dan 15.00 kegiatan ibu adalah bercakap-
cakap dengan teman. Jika ibu melakukannya secara mandiri, maka ibu dapat
menuli “M”(mandiri) dan jika ibu di bantu atau diingatkan oleh keluarga atau
teman, maka ibu “B”(bantu) dan ika ibu tidak melakukannya, maka ibu dapat
menulis “T”(tidak). Apakah ibu mengerti? Coba ibu ulangi, yah bagus bu.
d. Rencana Tindak Lanjut Perawat
“ Baik bu, besok kita akan bertemu lagi untuk berbincang-bincang tentang
pengalaman ibu bercakap- cakap dengan teman baru dab latihan bercakap-cakap
dengan topik tertentu. Apakah ibu bersedia?”
e. Salam
“ Semoga lekas sembuh bu.” 22
STRATEGI PELAKSANAAN resiko
A. Strategi komunikasi

defisit nutrisi
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi bu, perkenalkan saya salsabila shafiyah mahasiswa keperawatan
stikes mitra keluarga, ibu senangnya dipanggil apa?”
“Oh baik, kalau begitu saya memanggilnya dengan ibu C ya”.
b. Evaluasi
“Bagaimana keadaan ibu C hari ini ?” “istirahatnya tadi bagimana bu?”
“Apa ibu C masih belum mau makan?”
“Oh jadi ibu C masih merasa sedih dan menolak makan karena baru kehilangan
suami nya ya bu?”
c. Validasi
“Apa yang telah ibu C lakukan jika menolak makan?
d. Kontrak
1) Topik dan tujuan
“Baik bu, saya mengerti kondisi ibu C saat ini. bagaimana jika sekarang kita
akan bercakap-cakap lebih lanjut mengenai pentingnya nutrisi bagi tubuh
ibu C terutama mengenai asupan gizi ibu C”
“Tujuannya agar ibu C mengetahui pentingnya nutrisi bagi tubuh ibu C”
“Bagaimana apakah ibu setuju?”
2) Waktu
“Baik, kita akan berdiskusi kurang lebih 20 menit ya bu”.
3) Tempat
“Jika kita berbicaranya di sini saja, apakah ibu sudah merasa nyaman?” 23
1. Kerja
a. Pengkajian
“Apa yang ibu C rasakan hari ini?”
“Apa yang menyebabkan ibu C menolak makan?”
“Sudah berapa lama ibu C menolak makan?”
“Apa yang biasanya ibu lakukan saat menolak makan atau ada cemilan lain yang
ibu makan?”
“Menurut ibu, apa akibat dari perilaku ibu C menolak makan?”

24
a. Penjelasan
“Kalau saya boleh tahu, apa ibu C tahu manfaat makanan bagi tubuh ? Jadi bu,
makanan adalah sumber energi yang paling penting bagi tubuh. Energi
dibutuhkan untuk beraktivitas, jika kita tidak makan, maka kita tidak akan
memiliki energi yang cukup untuk beraktivitas bu. mengapa ibu C merasa
lemas?sebab tubuh kita tidak cukup energi untuk bergerak, kita dapat
menggerakkan tubuh karena kita mempunyai energi yang cukup bagi tubuh.
Selain itu fungsi makanan juga berguna untuk menjaga kesehatan tubuh ibu C.
Ibu C bisa menjaga kesehatan tubuh ibu dengan makan-makanan seperti
sayuran dan buah-buahan berfungsi sebagai zat pengatur di dalam tubuh dalam
sayuran dan buah-buahan terdapat banyak vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh.
Ibu C juga dapat mencegah nyeri yang ibu rasakan salah satunya dengan
mengkonsumsi makanan sehat dan seimbang, makanan sehat itu mengandung
gizi yang seimbang, yaitu makanan yang sarat gizi dan baik dikonsumsi tubuh.
Akibatnya apabila tubuh kita kekurangan zat-zat makanan pertumbuhan tubuh
akan menjadi lambat dan mudah terserang penyakit, tubuh kita juga menjadi
sering lemas bu”.

25
a. Demonstrasi
“Sekarang saya akan menemani dan mendampingi ibu membuat makanan yang
ibu suka agar ibu mau makan lagi”
b. Redemonstrasi

1. Terminasi
a. Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan ibu setelah berbincang-bincang dan membantu ibu agar
mau makan kembali?
b. Evaluasi objektif
“klien sudah mau makan sedikit – sedikit”
c. Rencana tindak lanjut pasien

d. Rencana tindak lanjut perawat


“Baik bu, Besok kita akan bertemu lagi jam 10 pagi untuk melanjutkan cara
mengatasi kesedihan dan membantu ibu agar mau makan kembali, besok kita
bertemu diruang konsultasi selama 15 menit”.
e. Salam
“Semoga ibu lekas sembuh”.
26
THAN
KS!
Any questions?

27

Anda mungkin juga menyukai