Anda di halaman 1dari 24

Asuhan Keperawatan

dengan Gangguan Depresi


Kelompok 10
Rasya Zukhrufani
Resy Alvyna
Syahrul Muhammad
Taufiq Hidayat
Pengertian Lansia

Pengertian lanjut usia (lansia) berdasarkan peraturan pemerintah


Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2004 adalah seseorang yang
usianya telah mencapai 60 (enam puluh) tahun keatas (Kemenkes RI,
2017). Proses yang dialami seluruh makhluk hidup yang bersifat alami
disebut proses menua, sedangkan usia lanjut adalah istilah yang
digunakan pada tahap akhir dari sebuah proses penuaan (Suardiman,
2011).
Batasan – Batasan Lansia
1. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ada empat tahapan
yaitu:
a. Usia Pertengahan (middle age) usia 45-59 tahun
b. Lanjut usia (elderly) usia 60-74 tahun
c. Lanjut usia tua (old) usia 75-90 tahun
d. Usia sangat tua (very old) usia > 90 tahun

2. Menurut Kementerian Kesehatan RI (2015) lanjut usia


dikelompokan menjadi usia lanjut (60-69 tahun) dan usia lanjut
dengan resiko tinggi (lebih dari 70 tahun atau lebih dengan masalah
kesehatan)
Depresi
Depresi sebagai suatu gangguan mood yang dicirikan tak ada harapan dan patah
hati,ketidakberdayaan yang berlebihan,tak mampu mengambil keputusan
memulai suatu kegiatan,tak mampu berkonsentrasi,tak punya semangat
hidup,selalu tegang dan dan mencoba bunuhn diri(Lubis,2016)dalam
(Nurifda,2019).
Depresi merupakan gangguan emosional yang biasannya ditandai dengan
kesedihan yang amat sangat,perasaan yang tidak berarti dan bersalah (menarik
diri,tidak dapat tidur,kehilangan selera,minat dalam aktivitas sehari-
hari(Miftahudin,2016)
Perubahan pada lansia Depresi
Perubahan Fisik
a) Perubahan nafsu makan sehingga berat badan turun (lebih dari 5% dari berat
badan bulan terakhir)
b) Gangguan tidur berupa gangguan untuk memulai tidur,tetap tertidur,atau
tidak terlalu lama
c) Jika tidur,merasa tidak segar dan lebih buruk di pagi hari
d) Penurunan energi dengan perasaan lemah dan kelelahan fisik
e) Beberapa orang mengalami agitasi dengan kegelisahan dan bergerak terus
f) Nyeri,nyeri kepala,dan nyeri otot dengan penyebab fisik yang tidak diketahui
g) Gangguan perut,konstipasi
Perubahan Pemikiran
a) Pikiran kacau,melambat dalam berpikir,berkonsentrasi,atau sulit mengingat
informasi
b) Sulit dan sering menghindari mengambil keputusan
c) Pemikiran obsesif akan terjadi bencana atau malapetaka
d) Preokupasi atas kegagalan atau kekurangan diri menyebabkan kehilangan
kepercayaan diri
e) Menjadi tidak adil dalam mengambil keputusan
f) Hilang kontak dengan realitas,dapat menjadi halusinasi(auditorik) atau delusi
g) Pikiran menetap tentang kematian,bunuh diri,atau mencoba melukai diri
sendiri
Perubahan Perasaan
a) Kehilangan minat dalam kegiatan yang dulu merupakan sumber kesenangan
b) Penurunan minat dan kesenangan seks
c) Perasaan tidak berguna,putus asa,dan perasaan bersalah yang besar
d) Tidak ada perasaan
e) Perasaan akan terjadi malapetaka
f) Kehilangan percaya diri
g) Perasaan sedih dan murung yang lebih buruk di pagi hari
h) Menangis tiba-tiba,tanpa alasan jelas
i) Iritabel,tidak sabar,marah,dan perasaan agresif
Perubahan Perilaku
a) Menarik diri dari lingkungan sosial,kerja atau kegiatan santai
b) Menghindari mengambil keputusan
c) Mengabaikan kewajiban seperti pekerjaan rumah,berkebun,atau membayar
tagihan
d) Pengurangan perawatan diri seperti perawatan diri dan makan
e) Peningkatan pengangguran alkohol atau obat-obatan
Menurut
a. Depresi ringan PPDGI-III (maslim,1997)dalam (Aspiani,2014)
1) Kehilangan minat dan kegembiraan
2) Berkurangnya energy yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah dan menurunnya
aktivitas
3) Konsentrasi dan perhatian yang kurang
4) Harga diri dan kepercayaan diri yang kurang
 
b. Depresi sedang
1) Kehilangan minat dan kegembiraan
2) Berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah dan menurunnya
aktivitas
3) Konsentrasi dan perhatian yang kurang
4) Harga diri dan kepercayaan diri yang kurang
c. Depresi sedang
1) Mood depresif
2) Berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah dan menurunnya
aktivitas
3) Konsentrasi dan perhatian yang kurang
4) Harga diri dan kepercayaan diri yang kurang
5) Pandangan masa depan yang suram dan pesimis
6) Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna
7) Perbuatan yang membahayakan dirinya sendiri atau bunuh diri
8) Tidur terganggu
9) Disertai waham,halusinasi
10) Lamanya gejala tersebut berlangsung selama 2 minggu
Asuhan Keperawatan
Kasus
Seorang perempuan berusia 65 tahun tinggal bersama keluarga, Ibu D mengeluh sejak suaminya
meninggal Ibu D lebih merasa tidak berguna lagi dan lebih suka sendiri, ibu D mengatakan
merasa bersalah atas kematian suaminya, merasa hidupnya tidak ada lagi harapan untuk
kedepannya, keluarganya mengatakan semenjak Ibu D ditinggal suaminya Ibu D selalu tampak
sedih semenjak ditinggal suaminya, karena sering merasa rindu dan tidak dapat melupakan
kenangan bersama suaminya, wajah Ibu D selalu terlihat murung tidak pernah memberikan
senyuman pada orang lain bahkan pada keluarganya sendiri. Semenjak ditinggal suaminya Ibu D
sering mengurung diri dikamarnya, setiap ada keluarga yang mengunjungi Ibu D tidak mau
menemui bahkan lebih sering meninggalkan keluarga yang mengunjunginya. Ibu D selalu
berpikir dengan keberadaannya sekarang hanya akan menjadi beban untuk keluarganya.

Keluarganya mengatakan setiap keluarganya mengajak Ibu D untuk berjalan-jalan keluar rumah
atau pergi keluar Ibu D selalu menolak karena tidak ingin menemui orang lain atau teman-
temannya dan Ibu D selalu menolak berinteraksi dengan orang lain. Keluarganya juga
mengatakan bahwa Ibu D tidak pernah berbicara dan bercerita kepada keluarganya.
Pengkajian

• Identitas Pasien Riwayat keluarga: istri sakit-sakitan, kedua


Nama : Ny.D anak jarang pulang mengunjungi klien
Jenis Kelamin: Perempuan karena sibuk bekerja
Umur: 65 tahun Alamat: jl. Merdeka selamanya no.69
Agama: Islam Tanggal pengkajian: 28 November 2022
Status perkawinan: Sudah Menikah
Pendidikan terakhiran: SMA
Pekerjaan: tidak bekerja
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu D mengeluh sejak suaminya meninggal Ibu D lebih merasa tidak berguna lagi
dan lebih suka sendiri, Ibu D mengatakan merasa bersalah atas kematian suaminya,
merasa hidupnya tidak ada lagi harapan untuk kedepannya, keluarganya
mengatakan semenjak Ibu D ditinggal suaminya Ibu D selalu tampak sedih
semenjak ditinggal suaminya, karena sering merasa rindu dan tidak dapat
melupakan kenangan bersama suaminya, wajah Ibu D selalu terlihat murung tidak
pernah memberikan senyuman pada orang lain bahkan pada keluarganya sendiri.
b. Riwayat Kesehatan Masalalu
Ibu D mengatakan keluarganya tidak ada yang mengalami keadaan seperti yang
dirasakan dirinya saat ini.
2. Pengkajian Spesifik c. Pengkajian MMSE
a. Pengkajian Status Fungsional Klien tidak terlihat adanya gangguan atau
Klien dapat melakukan ADL secara mandiri orientasi status mental
seperti mandi, berpakaian, dan makan. Hasil MMSE: 24-30 (baik)
d. Pengkajian Status Sosial
b. Pengkajian Status Kognitif/Afektif
 Pengkajian Fisik 4. Mulut, tenggorokan dan telinga
1. Kepala  Kebersihan : baik
 Kebersihan: klien tampak bersih  Mukosa : kering
 Kerontokan rambut: tambut tidak ada yang  Peradangan/stomatitis : tidak
rontok  Gigi : ompong
 Keluhan: tidak ada  Radang gusi : tidak
2. Mata  Kesulitan mengunyah : ada kesulitan dalam
 Konjungtiva: anemis mengunyah
 Sclera: ikterik  Kesulitan menelan : tidak ada
 Strabismus: tidak  Pendengaran : tidak
 Penglihatan : kabur 5. Leher
 Katarak : tidak  Pembesaran kelenjar thyroid : tidak
 Penggunaan kacamata : ya  Kaku kuduk : tidak
 Keluhan : tidak 6. Dadale
3. Hidung  Bentuk dada : normal
 Bentuk : simetris  Retraksi : tidak
 Peradangan : tidak  Suara napas : vasikuler
 Penciuman : normal  Wheezing : tidak
 Keluhan : tidak  Ronchi : tidak
 Suara jantung tambahan : tidak
Analisa Data
Diagnosa Keperawatan

1. Isolasi Sosial pada lansia Ibu D dengan masalah gangguan psikososial

2. Berduka pada lansia Ibu D dengan masalah gangguan psikososial

3. Koping tidak efektif pada lansia Ibu D dengan masalah gangguan psikososial
Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
1. Isolasi Sosial pada lansia Ibu D Setelah dilakukan intervensi - Meningkatkan kemampuan untuk
dengan masalah gangguan keperawatan selama 3x24 jam, berinteraksi dengan orang lain
psikososial diharapkan klien mampu : - Identifikasi kemampuan melakukan
- Berpartisipasi dalam aktivitas interaksi dengan orang lain
bersama - Motivasi meningkatkan keterlibatan
- Berpartisipasi dalam tradisi dalam suatu hubungan
keluarga - Motivasi berinteraksi di luar lingkungan
- Menerima kunjungan dari (mis, jalan-jalan)
teman dan anggotan - Anjurkan berinteraksi dengan orang lain
keluarga besar secara bertahap
- Memberikan dukungan satu  
sama lain
- Mengeksperikan perasaan
dana masalah kepada yang
lain
- Memecahkan masalah
No Diagnosa Keperawatan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
2. Berduka pada lansia Ibu D Setelah dilakukan intervensi - Identifikasi kehilangan yang dihadapi
dengan masalah gangguan keperawatan selama 3x24 jam, - Identifikasi proses berduka yang
psikososial diharapkan klien mampu : dialami
  - Klien mampu menerima - Motivasi agar mengungkapkan
atas kepergian keluarga perasaan kehilangan
atau orang yang berarti - Motivasi untuk menguatkan dukungan
- Klien mampu mengakui keluarga atau orang terdekat
posisinya sendiri dalam - Anjurkan mengidentifikasi ketakutan
proses berduka. terbesar pada kehilangan
- Klien tidak terlalu lama - Ajarkan melewati proses berduka
mengekspresikan emosi- secara bertahap
emosi dan perilaku-perilaku
yang berlebihan
berhubungan dengan
disfungsi berduka dan
mampu melaksanakan
aktivitas kehidupannya
sehari-hari secara mandiri
No Diagnosa Keperawatan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
3. Koping tidak efektif pada lansia Setelah dilakukan intervensi - Fasilitasi mengklarifikasi nilai dan
Ibu D dengan masalah keperawatan selama 3x24 jam, harapan yang membantu membuat
gangguan psikososial diharapkan klien mampu : pilihan
- Mengidentifikasi pola koping - Fasilitas pengambilan keputusan secara
efektif kolaboratif
- Mengidentifikasi pola koping - Berikan informasi yang diminta pasien
yang tidak efektif - Kolaborasi dengan tenaga kesehatan
- Melaporkan penurunan lain dalam memfasilitasi pengambilan
stress keputusan
- Beradaptasi dengan
perubahan perkembangan
- Menggunakan dukungan
social yang tersedia
Implementasi
Dx. Keperawartan Hari/ tgl dan jam Implementasi Paraf
Isolasi Sosial pada lansia Ibu D dengan Senin, 28 November 2022  Meningkatkan kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain Ns.
 Mengidentifikasi kemampuan melakukan interaksi dengan orang lain
masalah gangguan psikososial    Memotivasi meningkatkan keterlibatan dalam suatu hubungan Raisya
Jam 08:00  Memotivasi berinteraksi di luar lingkungan (mis, jalan-jalan)
 Menganjurkan berinteraksi dengan orang lain secara bertahap
 

Berduka pada lansia Ibu D dengan Senin, 28 November 2022  Menidentifikasi kehilangan yang dihadapi Ns. Raisya
masalah gangguan psikososial  Mengidentifikasi proses berduka yang dialami
   Memotivasi agar mengungkapkan perasaan kehilangan
 
Jam 10:00  Memotivasi untuk menguatkan dukungan keluarga atau orang terdekat
 Menganjurkan mengidentifikasi ketakutan terbesar pada kehilangan
 Mengajarkan melewati proses berduka secara bertahap

Koping tidak efektif pada lansia Ibu D Senin, 28 November 2022  Memfasilitasi mengklarifikasi nilai dan harapan yang membantu Ns. Raisya
membuat pilihan
dengan masalah gangguan psikososial    Memfasilitas pengambilan keputusan secara kolaboratif
Jam 13:00  Meberikan informasi yang diminta pasien
 mengkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain dalam memfasilitasi
pengambilan keputusan
Evaluasi
Dx. Keperawatan Evaluasi Paraf

Isolasi Sosial pada lansia Ibu D dengan S: keluarga mengatakan klien sudah mau di ajak berbicara dan bercarita kepada keluarga Ns.
masalah gangguan psikososial O: Klien terlihat sudah mulai berintraksi dengan keluarganya Raisya
A: masalah teratasi
P: Interverensi dihentikan

Berduka pada lansia Ibu D dengan masalah S: Klien mengatakan sudah mulai pecaya diri Kembali dan sudah tidak bersedih Ns.
gangguan psikososial
O: klien terlihat sudah berintraksi kepada keluarganya Raisya
A: Malasah teratasi
P: Intervensi dihentikan

Koping tidak efektif pada lansia Ibu D dengan S: klien mengatakan hidupnya sudah merasa lebih Bahagia dan tidak memikirkan suaminya Ns.
masalah gangguan psikososial lagi Raisya
O: klien sudah tidak mengurung diri dikamar dan mulai berintraksi
A: masalah teratasi
P: interverensi dihentikan
SEKIAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai