KETAHANAN IKAN TAMBAKAN

(HELOSTOMA TEMMINCKII)
TERHADAP BEBERAPA
PARAMETER KUALITAS AIR DALAM
LINGKUNGAN BUDIDAYA

OLEH :
APRILIA SAUFI (05051281823060)
DOSEN PENGAMPU :
DR. MOHAMMAD AMIN, S.PI., M.SI.
PENGELOLAAN BUDIDAYA YANG SUKSES MEMBUTUHKAN PEMAHAMAN TENTANG
PERAN UNSUR HARA DAN PARAMETER KUALITAS AIR LAINYYA, SERTA
PEMANTAUAN BERKALA TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN DI DALAM
EKOSISTEM.
KUALITAS AIR SERING DIABAIKAN DALAM PENGELOLAAN KOLAM, DAN KUALITAS
AIR YANG BURUK DAPAT MENYEBABKAN MASALAH UMUM, MISALNYA JUMLAH
ALGA YANG BERLEBIHAN, BAU TIDAK SEDAP, ATAU IKAN YANG MATI ATAU
SEKARAT. UNTUK MENCEGAH HAL INI DIPERLUKAN PEMAHAMAN TENTANG KIMIA
DASAR AIR DAN PARAMETER FISIK LAINNYAYANG BERPERAN PENTING YANG
MEMPENGARUHI KELANGSUNGAN HIDUP IKAN.
 IKAN TAMBAKAN SUDAH SEJAK LAMA MEMBAWA MANFAAT BAGI MANUSIA. DI
WILAYAH ASLINYA DI ASIA TENGARA, IKAN INI DIBUDAYAKAN UNTUK DIAMBIL
DAGINGNYA. IKAN TAMBAKAN MENJADI SALAH SATU KOMODITAS IKAN HIAS AIR
TAWAR KARENA WUJUD DAN PERILAKUNYA YANG UNIK.
SEBAGAI DAMPAK DARI POPULARITASNYA SEBAGAI IKAN HIAS, SEJUMLAH BESAR
IKAN TAMBAKANA YANG MASIH BERUKURAN KECIL DIEKSPOR KE NEGARA-
NEGARA LAIN SEPERTI JEPANG, AMERIKA UTARA, DAN AUSTRALIA.
 PENDAHULUAN

IKAN TAMBAKAN ADALAH IKAN AIR TAWAR YANG BERNILAI EKONOMIS DI

INDONESIA. OLEH KARENA ITU, PROSPEK PENGEMBANGAN BUDIDAYA IKAN
TAMBAKAN SEBAGAI SALAH SATU SUMBER PROTEIN MERUPAKAN HAL YANG
PENTING.

KONDISI FISIK DAN KIMIA KINGKUNGAN MEMILIKI PENGARUH YANG BESAR

TERHADAP KEADAAN FISIOLOGI IKAN, BERUPA PARAMETER KUALITAS AIR YANG
DAPAT MENYEBABKAN PENYAKIT DAN KEMATIAN.
 pH

BEBERAPA PARAMETER KUALITAS AIR YANG

BERPENGARUH TERHADAP PERTUMBUHAN
BUDIDAYA NILA YAITU :
Suhu
Parameter Salinitas
 PH 5-9 Kualitas Air
 SALINITAS £ 10 PPT

 SUHU 20-35°C

 KANDUNGAN OKSIGEN TERLARUT > 3 MG/L

Oksigen
Terlarut
 BAHAN YANG AKAN
DIGUNAKAN DALAM
BUDIDAYA IKAN
TAMBAKAN Ikan Tambakan :
Panjang standar 7,5 ± 0,28 cm
IKAN YANG DIGUNAKAN ADALAH
IKAN TAMBAKAN G2 HASIL
Bobot Standar 15,2 ± 2,11 g.
DOMESTIKASI.

JUMLAH IKAN YANG DI UJI UNTUK

MASING-MASING PENGUJIAN ADALAH
30 EKOR PADA PERLAKUAN PH, SUHU
DAN SALINITAS, SERTA 40 EKOR
UNTUK PENGUJIAN TOLERANSI
TERHADAP OKSIGEN YANG MASING-
MASING PENGUJIAN DILAKUKAN TIGA
KALI ULANGAN.
METODE YANG AKAN
DILAKUKAN DALAM • Ikan dimasukkan ke dalam akuarium dengan ukuran 40 cm x 30 cm x 30 cm, volume air 30
BUDIDAYA IKAN L, dengan media pemeliharaan bersalinitas 25,20,15, dan 10 ppt.
TAMBAKAN Salinitas

SELURUH KEGIATAN
• Ikan tambakan dimasukkan kedalam akuarium dengan ukuran dengan ukuran 40 cm x 30 cm
PERCOBAAN UNTUK
x 30 cm, volume air 30 L, dengan pH rendah (asam), yaitu pada pH sekitar 3, 4 dan 5
DILAKUKANNYA BUDIDAYA (menggunakan CH3COOH) serta pH tinggi (basa) yaitu sekitar 8, 9 dan 10 (menggunakan
NaOH).
DILAKUKAN DI BALAI RISET pH dan • Ikan tambakan dimasukkan kedalam akuarium dengan ukuran dengan ukuran 30 cm x 20 cm
PERIKANAN BUDIDAYA AIR Suhu x 10 cm, volume air 5 L, dengan suhu rendah (10, 15, 20°C) dan suhu tinggi (35 dan 40°C).
TAWAR DAN PENYULUHAN
PERIKANAN, BOGOR. IKAN YANG
DIGUNAKAN ADALAH IKAN • Ikan tambakan dimasukkan sebanyak 40 ekor kedalam respirometer tertutup dan kedap udara
TAMBAKAN G2 HASIL yang dilengkapi DO meter dengan volume air sebanyak 10 L, tingkah laku dan oksigen
Oksigen terlarut dalam respirometer diamati setiap lima menit sekali.
DOMESTIKASI.
Terlarut
 PEMBAHASAN
IKAN TAMBAKAN DAPAT MENTOLERIR
SALINITAS 10 PPT SAMPAI LEBIH DARI 24 JAM.
AKAN TETAPI, PAPARAN SALINITAS DIATA 10 PPT
BERPENGARUH NEGATIF PADA AKTIFITAS SERTA
SINTASANNYA YANG MENYEBABKAN KEMATIAN.
HAL INI TERJADI AKIBAT DARI PENAMBAHAN
SALINITAS YANG MENYEBABKAN
TERGANGGUNYA KESEIMBANGAN OSMOTIK
ANTARA TUBUH DENGAN LINGKUNGANNYA
BERADA DI LUAR KAPASITAS OSMOREGULATOR
DARI IKAN TERSEBUT.
HASIL PERCOBAAN PAPARAN PH
MENUNJUKKAN BAHWA PH ASAM DAN BASA
BERPENGARUH TERHADAP SINTASAN IKAN
TAMBAKAN. PAPARAN PH ASAM DAN BASA
MENGHARUSKAN IKAN UNTUK
MENYESUAIKAN DIRI DENGAN
LINGKUNGANNYA UNTUK BERTAHAN HIDUP,
AKAN TETAPI NILAI PH YANG DILUAR
AMBANG BATAS AKAN MENGAKIBATKAN
KEMATIAN PADA IKAN TAMBAKAN.
 PEMBAHASAN
PAPARAN SUHU DILUAR KISARAN OPTIMAL
MEMILIKI HUBUNGAN NEGATIS TERHADAP
AKTIVITAS JUGA SINTASAN IKAN TAMBAKAN.
HAL INI JUGA DIPERKUAT DARI BEBERAPA
PERNYATAAN PENELITI TENTANG BEBERAPA
JENIS IKAN YANG MAMPU MENTOLERIR
SUHU, DIMANA BAHWA SUHU RENDAH DAN
TINGGI YANG MELEBIHI KISARAN NORMAL
BAGI SPESIES IKAN TERSEBUT DAPAT
MENYEBABKAN KEMATIAN.
TINGKAT OKSIGEN TERLARUT LETAL BAGI
IKAN BERBEDA-BEDA TERGANTUNG
TINGKAT ADAPTASI DAN SPESIESNYA. PADA
PERCOBAAN INI IKAN TAMBAKAN
MENGALAMI AKTIFITAS IKAN MENURUN
SEJALAN DENGAN PENURUNAN OKSIGEN
TERLARUT KARENA TERJADI HIPOKSIA,
YANG PADA AKHIRNYA MENYEBABKAN
KEMATIAN.
 KESIMPULAN

KUALITAS AIR SANGAT BERPERAN PENTING DALAM PROSES BUDIDAYA IKAN,

KARENA KUALITAS AIR JUGA BERPERAN PENTING DALAM KELANGSUNGAN HIDUP
IKAN MAUPUN ORGANISME PERAIRAN LAINNYA.
BERDASARKAN DATA PENELITIAN INI, IKAN TAMBAKAN DAPAT BERTAHAN HIDUP
DAN BERTAHAN HIDUP SECARA NORMAL PADA KISARAN SALINITAS < 10 PPT, PH 5-
9, SUHU 20-35°C, DAN KANDUNGAN OKSIGEN TERLARUT > 3 MG?L.
REFERENSI :
Arifin, Otong Zenal., Vitas Atmadi Prakoso
dan Brata Pantjara. 2017. Ketahanan Ikan
Tambakan (Helostoma temminckii) Terhadap
Beberapa Parameter Kualitas Air Dalam
Lingkungan Budidaya. Jurnal Riset
Akuakultur. 12(3), 241-251.
ALHAMDULILLAH
TERIMAKASIH 