Anda di halaman 1dari 27

KONJUNGSI

PENGERTIAN MACAM-MACAM
KONJUNGSI KONJUNGSI

1. KONJUNGSI 2. KONJUNGSI
KOORDINATIF SUBORDINATIF

3. KONJUNGSI 4. KONJUNGSI
ANTARKALIMAT ANTARPARAGRAF
Pengertian Konjungsi

 Dalam pengertian sempit,konjungsi sering didefinisikan sebagai


kata hubung.
 Konjungsi merupakan salah satu tipe kohesi gramatikal yang
biasanya dilakukan dengan menghubungkan suatu unsur terhadap
unsur lain dalam tulisan.
 Pengertian Konjungsi dalam KBBI adalah kata maupun ungkapan
penghubung antar frasa, antar kata, antar kalimat, dan antar
klausa.

Kembali
1. Konjungsi Koordinatif

 Definisi konjungsi koordinatif berdasarkan KBBI adalah salah


satu jenis konjungsi yang menghubungkan klausa atau kata
berstatus sama.
 Konjungsi koordinatif ialah konjungsi yang merangkai dua
kalimat ataupun lebih yang memiliki kedudukan setara/sederajat.

Lanjut
Berdasarkan sifat hubungannya, jenis-jenis konjungsi
koordinatif meliputi :

1. Konjungsi koordinatif penambahan. Konjungsi yang dipakai


yaitu dan, serta, beserta.

CONTOH :
Untuk menghilangkan kesedihannya, ia mengumpulkan buku-buku
pelajaran dan buku ilmu pengetahuan lainnya yang kemudian
dibacanya di taman rumah.

Lanjut
2. Konjungsi koordinatif perlawanan. Konjungsi yang
dipakai yaitu tetapi, melainkan.

CONTOH :
Kartini tidak hanya seorang tokoh emansipasi wanita yang
mengangkat derajat kaum wanita Indonesia, tetapi ia juga seorang
tokoh nasional.

Lanjut
3. Konjungsi koordinatif menyatakan pemilihan. Konjungsi yang
dipakai yaitu atau.

CONTOH :
Saat kuliah, Habibie mengambil jurusan Teknik Mesin di
Universitas Indonesia Bandung atau yang sekarang lebih dikenal
dengan Institut Teknologi Bandung.

Kembali
2. Konjungsi Subordinatif

 Definisi konjungsi subordinatif berdasarkan KBBI konjungsi


subordinatif sebagai salah satu jenis konjungsi yang
menghubungkan anak kalimat dengan induk kalimat.
 Konjungsi subordinatif ini menghubungkan dua unsur klausa
yang memiliki kedudukan tidak sama/ tidak sederajat.
 Kedudukan klausa satu sebagai klausa utama lebih tinggi
daripada klausa ke kedua yang manjadi klausa bawahan/ lebih
rendah dari kalimat utama.

Lanjut
Macam-macam konjungsi subordinatif :

1. Jenis Konjungsi subordinatif yang menyatakan waktu.


Konjungsi waktu dapat digunakan saat klausa subordinatifnya
menerangkan waktu terjadinya suatu peristiwa yang dinyatakan
dalam klausa primer/utama.

a. Waktu batas permulaan, konjungsi yang dipakai sejak, sedari.


CONTOH :
Sejak kecil Aan, panggilan akrab Ardian, sudah bercita-cita menjadi
komikus.

Lanjut
b. Waktu bersamaan, konjungsi yang dapat digunakan antara lain :
serta,(se)waktu, tatkala ketika, selama, sambil, sementara, selagi dan
seraya.

CONTOH :
Sementara si Bungsu, Oge, meraih emas di panggung Internasional.

Lanjut
c. Waktu berurutan, konjungsi yang biasa digunakan adalah
sebelum, begitu, sesudah, seusai, sehabis, setelah, selesai.

CONTOH :
Habibie mendapatkan gelar Doktor setelah menemukan rumus yang
ia namai "Faktor Habibie" karena bisa menghitung keretakan atau
krack propagation on random sampai ke atom-atom pesawat
terbang.

Lanjut
d. Waktu batas akhir, konjungsi yang biasa digunakan adalah
sampai, hingga. Perhatikanlah contoh berikut.

CONTOH :
George mempelajari semua hal tentang pesawat terbang, mulai
struktur pesawat, aerodinamika, daya angkat, hingga efisiensi berat
dalam teknologi pembuatan burung besi itu.

Lanjut
2. Konjungsi subordinatif syarat

 Konjungsi syarat terdapat di dalam sebuah kalimat yang dapat


digunakan klausa subordinatifnya menerangkan syarat
terlaksanakannya suatu hal yang disebut di dalam klausa
primer/utama.
 Konjungsi yang biasa digunakan adalah : jika, asalkan, manakala,
jikalau, kalau, apabila, bilamana.
CONTOH :
Saya berharap kalau saya menjadi ilmuwan, saya dapat membuat
hidup manusia menjadi lebih nyaman.

Lanjut
3. Konjungsi subordinatif pengandaian
 Konjungsi pengandaian ini terdapat pada kalimat majemuk bilamana
klausa subordinatifnya menerangkan kemungkinan terlaksananya
suatu hal yang dinyatakan klausa primer/utama.
 Konjungsi yang dapat digunakan : seandainya, sekiranya,
andaikan,andaikata, umpamanya.

CONTOH:
Seandainya saya kaya, saya akan membeli pesawat.

Lanjut
4. Konjungsi subordinatif pernyataan tujuan

 Konjungsi subordinatif tujuan yang terdapat pada kalimat yang klausa


subordinatifnya menerangkan suatu tujuan ataupun harapan dari suatu hal
yang disebut dalam klausa primer/utama.
 . konjungsi yang dapat digunakan adalah biar, agar, supaya.

CONTOH :
Pada saat itu, seorang teman memberi tahunya agar ia mengirimkan lamaran
ke digitalwebbing.com, sebuah situs internasional yang menjadi forum
komikus sedunia, untuk mendapatkan proyek komik di berbagai negara.

Lanjut
5. konjungsi subordinatif akibat atau hasil

 Konjungsi akibat atau hasil terdapat pada kalimat bilamana klausa


subordinatifnya menerangkan hasil atau akibat dari hal yang
disebutkan dalam klausa primer/utama.
 Konjungsi yang dapat digunakan adalah akibatnya, sampai, hingga,
sehingga, maka.
CONTOH :
Tawaran menggarap proyek pun berdatangan hingga penerbit besar
asal AS, DC Comics, dua kali mengontrak Aan secara eksklusif untuk
menggarap berbagai komik superhero.

Lanjut
6. Konjungsi subordinatif pembandingan

 Konjungsi pembandingan ini terdapat pada kalimat majemuk bilamana klausa


subordinatifnya menerangkan pembandingan, preferensi, kemiripan antara hal
yang disebutkan pada klausa primer/utama.
 Konjungsi yang biasa digunakan adalah laksana, alih-alih, sebagaimana, seakan-
akan, sebagai, seolah-olah, laksana, bak, ibarat, seperti.

CONTOH :

kehausan intelektualnya seperti menemukan oase di sini.

Kembali
4. Konjungsi Antarkalimat

 Konjungsi antarkalimat adalah konjungsi yang menghubungkan


suatu kalimat dengan kalimat yang lain.
 Konjungsi antarkalimat ini selalu diawali dengan kalimat baru
serta menggunakan huruf kapital pada awal kalimat

Lanjut
1. Konjungsi antarkalimat yang menerangkan akibat. Konjungsi
yang dapat digunakan yaitu oleh sebab itu, oleh karena itu.

 CONTOH :
Oleh karena itu, prestasinya itu, ia mendapat beasiswa ke Jakarta
dari Pemerintah Provinsi Papua.

Lanjut
2. Konjungsi antarkalimat yang menerangkan pertentangan
kondisi/keadaan yang disebutkan sebelumnya. Konjungsi yang
dapat digunakan yaitu akan tetapi, namun.

CONTOH :
Wanita tidak hanya di dapur, tetapi juga harus mempunyai ilmu.

Lanjut
3. Konjungsi antarkalimat yang menyatakan kebalikan dari hal yang
diterangkan sebelumnya. Konjungsi yang biasanya digunakan yaitu
sebaliknya.

CONTOH :
Iwan sangat pintar dalam pelajaran matematika sebaliknya dia
kurang pintar dalam pelajaran sejarah indonesia

Lanjut
4. Konjungsi antarkalimat yang menerangkan adanya suatu hal, keadaan
atau peristiwa lain di luar hal yang telah disebutkan sebelumnya.
Konjungsi yang dapat digunakan yaitu lagi pula, tambahan pula, selain
itu.
CONTOH :
Selain itu, Aan pun mengerjakan permintaan sebagai penata letak buku
Lembar Kerja Siswa SMA dengan bayaran Rp2.500 per halaman.

Lanjut
5. Konjungsi antarkalimat yang menerangkan lanjutan dari sebuah
peristiwa maupun keadaan. Konjungsi yang dapat digunakan yaitu
lalu, sesudah itu, kemudian, setelah itu.

CONTOH :
Kemudian, Sekolah Wanita juga didirikan di Surabaya, Yogyakarta,
Malang, Cirebon, dan daerah lainnya.

Lanjut
6. Konjungsi antarkalimat yang menerangkan kesediaannya untuk
melakukan suatu hal. Konjungsi yang biasanya digunakan yaitu
demikian, biarpun, sungguhpun, begitu, sekalipun, demikian,
walaupun demikian.
Contoh :
Meskipun demikian, orang tuanya menyisihkan sedikit dana untuk
membantu Andik mewujudkan mimpinya sebagai pemain sepak
bola.

Kembali
5. Konjungsi Antarparagraf

 Konjungsi antarparagraf mengawali suatu paragraf (baca : jenis


jenis paragraf) yang berhubungan dengan paragraf sebelumnya
didasarkan pada kandungan makna di paragraf sebelumnya.

Lanjut
 Konjungsi antarparagraf yang biasa digunakan yaitu adapun,
mengenai, akan hal, dalam pada itu.

CONTOH :
Adapun bioteknologi modern, termasuk di dalamnya rekayasa
genetik menggunakan alat yang canggih.

Lanjut
 konjungsi antarparagraf yang biasanya terdapat dalam cerita
sastra lama yaitu alkisah, sebermula, arkian, syahdan.

CONTOH :
Alkisah di sebuah desa hiduplah seorang janda tua yang bernama
Siti.

Selesai
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai