Anda di halaman 1dari 12

WAHYU DAN SEJARAH AL-

QUR’AN
DEFINISI WAHYU
 Wahyu menunjukkan dua pengertian dasar yakni ; tersembunyi dan cepat
Secara etimologi yaitu :
 Ilham, sebagai bawaan dasar manusia. Ex: wahyu terhadap ibu Musa
 Ilham berupa naluri pada binatang. Ex: wahyu kepada lebah.
 Isyarat yang cepat melalui rumus dan kode. Ex : kisah Zakaria
 Bisikan dan tipu daya setan untuk menjadikan manusia terlena
 Apa yang disampaikan Allah kepada Malaikat-Nya berupa suatu perintah untuk
dikerjakan.
Secara Syar’I yaitu “pengetahuan yang didapat oleh seseorang dari dalam dirinya
dengan disertai keyakinan bahwa pengetahuan itu datang dari Allah melalui
perantaraan atau tidak”. (M.Abduh dalam Risalah Tauhid)
Perbedaanya dengan Ilham yaitu:
Ilham merupakan intuisi yang diyakini jiwa sehingga terdorong untuk mengikuti
apa yang diminta, tanpa mengetahui dari mana datangnya. Ex: rasa lapar, haus,
sedih dan senang”
CARA PENYAMPAIAN WAHYU KEPADA MALAIKAT
(Terdapat 3 Pendapat)
1. Penyampaian Wahyu kepada Malaikat secara
langsung. Al-Baqarah : 30 .
2. Malaikat Jibril menghafalnya dari lauhul mahfudz.
3. Maknanya disampaikan kepada Jibril, sedang
lafalnya adalah lafal Jibril atau Muhammad SAW.
Pendapat pertamalah yang paling kuat dan sesuai
dengan manhaj Aswaja.
CARA PENYAMPAIAN WAHYU KEPADA PARA
RASUL
1. Melalui perantaraan Jibril dengan 2 cara : 2. Tanpa perantaraan diantara melalui :
pertama : datang seperti dentingan
lonceng dan suara yang amat kuat yang  Mimpi yang benar di dalam tidur

mempengaruhi faktor-faktor kesadaran.


kedua :Malaikat menjelma sebagai “ Dari Aisyah r.a dia berkata : sesungguhnya
apa yang mula-mula terjadi pada
manusia/laki-laki.
Rasulullah SAW adalah mimpi yang benar
Dalil dari Hadis : diwaktu tidur, beliau tidaklah melihat
 “kadang-kadang ia datang kepadaku mimpi kecuali mimpi itu bagaikan
bagaikan dentingan loceng dan itulah terangnya di pagi hari”. (HR Bukhari-
yang paling berat bagiku, lalu ia pergi dan Muslim).
aku telah menyadari apa yang
dikatakannya kepadaku. Dan terkadang  Kalam Ilahi dari Balik Tabir
malaikat menjelma kepadaku sebagai
seorang laki-laki, lalu dia berbicara “Dan Allah telah berbicara kepada Musa
kepadaku, dan akupun memahami apa secara langsung “
yang ia katakan” (HR Bukhari)
(al-Maidah : 164)
TURUNNYA AL-QUR”AN
 Turun secara sekaligus melalui Baitul Izzah yang berada di langit dunia
pada malam Lailatul Qadar.
 Diturunkan secara berangsur-angsur dalam masa 22 tahun 2 bulan 22
hari.

 FAEDAH DITURUNKAN BERANGSUR-ANGSUR:

 1. Menguatkan atau meneguhkan hati Rasulullah SAW. (al-Kahfi : 6)


 2. Tantangan dan Mukjizat
 3.Mempermudah hafalan dan pemahaman (al-Jumuah:2)
 4.Kesesuaian dengan peristiwa-peristiwa dan pentahapan dalam
penetapan hukum yang disyariatkan.
 5. Bukti bahwa al-Quran diturunkan dari sisi yang bijak.
FUNGSI WAHYU
a. Memberikan keyakinan dan penjelasan akan alam
ghaib dan kehidupan setelah kematian.
b. Berkaitan dengan fungsi sosial manusia yaitu sebagai
petunjuk atau pedoman yang mengatur manusia
dengan baik.
c. Menolong dan membimbing akal dalam mengatur
masyarakat atas dasar prinsip-prinsip umum.
d. Membawa syariat yang mendorong manusia untuk
melaksanakan sifat-sifat terpuji.
PENGERTIAN PENGUMPULAN ALQURAN

Hifdzuhu ●
Penghafalan al-Quran
Fi As-Sudur oleh para sahabat

Jam’uhu fi Penulisan huruf demi huruf, ayat


demi ayat dan surat demi surat baik di

as-Sutur lembaran terpisah ataupun di bukuka.


• Meluasnya perbedaan pendapat tentang penulisan dan bacaan di kalangan sahabat.
Masa Usman Bin
• Semakin luas wilayah ekspansi Islam
Affan
• Dibentuk empat team penulisan al_quran yang terdiri dari ; Zaid bin Tsabit, Said bin Al-Ash, Abdurrahman bin al-Harist dan
Abdullah bin Zubair
• Al-Qur’an disusun tanpa penggunaan titik dan syakal dan ditulis dengan satu versi qiraat saja.
• Al-Quran di sempurnakan sesuai dengan urutannya atau tartib suwar
Masa Abu Bakar
• Inisiatif Umar bin Khattab di kumpulkan dalam satu mushaf
• Kekhawatiran semakin banyaknya Huffadz yang meninggal seperti pada perang Yamamah.
As-Shiddiq
• Zaid bin Tsabit ditunjuk sebagai pengumpul dan penyusunnya
• Mushaf disimpan di Rumah Abu Bakar dilanjutkan di Umar kemudian di Hafshah
• Al-Qur’an dihafal nabi dan para sahabat beliau. Masa Nabi
• Terjadi penyusunan ayat dan surat al-Qur’an sesuai dengan petunjuk Rasulullah bersifat Taufiqii
• Ditulis di pelepah kurma, kulit binatang dan daun.
• Penulisannya tidak disusun sesuai dengan urutan surat dan tidak terkumpul dalam mushaf.
PENGUMPULAN AL-QUR’AN
MENGAPA AL-QURAN TIDAK DIHIMPUN DALAM SATU
MUSHAF PADA MASA RASULULLAH

1. Umat Islam Belum Membutuhkan


karena banyak Huffadz

2. Al-Quran diturunkan bertahap


selama 23 Tahun

3. Susunan ayat-ayat dan surat-surat


tidaklah berdasarkan krono;ogi
turunnya
SYUBHAT HAULA al-QUR”AN (TUDUHAN
TENTANG AL-QUR’AN)
TUDUHAN-TUDUHAN SANGGAHAN-SANGGAHAN
1.Tidak semua ayat-ayat al-Qur’an mutawatir 2. Tuduhan itu tidak bertentangan dengan
karena ketika Zaid mengumpulkannya dia tidak kemutawatiran al-Qur’an karena pengumpulan di
menemukan akhir surat At-Taubah kecuali pada dasarkan pada hafalan dan bukan tulisan.
Khuzaimah Al-Anshari.
2. Pengumpulan al-Qur’an tidaklah berdasarkan 2. Abdullah bin Mas’ud tidak bermaksud menolak
ijma para sahabat karena Abdullah bin Mas’ud tapi hanya berbeda pendapat bahwa dia yang lebih
menolak penunjukkan Zaid bin Tsabit berhak. Itupun dikatakan ketika dalam keadaan
marah.
3. Abu Bakar dan Umar telah menghilangkan dan 3. Ini hanyalah tuduhan kelompok Syiah yang
memalsukan banyak ayat dan surat al-Quran ekstrem yang ditolak oleh Thabrasi tokoh syiah
seperti keutamaan ahlu bait dalam surat Al-An’am sendiri. Jika memang terjadi kenapa Khalifah Ali
dan Al-Ahzab serta menghilangkan surat wilayah. tidak meluruskannya?

4. Hajjaj memusnahkan semua mushaf yang ditulis 4. Ini hanyalah ilusi penuduh saja, karena
di zaman Usman kecuali satu yang kemudian bagaimana mungkin Hajjaj melakukan perbuatan
ditambah dan dikurangi sesuai kepentingan Bani keji tanpa mendapat perlawanan umat Islam
Ummayah terutama generasi awal yang sangat berani dan tak
takut mati demi membela Islam.
PENYEMPURNAAN AL-QUR’AN:

pemberian tanda huruf dan syakal:


pemberian tanda pada huruf-huruf
al-Qur’an dilakukan pada masa
khalifah Abdul Malik bin Marwan
(66-68 h) khalifah ke-5 Umayyah.
orang yang diberi tugas untuk
melakukan itu adalah Abu Aswad ad-
Duali.
PERCETAKAN AL-QUR’AN:

* Sejak masa Usman (35 h) sampai masa Turki


Usmani (1123 h) al-Qur’an ditulis dan
diperbanyak secara manual.
* Baru tahun 1123 H/1694 M al-Qur’an dicetak
pertama kali di Hamburg Jerman.
* Tahun 1248 H/1828 M al-Qur’an dicetak oleh
negara Islam yaitu Iran, di Teheran dan Tibris.
* Percetakan yang khusus untuk mencetak al-
Qur’an muncul di Leipzig Jerman tahun 1834 M.

Anda mungkin juga menyukai