Redoks
NAMA ANGGOTA
Hasil Hasil
Titrasi Iodometri
Hasil
Pembahasan
1. Standarisasi kalium permanganat dengan natrium oksalat
Natrium oksalat ditambah
dengan asam sulfat
menghasilkan larutan tidak
berwarna
Larutan ini dipanaskan hingga
mencapai suhu 70⁰C, setelah
mencapai suhu tersebut harus
langsung dilakukan titrasi dalam
keadaan panas
Larutan dititrasi dengan kalium
permanganat menghasilkan
warna merah muda pada titik
akhir titrasi
2. Penentuan kadar nitrit
Penentuan kadar nitrit
dilakukan dengan
menggunakan titrasi terbalik
atau permanganometri karena
nitrti mudah teroksidasi
menjadi nitrat
Kalium permanganat ditambah
H2SO4 menghasilkan karutan
tidak berwarna, dipanaskan
kemudian dititrasi dengan
kalium nitrit menghasilkan
larutan tidak berwarna
Pemanasan dilakukan karena
perbedaan karakteristik
natrium oksalat dengan nitrit
Titrasi Iodometri
1. Standarisasi natrium tiosulfat dengan kalium bikarbonat
HCl ditambah KI
menghasilkan larutan warna
hitam
Larutan didiamkan 5 menit
kemudian dititrasi dengan
larutan tisulfat
menghasilakan warna kuning
Ditambah 2 tetes indikator
amilum, larutan berwarna
hitam. Penambahan indikator
amilum dilakukan ditengah
bukan diawal karena amilum
tidak dapat bereaksi dengan
I- , melainkan dengan I2
titrasi
dilanjutkan
hingga warna hitam
amilum hilang
menjadi larutan
berwarna hijau
Kesimpulan
Standarisasi KMnO4 dengan titrasi
pemanganometri diperoleh konsentrasi KMnO 4
0,047 M
Standarisasi Na2S2O3 dengan titrasi iodometri
diperoleh konsentrasi Na2S2O3 yaitu 0,049M
Kadar nitrit dengan titrasi permanganometri
yaitu 90%
Kadar tembaga dengan titrasi iodometri yaotu
40%